Nov 11, 2010 17:22
Title: the end of regret
Author: sacchan a.k.a pucchan
pairing: uruaoi,reituki,reikai
genre: Angst.
part 1
“alunan lagu cassis berdendang” nada panggilan HP ruki yang memecahkan keheningan malam yang begitu menyenangkan. Membangunkan pemuda yang baru saja akan tertidur karena memikirkan kemarin malam - maklumlah pemuda itu menagis semalaman - . Pemuda itu bangun dengan perasaan yang tidak enak di angkatnya telepon tersebut dengan malasnya.
“halo…”kata pemuda itu dengan suara yang masih serak.
“ruchan ruchan syukurlah kau mengangkatnya. Aku sudah menghubungimu tapi kau tidak mengangkatnya” kata seorang di seberang sana dengan nada lega dan juga panik.
“ada apa kai san? Kau tak melihat nie jam berapa!?”tanya pemuda yang di panggil ruchan itu dengan nada malasnya dan dengan muka dongkol setelah tau siapa yang meneleponnya.
“aku tau ini masih jam 3 pagi. Tapi segeralah kamu ke rumah sakit. Reita kecelakaan”ujar seseorang yang di panggil kai itu.
Pemuda itu pun langsung tersigap dengan apa yang baru saja di dengarnya ‘reita kecelakaan’. Pemuda itu bergegas mengenakan pakaiannya dan menyambar kunci mobil setelah bertanya dimana rumah sakit yang merawat sang kekasih yang ia cintai itu.
Sesampainya di rumah sakit pemuda itu berlari kearah ruangan dimana disana reita berada dan dia mendapati seseorang yang tadi meneleponnya sedang terduduk lemas. Di samping kanannya terdapat seorang pemuda yang berdiri dan sedang menyandarkan badannya pada tembok mungkin karena kecapaian. Dan di samping kirinya juga terdapat seseorang yang sedang duduk di samping kai yang tadi meneleponnya.
“kai…” panggil pemuda itu dengan muka cemas dan di ikuti dengan tatapan dari ke 3 temannya itu.
“Ruki….”panggil pemuda yang di panggil dengan nama kai dan kemudian kai berdiri di ikuti oleh 2 orang yang sedari tadi bersama kai.
Ruki menghamapiri kai dan yang lainnya dengan raut muka cemas. Ruki melihat ke arah seorang pemuda yang tampak cantik walaupun setengah make up yang masih ada di wajahnya yang terlihat sembab karena menagis. ”uruha…”panggil ruki. Kemudian ruki melempar pandangannya ke arah pemuda yang mengenakan anting di mulutnya. ”aoi..” panggilnya. Ruki melepaskan pandangnya dari aoi dan kembali memandang kai lekat lekat.
“kai reita dimana? Kenapa bisa sampai seperti ini? Apakah reita baik baik saja? Reita tidak akan meninggalkanku kan kai?” Tanya ruki dengan muka cemas. Kai hanya tertunduk dan terdiam.
Kai…….. kai………… ayo jawab jangan menunduk seperti itu, kai apakah reita akan selamat?” tanyanya lagi. “ kai….” Panggilnya sekali lagi dan ini sambil mengguncangkan tubuh kai.
Kai,aoi,dan uruha saling berpandangan satu sama lain. Kemudian kai menghela napas panjang dan kembali memandang ke arah ruki yang sudah mulai menangis.
“ruki… tabahkan hatimu” ujar kai. Ruki tersontak kaget dengan apa yang kai katakan tanpa pikir panjang ruki langsung meluncurkan hantaman yang begitu keras ke arah perut kai dan mengkibatkan kai tersugkur di lantai. Aoi dan uruha sontak terkaget dengan apa yang dilakukan ruki terhadap kai tanpa aba aba aoi langsung menarik ruki karena ruki akan melayangkan satu pukulan lagi ke arah kai sementara aoi sedang berusaha menenangkan ruki uruha membantu kai untuk berdiri. Kai dan uru berjalan menuju ruki dan aoi.
“maapkan aku ru, tadi aku sempat bingung mau bilang apa? Tapi sekarang aku akan bilang sejujurnya” ujar kai mantap dan menghela napas panjang.” Reita sudah pergi. Pergi jauh dan tak akan kembali lagi” lanjut kai.
Seketika itu juga ruki merasakan air mata yang menggenang di pelupuk matanya dan sejurus kemudian air mata pun jatuh dan tak dapat di bendung lagi. Ruki tidak menyangka bahwa reita akan meninggalkannya begitu cepat. Ruki terisak sejadi jadinya, kemudian kai memeluk ruki.
“kai kenapa? Kenapa reita meninggalkanku?”Tanya ruki di sela sela isakannya. Tiba tiba aja semua menjadi gelap gelap dan yang terdengar hanyalah suara kai yang memanggil nama ruki. Ruki pingsan seketika.
33333333
Flashback….
Malam itu selesai dari konser yang sangat luar biasa, mereka semua merayakan kesuksesannya karena berhasil membuat konser yang sangat meriah dan tak akan di lupakan oleh para fans mereka. Mereka merayakannya dengan minum minum dan makan makan di salah satu kedai makanan yang buka 24 jam.
“aku mau ke kamar mandi” ujar kai sang leader sambil berjalan menuju kamar mandi.
Beberapa detik setelah kai meninggalkan mereka yang sedang asik menikmati hidangan yang di sajikan di kedai itu. Reita beranjak bangun dari tempat duduknya dan mulai beranjak pergi seketika itu juga ruki menyadarinya dan menghentikan makannya
”mau kemana rei?” tanya ruki.
“mau ke toilet. Mau ikut?” kata reita seraya mengacak acak rambut ruki dan di ikuti dengan aoi yang keselek makanan.
”ih……. reita……lihat aoi aja ampe keselek ntu”kata ruki sambil nunjuk aoi yang hampir mati karena keselek makanan plus sumpitnya juga setengah ketelen*byangin ndri kyk pa, passti mantap ntu*, uruha membantu aoi buat keluarin sumpitnya itu dengan cara di pukul pukul dah punggu aoi dan usaha uruha ga sia sia sumpitnya keluar dengan mulusnya.
“wueh pesek kalau ngomong liat tempat kek. Jangan asal ngomong aja!!!!!” semprot aoi yang marah karena kejadian tadi.
“maap pan aku gak tau bakal jadi kayak gini” kata reita ambil nyengir kayak ga punya dosa gitu.
“huh.. kamu tu ya rei… jangan bikin aoi mati cepet dung” kata uruha yang kemudian dapet jitakan dari aoi.
“ uru… kamu ntu doain aku biar cepet mati apa!!?” bentak aoi tepat di muka uru.
“ya aku kan gak niat buat doain kamu kali. Aku kan belain kamu” kata uru tanpa dosa
“itu mah namanya bukan belain uru.. malah kamu ntu doain aku tau..” kata aoi masih setengah marah dan melipat kedua tangannya di depan dada plus muka di tekuk.
“ aoi…………” panggil uruha. Aoi memutar duduknya sehingga membelakangi ke 3 temannya itu.
“ yah si gurameh ngambek ntu.. ya dah deh aku mau ke kamar mandi dulu” ujarnya sambil cabut ke arah kamar mandi.
333333333333333
Di kamar mandi kai sudah selesai dan saat itu dia sedang mencuci tangannya di westafel*btul kgak tulisanny*, kemudian dia mendengar pintu di buka dan dia melihat reita yang ingin buang air kecil juga.
”malam ini konsernya sangat luar biasa ya rei, semoga konser berikutnya bisa lebih luar biasa lagi ya”ujar kai sambil tersenyum puas.
