Title : My Scary Boss
Author :
ryofin30 Pairing : YutoYama & YamaChi
Rating : PG - 13
Genre : AU, BL, Fantasy & COMEDY
Di sebuah apartemen berukuran sedang terlihat seorang pria pendek masih tertidur di atas kasurnya, ia terlihat tertidur sangat pulas hingga kita dapat melihat jam dinding menunjukan jam 08.25 pagi.
Setelah detik demi detik pria itu masih tertidur, tetapi ketika ia mendengar suara handphone ia terlihat terbangun.
Wajahnya benar-benar sangat mengantuk dan seperti tidak memiliki jiwa, perlahan ia terlihat mengambil handphonenya yang berada di meja samping kasur dan mengangkatnya.
" Mosh mosh~" seru Ryosuke masih dalam keadaan mengantuk.
Awal ia masih mengantuk tetapi perlahan kedua matanya melebar dan bangkit berdiri. Ia terlihat mulai kelabakan dan ke kamar mandi menggosok gigi ala ninja. Setelah selesai menggosok gigi ia terlihat mulai menganti pakaiannya dengan menggunakan kemeja, jas dan celana. Setelah sudah selesai ia terlihat mengambil tas dan keluar dari apartementnya.
' Tsk, bodoh kenapa telat pada saat seperti ini ' Decak Ryosuke di benaknya.
Ia terlihat sedikit berlari walaupun keadaan kakinya masih kurang baik akibat jatuh dari kasur beberapa hari yang lalu,
Siapa dia? Ya, yang pasti sudah tau Ryosuke namnya.
Ryosuke terlihat memberhentikan taksi dan masuk ke dalam taksi itu,
" Kando Hotel pak, hayakou! " Seru Ryosuke terlihat panik.
' Huwaaaa bagaimana ini, proyek meeting pertamaku! ' Teriak Ryosuke di benaknya.
Oke kita flasback dikit, tadi sebelumnya Ryosuke terbangun di kejutkan oleh panggilan telepon Daiki. Daiki berkata bahwa Ryosuke kenapa belum datang ke kantor padahal nanti mereka akan meeting dengan Hotel Kando jam 08.30 di sana.
Daiki, Takaki dan bossnya Yaitu Yuto sudah jalan dari jam 08.00 ke hotel kando. Dan kini Ryosuke terbangun jam 08.25, ia tidak tau apa reaksi Yuto nanti terhadapnya.
Setelah 20 menit kemudian Ryosuke terlihat turun dari taksinya, tetapi perlahan dibenaknya teringat sesuatu yaitu..
" AAA, proposalnya belum aku print !! ?" Teriak Ryosuke wajahnya benar - benar sangat terkejut, kemarin pada saat ia lembur Ryosuke telah menyelesaikan proposal revisian dari Yuto. Akan tetapi Ryosuke lupa untuk ng-print. Ia mengatakan pada saat itu.
' Wakatta, besok pagi saja aku printnya. Lebih baik aku pulang sekarang <3 ' Seru Ryosuke pada saat itu dan mulai bersiap-siap untuk pulang.
Ya..
Perkataan dan tindak cerobohnya mulai terngiang di otaknya dan..
" UWAAA !! " Teriak Ryosuke menjadi pusat perhatian di depan loby hotel itu.
" Hoii adapa ini, jangan berisik ! " Ryosuke terlihat terkejut ketika mendengar itu dan mulai tersadar.
" G-gomenasai, gomenasai " Ryosuke mulai meminta maaf kepada security itu dan pergi menjauh darinya.
Awal ia terlihat bingung tetapi perlahan ia terlihat mulai mengetik di handphonenyA itu untuk mengirim email ke seseorang yaitu Daiki. Sementara di ruang meeting terlihat Daiki yang terkejut dengan getaran Handphonenya, Daiki terlihat segera menatap Yuto yang sedang menerangkan materi komunikasi oleh pihak hotel.
Ketika melihat keadaan itu, Daiki terlihat secara diam-diam membalas email Ryosuke.
" Kau jangan masuk, lebih baik diluar saja. Proposal sudah aku print kembali sesuai data di PC mu " Seru Daiki.
Ryosuke ketika membaca itu terlihat terkejut dan terharu bahagia bahwa Daiki menolongnya, karena entah bagaimana bila proposal itu tidak ada di dalam meeting itu.
Ryosuke terlihat membalas email Daiki, setelah membalas Ryosuke terlihat terdiam. Ia bingung ingin kemana, pulang atau kembali ke kantor.
Ketika sedang berfikir Ryosuke merasakan perutnya berbunyi, ketika mendengar itu Ryosuke berfikir bahwa lebih baik ia makan terlebih dahulu.
Setelah berjalan cukup jauh, Ryosuke terlihat menatap sesuatu yang menggiurkan. Ryosuke dapat melihat sebuah MCD di ujung jalan, Ia dengan segera berjalan ke arah itu dan masuk ke dalam.
Ryosuke terlihat memesan 2 burger, 1 spagetti, 1 softdrink, kentang dan sebuah ice cream gelas. Ia terlihat mulai melahap makanannya itu secara satu persatu sambil membaca sebuah artikel di handphonenya, tetapi perlahan ia teringat sesuatu. Yaitu bahwa Ryosuke belum memberi informasi mengenai dirinya, ia berfikir lebih baik ia izin tidak masuk karena sakit. Karena apabila ia kembali ke kantor, ia akan di....
" Haii, alasan itu sangat tepat " Ryosuke terlihat mengangguk dan mulai menghadapi handphonenya yaitu meng email bossnya itu.
Setelah beberapa lama kemudian kata-kata sudah terangkai, awal Ryosuke takut untuk mengirimnya tetapi perlahan ia terlihat mulai mengklik send.
" Yosh, semoga dia percaya " Seru Ryosuke terlihat mulai memakan ice creamnya.
Ia senang akhirnya hari ini ia akan istirahat, tetapi tiba-tiba ia terlihat terkejut ketika mendengar handphonenya berdering.
' Eee ' Ryosuke terlihat terkejut ketika melihat nama di handphonenya. Dengan segera ia mengangkat panggilan itu walaupun sesungguhnya ia takut.
" M-moshi moshi " Seru Ryosuke terlihat ketakutan.
" Dimana kau ?" Tanya Yuto dengan sinis.
" E-eto, aku dirumah " Seru Ryosuke masih terlihat ketakutan.
" ....... " Yuto terdengar terdiam dan membuat Ryosuke semakin takut.
" Apa benar kau sakit? " Tanya Yuto, Ryosuke yang mendengar itu mulai tersadar dan mulai sedikit pura-pura batuk.
" Uhukk, hai Nakajima-san. Gomen aku tidak dapat menghadiri meeting hari ini " Seru Ryosuke kini masih berakting.
" Souka " Seru Yuto dan Ryosuke yang mendengar itu terlihat mulai menelan ludah.
" Wakatta, istirahatlah untuk hari ini. Semoga kau cepat sembuh " Seru Yuto dapat terdengar oleh Ryosuke.
Ryosuke yang mendengar itu ia terlihat terkejut dan membatu, entah mengapa view di sekelilingnya kini di penuhi oleh bunga-bunga dan angin sejuk membuat rambutnya mengikuti arah angin itu. Ia tidak menyangka bossnya sangat perhatian walaupun menyebalkan.
" Setelah Kau sembuh aku akan memberimu pelajaran " Seru Yuto dan menyebabkan imajinasi dan view bunga-bunga Runtuh berubah menjadi neraka.
' Eeeee ! ' Seru Ryosuke di benaknya masih mendapatkan terkejut.
" H-haii, g-gomenasai " Seru Ryosuke dan tiba-tiba ia tidak dapat mendengar suara Yuto atau lebih tepatnya mati.
" Mouuu " Rengek Ryosuke ketika sudah meletakan handphonenya di meja.
" Aaaa, lebih baik aku makan lagi " Seru Ryosuke dan terlihat mulai memakan burgernya kembali.
