Author: ranzeratihmcfly
Pairing: YabuNoo, Yabu X OC (one sided)
Genre: Drama
Rating: PG-13
Disclaimer: akan tiba waktu untukku memutus tali silaturahmi antara Yabu dan Inoo
Warning: Alay Absurd Alien
Summary: Love isn’t always as you dream it should be
A/N:
Awal nulis The Dim Dim Story sih enggak yakin mau dibawa kemana fiksi alay ini karena memang hanya iseng belaka. Nah, akhir-akhir ini kan mulai fangirlingan BOYFRIEND lagi, setelah cukup lama mendiamkan mereka kea bikin ager-ager aja pake didiemin segala dan memposisikan mereka sebagai idol sampingan... Dan ternyata kalo kebanyakan idol Kpop makin lama makin gimana gitu, ini BOYFRIEND malah semakin menggemaskan. Mungkin perasaan subjektif aja sih. Apalah, intinya muncul ide bwt bikin plot cerita The Dim Dim Story dari lagunya BOYFRIEND yang “
My Lady ”
Ahh, sekali lagi fanfic ini bukan tentang YabuNoo yaa, tapi tentang Adimas Yabu dan mamahnya... Kkkkk
Semoga menghibur ^^
Bau karbol yang tidak asing... Pemandangan pohon kamboja dengan bunga lebat berwarna merah muda... Ahh pastilah ini Rumah Sakit Bethesda... TiChan baru saja terbangun dari tidur lelapnya, dan tidak ada tanda-tanda Dimas di ruangan itu. Tidak ada seorang pun yang menungguinya, dan tidak ada hape menyertainya. Sungguh nggrantes...
TiChan mulai mencemaskan Dimas. Puteranya yang paling berharga. Ketika dia tidak sadar kemarin, siapa yang mengurus Dimas? Papahnya Dimas? Papah Yabu? Apakah Dimas baik-baik saja? TiChan baru akan menekan tombol untuk memanggil perawat dengan maksud menanyakan keberadaan orang yang membawanya ke rumah sakit, ketika pintu kamar rawat inap tiba-tiba terbuka.
“Mamaaaaaaaaahh” Seru seorang bocah berusia empat tahun bernama Adimas Yabu yang langsung melompat memeluk Ibunya begitu masuk ke kamar rawat.
Di belakang anak itu berjalan dengan anggun seorang yang cantik - semampai bagaikan gantungan baju... Maksudnya semua model baju cocoklah dipake sama dia... Misalnya dress putih gading selutut dengan hiasan renda yang dia pakai sekarang ini... Manis banget, dimata cowok... Kalo dimata TiChan mau gimana juga penampakannya bikin sakit mata sakit hati... Dia adalah Inoo, ehh Yabu Kei...
Lalu di samping gantungan baju itu berjalan dengan gagah, sang suami... Suami Kei bukan suami TiChan TiChan mah cuma bisa ngarep punya suami Yabu Kota leader Hey!Say!JUMP yang mana adalah Papah dari Dimas: Yabu Kota yang menawan...
“Ohayou...” sapa Yabu dengan manisnya. Semanis gula semut produksi Kulon Progo.
“Kemarin kamu langsung tidur nyenyak setelah diuap di UGD. Syukurlah kata dokter tidak ada yang perlu dikhawatirkan...
“Ohh?” TiChan cuek terhadap pernyataan Yabu. Tapi bersyukur karena Dimas baik-baik saja.
“Dan ini...” Yabu meletakkan sebuah tas di sofa seberang kasur. “Semua keperluan kamu selama di rumah sakit ada di dalam tas ini... Ada baju ganti, uang cash, dompet kamu sama hape kamu juga...”
TiChan tetap tidak menghiraukan apa kata Yabu.
“DimDim sayang,” TiChan mengecup pipi Dimas yang menggemaskan seperti pipi Lee Jeongmin... (Ayah anak itu Yabu Kota tapi kenapa pipinya Lee Jeongmin punya?)
“DimDim enggak nakal kan selama enggak sama Mamah?”
Dimas mengangguk mantap. “Enggak dong Mah, Dimas nurut kok sama Papah...” Senyum yang disunggingkan Dimas serupa dengan eyes smile Papahnya. “Mamah udah baikan? Dimas bawain susu coklat anget sama bubur kacang ijo bwt Mamah...” Dimas menunjuk tentengan Kei yang sekarang sedang disiapkannya untuk sarapan TiChan.
“Wahh terima kasih DimDim sayang,” sekali lagi TiChan mengecup pipi anak semata wayangnya itu.
“TiChan mau sarapan sekarang? Sarapan yang dari rumah sakit udah dingin nih, makan burjonya aja ya.” Kata Kei kalem.
“Ntar deh... Masih eneg rasanya... gegara ngeliat kamu enggak pengen makan...”
Tidak paham akan perang dingin yang terjadi antara Ibunya dan YabuNoo, Dimas yang semalaman tidak bertemu Ibunya langsung bermanja-manja.
“Mamah ~ Papah mau ajak Dimas ke kebun binatang Gembira Loka Mah, mau lihat orang utan yang pernah main-main sama Pakdhe Aiba Masaki, terus habis itu ke Gunung Kidul, mau lihat laut sama sunset... Mamah ikut yaaa~”
“Hee?” TiChan menatap Yabu meminta penjelasan.