” Uum semoga saja…” ucap reita datar.
Kai yang menyadari perubahan sikap reita pun menghentikan aktivitasnya dalam mencuci tangan dan memandang ke arah reita yang sedang berjalan menuju westafel untuk mencuci tangannya.
“rei… kau kenapa?,kau sakit?” tanya kai. Reita tidak menjawab dan hanya fokus pada mencuci tangannya.
Kai heran melihat sikap sang bassnya yang berubah begitu aja tanpa permisi sedikit pun. Ga biasanya reita seperti ini di hadapannya biasanya reita selalu mengusilinya dengan apa aja bahkan jika berada di westafel seperti ini dia selalu menyipratkan air ke mukanya tapi koq sekarang ga di lakukannya.
“kamu ada masalah ya rei? Cerita dung ke aku barang kali aja aku bisa bantu gitu” kata kai penasaran. Reita hanya mengeleng.
“oh… kalau kamu gak mau cerita ya ga apa apa. Aku juga ga akan memaksa tapi kalau kamu mau cerita ya aku siap untuk mendengarkan” kata kai sambil cengengesan. Hening sejenak.
“oke deh kalu begitu aku ke mereka dulu ya..” kata kai sambil beranjak pergi.
Saat kai hampir menjangkau pintu toilet tiba tiba aja reita memanggilnya “kai”. Di panggil seperti itupun kai langsung menoleh ke arah reita dan membelakangi pintu toilet. Reita berjalan ke arah kai reita berniat untuk bilang’aku juga ikut’ tapi sialnya ketika reita mendekat kearah kai seseorang membuka pintu toilet dan kai pun terdorong karena orang itu membukanya dengan sangat kencang dan mungkin dengan kekuatan penuh sehingga mengenai kai yang berjarak tidak jauh dan membuat tubuh kai terdorong kedepan dan jatuh di atas badan reita yang saat itu tidak jauh dari kai yang mengakibatkan bibir mereka saling bertemu, dan kejadian itupun dilihat oleh orang yang tadi membuka pintu toilet dan orang itu tidak lain adalah ruki. Melihat kejadian itupun ruki merasa hatinya panas dan hancur seketika tanpa di duga air matanya turun dan dia berlari jauh meninggalkan mereka. Reita sadar akan apa yang terjadi sehingga reita mengejar ruki. Tapi sebelum keluar dari toilet reita berhenti sejenak memandang kearah kai.
”jika aku tidak sempat menjelaskannya ke ruki tolong kamu yang hrus menjelaskannya” katanya, kemudaian dia menatap pintu tersebut dan tersenyum. “ mungkin aku tidak akan ada untuk kalian lagi serta untuk ruki juga tidak ada” reita menghela napas “dan juga setelah kau jelaskan tolong sapaikan permohonan maapku karena telah membuat hatinya sakit dan selalu melanggar janji” lanjutnya sambil menahan air mata. “nah kai ini permintaan tolongku yang terakhir. Maafkan aku kai selama ini aku menjahilimu dan terima kasih. sayonara” ujar reita sambil tersenyum ke arah kai dan membuka pintu serta berlalu dari pandangan kai.
Uruha dan aoi yang melihat ruki lari keluar toilet dengan berlumur air mata di wajahnya pun tampak saling berpandangan satu dengan yang lain dengan tatapan bingung. Kemudian di susul reita yang juga berusaha mengejar ruki hingga keluar kedai.
“ruki… tunggu” teriak reita sambil masih berusaha mengejar ruki. Dengan usaha yang begitu keras akhirnya reita berhasil menangkap ruki.
“ruki dengarkan aku dulu.” Ujar reita dengan nafas yang masih tersenggal “ yang tadi kamu liat bukanlah yang ada dalam pikiranmu sekarang ini. Semua hanyalah kesalah pahaman” sambung reita. Ruki hanya terdiam dia tidak mau mendengarka apa apa lagi yang dia pikirkan bagaimana agar dia bisa melupakan reita dan melupakan perasaan ini.
“ruki” panggil reita seraya memengang pipi ruki,”kau percaya padaku kan?”. Tiba tiba saja ruki menempis tangan itu dan pergi begitu saja. Reita mencoba untuk mengejar ruki kembali, dan terus memanggil serta memohon agar ruki mau berhenti berlari dan percaya dengannya.
Ruki berlari menyebrangi jalan dan terus berlari tanpa menghiraukan teriakan reita yang memanggilnya. Tiba tiba saja ruki melihat kearah belakang dan mendapati sekerumunan orang yang sedang mengerumuni sesuatu. Ruki tidak peduli apa yang terjadi dia terus saja lari. Yang dia inginkan hanyalah sendirian dan melupakan kejadian itu serta melupakan reita.
333333333333
Setelah reita keluar dan mengejar ruki, uruha dan aoi masih saja bengong. Kemudian kai pun keluar dengan muka lusuh dia sepertinya merasa bersalah terhadap apa yang terjadi barusan. Kai hendak mengejar ruki dan reita untuk menjelaskan apa yang sebenarnya terjadi tapi tiba tiba aja suara uruha menghentikan niat kai. Uruha meminta semua yang sedang - apa terjadi - sehingga membuat mereka bertiga jadi aneh dan lagi reita dan ruki. Kai menjelaskan semuanya dari awal terjadi ampe pertengah karena saat mau cerita selanjutnya terdengar suara “ciiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiittttttttttttttttttttttttttttt….duaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaarrrrrrrrrrrrrrrrrrrrr”. Beberapa saat kemudian banyak orang berlari kearah sumber suara. Kai,aou dan uruha hanya saling memandang bingung.
“maap apakah orang yang memakai noseband itu teman anda, soalnya tadi saya melihat dia bersama anda” Tanya seorang pelayan kedai itu.
“iya betul sekali dia teman kami, kalau boleh tau ada apa?” Tanya aoi khawatir.
“dia kecelakaan dia berada di jalan yang tidak jauh dari sini, katanya dia hendak menyebrang namun naas mobil sedan berwarna hitam itu menabraknya dan dia kabur begitu saja sepertinya yang mengendarai sedang mengalami mabuk berat sehingga menabrak pemuda itu.” Jelas pelayan itu.
“APA?” teriak kai seolah tidak percaya. “antarkan kami kesana sekarang juga” pinta kai. Yang kemudian diberi anggukan oleh pelayan itu.
33333333333333
Setelah mereka sampai ke TKP ternyata tubuh reita sudah tidak ada. Uruha mencoba bertanya ke salah seorang yang tadi berada di sana.
“maaf, permisi.. apakah anda tau kemana orang yang tertabrak saat menyebrangi jalan tadi?” Tanya uruha.
“ ou.. pemuda itu. Pemuda itu sudah di bawa ke rs terdekat. Kalau boleh saya tau anda siapanya?” Tanya pemuda itu.
“saya temannya, kalau boleh saya tau dimana rsnya?” sekarang kai yang bertanya dengan muka basah oleh air mata.
“tidak jauh dari sini, anda jalan terus sekitar 40 meter kemudian belok kiri 50 meter nah di sebelah kanan jalan itulah rsnya” kata pemuda satunya lagi. “tadi yang menelopon mobil ambulans dari rs trs” sambungnya.
Setelah mereka mengucapkan terima kasih. Mereka kembali ke kedai itu membayar semuanya dan bergegas mengambil mobil yang tadi mereka kendarai dan menuju ke rumah sakit.