Setelah selesai memakan makanannya selama 1 jam, Ryosuke terlihat keluar dari MCD itu. Ia terlihat lemas ketika sedang berjalan di pinggir trotoar deretan toko-toko pinggir jalan raya.
' Kamisama, apa aku resign saja hiks ' Seru Ryosuke di benaknya ia terlihat lemas sekali tetapi perlahan ia dapat mendengar handphonenya berdering.
Ketika ia melihat handphonenya kedua matanya terbuka sangat lebar kembali, karena panggilan itu adalah dari boss nya yaitu Yuto.
" Tsk, dia kan sedang meeting kenapa memanggilku lagi " decak Ryosuke dengan cemberut.
Awal ia tidak ingin mengangkat panggilan itu, tetapi perlahan ia mulai mengangkat panggilan itu.
" M-moshi moshi " Seru Ryosuke terlihat takut.
" Kau masih di rumah ? " Tanya Yuto terdengar sinis.
" H-hai N-nakajima-san " Seru Ryosuke terlihat semakin ketakutan karena ia sedang berbohong.
" Wakatta, coba kau lihat sebelah kirimu " Seru Yuto dan menyebabkan Ryosuke terkejut membatu. Ia berharap bahwa bossnya tidak ada di samping kirinya.
' Yabai ' Ryosuke terlihat menutup kedua matanya.
" Cepat ! " Teriak kini Yuto dapat terdengar oleh Ryosuke.
" Haii " Ryosuke terlihat dengan segera menoleh ke arah samping, ia terlihat mulai membuka kedua kelopak matanya dan benar saja ia melihat Yuto sedang berada di dalam mobil.
' Hikss, apa yang harus aku lakukan ! ' Teriak Ryosuke di benaknya.
" Aku tunggu di kantor " Seru Yuto dan Ryosuke mulai tidak mendengar perkataan Yuto atau handphonenya sudah mati, setelah handphone mati Ryosuke dapat melihat Yuto mulai menutup jendela dan menjalankan mobilnya.
" Mou, bagaimana ini " Rengek Ryosuke.
------
Di sebuah ruangan aquarium terlihat sosok pria tinggi sedang menatap sinis pria pendek di hadapannya yang sedang membungkuk, sementara di luar ruangan itu terlihat team markom yang menatap penuh iba dengan sosok yang kini akan di serang oleh manager markom atau boss markom, siapa sosok yang akan diserang tersebut ? Tentu saja sang pemain uke handal kita yaitu "Yamada Ryosuke" (a/n #clap)
" Gomenasai, aku tidak akan mengulanginya lagi " Seru Ryosuke terlihat membungkuk meminta maaf.
" ...... " Yuto terlihat terdiam dan masih menatap rendah Ryosuke .
" Hontouni Gomenasai " Seru Ryosuke masih membungkuk.
" Kau ingin aku pecat huh ? " Seru Yuto dengan nada sinis.
" Iiee, aku masih ingin bekerja disini " Seru Ryosuke memohon,jujur ia sangat takut bila di pecat karena ia bisa masuk di perusahaan besar ini saja karena keberuntungan menurutnya.
" Lalu kenapa kau berbohong " Seru Yuto.
" Itu kesalahanku, aku mohon maafkan aku. Aku akan menebus semua kesalahanku " Seru Ryosuke kembali.
" Dengan cara ? " Tanya Yuto.
" A-apapun, akan aku lakukan untuk menebus kesalahanku " Seru Ryosuke dengan tegas, tetapi perlahan ia mulai terkejut dengan ucapannya itu karena tidak seharusnya ia berbicara seperti itu dengan seorang GAY.
' Uwaaaaa bodoh kau Ryo! ' Teriak Ryosuke di benaknya.
Ryosuke terlihat mulai menatap Yuto yang sedang berfikir, jujur Ryosuke penasaran dengan apa yang ada di pikiran Yuto karena dirinya tidak mau bahwa Yuto berfikir untuk memangsanya. Apalagi dengan perkataanya tadi,
" Wakatta, setelah pulang kerja kau ikut denganku " Seru Yuto memerintah dan kini mulai mengetik di komputernya.
' Eeeeeee!! ' Teriak Ryosuke terkejut ketika mendengar itu, karena tidak mungkin bahwa bossnya ini berencana untuk memakannya nanti.
" Kau boleh keluar sekarang " Seru Yuto kini terlihat masih mengetik.
Awal Ryosuke ingin keluar, tetapi di akibatkan rasa takut menghantamnya ia terlihat menoleh ke arah Yuto kembali.
" E-eto, Nakajima-san,- " Seru Ryosuke terhenti.
" Keluar " Seru Yuto dengan sinis, dan menyebabkan Ryosuke mulai keluar dari ruangan itu.
' Taskukete kamisama ' Seru Ryosuke dibenaknya ketika sudah berada di mejanya.
Jujur ia tidak tau apa yang akan terjadi nanti,
---
Ryosuke terlihat hanya terdiam ketika sedang berada di sebuah mobil, kali ini ia bersampingan dengan bosnnya Yuto. Ketika pulang Yuto menyuruhnya untuk ikut dengannya ke suatu tempat, ketika mengetahui 'suatu tempat' Ryosuke bertambah takut dan waspada. ia benar-benar tidak ingin di serang oleh bosnya itu Yuto.
' Mouuu ' Ryosuke terlihat hanya cemberut memandang kaca mobil di sampingnya.
Setelah beberapa lama kemudian mereka terlihat tiba di sebuah distrik, Ryosuke terkejut ketika melihat itu. Karena sebelumnya ia pernah ketempat ini yaitu..
' UWAAA VIRUS ' Teriak Ryosuke di benaknya ketika sudah berada di depan sebuah club malam.
Ya, sebelumnya club ini adalah club perkumpulan gay. Ryosuke terlihat ketakutan dan kikuk ketika melihat keadaan di sekitarnya, ia dapat merasakan beberapa laki-laki gay yang menatapnya dengan tajam yang menargetkan bahwa dirinya mangsa.
" Cepat masuk " Perintah Yuto dan Ryosuke terlihat mulai mengikuti Yuto.
Ketika di dalam club itu ia terlihat risih melihat banyaknya pasangan Gay sedang berciuman, tidak hanya itu ia dapat melihat Yuto selalu di tatap oleh para pria yang menginginkannya.
Perlahan ia menaiki sebuah tangga, Ryosuke dapat melihat sebuah sofa pengunjung di pinggir sisi penghalang besi lantai 2.
" Kau tunggu disini " Seru Yuto menyuruh Ryosuke duduk di sebuah sofa pengunjung.
" E-eto Nakajima-san,- " Ryosuke terlihat terhenti ketika melihat Yuto sudah menjauh darinya.
Jujur kali ini ia benar-benar sangat takut, ia takut dengan Yuto dan aura virus yang berada di sekitarnya. Ia ingin menolak tapi ia tidak dapat mengingkari janjinya tadi, terlebih dia sudah melakukan hal bodoh yaitu berbohong kepadanya. Dan ketauan bohonhnya lagi,
' Mou, Bagaimana bila ia akan mengambil keperawananku malam ini ' Ryosuke terlihat sedikit mengeluarkan air mata ketika sedang berfikir itu.
Suara musik, lampu remang club dan suara orang-orang perlahan telah hilang dari benaknya. Ia terlihat sedang menatap sebuah pintu di atas tangga yang sangat tinggi, perlahan ia dapat melihat pintu itu terbuka.
Ryosuke berpendapat bahwa pintu itu adalah surga, karena ia dapat melihat rumput hijau disana. ia lebih menginginkan pergi ke surga itu dari pada harus berakhir dengan virus-virus di gedung ini.
Ryosuke terlihat mulai bangkit berdiri dan...
...
..
..
Entah mengapa ia merasakan sesuatu aneh di bibirnya,
Dan
Akhirnya Ryosuke dapat menyadari seseorang menciumnya, ia tidak dapat melihat wajah itu ketika ciuman itu usai. Ia dapat melihat sosok yang ia ketahui sebelumnya...
Yaitu..
" Yoo Ryosuke Ohisashiburi " Seru pria itu.
