Hallo! Ini ini adalah postku yang pertama. Mohon maaf jika banyak kata-kata yang masih alay xD
Selamat membaca ~
Title : Love So Sweet ~
Genre : Romance
Cast : Iwahashi Genki, Jinguji Yuta, Kishi Yuta, Kyomoto Taiga
"kagayaita no wa kagami demo taiyou demo nakute kimi dato kizuita toki kara"
- "Ever since I realised that what was shining wasn’t the mirror and it wasn’t the sun - it was you"
- " Dari waktu aku perhatikan bahwa satu yang bersinar bukan cermin atau matahari, tapi kau. "
"Anata ga suki !" Jinguji mengatakannya dengan rasa yang bercampur aduk, ia takut jika ia mengungkapkan hal ini akan membuat orang yang di depannya membencinya. Iwahashi Genki hanya terdiam di tempatnya berdiri. Berdiri di depan Jinguji yang baru saja mengu tarakan perasaannya. Jinguji yang melihat Genki hanya terdiam harap-harap cemas, apakah reaksi Genki?.
"J-Jin chan ?" Genki berusaha mengeluarkan suaranya.
"Umm, ano.. Gomen ne Genki. Lupakan saja" Melihat reaksi Genki yang sepertinya terlihat terkejut dengan ucapannya barusan, membuat Jinguji mengurungkan niatnya berkata jujur.
"Eh? Hontou ni ?"
"He? "
"Ano, A-a-pa Jin chan benar-benar menyukaiku?"
"Umm.." Jinguji pun mau tak mau harus mengakuinya, takut-takut ia menganggukan kepalanya. Hanya satu anggukan dari Jinguji, bibir pink Genki melebar, membentuk sebuah senyum. Jinguji yang tak menyangka Genki akan tersenyum tak dapat menahan kegembiraanya, hal yang ia takutkan tak terjadi. Jinguji menarik Genki ke pelukannya.
"Yokatta~ Aku kira kau akan membenciku"
" Mmm Jin chan" balas Genki menggelengkan kepalanya.
"Aku tidak membencimu. Tapi aku sangat senang. Aku senang karena aku memilikimu."
Genki memang sebelumnya tidak memiliki teman dekat, Genki selalu menjadi bahan bullyan teman-temannya. Namun semenjak ia bertemu dengan Jinguji. Ia merasa Jinguji adalah seseorang yang berharga. Juga karena mereka sering bersama satu panggung. Dan entah dimulai dari manakah baik Genki maupun Jinguji memiliki rasa itu? Mungkin berawal dari fans service yang menjadikan mereka dekat.
"Sedang apa kalian ini?" seru Kishi Yuta saat memasuki backstage yang hanya ada Genki dan Jinguji dalam posisi berpelukan.
" Ahh~ Kishi kun kau mengganggu saja "
"Ada apa kau ini Genki? "
"Apa Kishi kun juga mau kupeluk ?" goda Genki.
"HEEE? IIE ! IIE! Jangan mendekat Genki!"
"Ah dasar! Kishi kun! Apa kau tidak bisa sedikit disentuh" ujar Genki berpura-pura kesal.
"Hrghmm" Jinguji berdehem.
"Daijobu Jin chan, aku tetap memilihmu" ujar Genki sambil tersenyum dan Jinguji mengacak rambut Genki. Kishi yang melihatnya mengatai mereka.
"Ihh, menjijikan sekali kalian ini" sambil bergidik ngeri.
"Kau saja yang berlebihan Kishi! Kau belum merasakannya! Rasakan saja!" balas Jinguji tidak terima.
Kishi Yuta, memang sepertinya tidak suka disentuh. Ia selalu menghindar dari fans servis, ia tak pernah melakukannya.
"Ada apa dengan mereka ini, huh. Apa menariknya dengan sesama laki-laki?" gerutu Kishi ketika keluar dari backstage meninggalkan Genki dan Yuta berdua saja.
"Ada apa Kishi kun?" Kyomoto Taiga tiba-tiba muncul dihadapan Kishi.
"Eh, Kyomoto kun? Ano.. Daijobu"
"Umm, sou ka?" Tanya Taiga meyakinkan apakah Kishi benar-benar tak apa.
"Mmm" Kishi menganggukan kepalanya demi meyakinkan Taiga.
Kyomoto Taiga, bishounen. Dia adalah laki-laki berkulit putih pucat, memiliki wajah cantik, tangan lentik.
"Ano sumimasen Kishi kun, aku harus besiap untuk tampil" ujar Taiga begitu teringat sebentar lagi ia akan menyanyikan lagu solonya.