3333333333333
Di rumah sakit mereka langsung menuju ke ruang icu dan mereka mendapati reita sedang tergeletak di atas ranjang rumah sakit dengan berbagai macam alat yang berada di sampingnya yang membantunya untuk dapat bertahan hidup walau itu mustahil.
“siapa kalian?” Tanya seorang yang ternyata dokter yang merawat reita saat dia datang tadi.
“kami temannya dok” kata aoi.
“ou kalian temannya ya.. aku kira kalian siapa? Oiya ada yang ingin saya sampaikan.” Kata dokter itu serius dan kemudan dia keluar ruangan dan di ikuti oleh aoi,uruha yang setengah sesegukan dan juga kai yang masih terus menitikan air mata.
“teman anda mengalami patah tulang di bagian tangan kanan dan juga pada bagian tulang rusuknya. Walau hanya 2 tulang rusuk yang patah dan lagi 3 tulang rusuknya retak serta tulang punggungnya mengalami sedikit pergeseran sehingga menyebabkan beberapa saraf terjepit. Dan tidak hanya itu salah satu ginjalnya mengalami kebocor, dan juga sebagian tulang tengkoraknya hancur. Sepertinya kecelakaan yang di alamnya sangatlah parah” Jelas dokter itu
“apa dia bisa di selamatkan dok?” Tanya kai yang mulai menangis kembali.
“saya tidak bisa bilang ya. karena itu sangat parah sekali. Tapi saya akan berusaha semua tergantung yang kuasa.” Ujar dokter itu smbil menutup bukunya.
“tapi dia psti selamat kan dok?” Tanya uruha.
“saya akan berusaha dengan cara operasi walau hanya sedikit yang bisa kami para medis lakukan. Tapi jika dia selamat maka dia akan lumpuh selamanya karena kami para medis tidak mungkin bisa membantu saraf yang sudah terjepit dan lagi saya perisak ulang ternyata ada saraf penggerak yang putus dan itu tidak bisa di sambung lagi.” Ujar dokter tampak kecewa.
“APA? Dia akan lumpuh? Dia tidk bisa bermain apa apa?”Tanya kai dan di sambut anggukan oleh sang dokter ”iya dia tidak bisa apa apa hanya terbaring saja, dia tidak bisa bermain bola bahkan melakukan hobinya juga tidak bisa” ucap sang dokter dan seketika itu juga kai pingsan.
Uruha mencoba memompang tubuh kai yang seketika itu juga ambruk. Sang dokter memanggil susternya dan menyuruhnya untuk menyiapkan satu ruangan untuk kai yang sedang pingsan itu.
“apakah operasinya bisa dilaksanakan sekarang dok? Walau kemungkinan dia tidak bisa bermain bass lagi tapi bisakah dia tetap hidup.” Pinta aoi.
“sepertinya bisa aku sudah mengeceknya dan keadaan tubuhnya sangat memungkin kan untuk melakukan operasi saat ini.” Ujarnya sesudah mengecek tubuh reita.” Anda tinggal mengurus surat kelengkapan administrasinya dan berbagai surat lain serta mendaftarkan nama teman anda ini. Semuanya bisa anda dapatkan di bagian farmasi sementara kami semua mempersiapkan operasinya” jelas dokter itu. Dan aoipun segera melakukan apa yang di perintah sang dokter.
3333333333333
Operasi di mulai dan aoi menunggu dengan tegang bercampur dengan cemas. Uruha datang dan duduk di samping kiri aoi.
“gimana?” Tanya uruha setengah terisak. Aoi menggeleng “kita tunggu saja”jawab aoi. “gimana keadaan kai? Apa dia sudah siuman?”Tanya aoi tanpa memadang uruha. Uruha pun hanya menggeleng dan aoipun hanya menghela nafas panjang.
3333333333
Di ruangan kai berada, kai sudah siuman dari pingsannya kepalanya teras pening dan matanya terasa perih. Dia mencoba mengingat apa yang terjadi sejurus kemudian air matanya turun kembali dan dia segera menghapusnya. Dia turun dari ranjang itu dan mencari uruha serta aoi.
Dia memutuskan bertanya di bagian informasi. mungkin mereka tau dan pasti aoi sudah mendaftarkannya batin kai.
“maap mbak… boleh saya tanya, adakah pasien yang bernama Suzuki akira?” tanya kai.
“Ou ya ada yang tadi mengalami kecelakaan itu bukan?”tanyanya dan kaipun mengangguk. “sekarang dia sedang mengalami operasi di ruang operasi di sebelah sana” katanya dan sambil menunjuk ruang operasinya.” Tidak jauh kamu cukup berjalan kearah sana kemudian diujung jalan ini belok ke kiri dan di situlah ruangannya” lanjutnya.
Setelah mengucapkan terima kasih kai langsung pergi kearah yang di tunjukan dan setelah sampai dia melihat kedua temannya sedang terduduk dengan muka yang sangat tegang bercampur sedih dan cemas.
“uruha, aoi” panggil kai.
3333333
Mendengar ada yang memanggil nama mereka pun menoleh kearah datangnya suara itu.
“kai” teriak mereka bersamaan. Kai pun berlari kearah mereka berdua.
“bagaimana keadaan reita?”tanya kai yang sama cemasnya dengan uru dan aoi. Mereka berdua menggelengkan kepala. Kai mengerti dia memutuskan untuk duduk di sebelah kanan aoi.
“sekarang jam berapa? Berapa lama reita berada di ruangan itu?” tanya kai.
“jam 12 malam” jawab uru yang tadi sekilas melirik kearah jam tangannya.” Baru 10 menit operasinya di mulai” lanjut aoi.
“apa kalian sudah menelepon ruki?” tanya kai.
“tadi aku sudah meneleponnya tapi dia ga mau angkat” kata uruha.
“ tu anak bener bener dah..” ujar kai kesal.
“ sudahlah kai mungkin dia ingin menenangkan diri dulu”kata aoi sambil menenangkan kai.
33333333
Ruki sudah sampai di apartemennya sejak 2 jam yang lalu. Dia melirik kearah jam dindingnya, sudah pukul 12.00 dia sudah menangis selama 2 jam atau munkin 3 jam karena dalam perjalanannya ke apartemennya membutuhkan waktu satu jam dan saat itulah dia menangis sepanjang perjalanan itu. Dia tidak habis berpikir kenapa reita yang sangat dicintainya itu menghiyanati dirinya dan juga kai sahabat dari kecil yang selalu dia percayai malah ikut menghiyanati juga. Sekilas ingatan itu muncul kembali saat dia mendapati kai berada di atas badan reita dan saat itu dia melihat tangan reita melingkar di bagian pinggul kai dan mereka berciuman dengan mata kai yang terpejam persis sekali seperti orang yang sedang berciuman. Tiba tiba air matanya turun lagi dan sialnya semakin deras saja air mata yang turun untuk membasahi pipinya lagi. Ruki mencoba untuk menghambat air matanya agar tidak turun semakin deras tetapi usahanya sia sia air mata itu terus saja turun menuju pipi nan mulus itu.
Ruki mencoba menghibur dirinya sendiri untuk membuat air matanya berhenti mengalir karena dia menyadarinya bahwa matanya sudah terasa perih tapi itu percuma saja karena air matanya terus saja mengalir tanpa hentinya. Ruki membenamkan kepalanya diantara kedua lututnya yang sedari tadi dia peluk.
- alunan lagu cassis berdendang - ruki melirik kearah Hpnya yang tergeletak di atas kasur - tadi ruki pulang langsung banting tu HPnya ke asal tempat tapi untungnya HPnya jatuhnya kearah kasur so Hpnya ga rusak - tersebut dan membiarkannya begitu aja. Hingga beberapa saat kemudian deringan itu berhenti dan ruangan itupun menjadi hening sesaat kemudian suara isakan kembali terdengar.
