Title : Papa Daisuki
Author :
![](http://l-stat.livejournal.net/img/userinfo.gif?v=17080?v=118.7)
ryofin30 Pairing : YutoYama
Rating : PG - 13
Genre : AU, BL, Angst & Comedy
Summary : Ketika ia kesasar dan di kejar orang jahat Ryosuke bertemu dengan sosok pria yang menolongnya. Ketika ia melihat wajahnya , Ryosuke terkejut karena ia berfikir bahwa ia bertemu dengan ayahnya kembali dari surga. Tapi hal itu berbeda karena Pria itu bukan ayahnya yang ia harapkan.
Matahari terlihat menyinari kota kanda dengan sangat cerah, orang - orang berlalulalang disekitar distrik kota tersebut tepatnya di deretan toko - toko dan restaurant disana.
Tetapi di antara deretan toko dan restoran terlihat sebuat tempat makan atau restoran yang memiliki aura suram dan keadaan depan restoran tersebut yang terlihat sangat tidak indah di pandang. Sebelumnya di depan restoran tersebut terlihat tulisan 'close' atau tutup.
Ketika kita memasuki restoran tersebut terlihat keadaan disana yang sangat sepi atau tidak ada pengunjung, tetapi ketika kita lebih menelusuri rumah itu kembali dan menaiki tangga terlihat sebuah pintu kamar berwarna hitam yang tertutup sangat rapat memiliki aura kegelapan disana. Ketika kita masuk kedalam ruangan pintu itu terlihat sosok pria tinggi yang terdiam diri dengan wajah yang terlihat lemas duduk disisi pria pendek yang sedang tidur nyenyak di sampingnya dengan aura kegelapan.
" Ku-sho " Gumam pria tinggi terlihat hanya terdiam duduk di atas tempat tidurnya ketika bersenderan dengan kepala kasurnya.
Pria tinggi perlahan menoleh kearah pria pendek yang masih tertidur, ketika pria tinggi sudah sepenuhnya menoleh kearah pria pendek perlahan visual benaknya mulai terlihat sesuatu yaitu ketika dirinya di cium oleh pria pendek itu. Ketika mengingat itu Pria tinggi terlihat memegang bibirnya sendiri,
" Tsk, Ciuman pertamaku" Gumam Pria tinggi dan kini terlihat merona,
Ya, sebelumnya pria tinggi itu adalah Yuto dan pria pendek adalah Ryosuke.
Setelah kejadian semalam yaitu mometn ciuman dan moment di kamar mandi itu tidak dapat terlupakan oleh Yuto. Yuto terlihat lemas karena dirinya tidak tidur sama sekali dari jam 02.00 pagi, sementara Ryosuke terlihat tidur dengan damai ketika menempel di sisi Yuto.
Flashback -----
Semalam, ketika Ryosuke meminta untuk di gosokkan punggungnya. Yuto menurutinya dan mengosok punggungnya ketika di kamar mandi, ketika sedang menggosok Yuto terlihat hanya terdiam dan terus menerus menggosok punggung itu. Tetapi di benaknya ia tidak dapat melupakan kejadian ciuman sebelumnya dengan Ryosuke yang selalu membuatnya merona tetapi pada saat Yuto menggosok punggungnya ia terkejut ketika Ryosuke secara tiba - tiba membalik kearahnya.
" Jaa, sekarang aku akan menggosok punggung mu " Seru Ryosuke yang setengah telanjang dan meminta Yuto untuk membuka bajunya, tetapi ketika mendengar itu Yuto terlihat dengan segera bangkit.
' Nanni ? ! ' Teriak Yuto di benaknya terlihat terkejut dan merona, Ryosuke yang melihat itu terlihat terkejut dan bingung melihat Yuto dengan tiba - tiba berdiri.
" Papa ? " Tanya Ryosuke terlihat tersenyum dan mendongak melihat Yuto yang sedang berdiri.
" A-apa kau gila ! " Seru Yuto dengan nada tinggi dan wajahnya yang semakin memerah.
" Nanni ? " Tanya Ryosuke terlihat bingung ketika sudah memegang kain gosokan busa.