Awal Ryosuke terdiam terkejut dan membatu, tetapi perlahan ia terlihat tersadar dan..
" EEEE !! " Teriak Ryosuke memundur naik ke atas sofa dan berusaha memegang bibirnya.
" Akhirnya aku dapat menciummu " Seru pria itu terlihat tersenyum lebar.
' U-u-u-us- ' Teriak Ryosuke di benaknya dengan wajah benmar-benar terkejut.
" Yu, apa yang kau maksud dia ? " Tanya Sosok suara yang dapat Ryosuke kenal, ya itu adalah Yuto yang sedang di sekelilingi dua pria.
" Un, dia yang telah membuatku jatuh cinta " Seru Shirota Yu dan mulai memegang tangan kiri Ryosuke.
' Nanni ? ' Tanya Ryosuke terlihat terkejut.
" Tsk, apa bagusnya dia " Decak Yuto terlihat mulai meminum wine di gelasnya.
" Bodoh dan pembohong seperti itu kau sukai " Yuto kini mulai menatap sinis Ryosuke dan merendahkannya.
Ryosuke terlihat menekuk kedua alisnya ketika mendengar itu, ia juga dapat melihat bahwa Wajah Yuto itu sangat menjengkelkan yaitu menganggap dirinya rendah. Memang apa yang dikatakan Yuto benar, ia bodoh dan sudah berbohong. Tapi menurutnya Yuto memang sudah sangat keterlaluaan yaitu selalu merendahkannya,
Ryosuke awal ingin memukul Yuto ataupun menendangnya, tetapi Ryosuke terlihat menarik nafas panjang dan berusaha untuk tenang.
' Sabar Ryo, suatu saat tuhan akan membalasnya ' Seru Ryosuke di benaknya, tetapi perlahan ia terkejut dengan sosok yang menariknya untuk duduk di sofa.
" Eee, nanni ? " Ryosuke terlihat menoleh ke arah sosok di belakangnya, tetapi Pria itu terlihat mulai memeluknya dari belakang.
" Daijoubu Ryosuke, kau sangat sempurna menurutku " Bisik pria itu dan menyebabkan Ryosuke membatu terkejut dan mendapatkan merinding.
" Kau bersikap baiklah dengan rekan kerja kita " Seru Yuto dan terlihat mulai duduk di sofa hadapan Ryosuke dan Shirota Yu.
' Eeee ? ' Tanya Ryosuke dan terlihat mulai menoleh ke arah Yuto.
" N-nanni? Apa maksudmu Nakajima-san ? " Tanya Ryosuke ketika menatap Yuto.
" tsk, Dia pemilik Hotel Kando atau Kando Group tempat kita meeting tadi atau proyek pertamamu " Seru Yuto terlihat mulai meminum minumannya kembali.
" Eeee ?! " Seru Ryosuke terlihat terkejut dan menoleh ke arah Shirota Yu.
" Dia yang menawari langsung untuk bekerja sama, dan tak kusangka dia selalu hadir ke club ini juga " Seru Yuto kini terlihat mulai tertawa kecil.
" Betul, suatu kebetulan ne " Seru Yu terlihat ikut tertawa.
' Eeeee ' Teriak Ryosuke kembali ketika melihat mereka berdua tertawa.
Menurutnya ini bukan kebetulan, ia tau pasti ini sudah di rencanakan. Terlebih kini dirinya berada di pelukan sosok pria Gay yang 2 kali sebelumnya mengajaknya berpacaran, ia ingin menolak tapi ia tidak bisa karena pria ini adalah termasuk project besar kantornya.
Ryosuke terlihat terus menerus berfikir bagaimana caranya untuk keluar dari tempat ini, awal Ryosuke bingung tetapi perlahan ia mendapatkan sebuah ide.
' Toilet ! ' Teriak Ryosuke di benaknya ketika mendapatkan sebuah ide.
Ryosuke terlihat mulai mengeluh sakit di perutnya, Shirota Yu terlihat terkejut ketika melihat itu.
" G-gomen aku izin ke toilet terlebih dahulu " Seru Ryosuke kini terlihat bangkit berdiri.
" Mau kemana Kau ? " Tanya sinis Yuto ketika sedang sibuk dengan 2 pria yang menempel dengannya.
" Aku ingin ke toilet " Seru Ryosuke terlihat membungkuk.
Yuto terlihat menatap sinis Ryosuke, tetapi perlahan ia terlihat mulai mengizinkannya ketika melihat Ryosuke memang terlihat sakit perut. Setelah diizinkan Ryosuke terlihat pergi meninggalkan mereka berdua,
Setelah sudah menjauh, Ryosuke terlihat menuruni tangga. Ia masih dapat melihat Yuto dan Shirota Yu di atas sana,
' IEE, AKU TIDAK PERDULI ! AKU HARUS KELUAR DARI SINI ! ' Teriak Ryosuke di benaknya, ia terlihat berjalan sedikit berlari ketika mulai melewati kerumunan pria gay yang sedang berpesta.
Setelah sudah di luar Ryosuke terlihat bernafas berat, karena ia sudah berhasil melewati para zombie di dalam gedung itu .
Ryosuke terlihat melihat keadaan di sekitar, ketika melihat sebuah taxi Ryosuke terlihat masuk kedalam taxi itu dan menyuruh taxi itu untuk jalan.
Jujur Ryosuke merasa bersalah telah berbohong 2 kali dengan bossnya itu, tetapi menurutnya itu lebih baik dari pada dirinya di perkosa ataupun di jual oleh pria bernama Shirota Yu.
Ryosuke dapat membayangkan ketika selesai berbicara dan meminum minuman berakohol ia akan dibawa ke kamar ♥ hotel dan...
' Aghhh umm ' Imajinasi Ryosuke terlihat terlintas yaitu Shirota Yuu yang melakukan hal mesum terhadap dirinya.
" UWAAAA ITU TIDAK BOLEH TERJADI " Teriak Ryosuke dan mengejutkan supir taxi hingga hampir mengerem mendadak.
" G-gomen nasai " Seru Ryosuke.
" Wakatta, kita ingin kemana tuan ? " Seru supir taxi.
Supir taxi terlihat mengantarnya ke tempat tujuannya, tetapi ketika ingin bayar ia terlihat terkejut dan syok. Ia dapat mengingat ketika ia meletakan tasnya di sofa tempat club gay tadi.
' Aaaaa bagaimana ini ?! ' Ia dapat membayangkan bahwa Yuto akan menahan tasnya yang berisi dompetnya.
" tuan, kau tidak turun? " Tanya supir taxi.
" Ieee, antarkan aku ke juro apartement pak " Seru Ryosuke memerintahkan supir taxi.
" Wakatta " Seru supir taxi dan mulai menjalankan mobilnya.
------
Ryosuke terlihat menuruni Taxi, ketika ia sudah turun ia dapat melihat Chinen disana dan membayar tagihan Taxi itu. Ryosuke sebelumnyatuan menggunakan handphone yang berada disakunya untuk menelepon Chinen bahwa dirinya ingin kesana dan memohon untuk membayarkan ongkos taxinya.
" Kau darimana saja Yamachan ?" Seru Ryosuke terlihat menangis dan..
" Hikss Chi " Seru Ryosuke terlihat sedih dan memeluk Chinen.
" Oii ada apa denganmu ? " Tanya Chinen ketika berada di pelukan Ryosuke.
" Mouu " rengek Ryosuke.
----
Di dalam kamar sebuah apartemen berukuran besar terlihat pria pendek bergigi kelinci sedang membawakan teh hangat untuk sosok pria cantik yang sedang duduk di karpet depan meja kecil .
" Ada apa denganmu ? " Tanya Chinen terlihat khawatir dan mulai meletakan tehnya di hadapan Ryosuke.
" Aku sudah berciuman dengan 2 pria dan tas berisi dompetku ada di bossku uwaaaa " Seru Ryosuke kini mulai menangis.
" EEEE ?! " Teriak Chinen terkejut.
" Bagaimana bisa ? " Tanya Chinen terlihat bingung.