333333333333333333
Sudah 5 jam mereka menunggu. Di sana terlihat aoi yang sedang tertidur di pangkuan uruha dan uruha yang tidur dengan menyandarkan kepalanya ke tembok. Sedangkan terlihat tidak tidur dan terus menanti operasinya barang kali aja nanti dokternya langsung keluar. Di samping itu pula kai terus saja mencoba menelepon ruki mengirimnya email tapi tidak ada respon dari ruki. Kai tau bahwa ruki marah padanya tapi jangan sampai dia marah sama reita karena ruki emang ga boleh marah ma reita sudah kai anggap seperti kakaknya sendiri dan bukan teman.
Dilihatnya jam di HPnya sudah menunjukan pukul 5.00. kai melirik kearah uruha dan aoi. “Hah…….” Kai meghela nafas. Di bangunkannya uruha dan menyuruhnya untuk pulang bersama aoi karena mereka berdua kelihatan sangatlah lelah.
“uruha.. sebaiknya kau pulang bersama aoi untuk beristirahat sebentar” ujar kai. Uruha mengerjapkan matanya.
“eh…. Kau sendri bagaimana?”Tanya uruha sambil melirik aoi yang ada di pangkuannya sedang tertidur pulas.
“aku tetap di sini aja menunggu dokternya keluar” kata kai yang masih sibuk dengan HPnya.
“ou.. kau masih terus mencoba menghubungi ruki ya?”tanya uruha.
“hehehhe iya. Tapi ruki tidak mau menerimanya”ujar kai dengan muka kecewa. Kai menghela nafas panjang “mungkin ruki marah padaku”ujarnya kemudian. Uruha hanya melihat kai dengan tatapan sedih. “ hai…. Jangan menatapku seperti itu..” celetuk kai.
“maap maap…”ujar uruha sambil tertawa. Kemudian uruha membangunkan aoi, aoi pun bangun dari tidurnya. Aoi melihat kearah kai dan uruha. “apakah ada kabar tentang reita?”Tanya aoi dan di sambut gelengan kepala oleh kai dan uruha. “begitu” lanjutnya dengan muka sedih.
“sudahlah aoi kita serahkan aja semuanya kepada Yang Maha Kuasa”ujar uruha. Aoi mengangguk.
“nah kalian berdua pulanglah dan beristirahatlah sebentar serta bawa pakaian reita dan juga kalian harus mengganti pakaian kalian kan..” kata kai.
“lalu kamu?”tanya aoi.
“sudahlah tidak usah perdulikan aku, nanti setelah kalian datang kesini barulah aku gantian yang seperti itu oke”ujar kai.
“baiklah kalau begitu jika ada kabar tentang reita hubungi kami ya..” pinta aoi dan di sanbut acungan jempol kai.
Uruha dan aoi pun melakukan apa yang di perintah kai. Sedangkan kai mencoba menghubungi keluarga reita dan juga ruki. Walaupun dia tau kalau yang satu itu pasti susah, tapi dia tak mau menyerah sebelum menceritakan semuanya kepada ruki dan menyampaikan pesan reita ke ruki.
3333333333
Ruki bangun dari tidurnya, di berdiri dan berjalan menuju kamar mandi dengan langkah gontai. Sesampainya di kamar mandi ruki melihat wajahnya yang sedikit basah karena air matanya yang terus mengalir tiada hentinya sejak semalam. Kepalanya masih terasa pening karena menangis serta matanya yang mulai bengkak juga karena terlalu banyak mengeluarkan air mata.
Ruki membasuh mukanya dan dia kembali menatap cermin lagi seketika itu juga air matanya turun lagi bersama tetesan air basuhnya. Ruki memutuskan untuk merendamkan badannya dalam bathcub. 1 jam ruki berendam akan tetapi matanya tak kunjung berhenti untuk mengeluarkan air matanya dan tanpa di sadarinya air mata itu berhenti sendiri. ‘aneh aku tidak memikirka untk menghentika air mata tapi koq berhenti sendiri, mungkin sudah habis air mataku kali’ batinnya.
Selesai berendam ruki memakai bajunya dan langsung menghempaskan tubuhnya ke kasur. Di raihlah HPnya itu dan di lihatlah HPnya itu terdapat 50 panggilan tak terjawab dan 10 email. Di bukanya panggilan tak terjawab dan kebanyakan yang meneleponnya adalah kai melihat nama kai hatinya serasa panas. Dia memutuskan untuk membuka emailnya dan dari 10 email 2 masing masing dari uruha dan aoi sedangkan 8 dari kai. Sungguh itu membuat air mata ruki kembali turun. Di lemparnya HP ruki kearah kanan dan HP itu pun mendarat dengan aman di sofa yang berada di sebelah kanan kasurnya. ‘damn. Kenapa semua panggilan tak terjawab dan email semuanya dari kai si?. Kenapa ga ada satupun dari reita. Hei… kenapa aku ini? Aku kan tidak mau mengingat nama itu. Sudahlah lebih baik aku tidur mengistirahatkan mata ku ini yang sudah mulai bekerja yaitu mengeluarkan air mata’ batin ruki. Ruki menghela nafas “ lebih baik aku tidur” gumamnya.
3333333333333
Sementara itu di rumah sakit. Kai yang sudah selesai menghubungi keluarga reita dan mereka akan datang besok siang, kemudian dia menelepon ruki kembali tapi tidak di angkat angkat. Kemudian kai melihat sosok uruha dan juga aoi yang baru aja datang.
“apakah ada kabar?”tanya aoi. Kai menggeleng.
“kai sebaiknya kau pulang dulu,wajahmu kelihatan pucat”saran uruha dan di setujui oleh aoi.
“baiklah. Tapi kalau ada kabar kalian telepon aku ya” kata kai dan kemudian berlalu meninggalkan mereka berdua.
“kai”panggil aoi sebelum kai pergi jauh. Aoi melempar kunci mobilnya dan kai menangkapnya dengan lihainya ” pakailah. Kau kan tidak membawa mobil bukan?”kata aoi. Kai hanya tersenyum.
33333333333
Dalam perjalanan kai tidak langsung menuju ke apartemennya dia malah menuju ke apartemen ruki. ‘ dari pada di telepon ga di angkat dan di kirim email ga di balas mending samperin aja ya walaupun bakal di usir si.. tapi tak apalah, aku coba dulu kan tidak ada salahnya.’ batin kai.
Sesampainya di apartemen ruki. Kai mengetuk pintu apartemen ruki. Tidak ada jawaban. Kai coba ketuk lagi dan lagi tapi sama saja tidak ada tanggapan. Akhirnya dia memutuskan untuk menelepon ruki lagi, tapi sama tak ada jawaban sama sekali email pun tak di jawab. Kai akhirnya memutuskan untuk pulang.
33333333
Ruki terbangun karena dia mendengar suara ada yang mengetuk pintu apartemennya dengan malasnya dia berjalan menuju pintu itu,tapi dia tidaik lupa untuk melihatnya dulu. Dan ketika ruki melihat siapa yang datang dia mengurungkan niatnya untuk memmbukanya. Dan ruki malah kembali berjalan kearah kamarnya. “mengganggu saja”gumannya.
Sudah 4 kali ketukan tapi ruki tidak menggubrisnya dia malah menaik selimutnya. Dan ketukan itu berhenti tetapi malah di ganti dengan suara Hpnya yang berdering lagi. Ruki melempar bantalnya agar suara deringan itu tidak memekakan telinga sehingga dia bisa tidur lagi. Deringan Hpnya pun berhenti dan ruki bisa melanjutkan tidurnya.