Yuto terlihat terdiam ketika ia melihat sosok pria setengah bertelanjang dada di hadapannya terlihat sangat kecil dan menyilaukan, ia terlihat lebih teliti memandang wajah dan tubuh Ryosuke. Tetapi perlahan ia terlihat menggelengkan kepalanya, pikirnya dada wanita besar lebih menggiurkan di bandingkan dengan dada toples Ryosuke. Ia sangat mengaggumi dada besar seperti poster koleksi wanitanya yang berada di kamarnya, ketika Yuto sedang berbicara sendiri di benaknya Ryosuke terlihat berdiri dan merasa khawatir dengan Yuto yang terlihat terus menerus terdiam dengan wajah memerah.
" Kau Baik-baik saja? " Tanya RYosuke terlihat mendekat dengan Yuto dan ingin memegang dahinya, tetapi Yuto terlihat terkejut ketika mengetahui itu. ia terlihat dengan segera mendorong Ryosuke sedikit kencang, Ketika mendapatkan dorongan Ryosuke terlihat oleng dan ingin jatuh ke belakang tetapi Yuto terlihat terkejut dan dengan segera menarik tangan Ryosuke hingga mengantam dirinya dan menyebabkan mereka berdua terjatuh ke lantai.
" itaii " Rengek Yuto ketika sudah tersungkur di lantai dengan Ryosuke yang berada di atasnya, Ryosuke ketika melihat itu dengan segera bangun karena mearasa khawatir telah menindih Yuto tetapi di karenakan kain handuk Ryosuke yang terselip di antara jemari tangan Yuto menyebabkan ketika ia berdiri handuk sudah tidak berada di pinggangnya dan menyebabkan ia tidak mengenakan apapun.
" Papa kau baik - baik saja ?! " Seru Ryosuke dan dengan segera mengulurkan tangannya untuk membatu Yuto. Tetapi Yuto terlihat matanya melebar ketika matanya melihat sesuatu yang sangat menganggu yaitu 'cwitnya' Ryosuke.
Seekor anak gajah dapat ia lihat dengan jelas kembali
Ryosuke terlihat lebih mengulurkan tangannya tetapi Yuto perlahan tersentak tersadar dan mulai bangkit dan keluar dari kamar mandi dengan terburu - buru.
" Papa ?! " Seru Ryosuke terlihat bingung ketika Yuto melangkahkan kakinya untuk keluar
" Berisik , cepat kau mandi sendiri aku tunggu di depan ! " Teriak Yuto ketika sudah di luar.
" T-tapi -" Seru Ryosuke terhenti.
BRAKKK ' suara pintu tertutup dengan keras.
" Aku bilang selesaikan mandimu !" Seru Yuto kembali di luar sana.
Awal Ryosuke terlihat terdiam dan bingung memandang arah pintu tertutup itu yang di baliknya terdapat Yuto, tetapi perlahan ia tersenyum memandang pintu itu.
" Un wakatta" Ryosuke terlihat mengangguk dan kemudian mulai masuk ke dalam bak mandi dengan tersenyum, sementara dari arah luar sana terlihat Yuto yang menekuk kedua alisnya dengan wajah sangat memerah.
Setelah Ryosuke selesai dari mandinya, Yuto dengan segera memasak makan malam untuk Ryosuke. Dan setelah makan malam dan mengurus neneknya Yuto dengan segera kembali ke kamarnya, ketika di kamar Ryosuke terlihat sudah di sana dan duduk di sisi tempat tidur dengan selalu tersenyum.
Yuto menyuruh Ryosuke untuk tidur di lantai dengan sebuah lasur lipat dan selimut, ketika mendapatkan itu Ryosuke terlihat menurut dan tidur disana sementara Yuto mulai merebahkan diri di kasurnya dan pergi melayang kedunia mimpi.
Tetapi...
ketika Yuto terbangun sekitar jam 02.00 pagi ia merasakan sesuatu aneh di sampingnya yang melekat dengan badannya, ia terkejut ketika melihat sosok yang menempel dengan dirinya yaitu Ryosuke. Ryosuke terlihat tertidur di sampingnya dengan memeluk Yuto di sekitar pinggangnya.