" Ciuman pertamaku dengan boss menyebalkan bernama Nakajima Yuto dan yang kedua dengan pria asing yang sudah mengajak aku pacaran 2 kali, terlebih dia pemilik Kando group proyek besar kantorku " Seru Ryosuke dengan jelas dan serius kini kedua tangannya mulai memukul meja menandakan bahwa ini adalah bencana.
" Dan yang lebih aku takut dompetku tidak dikembalikan, karena aku tadi lari dari club gay itu " Seru Ryosuke kembali kini terlihat lemas.
Tetapi Ryosuke terlihat terhenti ketika melihat ekspresi wajah Chinen yang terlihat takjub dengan penderitaannya..
" ADA APA DENGAN EKSPRESIMU ITU ?! " Teriak Ryosuke merasa kesal.
" Kau sangat beruntung bisa dicium 2 orang kaya seperti cerita di film-film, mungkin salah satu dari mereka jodohmu " Seru Chinen terlihat kagum dengan mata penuh uang.
" EEE?! " Teriak Ryosuke terlihat sangat terkejut.
" Kau kira aku senang? Bila orang kaya itu perempuan aku akan senang dia akan menjadi jodohku ! " Teriak Ryosuke.
" Dan ini Laki-laki ! " Teriak Ryosuke kembali.
" Aku ini normal ! Normal ! " Tambah Teriak Ryosuke dan menyebabkan Chinen mulai merasa bersalah.
" Aku tidak mau menjadi UKE seperti di film Yaoi kesukaan Tanteku ! " Seru Ryosuke menjelaskan, Ryosuke sebenarnya tidak buta dengan hubungan Gay. Karena sebelumnya ketika ia tinggal di osaka terbiasa dengan hobi aneh tantenya yaitu menyukai hubungan laki-laki dengan laki-laki, setiap hari pada saat itu ia melihat tantenya selalu menonton film real atau anime yaoi. Dan menurut Ryosuke itu sangat menjijikan, terlebih ketika Ryosuke bertemu dengan bossnya yang seorang gay.
" Wakatta, gomen Yamachan " Seru Chinen kini berusaha untuk menenangkan.
" Lupakan kejadian itu dan releks " Tambah Chinen kini terlihat menepuk-nepuk bahu Ryosuke.
Ryosuke kini terlihat mulai tenang, ia terlihat mulai bangkit dan membaringkan dirinya di atas kasur.
" Aku lelah, aku ingin tidur " Seru Ryosuke kini terlihat mulai merapat dengan guling.
" Haii " Jawab Chinen terlihat menatap Ryosuke yang terlihat kelelahan.
---
Pagi hari terlihat bersinar sangat terang, Pria pendek dengan gigi kelinci terlihat sudah lengkap dengan pakaian kerjanya. Akan tetapi sosok pria yang masih menggunakan piyama masih terlihat tertidur di atas kasur itu.
Ya sebelumnya mereka berdua adalah Chinen dan Ryosuke, Chinen ketika usai berpakaian ia terlihat menghampiri Ryosuke yang masih tertidur di atas kasur.
Chinen terlihat mulai membangunkan Ryosuke dengan menggerakan badannya, tetapi Chinen terlihat terkejut ketika merasakan suhu panas di badan Ryosuke.
" Yamachan, kau sakit ?! " Tanya Chinen dan terlihat mulai membalikan badan Ryosuke untuk terlentang, pada saat itu Chinen dapat melihat Ryosuke sedikit bernafas berat dan suhu di keningnya itu panas.
" Daijoubu Chi, aku hanya butuh istirahat kau lebih baik pergi kerja " Seru Ryosuke kini terlihat mulai tersadar dan sedikit mendorong Chinen.
" Iee, aku tidak dapat meninggalkanmu sendiri dalam keadaan seperti ini " Seru Chinen kini terlihat khawatir,
" Mouu kau tidak perlu khawatir,- " Seru Ryosuke tetapi terhenti di akibatkan ia kini terlihat pusing dan perlahan ia mulai tidak sadarkan diri.
" Yamachan, Yamachan ?! " Teriak kini Chinen ketika melihat Ryosuke sudah tidak sadarkan diri atau pingsan.
Chinen terlihat dengan segera mengambil handphonenya dan menelepon ambulans.
-------
Di sebuah ruang rawat inap terlihat Ryosuke terbaring tidak sadarkan diri dengan Infus yang tertusuk di tangan kirinya, Chinen terlihat hanya duduk di samping Ryosuke.
Setelah beberapa lama kemudian Chinen mendengar sebuah Handphone Ryosuke yang berdering. Ia dengan segera mengangkat panggilan itu dan,
" Dimana kau! " Seru sinis sosok di handphone itu.
" Beraninya kau kabur kemarin dan sekarang tidak masuk " Seru sosok itu kembali dan semakin membuat Chinen bingung.
" Oii jawab ! " Tanya sosok itu kembali.
" E-eto, G-gomen " Seru Chinen dan menyebabkan Yuto di sana terkejut dengan suara asing ini.
" Siapa kau ? " Tanya Yuto dengan sinis.
" A-aku Chinen Yuri, aku sahabat Yamachan " Seru Chinen.
" Dimana Yamada ? " Tanya Yuto.
" Gomen, Yamachan sedang di rawat di rumah sakit sekarang sepertinya ia tidak dapat masuk " Seru Chinen menjelaskan dan membuat Yuto terkejut.
" Sakit apa dia ? " Tanya Yuto.
" Menurut dokter dia terlalu lelah dan darahnya sangat rendah sehingga menyebabkan tubuhnya demam " Seru Chinen menjelaskan.
" Wakatta, dia boleh tidak masuk hari ini " Seru Yuto .
" Arigatou, Yamachan bila besok sudah sehat di,- " Seru Chinen terhenti ketika panggilan itu tiba-tiba saja terputus.
Chinen terlihat agak kesal karena boss Ryosuke sangat tidak sopan yaitu mematikan panggilan begitu saja, tetapi ia tersadar ketika mendengar suara Ryosuke yang memanggilnya.
"Yamachan, Yokatta " Chinen terlihat menghampirinya dan memegang tangan Ryosuke.
" Gomen, aku telah membuat kau khawatir " Seru Ryosuke .
" Daijoubu, bagaimana keadaanmu sekarang ? " Tanya Chinen ia tidak ingin membahas mengenai Yuto.
" E-eto, lumayan baik hanya sedikit pusing di kepala " Seru Ryosuke menjelaskan dan tersenyum.
" Yasudah kau istirahat " Seru Chinen.
" Chii, aku ingin pulang. Aku tidak suka bau rumah sakit " Rengek Ryosuke.
" Eee, kau masih belum pulih " Seru Chinen terlihat terkejut.
" Aku sudah pulih, aku ingin pulang, onegai " Pinta Ryosuke terlihat memelas.
" Wakatta " Seru Chinen.
" Arigatou Chi " Ryosuke terlihat tersenyum.
----
Di sebuah apartement berukuran sedang terlihat Ryosuke sedang tertidur di kasurnya, sementara sahabatnya Chinen terlihat sedang memasak sebuah soup di dapur sisi kiri kasur Ryosuke.
" Chi, apa menurutmu aaku resign saja ? " Tanya Ryosuke terlihat cemberut ketika sedang terbaring di atas kasur.
" Eee ? " Chinen terlihat terkejut dan menoleh kearah Ryosuke.
" Nanni ? " Tanya Ryosuke ketika mendapatkan tatapan Chinen.
" Kau serius? " Tanya Chinen kini mendekat dengan Ryosuke.
" .... " Ryosuke terlihat tidak menjawab dan terlihat bingung.
" Kau pikirkan baik-baik Yamachan, mencari pekerjaan sekarang itu sulit " Seru Chinen dengan serius.
" Mouuu, aku tau itu tapi bossku itu menyebalkan " Rengek Ryosuke kini terlihat bersender dengan bantalnya.
" Aku tau itu " Seru Chinen, Ryosuke terlihat terkejut ketika mendengar itu.
" Nanni, kenapa kau tau ? " Tanya Ryosuke.