"Douzo, Ganbarimasu!"
Taiga pun pergi meninggalkan Kishi. Namun Kishi memutuskan untuk mengikuti Taiga dan kini ia berdiri di sebelah panggung. Melihat Taiga menyanyikan lagunya. Kishi terdiam memperhatikan Taiga dan ikut hanyut ke dalam lagu yang dinyanyikan suara merdu Taiga.
Tanpa Kishi sadari ia mengatakan
kagayaita no wa kagami demo taiyou demo nakute kimi dato kizuita toki kara
- Dari waktu aku perhatikan bahwa satu yang bersinar bukan cermin atau matahari, tapi kau.
Entah sejak kapan Genki juga berada di dekat Kishi. Genki melihat Kishi terheran-heran. Terlebih setelah Kishi mengatakan hal itu. Lalu Genki melirik sumber perhatian Kishi. Sejenak, Genki langsung mengerti dan meninggalkan Kishi yang masih belum sadar. Sampai akhirnya Taiga hilang di balik kepelapan, ia baru menyadarinya.
"Ha, apa kubilang! Akhirnya kau merasakanya!" kata Jinguji mengagetkan Kishi.
"Ikou! Kishi kun! kita nyanyikan lagu yang kau ucapkan tadi" sindir Genki sambil mengajak Kishi untuk ke panggung.
Kata-kata yang diucapkan Kishi tadi adalah penggalan lirik lagu Love so sweet Arashi, dan kini mereka akan membawakannya.
Seperti biasa Genki dan Jingu seperti tidak usah disuruh mereka melakukan fanservis dengan sempurna. Mungkin mereka sendiri juga ikut mendalami apa yang mereka lakukan. Genki mendekatkan diri ke Jingu dan Jingu dengan tangan bebas di kananya merangkul Genki dan menyentuh pipinya dan mendekatkan kepipinya juga. Genki tersenyum manis, menjadikan pasangan ini terlihat seperti nyata. Kishi yang melihatnya sedikit iri (karena ia tidak bisa melakukannya). Genki yang melihat Kishi seperti itu semakin menggodanya dengan menjulurkan sedikit lidahnya.
Usai bernyanyi, Kishi mencari keberadaan Taiga. Namun ia tak menemukannya.
"Apa yang kau cari Kishi?" tanya Jinguji
"Aku tidak mencari apa-apa, memang aku terlihat seperti orang bingung? Kau sendiri untuk apa memperdulikanku? Genki lebih membutuhkanmu pergi sana! " usir Kishi.
"Ah, tanpa kau suruh pergi aku juga akan pergi. Jaa!" pamit Jinguji.
Kishi tertunduk lesu.
"Ah untuk apa aku mencari Taiga? Mungkinkah.....? Ah iya iya "
Kishi berulang kali menggelengkan kepalanya tidak bisa menerima dengan pikirannya sendiri. Taiga Taiga Taiga begitulah yang selalu muncul di otaknya.
Kishi pun bergegas menaiki panggung, tanpa tahu siapa sebelumnya yang tampil. Taiga? Orang yang sedari tadi dicarinya ada disini. Didekatnya. Kishi sempat mengomentari tentang pakaian yang dipakai Jinguji-Genki-Taiga yang berpakaian ala santa. Tanpa ia sadari ia menyebut nama Kyomoto Taiga dengan nama panggilan akrab.
"Taiga, Taiga kun"
"Hee ?" ujar Jinguji dan Genki secara bersamaan, seperti heran dengan sapaan akrab itu. Tapi tak lama mereka berpandangan dan tersenyum. Mereka mengerti apa yang Kishi rasakan. Ia menyukai Taiga.
Taiga berjalan menuju Kishi, lalu Taiga melepaskan topi santanya dan mengenakannya ke kepala Kishi. Bahkan Taiga sempat merapikan poni Kishi. Kishi yang biasanya tidak suka disentuh, sepertinya tidak berlaku sekarang. Ia diam saja ketika Taiga mendekatinya, mengenakannya topi, merapikan poninya. Seakan itu bukan Kishi. Tidak ia masih Kishi Yuta, hanya saja ia kini sedang tersihir cinta Taiga.
Hanya saja Kishi malu untuk mengakuinya dan membiarkan semua berjalan seperti ini saja, asalkan ia bisa bertemu dengan Taiga, ia sudah senang.
"Ever since I realised that what was shining wasn’t the mirror and it wasn’t the sun - it was you"
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------