Yuto terlihat ingin meledak dari marahnya dan ingin membangunkan pria yang menempel dengannya ini, tetapi perlahan niat itu di urungkan ketika ia dapat melihat jelas wajah tertidur Ryosuke. ia terlihat memandang lentiknya bulu mata itu dan pipinya yang cubby,
' Pria aneh ini ' Decak Yuto di benaknya ketika memandang wajah tertidur Ryosuke.
" Papa " Ngigau Ryosuke yang menyebabkan Yuto terkejut, karena ia dapat melihat Ryosuke terlihat tersenyum di dalam mimpinya.
" Apa segitu besarnya kau mencintai Papamu ?" Tanya Yuto dan terlihat memandang wajah tidur Ryosuke kembali. Tangan kanan Yuto perlahan terlihat menyentuh poni Ryosuke dengan wajah memerah.
dan.......
Back-------------
ya, menyebabkan hingga pagi ia masih terus menerus menatap wajah Rysouke.
' Tuhan, ada apa denganku !' Teriak pria tinggi di benaknya ketika masih mengeluarkan kegelapan dan wajah putus asa, karena ia benar - benar sudah gila yaitu memandang wajah tertidur pria aneh dan pemaksa di sampingnya ini yang selalu menempel hingga 4 jam yaitu memandang Ryosuke dari jam 02.00 pagi hingga jam 06.00 pagi.
Ketika masih dalam keadaan suram, Yuto terlihat dengan segera menggelengkan kepalanya dan mulai menepuk - nepuk pipinya untuk sadar kembali.
" Tsk, Lebih baik aku mandi dan memasak" Gumam Yuto dan terlihat dengan segera bangkit berdiri dan meninggalkan pria tinggi seorang diri di kasur itu.
♬♬♬♬♬♬♬
Jam terlihat semakin berlalu dan waktu sudah menunjukan jam 09.00 pagi, pria pendek atau Ryosuke terlihat masih tertidur pulas di atas kasur berukuran sedang itu. Tetapi perlahan hidungnya sedikit bergerak ketika mendapat aroma masakan yang membuatnya mulai membuka kedua kelopak matanya.
" Uhmm " Ryosuke terlihat tergoda dengan aroma itu, ia dalam setengah sadar berfikir bahwa itu pasti masakan Yuto sosok yang mirip dengan ayahnya.
" Ikimashou " Ryosuke terlihat dengan segera berlari dan menuruni tangga dengan sangat cepat hingga ia sudah berada di dapur.
Ketika ia sudah berada di dapur, ia dapat melihat jelas sosok Yuto yang sedang memasak. Yuto terlihat sedang menumis dan merebus sesuatu, ketika melihat itu Ryosuke terlihat dengan segera menghampiri Yuto yang sedang memasak.
" Papa kau sedang masak apa ? " Tanya Ryosuke terlihat mengintip dari segala arah, Yuto yang sedang memasak ia terlihat mengacuhkannya dan tetap fokus memasak.
" Papa ? " Tanya Ryosuke kembali dan terus menerus mengintip ke segala arah, tetapi Yuto tetap mengacuhkannya.
Ryosuke terlihat cemberut ketika mendapatkan Yuto tetap mengacuhkannya, tetapi perlahan ia melihat sesuatu yang tergeletak di sisi kanan Yuto yaitu sebuah buku terbuka di atas meja masak. Ketika melihat itu ia mendapatkan penasaran dan mengambil buku tersebut yang terbuka disisi meja masak kanan Yuto.
Ryosuke terlihat mulai membaca buku itu, ketika dirinya sedang membaca ia terlihat menoleh kearah masakan Yuto dan Ryosuke mendapatkan bahwa masakan itu sama dengan apa yang ada di buku yang ia pegang itu.
" Papa kau sedang memasak ini ? " Tanya Ryosuke dan terlihat menunjukan isi buku itu ke arah Yuto, Yuto yang mengetahui itu ia terlihat dengan segera menoleh kearah Ryosuke dan mengambil buku itu.