" Boss mu tadi Pagi meneleponmu, ketika aku sedang berbicara dia mematikannya " Seru Chinen menjelaskan dan terlihat kesal.
" Dia menelepon ? " Tanya Ryosuke terlihat terkejut dan duduk tegak kembali.
" Un " Chinen terlihat mengangguk.
' Pasti dia marah besar dan dompetku mungkin sudah dibakar olehnya' Seru Ryosuke terlihat menggit bibir bawahnya.
Ketika sedang berfikir tanpa di duga terdengar suara bel, Ryosuke dan Chinen terlihat terkejut ketika mendengar itu.
' Dare ? ' Tanya Ryosuke.
Chinen terlihat bangkit berdiri dan mulai berjalan menghampiri pintu masuk, ketika pintu itu terbuka Chinen terlihat terkejut dengan sosok pria tinggi di hadapannya.
" Konbawa, Ryo-chan ada ? " Seru sosok pria itu yang terlihat membawakan 2 plastik buah-buahan.
" H-hai, kau siapa ? " Tanya Chinen terlihat terkejut.
" Aku Zaki teman Ryo-chan " Seru pria tinggi yang kita ketahui Zaki.
" Souka, silahkan masuk " Seru Chinen mempersilahkan masuk Jaki.
Sementara Ryosuke yang berada di kamar kini terlihat mulai ketakutan, ia berharap bahwa yang datang itu bukan Yuto. Hal itu dapat terlihat ketika Ryosuke sedang bersembunyi di dalam selimut.
" Yamachan " Seru Chinen dan mnyebabkan Ryosuke terkejut.
" N-n-nanni ? " Tanya Ryosuke terlihat masih bersembunyi di dalam selimut.
" Temanmu Zaki-san datang menjenguk " Seru Chinen dan menyebabkan Ryosuke terkejut.
' Eeee ? ' Ryosuke terlihat dengan segera bangkit keluar dari selimut itu dan menatap Jaki dan Chinen di hadapannya.
" Yoo Ryo-chan " Sapa Zaki terlihat tersenyum lebar.
" Z-zaki-san " Seru Ryosuke terlihat terkejut dan mulai tersenyum pahit.
------
Ryosuke, Zaki dan Chinen terlihat saling berbicara, Ryosuke mulai memakan jeruk yang di bawa oleh Zaki sebelumnya.
" Kau jangan terlalu lelah Ryo-chan " Seru Zaki kini wajahnya terlihat khawatir.
" Un, Arigatou " Seru Ryosuke terlihat tersenyum.
" Apa Yuto memberi banyak pekerjaan kepadamu ? " Tanya Zaki terlihat khawatir, Ryosuke yang mendengar itu terlihat terkejut karena memang Yuto banyak memberikan pekerjaan tidak penting kepadanya yaitu perihal kantor setiap minggu ia harus mengfotocopy banyak kertas dan pekerjaan pribadi Yuto salah satunya ketika memasak makan malam Yuto dengan Jaki.
" H-hahaha tidak, pekerjaan ku sedikit " Seru Ryosuke terlihat tertawa pahit.
Chinen terlihat hanya tersenyum pahit ketika melihat Ryosuke tertawa, karena ia tau bahwa tertawa sahabatnya itu sedang berbohong.
" Souka, bagus bila seperti itu " Seru Jaki terlihat tersenyum.
" Zaki-san, kau bekerja dimana ? " Tanya Chinen tiba-tiba, Ryosuke ketika mendengar itu mulai tersadar perihal pekerjaan Zaki. Selama ini ia tidak tau pekerjaan Zaki dan terlebih Jaki selalu hadir pada malam hari di ruang Markom yang memiliki akses masuk khusus.
' Souka, aku tidak tau pekerjaanya ' Tanyaa Ryosuke menatap serius sosok di sampingnya yaitu Jaki.
" Aku bekerja di perusahaan swasta " Seru Jaki terlihat tersenyum kepada Chinen.
" Wow, dimana dan sebagai apa ? " Tanya Chinen kini terlihat penasaran.
" CEO Mayoka Group " Seru Jaki terlihat tersenyum dan..
" EEEEEEE !!!! " Teriak Chinen dan Ryosuke merasa terkejut.
' Tidak mungkin, dia UKE Bawahannya ?! ' Teriak Ryosuke terlihat syok.
" Kenapa kalian terkejut seperti itu ? " Tanya Zaki kini terlihat tertawa kecil.
" K-k-k-k-kau B-b-boss besar ku ?! " Seru Ryosuke terlihat masih dalam keadaan terkejut dan menunjuk ke arah Zaki.
" Iee, aku bukan bossmu. Aku temanmu " Seru Zaki terlihat tersenyum dan membuat Ryosuke semakin terkejut.
" A-a-arigatou " Ryosuke terlihat terkejut dan mulai bersujut di atas kasur ke arah Zaki.
" Douita Ryo-chan " Seru Zaki dan terlihat memegang kepala Ryosuke.
Chinen terlihat terkejut ketika melihat itu, karena ia dapat melihat Ryosuke terlihat seperti seekor kucing yang di elus-elus kepalanya oleh Zaki.
-----
Hari telah berganti, Ryosuke terlihat mulai masuk ke kantor. Ketika di kursinya ia terlihat di sambut oleh teman-teman kantornya yang menanyakan keadaanya, sementara Yuto terlihat serius dengan ketikannya di ruangan aquarium itu.
Jujur Ryosuke sedikit takut untuk masuk hari ini, ia takut karena telah 2 kali berbohong dengan bossnya itu yaitu pada saat meeting dan di club gay pada waktu itu.
' Semoga hari ini ia tidak memarahiku dan memberikan dompetku " Seru Ryosuke.
Jam dinding terlihat terus berputar, Ryosuke bekerja seperti biasa dan Yuto terlihat juga bersikap seperti biasa dengan Ryosuke.
Tetapi ketika ia membahas soal dompet Yuto tidak mendengarkannya dan menyuruhnya untuk keluar,
' Mouu masa aku pinjam uang Chinen lagi ' Rengek Ryosuke di benaknya.
Jujur Ryosuke bersyukur ketika tidak mendapatkan omelan Yuto, tetapi tetap dompetnya itu sangat penting. Ketika sedang melamun entah mengapa ia teringat kembali perkataan Zaki semalam yang mengatakan bahwa ia CEO Mayoka Group.
' Souka, Jadi dia memanfaatkan kekayaan Zaki-san sungguh licik orang ini" Seru Ryosuke di benaknya ketika menatap tajam Yuto yang masih sibuk dengan beberapa berkas
Setelah jam menunjukan jam 18.30 Ryosuke terlihat izin pulang berpamitan dengan Yuto. Yuto terlihat mengizinkan, tetapi ketika ia meminta dompetnya tetap Yuto tidak memberikannya dan menyuruh Ryosuke untuk pulang.
----
Di dalam sebuah bus terlihat Ryosuke duduk memandang jendela bus, wajahnya terlihat seperti sedang melamun. Ya, dibenaknya terlintas kembali mengenai Yuto. Yaitu perihal kejelekannya dan Yuto yang memanfaatkan kekayaan Zaki. Ia berfikir bahwa Yuto orang jahat ia tidak menduga bahwa bossnya itu benar-benar jahat.
Terlebih ia tega membiarkan bawahannya tidak memegang uang dan meminjam dengan orang lain,
' biarkan tuhan membalasnya ' Seru Ryosuke dibenaknya kembali.
' Playboy, licik dan menyebalkan itu lebih baik pergi dari dunia ini ' imaginasi Ryosuke mulai bermain yaitu menendang Yuto hingga mental keluar dari bumi dan nyangkut di planet pluto.
" Halte Hiroki " terdengar suara bus yang mengatakan tempat tujuan Ryosuke, dengan segera ia bangkit dan turun dari bus itu.
Ketika sudah turun , Ryosuke terlihat melangkahkan kakinya melewati daerah jalanan cukup besar yang di penuhi apartemen sederhana yang maksimal memiliki 5 lantai.