Memang bagus banget timingnya bwt YabuNoo. Mereka ke Jogja kan memang dengan tujuan mau bawa Dimas ikut mereka ke Jepang. Dengan kondisi Ibunya yang lagi kurang sehat bisa memperlancar proses pedekate terhadap si anak.
“Mamah ikut ya Mah,” Dimas mulai merengek.
Yabu meraih tubuh Dimas dari pangkuan TiChan dan menggendongnya. “Mamah harus istirahat supaya benar-benar sehat. Dimas sama Papah dulu ya,”
Tidak mau hartanya “dirampas”, TiChan beranjak dari kasur. “DimDim udah makan? Mau mamah bikinin sandwich kesukaan DimDim?”
Dimas mengangguk, “Dimas mau... Tapi Dimas masih kenyang...”
“Tadi Kei yang buatkan sandwich bwt sarapan Dimas,” Yabu nyela.
TiChan menggeretakkan giginya. Belum sempat dia melontarkan sepatah kata, Yabu nyela lagi.
“Gimana kalau kita bikin sandwich bwt bekal ke kebun binatang?” Bujuk Yabu ke Dimas.
“Dimas mau sandwich bikinan mamah, Pah...“
“Umm, Papah juga pengen makan sandwich bikinan mamah...”
Jangan kau dustai putramu, Kou...
“Tapi kan Mamah lagi enggak sehat, jadi biar tante Kei yang bikin bwt Dimas ya...” Yabu menatap lembut mata Dimas, yang membuat TiChan pengen teriak ‘DimDim jangan tatap mata yang menghipnotis itu Nak!’
“Dimas kan udah janji sama Papah kalo Dimas ikut sama Papah dulu supaya mamah bisa istirahat beberapa hari di rumah sakit,”
“Beberapa hari?” TiChan keheranan karena setahu dia cuma asthmanya saja yang kumat, selain itu enggak ada penyakit lain. “Memangnya gw kenapa?”
“Enggak kenapa-napa, kan tadi aku udah bilang tidak ada yang perlu dikhawatirkan.”
Nah?! Emangnya kalo gw enggak sakit - boleh gitu berlama-lama nginep di rumah sakit? Hotel keleus!
“Aku pengen kamu bener-bener ‘istirahat’...” Yabu mengalihkan tatapannya sebentar ke TiChan lalu kembali menghipnotis Dimas. “Gpp kan kalo Mamah enggak nemenin Dimas? Kan ada Papah, ada tante Kei juga... Biar Mamah istirahat total ya,”
Kou, you know the exact word to say... and I hate it!!
Tentu saja, Dimas mengangguk pada Yabu dan merentangkan lengan ke arah Ibunya minta digendong.
“Dimas gpp kok sama Papah sama tante Kei... Mamah istirahat ya Mah...” Dimas mengecup pipi Ibunya.
Tidak lama, Yabu sudah merengkuh bocah yang sangat menyukai kelereng dan Pikachu itu dari pelukan Ibunya dan menggendongnya lagi, dengan alasan ‘supaya mamah enggak kecapekan...’
Tidak bisa mencegah mereka untuk tidak pergi, TiChan berpesan pada YabuNoo untuk menjaga Dimas dengan baik.
“TiChan buruan makan burjonya ya,” Kata Kei sesaat sebelum mereka pergi. Tatapan Kei seakan berkata antara ‘kalau kamu enggak makan entar kamu mati lho...’ dan ‘buruan gih dimakan biar cepet mati -’
Ibu muda yang sedang tak berdaya itu mengantar mereka sampai ambang pintu, lalu berbalik dan membawa semangkok burjo dan segelas susu coklat yang disiapkan Kei ke arah tempat sampah. Membuang burjo dan susu semangkok dan gelasnya sekalian.
“DimDim, maaf Mamah enggak makan burjonya, feeling mamah bilang kalo mamah makan burjo ini nanti mamah malah bisa tambah sakit... Andai DimDim paham maksud ‘istirahat total’ yang Papah bilang itu menyiratkan apa...”
TiChan tidak menghabiskan sarapan dari rumah sakit. Mana ada nafsu makan disaat seperti ini... Dia pergi ke taman di samping kamarnya, mencoba kalem tapi gagal.
“KELELAWAR! Gimana mw nahan DimDim supaya enggak pergi kalo rayuan Papahnya manis lembut a la cotton cake gitu, ‘biar mamah istirahat..’ CIH!! Istirahat apa? Istirahat dalam damai?! Not today, Kou!!”
TiChan melempar bunga kamboja yang jatuh di rerumputan taman ke arah kolam ikan di tengah taman itu. “Dari lahir baru sekarang ketemu Papahnya, masa iya sih gw tega enggak ngebolehin DimDim maen sama Papahnya? Tapi kalo dibolehin gini bisa bahaya juga manipulasinya... Frustrating!!”
Seseorang yang kebetulan lewat dan terpukau dengan monolog seorang Ibu yang sedang bingung harus bagaimana bersikap antara cinta dan benci menepuk pundak Ibu muda tersebut.
TiChan menoleh.
“Mbak yang tempo hari di perpustakaan kan?”
TiChan melongo.
What a coincidence. Bertemu dengan pria yang sama, di tempat berbeda, dan selalu disaat dia teriak-teriak enggak jelas... Feeling pasal 44 KUHP banget lah...
“Mas... Dynazty?!”
Pemuda tampan dan siapa tahu juga mapan - yang mirip Kim Donghyun Leader BOYFRIEND itu pun tersenyum... ;)