" Tsk, kau bisa diam tidak ! " Decak Yuto terlihat kesal dan mulai menutup buku itu.
" N-nanni ? " Tanya Ryosuke terlihat bingung ketika melihat Yuto yang terlihat marah.
" Tsk, Sudah cepat kau lebih baik duduk di kursi makan " Yuto terlihat membimbing Ryosuke untuk duduk di kursi makan.
" T-tapi - " Seru Ryosuke terhenti ketika mendapatkan tatapan tajam Yuto yang mengatakan bahwa dirinya harus diam.
" Tsk " Decak Yuto dan terlihat dengan segera melangkahkan kakinya untuk memasak kembali.
Ryosuke terlihat tersenyum ketika melihat punggung Yuto yang sedang memasak, ia tahu bahwa dirinya mungkin sangat menganggu ketika Yuto sedang fokus memasak. Ia juga tahu pasti Yuto sedang belajar untuk memasak, ketika melihat Yuto yang sedang berusaha memasak ia terlihat tersenyum.
Ketika terus menerus memandang punggung itu, perlahan visual di benak Ryosuke berubah dengan sosok pria tinggi yang sedang memasak dengan sangat ceria. Ketika pria itu selesai dari memasaknya ia dapat melihat pria itu memanggil sosok anak kecil dan membantu untuk menyiapkan masakan itu di meja atas makan.
' Kau anak baik Ryo-chan ' Seru sosok pria tinggi dan terlihat menepuk-nepuk kepala anak kecil itu.
' Un, arigatou... ' Seru anak kecil itu dan...
" Papa " Gumam Ryosuke dan perlahan terlihat pria tinggi atau Yuto yang datang memberikan mangkuk nasi , ketika melihat itu Ryosuke terlihat terkejut dan mulai tersadar.
" Ada apa denganmu? " Tanya Yuto terlihat menekuk kedua alisnya ketika terlihat masi dalam posisi memberi mangkuk yang berisi nasi.
" I-iee " Jawab Ryosuke dan terlihat tersenyum mengambil mangkuk yang berada di tangan Yuto.
" Arigatou " Tambah Ryosuke dan terlihat mulai menaruh mangkuk itu di hadapannya, sementara di hadapannya terlihat Yuto yang mulai duduk dan memakan makanannya.
Yuto terlihat sangat lahap memakan makanannya, tetapi perlahan ia terlihat terhenti dan seperti berfikir mengenai masakannya itu.
Ryosuke yang melihat itu ia terlihat tersenyum bahwa Yuto terlihat lucu yaitu berusaha menilai masakannya, ketika terus menerus memandang Yuto. Perlahan Yuto terlihat mendapatkan risi dan menatap Ryosuke dengan tatapan tajam.
" Nanni? " Tanya Yuto dan terlihat menekuk kedua alisnya.
" Kau lucu Papa " Seru Ryosuke dan terlihat tersenyum lebar, Yuto yang mendapatkan itu entah mengapa ia terlihat merona malu dengan alis di tekuk.
" N-nani, c-cepat habiskan makananmu dan setelah itu pulang " Seru Yuto terlihat salah tingkah dan mulai melahap makanannya kembali.
Ryosuke yang mendengar itu perlahan ia terlihat cemberut dan menekuk kedua alisnya,
" Aku tidak ingin pulang " Seru Ryosuke dengan sangat tegas dan menyebabkan Yuto yang berada dihadapannya terhenti ketika ingin melahap makanannya.
" Apa kau bilang ? " Tanya Yuto dengan alis di tekuk ketika masih memegang sumpit dan mangkuk nasi.
" Aku tidak ingin pulang, aku ingin tinggal disini selamanya ! " Seru Ryosuke kembali tetapi kini nadanya terdengar lebih di tinggikan dan sangat tegas, Yuto yang mendengar itu terlihat menekuk kedua alisnya dan mulai meletakan sumpit dan mangkuknya dengan sangat keras.
" Jangan bertingkah seenaknya seperti anak kecil ! " Seru Yuto dengan tegas dan kini urat marahnya mulai muncul di kepalanya.