Sekitar 15 menit ia terlihat tiba di depan apartemennya, Ryosuke terlihat bingung ketika melihat sebuah motor besar di parkirkan di pekarangan apartemennya.
Tetapi ia terlihat tidak menghiraukannya dan menaiki tangga apartement itu, tetapi ketika ia tiba di lorong untuk mengarah ke pintu kamarnya ia terlihat terkejut karena ia dapat melihat sosok pria besar asing yang beberapa hari lalu menciumnya.
' Uwaaaa ! ' Ryosuke terlihat terkejut dan terhenti, ia dapat melihat pria asing itu hanya berdiri di depan pintu apartemenya.
' Kenapa dia tau apartementku ? ! ' Teriak Ryosuke di benaknya ia terlihat berjalan memundur dan mengendap-ngendap karena pria besar itu belum menyadari keberadaanya disana.
' MOU AKU HARUS LARI ?! ' Teriak Ryosuke dan mulai membalik badannya untuk berencana lari.
Tetapi..
" Ryosuke " Seru pria besar itu sudah menoleh kearahnya dan mulai menghampiri Ryosuke.
Ryosuke ketika mendengar itu ia terlihat terkejut, dan mulai memejamkan kedua matanya karena bingung dan takut.
" Aku dengar kau sakit kemarin " Seru Shirota Yu kini sudah berada di belakang Ryosuke.
' Bagaimana ini ?! Aku ingin menendangnya dan mengusirnya tapi dia project besar kantor ku ' Teriak Ryosuke dan kini sudah membuka kelopak matanya.
" Ryosuke ? " Tanya Shirota Yuu dan Ryosuke terlihat mulai menoleh kearah Yu.
Ryosuke ketika sudah berhadapan dengan Shirota Yu ia terlihat menjaga jarak untuk tidak di serang olehnya, Shirota Yu yang menyadari itu ia terlihat tersenyum.
" Tenang, aku tidak akan menciummu " Seru Yu terlihat tertawa.
Ryosuke yang mendengar itu terlihat mulai mendongak dan menatap wajah Yu, ia dapat melihat Shirota Yu tersenyum lebar.
" E-eto, bagaimana kau tau alamatku ? " Tanya Ryosuke kini dengan sedikit alis di tekuk.
" Aku tau dari Yuto " Seru Yu.
' Souka, jadi benar kau telah memberikan alamatku kepadanya. Grrr ' Teriak Ryosuke di benaknya dan mendapatkan kesal dengan Yuto yang sudah memberikan alamatnya. Ia tau Yuto mencoba memanfaatkannya untuk dapat proyek Hotel kando Group,
" Ryosuke, apa kau sudah sehat? Kemarin aku dengar kau di bawa kerumah sakit ? " Tanya Yu kini wajahnya terlihat khawatir.
" D-daijoubu, a-aku hanya kelelahan dan darah rendah saja " Seru Ryosuke menjelaskan dan mulai tidak berani menatap wajah Yu.
Shirota Yuu ketika melihat Ryosuke tidak berani menatapnya ia terlihat tersenyum,
Dan...
' Eee ? ' Ryosuke terlihat terkejut ketika dirinya sudah di peluk oleh Shirota Yu.
" Yokatta " Seru Yu dan terlihat mengetatkan pelukannya.
' Nanni ?! ' Teriak Ryosuke dengan kencang dibenaknya karena dirinya sudah tenggelam dengan tubuh besar Yu.
" Aku lega bila kau tidak papa, tapi kau harus banyak istirahat juga Ryosuke " Seru Yu terlihat mulai menepuk-nepuk kepala Ryosuke.
Sungguh Ryosuke benar-benar terkejut dan membatu, karena pria gay ini menyentuhnya kembali. Ryosuke terlihat mulai tersadar dan..
" Uwaaaaa ! " Ryosuke terlihat melepas paksa pelukan Yu.
" Nanni Ryo ? " Yu terlihat bingung ketika melihat Ryosuke sudah melepas paksa pelukannya.
" Kenapa kau masih menyentuhku ?! " Teriak Ryosuke kini terlihat mulai kesal.
" Aku khawatir denganmu Ryosuke" Seru Yu terlihat berwajah cemas.
" Mouu iee, sudah cukup kau menciumku dan memelukku ! Aku tidak mau bertemu denganmu lagi " Seru Ryosuke menjelaskan dan ia terlihat mulai lari ke arah pintu apartemenya.
" Ryosuke Tunggu " Yu terlihat mulai menghampiri Ryosuke, tetapi Ryosuke terlihat membuka pintu kamarnya dengan kunci dan masuk ke dalam.
Yu ketika melihat itu ia terlihat terhenti di luar pintu Ryosuke, sementara Ryosuke terlihat mulai bernafas berat karena kesal di dalam.
" Wakatta, Gomennasai Ryosuke " Seru Yuu dapat terdengar oleh Ryosuke.
Ryosuke terlihat mulai melangkahkan kedua kakinya untuk berada di kamar, setelah berada di kamar Ia terlihat mulai merebahkan dirinya di kasur itu.
" Kapan semua ini berakhir " Rengek Ryosuke.
-----
Hari telah berganti Ryosuke terlihat sedang lembur di kantornya pada jam 09.00 malam, ia sedang mengitung semua pengeluaran budged materi promosi merchant hotel kerja sama dengan kantor mayoka group. Lembur malam ini terlihat tenang karena Ryosuke hanya seorang diri, Yuto sebelumnya sudah pulang kantor jam 5 sore dan menyebabkan hatinya berbunga karena bahagia.
Tetapi perlahan ia terlihat terkejut ketika mendengar sebuah panggilan di handphonenya, ia dengan segera mengangkat panggilan itu
Dan...
" EEE?! " Teriak Ryosuke di benaknya.
---
Di sebuah pos polisi terlihat seorang pria tinggi tidak sadarkan diri tertidur di sebuah kursi dengan keadaan duduk di dalam sebuah ruangan.
Tetapi perlahan kita dapat melihat, sosok pria pendek lengkap dengan jasnya masuk ke dalam pos polisi itu.
" Gomenasai, apa itu benar terjadi ? " Tanya sosok pria pendek itu kepada polisi.
" Hai, kami mencoba mencari identitas diri tetapi tidak ada sama sekali yang kami temui hanyalah sebuah tas di Jok belakang mobilnya " Seru Polisi kepada pria pendek.
" Dan di dalam dompet tas kami menemukan kartu namamu " Tambah polisi menjelaskan.
" Arigatou untuk pertolongannya, sekarang dia ada dimana ? " Seru sosok pria pendek.
" ikouu " seru polisi menyuruh Ryosuke mengikutinya.
' Nakajima-san ' Seru Ryosuke di benaknya ketika sudah menemukan Yuto yang terlihat tidak sadarkan diri.
----
Sebuah taxi terlihat terhenti di sebuah rumah minimalis berbentuk keong, ketika taxi itu berhenti kita dapat melihat sosok pria pendek yang membawa pria tinggi dengan cara di bopong.
"Mouuu, kenapa kau selalu menyusahkanku " Decak Ryosuke dengan Yuto.
Ketika sudah berada di depan pintu Ryosuke terlihat bingung untuk membuka pintu itu, tetapi perlahan ia mengingat Yuto yang menggunakan ibu jarinya untuk membuka pintu itu. Ryosuke dengan segera membimbing jari jempol kanan Yuto untuk membuka pintu. Ketika sudah di tempelkan, ia dapat melihat pintu itu terbuka, dengan segera Ryosuke masuk kedalam pintu itu.
Setelah di dalam Ryosuke mulai membawa Yuto kesebuah sofa besar tepat di ruang Tamu,
" tsk, berat sekali dia " Rengek Ryosuke terlihat bernafas berat karena kehabisan nafas sudah membopong Yuto dari Luar tadi.
Ryosuke terlihat mulai tersadar bahwa di sekitarnya gelap, dengan segera ia menyalakan tombol lampu. Ketika semua ruangaan sudah terang, Ryosuke terlihat mulai melihat kearah Yuto yang terbaring di sofa.