333333333333333
Putih putih dan putih. Semuanya putih tak ada warna selain putih semuanya serba putih. Aku melihat pakaianku juga putih, hei!! Sejak kapan aku mengganti pakaianku? Maksudku bukannya tadi aku memakai pakaian berwarna hidup dan tidak satu warna melainkan banyak bisa di bilang fullcolor dan aku juga tidak memakai hanya memakai kain yang seperti ini. Aku seperti memakai baju operasi..ya baju operasi. Aku tidak begitu memasalahkan urusan pakaian toh yang penting aku masih memakai sesuatu.
Aku mulai melihat sekelilingku dan memang di sana hanya berwarna putih tak ada warna lain. “sebenarnya aku ada di mana?” tanyaku. Aku berusaha mengingat kejadian tadi yang berawal dari toilet dan tubuh kai yang jatuh karena ada seseorang yang membuka pintu toilet sehingga tubuh kai terdorong kedepan dan jatuh menimpa diriku sehingga tanpa disengaja bibirku bertemu dengan bibirnya dan saat aku melihat sosok yang membuka pintu tersebut ternyata itu ruki dengan kagetnya aku mendapati sosok ruki yang berlinang air mata. Aku berusaha menggeser tubuh kai dan aku berhasil melakukannya. Kai menggerutu dan memasang wajah jijik karena kejadian tadi sementara aku hanya memandang ruki yang shock. Kemudian ruki berlari keluar toilet dan aku masih terduduk diam hingga akhirnya aku tersadar dan apa yang harus kulakukuan yaitu mengejarnya dan menjelaskan semua. Aku berlari di trotoar berusaha menangkap ruki yang berlari terlalu cepat dan aku berhasil menangkapnya dan saat aku akan menjelaskannya ruki menempis tanganku yang sudah mendapatkan tangan mungil ruki. Sekitika itu juga ruki menyeberang jalan dan aku mengikutinya dan…
argh… aku tidak bisa mengingat kejadian setelah itu… bodohnya aku kenapa aku tidak bisa mengingatnya,aku mengutuk diriku sendiri karena tidak bisa mengingat kejadian setelah itu. Aku memutuskan untuk berjalan mencari tau tempat putih ini dan mencari jalan keluar. Setelah aku keluar dari tempat ini aku akan menjelaskan semuanya ke ruki dan berharap dia tidak memutuskan hubungan kita. Aku sangat takut akan hal itu, aku berpikir jika hal itu terjadi maka aku lebih baik mati saja.
3333333333333333333333333
Sudah 7 jam reita berada dalam ruang operasi. Uruha dan aoi menunggu dengan sabar sambil sesekali mereka melirik kearah jam tangan dan juga kearah koridor rumah sakit, barang kali sang leader muncul bersama dengan sang vokalis mereka.Mereka berdoa agar reita bisa selamat dari operasi dan dapat bermain bass bersama mereka lagi seperti kemarin.
1 jam kemudian sekitar jam 9.00. Dari koridor rumah sakit itu terdengar langkah kaki. Aoi yang sadar akan suara tersebut melihat kearah koridor dan di ikuti uruha. Mereka melihat seorang perempuan separuh baya cantik dengan muka sembab sepertinya habis menangis semalaman tapi tidak mengurangi kecantikannya berjalan dengan langkah tergesa gesa dan di belakangnya di ikuti seorang pria paruh baya dengan rambut sudah sedikit memutih serta seorang perempuan muda yang sangat manis dengan mata bengkak sama seperti perempuan paruh baya itu.
“nak aoi nak uruha” panggil peempuan separuh baya itu.”bagaimana keadaan anak saya apakah dia baik baik saja?” katanya dengan suara gemetar menahan tangis.
“ maap bibi tapi kami tidak tau keadaan putra anda. Putra anda sedang berada di ruang operasi”ujar aoi. Perempuan separuh baya itu yang ternyata adalah ibu reita ,menoleh kearah pria paruh baya itu yang tak lain adalah ayahnya reita dengan tatapan sedu.
“sudah berapa lama reita berada di dalam sana?” Tanya pria paruh baya itu sambil merangkul istrinya.
“kira kira sudah 8jam” kata aoi. Tiba tiba ibu reita mulai tidak kuat menahan air mata,terlihat jelas air yang mengalir melalui kedua matanya. Ayah reita merangkulnya dan memapahnya untuk duduk di bangku tunggu yang tadi di gunakan aoi dan uruha untuk duduk.
“ bisakah kalian menceritakan kejadian yang menimpa anaku?”pinta sang ibu. Uruha dan aoi saling berpandangan cukup lama hingga mereka memutuskan menceritakan apa yang mereka ketahui. Tangisan meledak, ibu reita tidak bisa mmbendung tangisannya lagi dan seketika itu juga ibu reita pingsan. Beliau tidak kuasa mendengar apa yang terjadi pada putra kesayangannya.
333333333333333333
“apa sie maunya tu anak?” bentak kai sambil melempar handphonenya ke sofa yang ada di sebelahnya. Sudah 2 jam kai berada di apartemennya. sejak dari apartemen ruki kai terus dan terus menghubungi ruki. Kai tidak habis pikir kenapa ruki bertingkah sangat bodoh bahkan dia tidak mau mendengarkan penjelasan dari reita malam itu. Kenapa dia malah lari meninggalkan reita dalam keadaan kritis seperti ini?. Kenapa ruki tidak menyelamatkan reita pada saat kecelakaan itu terjadi? Padahal dia di sana. Kenapa dia tidak mengangkat telepon dan membalas email darinya,uruha dan juga aoi bahkan sang menejer juga?. Baru kali ini ruki egois dan bersifat ke kanak kanakan. Padahal reita sekarang dalam kondisi yang tidak menguntungkan dan dia sangat membutuhkan ruki berada di sampingnya memberi dukungan agar reita selamat, mendoakannya juga agar dia berhasil melewati masa kritis. Dan juga kenapa dia ga membukakan pintu apartemennya saat aku datang? Padahal dia di sana dan dia tau karena kai sudah menggedor gedor pintunya dan berteriak namanya. Well, emang kejadian di toilet itu salahnya… hei bukan salah kai seutuhnya loh.. itu juga salah ruki kenapa dia membuka pintu terlalu keras sehingga kai kehilangan keseimbangan dan kejadian itu terjadi.. sungguh kai merasa bingung atas kelalukuan sahabat kecilnya itu.
Kai mondar mandir di dalam apartemennya memikirkan itu semua dan mencari cara agar ruki mau menemuinya da reita bagaimanapun caranya kai harus bisa menjelaskan semuanya semuanya. Kai menghempaskan tubuhnya ke kasur, dia mulai memejamkan matanya dan berpikir bagaimana caranya dia bisa membujuk ruki.
Sayonara mata ne genki de ite ne
zutto zutto wasurenai kara
sayonara kitto mata aeru yo ne?
yakusoku dayo! yubikiri genman
Sayonara mata ne genki de ite ne...
sayonara kitto mata aeru yo ne?
Terdengar suara yang sangat familier di telinga kai. Kai langsung membuka matanya sebenarnya kai enggan membuka matanya karena dia sedang berpikir keras. Kai mengamati lagu itu, itu lagu wakaremichi nada dering di hpnya pasti ada yang menelepon pikir kai. Dengan malas kai bangun dan meninggalkan kasur yang empuk itu dan berjalan menuju hpnya yang tadi di lemparnya. Di lihatnya layer hpnya,ternyata dari sang meneger,pasti mau membicarakan biaya rumah sakit dengannya.