" Nanni, Papa?! " Seru Ryosuke terlihat cemberut ketika mendengar Yuto mengatainya seperti anak kecil.
" Kau itu menyebalkan dan aku ingatkan bahwa aku ini bukan Papamu ! " Seru Yuto kembali dengan sangat tegas dan masih terlihat memiliki urat marah di kepalanya.
" Kau Papa ! " Seru Ryosuke kini terlihat bangkit berdiri.
" Berhentilah bersikap seperti orang gila, aku ini bukan Papamu ! " Teriak Yuto kembali.
" .... " Ryosuke terlihat terdiam ketika mendengar itu, sementara Yuto terlihat menatapnya dengan tajam dan terlihat kesal.
Perlahan Ryosuke terlihat mulai berbalik dan berlari meninggalkan Yuto, Yuto yang melihat itu terlihat terkejut dengan arah lari Ryosuke.
" Oii mau kemana kau ! " Teriak Yuto dan mengejar Ryosuke, Ryosuke terlihat berlari menaiki sebuah tangga dan masuk ke dalam kamar. Ketika sudah berada di kamar ia terlihat mengunci pintu itu, sementara dari arah luar terlihat Yuto yang sudah berada di depan pintu kamar itu.
" Oii keluar kau ! " Teriak Yuto menyuruh Rysouke keluar dari kamarnya.
" Aku tidak mau ! " Teriak Ryosuke di dalam kamar itu dan ia terlihat duduk di sisi kasur.
" Berhentilah bersikap egois seperti ini ! " Seru Yuto kembali dan menyebabkan Ryosuke terdiam.
Wajah Ryosuke terlihat sangat sedih, mungkin benar apa yang di katakan Yuto mengenai dirinya yang egois dan seenaknya menganggap bahwa Yuto adalah ayahnya. Terlebih sekarang dirinya selalu memaksa masuk di dalam kehidupan Yuto, padahal dia adalah orang asing yang tidak memiliki hubungan apapun dengan Yuto.
Egois...
Ya, mungkin itu benar...
Ryosuke disini hanya menginginkan moment bersama dengan ayahnya kembali walaupun orang tersebut bukan ayahnya.
Ryosuke terlihat hanya terdiam dengan menekuk kedua kakinya dan wajahnya terlihat bersedih, sementara di luar sana terlihat Yuto yang memiliki wajah menyeramkan. Tingkat kemarahan Yuto sudah berada di ujung kepala, ingin rasanya menjebol pintu itu. Tetapi Ketika Yuto memasang kuda - kuda ingin menjebol pintu itu perlahan telinganya mendengar suara yang membuatnya terkejut, ia dapat mendengar suara rintihan sakit wanita. Ketika mengetahui itu Yuto dengan segera berlari dan menuruni tangga dengan terburu - buru, ia terlihat terus berlari dan hingga sudah berada di sebuah kamar wanita tua yang sedang merintih kesakitan mengelus dadanya.
" Yuu-chan ... " Rintihan Wanita tua itu terlihat kesakitan didadanya dan terlihat lemas.
" Obaa-chan ! " Yuto terlihat dengan segera menghampiri wanita tua itu, ya wanita tua itu adalah neneknya.
" I-itaii " Seru Nenek Yuto dengan nafas beratnya, ketika melihat itu Yuto terlihat dengan segera menggendong neneknya dan mulai melangkahkan kakinya.
Sementara di kamar atas terlihat Ryosuke yang bangkit dan terlihat ingin membuka pintu itu, ia ingin meminta maaf kepada Yuto. Ketika ia sudah membuka ia tidak melihat Yuto disana, dengan segera ia berjalan menuruni tangga tetapi ketika ia menuruni tangga terlihat yuto yang sedang berlari menggendong seorang wanita tua atau neneknya.
" Nannde ? " Ryosuke terlihat dengan segera menghampiri Yuto dan mengikutinya berlari.
" Kau tunggu disini, aku harus membawa obaa-chan ke rumah sakit " Seru Yuto terlihat berlari hingga melewati pintu belakang.