" Sekarang Dimana kamarnya ? " Tanya Ryosuke ketika melihat keadaan di rumah itu, sebelumnya yang hanya ia tau dapur sampai taman saja.
" Yasudah lebih baik aku cek terlebih dahulu " Seru Ryosuke terlihat mulai melangkahkan kedua kakinya untuk mencari kamar Yuto.
Awal Ryosuke mencari di lantai bawah, ketika disana ia tidak menemukan kamar Yuto lebih tepatnya ia hanya menemukan kamar kosong. Ketika Ryosuke menaiki tangga ia dapat melihat ada dua kamar disana, ketika ia masuke ke kamar 1 lagi ia dapat melihat kamar yang di penuhi hiasan berunsur hallowen.
" Nanni kore ? " Tanya Ryosuke ketika terkejut melihat kamar itu.
" Pantas arwah hantu itu senang dengannya " Seru Ryosuke kepada dirinya.
Ryosuke terlihat mulai menelusuri kamar itu, ia dapat melihat foto Yuto yang berukuran besar sedang berfoto ala drakula.
" Pffttt, apa ini hahaha " Ryosuke terlihat tertawa ketika melihat foto Yuto.
Tetapi ketika ia sedang tertawa tiba-tiba...
" Ummmppp " Seseorang membekapnya.
' Nanni kore ?! ' Teriak Ryosuke di benaknya, tetapi ia terkejut kembali ketika merasakan sosok orang di belakangnya itu menggendongnya dan melemparnya ke atas kasur.
" N-nakajima-san ?! " Teriak Ryosuke ketika melihat Yuto yang dalam keadaan mabuk mulai mendekat dengannya .
Ryosuke dapat merasakan aura Yuto dan arwah di sekitarnya terlihat sangat menyeramkan, ia terlihat ingin bangkit dan menjauh dari Yuto.
Tetapi Yuto terlihat mendorongnya kembali dan mulai mencium Ryosuke secara penuh,
Ryosuke yang mengetahui itu ia terlihat terkejut dan membatu bahwa ini merupakan ciuman keduanya dengan Yuto, ketika Ryosuke masih terdiam Yuto mulai membuka mulut Ryosuke dan memasukan lidahnya di dalam ciuman itu.
" Ugggmm ! " Ryosuke terlihat terkejut ketika mengetahui itu.
Yuto terlihat masih menciumnya terus menerus, menjelajahi lidah dan mulut Ryosuke. Kedua tangan Yuto juga tidak hanya diam, tangan kanan Yuto terlihat mulai memegang bagian sensitive Ryosuke yang masih mengenakan celana.
Ryosuke tambah terkejut ketika mengetahui itu dan merasakan sesuatu aneh di bagian selatnya itu,
' MOU, KAMISAMA-YAMETE ! ' Teriak Ryosuke di benaknya ketika masih dicium paksa oleh Yuto.
Yuto terlihat mulai memasukan paksa tangan kanannya dan memompa bagian sensitive Ryosuke, Ryosuke ketika mendapatkan itu ia terlihat lemas dan entah mengapa tubuhnya merasakan hal nyaman yang di lakukan oleh Yuto.
Setelah beberapa lama kemudian Ryosuke terlihat menembakkan cum, setelah menembakkan cum Yuto terlihat mulai melepas ciuman itu dan menurun membuka celana Ryosuke. Ryosuke yang mengetahui itu perlahan ia mulai tersadar bahwa Yuto sedang membuka celananya dan..
' DIA AKAN MEMASUKANNYA ! ' Teriak Ryosuke di benaknya dan dengan segera kaki kanannya reflek menendanga wajah Yuto hingga ia terpental hampir jatuh dari kasur.
" Eee ? " Tanya Ryosuke terlihat terkejut ketika melihat Yuto Pingsan dan hampir jatuh dari kasur.
" EEEE , NAKAJIMA-SAN!! " Teriak Ryosuke dan dengan segera menghampiri Yuto yang pingsan dengan keadaan hidung berdarah.
-----
Hari telah berganti, jam dinding terlihat menunjukan pukul 09.00 pagi. Terlihat sosok pria tinggi sedang tertidur di atas kasur size king sementara sosok pria pendek tertidur di sofa.
Pria tinggi terlihat mulai terbangun, ia terlihat kesakitan di hidungnya dan kepalanya. Tetapi ketika ia bangkit berdiri ia terlihat terkejut dengan sosok pria pendek yang tidak mengenakan celana sedang tertidur di atas sofanya.
Yuto terlihat menghampirinya dan melihat wajah sosok itu, setelah ia melihat jelas wajah itu ia terlihat bertambah terkejut bahwa itu Ryosuke.
"Tsk kenapa dia disini ? " Tanya yuto terlihat mulai menekuk kedua alisnya, ia dapat melihat Ryosuke hanya mengenakan kemejanya. Tetapi ketika ia menoleh kearah jendela ia terlihat menekuk kedua alisnya karena..
" KENAPA KAU MENJEMUR CELANA DALAM DAN CELANA DI KAMARKU HUH ! " Teriak Yuto dan menyebabkan Ryosuke mulai terbangung, ketika sudah terbangun ia terkejut ketika melihat wajah marah Yuto dan menoleh kearah celana dan celana dalamnya yang ia jemur di kursi dekat jendela terbuka.
Sebelumnya setelah kejadian semalam Ryosuke segera mengobati hidung Yuto, dan perihal celana ia jujur bingung untuk menjemur dimana setelah ia membersihkan sisa spermanya di kamar mandi kamar Yuto. ketika ia melihat sebuah beranda ia membuka jendela beranda itu dan meletakannya di atas kursi.
" Gomenasai ! " Ryosuke terlihat bangkit dan bersujud di hadapan Yuto.
Yuto pada saat itu terlihat sangat marah dan aura kegelapannya semakin menakutkan hal itu dapat terasa oleh Ryosuke yang kini sedang bersujud,
" Lalu kenapa kau disini, huh ? ! " Tanya Yuto dan ia terlihat semakin menekuk kedua alisnya, Ryosuke terlihat masih bersujud.
"gomen, Polisi memanggilku perihal kau terkena tipu oleh seorang laki-laki dan kau dibuat mabuk olehnya ketika berada di dalam mobil di daerah distrik hareta " Seru Ryosuke menjelaskan.
" Huh ?! " Tanya Yuto.
" I-itu benar, tas ku ada di jok mobil belakangmu dan menyebabkan polisi menemukan identitasku " Seru Ryosuke menjelaskan masih dalam keadaan bersujud.
" .... " Yuto terlihat terdiam dan teringan sesuatu, sebelumnya ia bertemu dengan seorang laki-laki yang mengajaknya kencan. Mereka kencan di dalam mobil di dekat sebuah taman yang sepi, Yuto dapat mengingat kejadiaan ciuman dan meminum banyak alcohol.
" Nanni?!" Tanya Yuto terlihat terkejut.
" I-itu benar, aku membawamu ke rumah karena kau masih dalam keadaan mabuk " Seru Ryosuke menatap Yuto dengan tajam.
" Dan... ,- " Perlahan wajah Ryosuke memerah dan tidak berani menatap Yuto.
" Dan apa , huh ?! " Tanya Yuto dengan sinis.
" I-iee, gomennasai " Ryosuke terlihat sedikit membungkuk meminta maaf.
Yuto terlihat terdiam ketika melihat Ryosuke duduk dan menundukan kepalanya, ia dapat melihat Ryosuke hanya mengenakan kemeja yang sedikit besar.
" Tsk, cepat kau pakai celanamu dan pergi dari sini " Seru Yuto dengan sinis.
" H-haii " Ryosuke terlihat bangkit dan dengan segera mengambil celana dalam dan celana panjangnya. Ia terlihat jalan keluar dari kamar Yuto.
' Hikss kenapa seperti ini ' Seru Ryosuke terlihat meratapi nasib.
Di toilet luar ia terlihat mulai memakai celana dalam dan celana panjangnya, ketika ingin pulang Ryosuke terlihat masuk ke dalam kamar Yuto kembali.