33333333333333333
1 jam ibu reita pingsan, sang dokter keluar dari ruang operasi. Aoi uruha dan perempuan manis itu menghampiri sang dokter.
“bagaimana keadaan adik saya dok?” Tanya perempuan manis itu.
“anda siapa?” Tanya sang dokter.
“saya kakaknya reita, ini ayah ibu reita,kami ini keluarganya” kata perempuan manis yang ternyata kakaknya.
“kalian keluarganya”kata sang dokter dan di ikuti anggukan oleh keluarga reita.”kami sudah berusaha semampu mungkin dan sekuat yang saya dan dokter lainnya bisa. Tapi kami tidak bisa sepenuhnya menyembuhkannya pasti saudara aoi dan uruha sudah menjelaskan apa yang di alami saudara reita,bukan?” kata sang dokter.”operasinya berhasil di lakukan dengan sangat lancer”ujarnya.”tapi bukan berarti saudara reita selamat, ia memang selamat dalam operasi namun kondisi tubuh yang sudah tidak kuat lagi sehingga membuatnya koma” lanjutnya.
Kakak reitapun menangis dan seketika itu juga ibu reita ikut menangis pula. Ternyata beliau sudah sadarkan diri.
“kami sedang melakukan penjahitan di dalam jadi tunggu sekitar 2 jam lagi maka saudara reita akan di pindahkan ke ruang icu” kata sang dokter sambil berlalu masuk ke dalam ruang operasi lagi.
33333333333
“Dimana ini?” gumam ruki. ruki melihat kesekeliling. Ruki melihat banyak pohon pinus dan palem di sekitarnya menjulang tinggi seperti sudah beratus ratus taun pohon itu berdiri kokoh dan tidak ada tanda tanda akan tumbang. Tidak hanya itu saja terdapat semak semak yang sangat rindang serta rumput liar tumbuh dimana mana. Suara kicauan burung dan suara binatang lainnya.”ini seperti di hutan”gumamnya lagi.
Ruki mengedarkan pandangannya dan tiba tiba pandangannya berhenti pada sebuah pohon. Pohon itu kelihatan seperti pohon pinus dengan tinggi tidak lebih dari 150 cm sepertinya pohon masih sangat muda. Ruki memperhatikan pohon itu,ada yang berbeda pohon itu berbuah. Tapi buahnya berbeda,buahnya berbentuk segitiga berwarna merah gelap. Ruki penasaran dan dia mendekat untuk memastikan penglihatannya benar atau tidak. Ruki mendekat mendekat dan mendekat tapi tiba tiba dari arah yang berlawanan ada yang mengintainya. Ruki merasa ada yang mengintainya akhirnya dia membalikan tubuhnya dan dia melihat hewan yang seperti kucing tapi jauh lebih besar dari kucing,dia memiliki bulu lebat di bagian kepalanya dan dia memiliki ekor yang lumayan panjang. Dia memiliki kuku yang siap merobek dan menerkam mangsa. Dia mendengkur sangat keras membuat ruki gemetar hebat dan keringat dingin mengucur deras.”harimau”gumamnya. ruki tidak bisa bergerak sementara hewan itu mulai mendekat dan siap menerkap ruki.
Harimau itu meloncat kearah ruki. ruki yang ketakutan hanya bisa menutup mata berteriak dan pasrah. Tiba tiba terdengar suara angina gemuruh di telinga ruki. Sesaat ruki merasa dirinya berputar cukup kencang mengikuti pola angin itu ternyata itu angin topan. Dan sejurus kemudian ruki berada di sebuah padang yang sangat indah dan cantik banyak kupu kupu yang berterbangan di sekitar ruki mengelilinginya berharap ada sejumlah madu yang bersarang di sekitar tubuh mungil ruki. Ruki mengedarkan pandangannya menatap padang indah cantik nan sangat luas di hadapannya itu. Beberapa bunga matahari tumbuh dengan sangat menawan dan rindang serta bunga matahari itu tumbuh menjulang tinggi juga seakan menembus indahnya langit biru. Ruki mencium semerbak bau harum yang sangat ruki kenal. Ruki mengikuti bau itu yang ternyata berasal dari arah belakangnya. Betapa kagetnya ruki melihat sebegitu banyaknya bunga yang berwarna ungu indah yang tak lain adalah bunga lavender. Ruki sangat suka dengan bunga itu dia menanam beberapa di apartemennya.
Seketika itu juga bayangan reita muncul. Dimana dia dan reita sedang asik bercanda sambil menanam bunga lavender, beberapa bulan lalu dan di saat itu juga reita mengecup bibirnya dan menyatakan perasaannya dan berjanji tidak akan meninggalkannya walau badai menghadang dan dalam keadaan apapun reita akan selalu berada di sampingnya. Tapi apa apa yang dia dapat sebuah penghianatan,penghianatan dari sang kekasih dan dia juga gak percaya bahwa sahabat kecilnya juga ikut berhianat dengan teganya melakukan hal yang telah membuat ruki hancur, membuat ruki patah hati dan shock. Ketika itu juga tanpa sadar air mata sudah penuh di pelupuk mata dan sejurus kemudian air mata itu jatuh turun menuju pipi nan mulus ruki. Ayolah ruki kau tidak akan menuduh kai macam macam bukan?. Kau sudah 28 taun mengenal kai dan menjalin pertemanan dengannya,masa hanya sebatas ini kau langsung menuduhnya macam macam. Ya sie bahwa pesona reita begitu menggemborkan seakan dia milik semua auranya terlalu membuat orang ingin memilikinya. Pasti reita sudah melakukan sesuatu sehingga kai bisa melakukan hal itu. Pasti!! pasti itu yang terjadi!!!. Suara itu berputar mengelilingi pikiran ruki yang masih membayangkan apa yang terjadi pada hubungannya itu.
Tapi ataukah malah sebaliknya malah kai yang mengasih sesuatu sehingga reita mau melakukannya. Liat posisi mereka reita berada dibawah dan kai berada diatas. Berarti sudah jelas bahwa kailah yang ingin merebut reita. Suara lain mulai merasuki ruki. Ruki merasa bingung dia harus mempercayai suara yang mana yang satu menyatakan bahwa kai tidak bersalah dan reitalah yang bersalah tapi suara lain menyatakan bahwa reita tidak bersalah dan kailah yang bersalah. Ketika ruki sedang bingung memilih mana yang dia percaya dan seketika itu juga sebuah suara yang sangat dia kenal mengagetkannya.
“halo ruki”sapa sebuah suara di belakang ruki. ruki menoleh ke belakang. Dia terkejut untuk ke dua kalinya. Bola matanya membulat dan memancarkan kemarahan serta kekecewaan yang sedari tadi air matanya turun seketika itu juga air matanya turun bertambah deras karena tau siapa yang memanggilnya. Pemuda yang telah membuat ruki seperti ini siapa lagi kalau bukan reita.
“ya Tuhan, kau kenapa ruki kenapa kau menangis? Apa ada yang terluka? Apa macan itu telah menyakitimua?”tanya reita dengan paniknya sambil memegang badan ruki dan memutar badan ruki pelan melihat dan meneliti apakah ruki terluka. Dan reita menghela nafas lega mendapati ruki tidak terluka sama sekali. Ruki sadar apa yang di lakukan reita dan menempis kedua tangan reita dengan sangat kasarnya.