" Iee aku ikut ! " Seru Ryosuke dan terlihat berlari mengikuti Yuto dari belakang, Yuto tidak bisa menyuruh paksa Ryosuke untuk tidak ikut karena ia sedang terburu - buru mengkhawatirkan keadaan neneknya. Sehingga menyebabkan Ryosuke terus menerus mengikutinya dari belakang.
Mereka terlihat terus menerus berlari melewati beberapa jalan, yuto terlihat berlari sangat cepat dan diikuti oleh Ryosuke yang hanya mengenakan celana tidur warna abu-abu dan kaos sedikit kebesaran berwarna putih.
Ketika mereka berdua terus menerus berlari, tanpa di duga oleh Ryosuke terlihat salah satu wanita muda yang memfoto Ryosuke dari jauh.
" Kyaaa, hontou tadi itu Yamada Ryosuke " Seru wanita itu, dan dengan segera ia mulai mengupdate foto gambar itu ke jejaring sosial. Setelah mengupdate wanita itu terlihat dengan segera berlari mengikuti arah larian Ryosuke.
♬♬♬♬♬♬♬
Terlihat Pria tinggi yang terlihat memiliki wajah super di tekuk dan khawatir, ia terlihat hanya duduk terdiam diri tetapi perlahan dapat terlihat sosok pria pendek yang mendekat dengannya dan memberikan sebuah minuman coffe kaleng. Ya, mereka adalah Ryosuke dan Yuto.
Yuto terlihat menolak minuman itu dan menyebabkan Ryosuke hanya terdiam diri duduk di sisi kanan Yuto, ketika keduanya terlihat terus menerus terdiam perlahan terlihat dokter yang keluar dari sebuah ruangan dan menyebabkan Yuto dengan segera menghampiri Dokter itu.
" Bagaimana sensei ? " Tanya Yuto terlihat sangat khawatir.
" Jantung nenek anda sudah sangat lemah, kami menyarankan nenek anda harus di rawat inap disini untuk selalu mengontrol kesehatan jantungnya " Seru Sang Dokter yang membuat wajah Yuto terlihat bersedih dan terlihat sangat khawatir.
Yuto menyetujui neneknya di rawat inap di rumah sakit itu, ia terlihat dengan segera mengikuti arah dokter itu yang akan mengantarkannya ke ruangan neneknya di rawat. Sementara Ryosuke terlihat hanya terdiam berdiri ketika memandang punggung Yuto yang perlahan menjauh darinya ketika memegang 2 minuman coffe kaleng di tangannya, tetapi ketika melihat itu perlahan visual di benaknya berubah dengan sebuah kerumunan dokter dan suster yang membawa sosok pria tua ke dalam sebuah ruangan bersinar dengan menggunakan tempat tidur roda.
Ketika melihat itu entah mengapa telah menyebabkan tangan kanan Ryosuke gemetar dan air mata terlihat mengalir keluar dari kedua matanya.
♬♬♬♬♬♬♬
Di sebuah ruangan rawat inap nomor 199, terlihat Yuto yang terus menerus memandang neneknya yang sedang tidak sadarkan diri. ia terlihat mengenggam tangan neneknya dengan sangat kuat.
Ia dapat mengingat senyum neneknya ketika ia sehat dulu, neneknya merupakan wanita yang sudah membesarkannya seperti seorang ibu. Yuto tidak memiliki ibu, ia hanya memiliki seorang ayah dan nenek saja.
Ayahnya sudah meninggal karena sakit paru - paru ketika ia baru lulus menyelesaikan SMA nya 4 tahun yang lalu, ketika ayahnya meninggal neneknyalah yang menjadi tulang punggung keluarganya yaitu sebagai cheff di restonya.
" Jangan tinggalkan Yuu-chan sendiri, obaachan" Seru Yuto dan dari sisi kedua matanya terlihat mengeluarkan air mata.
♬♬♬♬♬♬♬
Malam mulai terlihat, diluar sana terlihat hujan deras membasahi kota itu. Yuto terlihat masih menemani neneknya di dalam ruangan rawat inap itu. Tetapi perlahan di benak Yuto terlihat teringat sesuatu yaitu mata indah itu yaitu Ryosuke.