" Ada apa lagi kau , huh?!" Tanya Yuto yang kini terlihat sedang membaca majalah di sebuah sofa kamarnya.
" E-eto , a-aaku pamit pulang " Seru Ryosuke terlihat tersenyum takut.
" Ya, cepat pergi dari hadapanku " Seru Yuto, Ryosuke ketika mendengar itu ia terlihat mengangguk dan keluar dari kamar Yuto.
Ia terlihat keluar dari rumah itu dan masuk kedalam taxi, ketika di dalam taxi Ryosuke terlihat hanya terdiam dan...
' Hikss punya ku sudah di pegang oleh seorang Gay huwaaa hikss ' Ryosuke terlihat mertapi nasibnya dan ketika memandang pemandangan di luar kaca.
Jujur ia sangat sedih karena seorang gay sudah menyentuhnya, tapi memang tidak di pungkiri menurut Ryosuke pada saat miliknya dipegang itu sangat nyaman tapi ia tidak menginginkan seorang laki-laki yang memegangnya.
' NANNDE ?! ' Teriak Ryosuke di benaknya.
---
Hari telah berganti menjadi hari senin, di sebuah gedung hotel besar terlihat terdapat 5 orang disana. Yuto, Daiki, pria tua, Ryosuke dan sosok pria yang 2 kali menembaknya yaitu Shirota Yu.
Selama meeting berlangsung, Ryosuke dapat merasakan bahwa Shirota Yu selalu menatapnya dan membuatnya risih. Sementara Yuto terlihat masih mempromosikan melalui slide yang berada di sebuah laptop.
Sekitar 2 jam meeting itu selesai, Ryosuke, Yuto dan Daiki di jamu untuk makan di restoran hotel tersebut. Tidak dapat dipungkiri restoran itu sangat indah dengan bangunan ala romawi.
Setelah mereka duduk di kursi dan meja bulat besar mereka terlihat mulai memakan hidangan mereka yang sudah di sediakan oleh koki terkenal di jepang.
Jujur Ryosuke pada saat itu sangat risih dengan Yu yang selalu menatapnya, terlebih ia sudah mengusir Yu pada malam itu.
' Aku ingin pulang ' Rengek Ryosuke di benaknya ketika memakan makanannya.
" Bagaimana Mayoka Group ? " Tanya Yu kini terlihat menatap Yuto.
" Keuangan stabil dan menanjak providenya " Jawab Yuto terlihat tersenyum.
" Kau sukses Yuto dalam memasarkannya hahaha " Seru Yu terlihat tertawa.
" Hahaha ya, aku memang ahli ne " Seru Yuto terlihat tertawa, Daiki pada saat itu ikut tertawa dan sedangkan Ryosuke terlihat hanya tersenyum pahit.
' Mereka bersikap seperti biasa, dua playboy Gay ' Seru Ryosuke dibenaknya ketika menatap Yuto dan Shirota Yu.
Tetapi ketika Ryosuke kedua matanya menatap Shirota Yu, Yu terlihat menoleh kearah Ryosuke dan menyebabkan mereka bertatapan mata. Ryosuke ketika mengetahui itu ia terlihat mulai membuang muka dan tidak berani menatap Yu.
"Yamada-san sudah berapa lama kau di mayoka group? " Tanya Yu terlihat tersenyum.
" Ee? " Tanya Ryosuke terlihat terkejut dan menatap Yu.
" Kau sudah berapa lama di Mayoka Group ?" Tanya Yu kembali kini mulai menatap Ryosuke dengan tajam dan tersenyum.
" E-eto 2 bulan " Seru Ryosuke kepada Yu.
" Souka, kau baru ne " Seru Yu kini terlihat mulai menatap Ryosuke sebagai mangsa.
" U-un " Ryosuke terlihat mengangguk tetapi matanya mulai tidak berani menatap Yu kembali.
Yuto kini terlihat mulai menatap Ryosuke yang sedang ketakutan di tatap oleh Shirota Yu.
' Kenapa Yu menyukai dia ? ' Seru Yuto ketika menatap Shirota Yu di posisi ujung kursi sisi samping, sehingga Yuto dapat melihat jelas ekspresi mereka berdua.
' Menjijikan ' Yuto dapat melihat wajah Ryosuke yang kini terlihat masih ketakutan seperti seorang wanita.
Setelah beberapa lama kemudian makan sudah usai sekitar jam 7 malam, Ryosuke, Yuto dan Daiki terlihat berpamitan dengan Shirota Yu.
Yuto menyuruh Daiki dan Ryosuke untuk ikut di mobilnya, Yuto dan Daiki berada di kursi depan sementara Ryosuke di belakang. Perjalanan terlihat di tempuh hingga Daiki terlihat mulai turun di tempat tujuannya sementara Ryosuke masih satu mobil dengan Yuto.
Ketika di dalam mobil itu dapat terlihat Ryosuke yang cemberut dan merona di kursi belakang, kenapa merona? Karena kini ia teringat kembali kejadian pada saat Yuto mencium dan menyetuh bagian sensitivenya.
' MOUU, IEEE ! ' Teriak Ryosuke di Benaknya dan ia terlihat mengeleng-gelengkan kepalanya.
Tetapi perlahan ia terkejut dengan rem tiba-tiba Yuto, ia terlihat terpental maju kedepan di sela-sela mobil.
" Itaii " Rengek Ryosuke dan terlihat bangkit, Yuto yang berada di depan terlihat menatap sinis Ryosuke melalui kaca kecil di hadapannya.
" Kau menyetir sekarang " Seru Yuto terlihat mulai membuka save beltnya.
" E-EEE ?! " Tanya Ryosuke terlihat terkejut.
" Nanni ? " Tanya Yuto terlihat menoleh kebelakang.
" G-gomen, a-aku tidak bisa menyetir mobil " Ryosuke terlihat berwajah melas. Awal mereka terdiam, tetapi perlahan Yuto mulai menekuk kedua alisnya.
" Wakatta " Seru Yuto kini mulai menoleh ke arah depan kembali.
" A-arigatou " Seru Rysouke kini terlihat mulai tersenyum pahit .
" Kau keluar dari mobilku sekarang " Seru Yuto kembali.
" Eee?! " Tanya Ryosuke terkejut.
" Turun " Seru Yuto dengan nada ketus.
' Nanni ?! ' Teriak Ryosuke di benaknya.
" Aku hitung sampai 3, 1, 2 ,- " Seru Yuto terhenti.
" Wakatta , aku turun disini " Seru Ryosuke terlihat berpamitan dan keluar dari mobil itu.
Ketika sudah di luar mobil Yuto terlihat mulai jalan, wajah Ryosuke pada saat itu terlihat sangat di tekuk dan bibirnya cemberut..
" Grrr, menyebalkan sekali orang itu ! " Teriak Ryosuke merasa kesal.tetapi perlahan Ryosuke menoleh ke lingkungan di sekitarnya.
" Mouu disinikan jarang taxi hikss " Ryosuke terlihat mulai mereda dan mencari taxi di sekitar jalan itu.
Sementara dari kejauhan di dalam sebuah mobil sedan hitam terlihat Yuto yang sedang menyetir dengan serius, tetapi perlahan ia dapat mengingat wajah Ryosuke yang sangat menjijikan baginya.
" Rasakan kau " Seru Yuto.
" Kau kira aku supirmu " Yuto terlihat tersenyum menyeringai dan mulai mengoper gigi dan menggas mobilnya dengan kecepatan tinggi.
----
Jam dinding menunjukan pukul 23.00 malam, di sebuah kantor terlihat sosok pria di dalam kegelapan sedang mengutak - atik sebuah komputer di dalam ruangan aquaqrium, setelah beberapa lama kemudian pria itu terlihat tersenyum menyeringai.
" Rasakan kau Nakajima " Seru sosok pria itu dan tersenyum menyeringai.
Bersambung..
Shirota Yu
(A/N) : hello, cobaa lagi~ arigatou bila baca ff baka saya 😘😘🙆 Gomen juga perihal nama Jaki saya ganti jadi Zaki, sebelumnya ga tau namanya😂😂😂 #bakayaro