33333333
Putih putih dan putih. Aku melangkahkan kaki,berjalan tak tentu arah mencari jalan keluar. Tapi tak kunjung ku temukan, yang ku temukan hanyalah ini ruangan dengan warna putih. Ku berjalan berjalan dan terus berjalan aku seperti berputar di tempat ini. Aku sudah berjalan cukup lama tapi aku masih belum menemukan jalan keluar. Ketika aku sudah mulai putus asa tiba tiba aku melihat seberkas cahaya. Entahlah cahaya apa tapi aku merasa diriku di panggil oleh cahaya itu untuk mendekat dan menggapainya seolah cahaya itu ingin sekali mengatakan sesuatu. Akupun mengikuti keingananku yaitu berjalan kearah cahaya itu dan menggapinya. Saat aku berhasil menggapainya aku merasa terhempas entah kemana terpontang panting bagaikan tubuh yang terbawa angin topan dan seketika itu juga semua gelap.
33333333
“suster ambil suntikan bius” perintah sang dokter tinggi itu.
“baik. Ini doc”menyerahkan suntikan berisi obat bius itu ke dokter
Aneh untuk kesekian kalinya reita sadar dalam operasinya. Dia mulai menampakan tanda tanda kesadarannya yaitu matanya terbuka sedikit tapi jiwanya tidak berada di dalam melainkan di alam lain.
“sepertinya kita harus menambahkan dosisnya”ujar dokter yang merawat reita dan bertanggung jawab terhadap reita.
“sepertinya begitu. Dosis ini sudah tidak berfungsi untuk tubuhnya”ujar dokter tinggi itu. “suster tamabhkan dosisnya”perintahnya. Dan seketika itu juga sang suster mengikuti apa yang di suruh dokter tinggi itu.
“jika dia masih membuka matanya lagi dengan sangat terpaksa kita hanya memakai suntikan bius yang melumpuhkan indra perabanya dan penghilang rasa sakit” ujar dokter tinggi itu.
“sepertinya kita harus mengambil tindakan aman”ujar dokter yang merawat reita.
333333333
“uh… silaunya”ujar reita sambil menyipitkan mata.”hadoh pinggangku sakit”tambahnya sambil mengelus elus pinggangnya.
“aku seperti di muntahakan dari cahaya itu. Btw nie dimana?” tanyanya pada diri sendiri. Reita mengedarkan pandangannya ke segala arah dan reita menemukan pohon pohon yang menjulang tinggi dan beberapa semak semak yang tumbuh liar dan tanaman lain yang juga tumbuh liar.
Reita berdiri dan mulai menelusuri hutan itu. Baru sekitar beberapa meter reita meninggalkan tempat dia jatuh tadi. Reita mendengar teriakan seseorang. Ternyara aku ga sendiri itu yang ada dalam pikiran reita. Teriakan itu menjadi dan reita tiba tiba kaki reita berlari menuju suara itu berasal tak ada penolakan pada semua tubuh untuk mengikuti sang kaki. Larinya semakin kencang sehingga membuat lengan dan kakinya robek kayu tajam yang tidak sadar reita tabrak. Reita tak memperdulikan luka itu toh dia tak merasa sakit. Darah mengucur sangat deras karena luka itu terlalu dalam merobek lapisan kulit reita,tapi reita tak menggubriskan karena suara itu. Reita belari sambil terus mengamati suara itu. Reita merasa dia sangat mengenal suara itu,bagaimana tidak dia mengenalnya itu kan suara ruki sang belahan jiwa. Reita mempercepat larinya mengetahui sang belahan jiwa berteriak menandakan dia dalam bahaya.
Reita sampai di tempat suara ruki berasal dan betapa kagetnya reita mendapati ruki benar benar dalam bahaya. Ada seekor harimau yang siap menerkam ruki dan ruki yang hanya dia dan menutup mata serta berteriak. Saar reita akan mengnolongnya di saat itulah sang raja hutan mulai meloncat dan menerkam ruki. Saat jarajka antara harimau dan ruki tinggal beberapa meter tiba tiba tubuh reita tertarik oleh sebuah angin. Angin yang sangat besar sehingga tubuh reita terangkat dan mulai berputar berputar lagi dan terhempas.
“Bugh bugh bugh” reita terjatuh namun tidak pingsan. Reita mencoba bangun walaupun tubuhnya sakit semua. Reita langsung mencari cari sosok ruki tapi apa yang dia dapat dia malah melihat padang nan indah dan cantik dengan kupu kupu yang terbang di atas bunga itu. Reita mengamati bunga itu dan semerbak baunya tercium oleh hidungnya dia langsung sadar apa nama bunga itu nama bunga itu adalah lavender bunga kesukaan ruki.
Reita memabalik badan berharap menemukan ruki di sana. Tapi ternyata tidak dia malah menemukan padang bunga dengan di tumbuhi bunga matahari. Bunga yang dulu sempat di sukai reita. Reita mengedarkan pandangannya kearah lain untuk mencari ruki dan dia menemukannya,menemukan ruki sedang memandang kosong kea rah bunga lavender. Reita memutuskan untuk berlari ke arah ruki dan menanyakan keadaannya.
“halo ruki”sapaku. Ruki menoleh kearah belakang karena aku menyapanya. Tapi beta kagetnya aku ketika mata kami beradu. Aku seakan melihat pancaran kebencian yang sangat dalam pada mata ruki, bukan hanya itu saja melainkan juga amarah yang sangat menakutkan. Ternyata ruki sudah membenciku,tapi tunggu aku seperti melihat suatu pancaran lain, pancaran kekecewaan yang berkelabat sedikit di matanya tidak begitu jelas karena tertutup oleh amarah dan kebencian. Aku merasa bersalah dan sedih.
“ya Tuhan, kau kenapa ruki kenapa kau menangis? Apa ada yang terluka? Apa macan itu telah menyakitimua?”tanya reita dengan paniknya sambil memegang badan ruki dan memutar badan ruki pelan melihat dan meneliti apakah ruki terluka. Dan reita menghela nafas lega mendapati ruki tidak terluka sama sekali. Aku terkaget atas perlakuan ruki terhadapku dia menempis kedua tanganku dengan sangat kasar berbeda waktu malam itu. Ketika itu juga aku merasa hatiku teriris belati dan beribu pisau serta anak panah melesat menusuk hatiku. Ketika itu pula aku sadar mata ruki bengkak sepertinya dia menangis semalaman. Kasian ruki atas kejadian malam itu matamu sampai bengkan seperti itu aku benar benar minta maap ruki tapi maap saja tidaklah cukup.
“kenapa kau berada di sini?” tanyanya ketus dan juga memalingkan wajah. Reita kaget akan perlakuan ruki,mungkin dia masih marah batinnya. Reita menghela napas panjang karena kelakuan ruki. Tiba tiba reita mendengar ada sebuah suara,suara itu seperti memperingatkan reita akan sesuatu. Sesuatu yang begitu penting,tapi suara itu samar samar dan reita tidak mampuu mendengarnya. Hening, reita mencoba mendengarkan suara itu.
Reita….. reita……ingat waktumu tidak banyak,Sang Kuasa sudah mendengar permohonanmu dan Sang Kuasa mengabulkan permohananmu untuk menjelaskan semuanya dan kau hanya punya waktu hingga fajar datang. Kata suara itu paruh.
“inikan masih pagi berarti aku masih punya waktu banyak bukan?” tanya reita dan itu membuat ruki bingung.