Ketika mengingat itu Yuto terlihat bangkit dan terkejut, bahwa dirinya dari tadi tidak melihat Ryosuke disisinya padahal Ryosuke selalu mengikutinya. Yuto terlihat ingin mencari tetapi perlahan terdengar suara petir kencang yang menyebabkan Yuto terkejut, ketika mendengar itu rasa khawatir Yuto terhadap Ryosuke menjadi membesar.
Yuto terlihat mulai keluar dari ruang rawat inap neneknya, ketika sudah di lorong rumah sakit ia tidak mendapatkan Ryosuke disana.
" Tsk, kemana dia ? " Decak Yuto dan terlihat dengan segera mulai melangkahkan kakinya untuk mencari Ryosuke.
Sekitar 1 jam Yuto berputar - putar di sekitar rumah sakit itu ia tidak dapat menemukan Ryosuke, tetapi ketika Yuto mencoba mencarinya di sekitar tangga darurat ia dapat melihat sosok pria pendek sedang terdiam menyudut di tembok dengan keadaan kaki ditekuk menempel dengan dadanya. Wajahnya terlihat di benamkan di antara kedua tangannya, Yuto dapat mengetahui itu Ryosuke karena pakaian dan celana itu sungguh sangat ia kenal yaitu punya Yuto yang sebelumnya di pakai oleh Ryosuke. Yuto terlihat dengan segera menghampiri Ryosuke.
" Oii kau baik - baik saja ? " Seru Yuto dan terlihat menarik tangan Ryosuke, ketika tangannya sudah di genggam oleh Yuto ia dapat merasakan tangan Ryosuke gemetar.
Yuto yang mendapatkan itu dengan segera mengangkat wajah Ryosuke, ketika wajah itu terlihat jelas. Yuto dapat melihat jelas wajah lembab Ryosuke, Ryosuke terlihat dalam keadaan menangis dengan tubuh yang gemetar seperti sedang ketakutan. Ketika melihat itu entah reflek atau apa Yuto terlihat dengan segera memeluk Ryosuke dengan sangat erat,
" Gomen " Seru Yuto ketika memeluk Ryosuke berusaha untuk menenangkannya.
" ...hiksss Papa " Ryosuke terlihat menangis di dalam pelukannya itu dengan sangat kencang, semua rasa sedih di hatinya terlihat di keluarkan semuanya.
Sementara Yuto terlihat berusaha menenangkannya, ia tidak ingin bertanya kenapa Ryosuke menangis seperti ini.
♬♬♬♬♬♬♬
Matahari terlihat bersinar sangat cerah di luar sebuah rumah sakit berukuran besar di kota kanda, terlihat beberapa wartawan dan sosok pria tinggi yang sedang menelusuri lobby luar rumah sakit.
". Ada apa dengan Yamada Ryosuke ? " Tanya salah satu wartawan ke pria tinggi yang sedang berusaha untuk menghindar salah satu wartawan.
" Gomen, aku harus masuk kedalam " Seru Pria tinggi itu dan terlihat dengan segera sosok bodygoard yang menahan para wartawan itu untuk masuk ke rumah sakit itu.
" Yama-chan, apa yang kau lakukan grr " Gumam Pria tinggi berjalan dengan aura kegelapan ketika ingin menghampiri bagian informasi.
♬♬♬♬♬♬♬
Sementara di tangga darurat terlihat Yuto yang bersender di sisi tembok dan Ryosuke yang tertidur di pangkuan Yuto, mereka terlihat tertidur sangat pulas.
Tetapi perlahan kedua kelopak mata Yuto terlihat mulai terbuka, ketika ia terbangun ia terlihat terkejut dengan Ryosuke yang tertidur di pangkuannya.
Ryosuke terlihat tertidur sangat pulas, Yuto yang melihat itu perlahan senyum tampak terlihat di wajahnya. Ia berfikir bahwa pria pendek ini benar-benar sangat aneh dan pemaksa, tetapi dibalik itu semua ia juga sangat lemah seperti pada malam kemarin dan hal itu terlihat tampak jelas di wajah Ryosuke yang terlihat habis menagis. Ya, semalam Ryosuke menangis sekitar 2 jam hingga ia tertidur. Yuto tidak tau mengapa alasan Ryosuke terlihat ketakutan dan menangis seperti itu tapi Yuto merasa bahwa itu pasti berhubungan dengan ayahnya, karena ia tau bahwa Ryosuke sangat mencintai ayahnya.