Tidak kau salah. Waktu di sini berbeda dengan waktu di alam sadarmu, sekarang kau berada di alam bawah sadar dan waktu di sini sangatlah cepat kau tidak bisa mengetahui apa yang terjadi di sana dan matahari di sini tidak akan pernah tenggelam tapi waktu akan terus berputar cepat bagaikan topan tadi. Cepat lakukan sekarang!! Atau kau kehabisan waktu. Ingat itu!!. Kata suara itu tegas dan kemudian leyap. Reita mencoba berpikir dan memahami apa artinya.
333333333333
Aku melakukan itu menempis tangan reita adalah hal yang tepat karena aku sangatlah menbencinya atas apa yang reita perbuat terhadapku. Mungkin itu juga tidak cukup untuk membuat reita sadar. Ingin sekali aku menamparnya tapi aku tidak bisa seperti ada sesuatu yang menahanku, menahanku untuk menamparnya dan membuat pipi itu merah akibat tamparan tanganku.
Aku memutuskan untuk bertanya tapi dengan nada ketus aku harus melakukannya walaupun aku masih mencintainya tapi aku tidak mau jatuh kedalam lubang yang sama dengan orang yang sama pula untuk kedua kalinya dan juga aku tidak lupa untuk membuang mukaku karena aku muak melihat wajahnya sehingga aku membuang mukaku dan mencari perhatian lain melihat bunga matahari yang tampak indah itu. Aku mulai bertanya tapi tidak ada jawaban. Hening sejenak, aku memperhatikan bunga matahari itu.
“inikan masih pagi berarti aku masih punya waktu banyak bukan?” tanya reita. Sontak aku kaget mendengar apa yang keluar dari mulut si pesek brengsek ini bukan jawaban yang aku terima tapi malah pertanyaan,sialan!! Bentakku dalam hati. Aku menoleh dan menatap si brengsek ini. Aku menatap matanya,matanya lurus kedepan dan aku mengikuti arah pandangnya dan kemudian kembali lagi menatapnya. Aku menatapnya dan aku sadar pandangannya kosong, si brengsek itu melamun. Kemudian aku di kejutkan lagi dengan tatapannya yang berubah menjadi bingung dan kembali menjadi kosong.
333333333333
Aku terus mengingat ingat kata kata itu. Suara itu Sang Kuasa sudah mendengar permohonanmu…. Sang Kuasa mengabulkan permohananmu….. kau hanya punya waktu hingga fajar datang……. fajar datang………. Fajar datang apa artinya bukannya disini sang raja siang masih berada di atas sana dan belum tenggelam. Waktu di sini berbeda ……… kau berada di alam bawah sadar………… matahari di sini tidak akan pernah tenggelam…… dan juga apa artinya waktu disini berbeda dan alam bawah sadar serta matahari tak akan pernah tenggelam. Apa maksudnya hah? Aku sangat bingung. Ini terlalu membingungkan maksudku aku bahkan tak tau apa maksudnya alam bawah sadar dan waktu yang berbeda itu. Ok aku tidak memikirkan matahari di sini yang aku masalahkan adalah waktu disini berbeda apa maksudnya dan juga sangatlah cepat. Aku sama sekali tidak maksud, aku berpikir keras dan itu membuatku pusing.
Kupu kupu lewat diantara aku dan ruki. Aku terkejut kaget akan kupu kupu itu dia terbang begitu cepat bukannya kupu kupu terbangnya tidak begitu cepat,ok mereka bisa cepat tapi tidak secepat ini. Kemudian aku melihat ke arah bunga matahari dan aku sadar bukannya bunga matahari tadi menghadap ke utara tapi sekarang posisinya mulai berubah tidak banyak dan tidak sedikit. Aku akhirnya sadar apa yang di katakan suara itu aku harus cepat menjelaskan semuanya terhadap ruki dan gerak perpindahan matahari adalah waktuku.
3333333333
Reita sudah di pindahkan tidak keruang icu melainkan ke ruang rawat isolasi. Dengan berbagai kabel yang menempel pada tubuh reita. Kabel itu adalah penompang hidup reita sementara dia koma. Keluarga reita kembali menumpahkan air mata serta uruha dan aoi serta kai,uruha langsung menelepon kai saat reita keluar dari ruang opersi dan ternyata kai sudah ada di lapangan parkir rumah sakit itu,tak membutuhkan waktu lama untuk menuju ruangan di mana reita di pindahkan.setelah mereka tau apa yang terjadi dengan reita dan dokter mulai mengambil tindakan aman. Untung saja dokter itu tidak mengambil cara terakhir,suntikan bius dengan dosis tinggi itu ternyata ampuh dan berkerja sampai operasi berakhir dan kondisi reita mengalami peningkatan drastis. Dia mulai membaik dan tubuhnya sudah tidak terganggu tapi masalahnya kesadaran reita tak kunjung kembali dia masih koma dan tak sadarkan diri.
Kai menunggu di luar ruangan berusaha terus dan terus menghubungi ruki tapi tak ada jawaban di kirim email pun tak kunjung di balas walaupun begitu tetap kai tidak mau putus asa kai harus menyampaikan pesan reita untuk ruki karena itu permohanan terakhir reita dan harus terkabulkan.
Menyadari kai tidak ada di dalam ruangan akhirnya uruha memutuskan keluar ruangan dan mencari kai barang kali kai ada di luar. Ternyata tepat dugaan uruha kai di luar dia masih berkutat pada handphonenya dan masih mencoba menghubungi ruki.
“masih tak ada jawaban kai?”tanya uruha.
“iya”jawab kai kecewa
“tidakah kau mencoba ke apartemennya?”tanya uruha lagi.
“sudah tapi tidak ada jawaban. Aku sudah menggedornya dan ruki tidak menjawab”ujar kai kecewa dan mulai putus asa.
“hai kai kau jangan pasang muka seperti itu dan kau jangan putus asa. Ini tidak seperti lead kami mana lead kami yang dulu yang tidak pernah putus asa walau masalah membelitmu kai?” kata uruha memberi semangat. Kai hanya tersenyum.
“uruha apa yang kau lakukan jika aoi ngambek terhadapmu dan mengurung diri di apartemennya?”tanya kai dan itu membuat uruha terlonjak kaget.
“kenapa kau bertanya seperti itu?”tanya uruha.
“tidak apa apa. Sudah jawab saja. Pasti pernahkan?”kata kai sambil senyum dipaksa.
“baiklah aku akan jawab. Iya aku pernah mengalami hal semacam itu. Aku membujuknya. Tapi waktu itu tidak berhasil dan aku nekat aku mendobrak pintu apartemennya dan mulai membujuknya dan menjelaskan apa yang terjadi begitu”kata uruha santai sambil sedikit terkekeh geli mengingat kejadian itu. kai shock ketika mendengar apa yang di lakukan sang gitarisnya itu terlalu nekat pikir kai. Kai kembali menatapi layar HPnya. Ketika sebuah suara mengalihkan perhatian kai dan uruha yang sedari tadi ikut memelototi layar HP kai.
“uruha kau di sini” ujar aoi yang membuat uruha dan kai menoleh kearah aoi. “ou…dan kau juga kai” tambahnya begitu melihat sosok kai yang masih berkutat dengan hanphonenya.” Gimana apa ada jawaban dari ruki?” Tanya aoi. Kai dan uruha menggelengkan kepala menandakan bahwa tidak ada jawaban. Aoi menghela napas panjang menandakan bahwa ia kecewa juga.
“aku akan memaksa dia” ujar kai tegas dan sontak membuat aoi dan uruha kaget. Sebenarnya mereka ingin menghalangi niat kai tapi karena kai begitu percaya diri maka tidak ada yang berani melakukannya mereka menggangguk setuju.
tbc~~
fanfic.