Ketika terus menerus meneliti wajah tertidur Ryosuke perlahan jari jemari tangan Yuto menyentuh mata Ryosuke, pipi dan hingga di bibir Ryosuke. Ketika jemari kananya menyentuh bibir Ryosuke, Yuto dapat mengingat ketika kejadian ciuman itu. Ciuman itu masih sangat terasa di bibirnya ini, ya walaupun Yuto tau bahwa ciuman itu mungkin adalah ciuman Ryosuke yang merindukan sosok ayahnya tapi tetap saja membuat Yuto merona terlebih itu adalah ciuman pertama Yuto.
Ketika mengingat itu, Ia terlihat lebih mendalam memandang wajah itu. Ketika terus menerus memandang entah mengapa jantungnya terasa sangat berdetak dan menyebabkan wajahnya benar-benar merona memerah.
" Masakka ? " Gumam Yuto terlihat merona ketika memandang wajah tertidur Ryosuke.
Tetapi perlahan terlihat Ryosuke yang mulai bergerak dan memiliki tanda - tanda terbangun dari tidurnya, Yuto terlihat terkejut dan mulai salah tingkah.
Ryosuke perlahan terlihat mulai membuka kedua kelopak matanya dan ia dapat melihat jelas wajah memerah Yuto, ketika melihat itu Ryosuke terlihat terkejut dan dengan segera bangun ingin memeriksa kening Yuto.
" Daijoubu ka ? " Tanya Ryosuke terlihat cemas dan berusaha mengecek suhu kening Yuto.
" U-un D-daijoubu " Seru Yuto kini terlihat lebih memerah.
" Hontou, tapi wajahmu sangat memerah " Seru Ryosuke terlihat masih khawatir.
Ketika mendengar itu Yuto terlihat terkejut, ia berfikir apa mungkin wajahnya terlihat sangat memerah sekarang.
" Papa ? " Tanya Ryosuke terlihat memiringkan wajahnya dan masih khawatir, ketika mendapatkan wajah khawatir Ryosuke. Yuto terlihat dengan segera mulai salah tingkah dan....
" Tsk, a-aku bilang aku baik - baik saja " Yuto terlihat bangkit berdiri dan mulai mengambil rokok di saku celananya.
Ketika melihat Yuto ingin merokok, Ryosuke terlihat menekuk kedua alisnya dan dengan segera berdiri mengambil rokok di bibir Yuto.
" Rokok itu tidak bagus untuk kesehatan " Seru Ryosuke terlihat kesal.
" Nanni! Kembalikan rokokku ! " Teriak Yuto dan terlihat ingin mengambil rokok di tangan Ryosuke tetapi Ryosuke terlihat tidak memberikan rokok itu atau lebih tepatnya berusaha untuk menyembunyikan rokok itu.
Ketika Yuto berusaha mengambil rokok di balik punggung Ryosuke, Yuto terlihat terkejut ketika tiba - tiba Ryosuke mencium bibir Yuto dengan lembut.
" Ohayou Papa " Seru Ryosuke dengan tersenyum lebar ketika sudah melepas ciuman itu.
"............" Yuto terlihat terdiam dan wajahnya terlihat mulai memerah kembali.
' Hontou ?! ' Yuto terlihat sangat memerah ketika menatap pria di hadapannya.
Sementara di dalam Rumah sakit terlihat pria tinggi yang mengenakan kacamata hitam sedang terus menerus menelusuri lorong rumah sakit itu, ia terlihat seperti sedang mencari mangsanya dengan aura kegelapan.
" Tsk, sial " Decak pria tinggi dan terlihat membuka kacamata hitamnya.
Bersambung.....
(A/N) : Walaupun gak ada yang baca terus update, tetap lanjutkan #yuhuu \^0^/