Karena ada gosip soal Changmin dipukulin itu
[BACA DISINI], dan tuntutan Junsu, Jaejoong, dan Yoochun terhadap SM Entertainment
[BACA DISINI], saya bikin FF ini. Saya juga berharap semua itu ga bener. Ini semua cuma khayalan saya, dan ga pernah terjadi.
Ak rasa judulnya ga nyambung sama ceritanya deh~ Mending lah daripada ga ada judulnya.
====================================================
Title : Proud of You
Rating : PG13/T
Author :Nisrina
Cast : Jaejoong, Changmin, Junsu, Yoochun, Yunho, SeeLooMan
thx to Asti unnie~
PROLOG
PLAKK!
SeeLooMan menamparku dengan sangat keras.Pipiku langsung terasa panas.
"Kau sama sekali tidak tahu terima kasih! Akulah yang membuatmu menjadi seperti ini, jadi JANGAN MEMBANTAH! PAHAM?!"
Yunho mengenggam tanganku. Dia kelihatan sangat marah, namun berusaha menahannya.
Aku hanya bisa menunduk. Ku menahan emosiku, lalu air mataku tumpah begitu saja. Aku menangis karena marah.
TRAK! Dia lagi-lagi memukulku dengan sapu, tidak hanya sekali, tapi berkali-kali.
"Hentikan!! Aku mohon hentikan!" Changmin berusaha melindungi tubuhku, bahkan sampai dia kena pukul juga. "Jangan pukuli Hyung..." Terlihat dari sini, dia menggosok wajahnya dengan tangan. Dia menangis.
Seelooman terus saja mengayunkan sapu ke arah kami. Dia nampak seperti orang kesurupan.
"Hentikan! Aku mohon hentikan.." Junsu berlutut dihadapan SLM.
"Pak, hentikan.." ucap Yoochun lirih. Sejak tadi dia berdiri diujung sana sambil terus menangis.
Aku tidak tahan melihat kami terus begini. Kau tahu apa yang membuat seelooman menjadi semarah ini? Semuanya hanya karena sebuah hal kecil. Aku meminta waktu istirahat, aku memintanya baik-baik dan dia langsung memukuliku. Entah setan apa yang merasukinya. Padahal, 2 tahun lalu dia sangat baik pada kami. Dia memberikan semua yang kita mau. Tapi sekarang? Sekarang dia hanyalah memeras tenaga kita, demi uang. Aku rasa uang-lah yang membuatnya seperti ini.
SLM melempar sapu itu dengan kasar.
"Dasar tidak tahu diuntung!" ia berbalik, lalu masuk ke dalam ruangannya.
"Hiks hiks.." kudengar isakan Changmin. Refleks aku memeluknya dari belakang.
"Bersabarlah. Kita pasti bisa menghadapi semua ini," bisikku.
"Mian hyung...Ini semua gara-gara aku." ujarnya lirih.
***
Chapter 1
Pagi ini cerah sekali. Cahaya matahari memasuki rumah kami, setelah aku membuka tirai jendela. Burung-burung bersiul dengan indahnya... Suara mereka sangat lembut, membuatku merasa nyaman ditengah penderitaan ini.
Oh ya, sekarang sudah saatnya membangunkan mereka. Aku ingin mereka ikut menikmati pagi yang indah ini. Lagipula bangun siang itu tidak baik, bisa membuat kepala pusing.
"Semuanya!! Bangun! Sudah jam enam!" aku berteriak, tapi tidak ada yang merespon. Mereka tetap tidur dengan pulasnya.
"Heii!! Kalian dengar aku tidakk???!" aku kesal,lalu menggoyang-goyangkan tubuh Junsu. Dia nampaknya mulai bangun.
"Hoaam... Hyung.... ada apa...sekarang masi pagi kan," ujarnya setengah tidur.
"Bangun dong... Sayang sekali kalau melewati pagi yang indah ini dengan tidur. Ayo bangun! Aku sudah masak ramyeon untuk sarapan."
"Wah! Aku mau sarapan!" Changmin langsung bangun begitu mendengar soal makanan.
"Dasar! Aku rasa hanya makanan yang ada dipikiranmu," seru Yoochun yang baru keluar dari kamar mandi. Ternyata dia sudah bangun dari tadi.
Sekarang tinggal Yunho yang belum bangun. Huh,aku paling malas kalau soal membangunkannya. Susah sekali! Butuh waktu 15 menit sampai dia benar-benar bangun.
"Yunho, ayo bangun! Sekarang saatnya sarapan," ujarku sambil menduduki kasurnya.
"Emmm.... sekarang kan hari Minggu. Lagipula aku baru tidur pukul 2 pagi."
"Tapi sebaiknya kau bangun dan sarapan bersama."
"Mmm.. iya, nanti aku akan bangun." ia pun melanjutkan tidurnya.
Akhirnya aku tak jadi membangunkannya. Kasihan,nampaknya dia sangat lelah. Dia butuh istirahat.
Di meja makan, kami berbincang-bincang sedikit.
"Hyung, maafkan aku.. Gara gara aku kau jadi dipukuli," ujar Changmin.
"Itu bukan salahmu," jawabku.
"Tapi akulah memintamu untuk memohon pada Seelooman agar dia memberi kita istirahat."
"Sudahlah, lupakan saja kejadian itu," kata Junsu.
"Itu mengerikan," timpal Yoochun.
"Sudahlah! Jangan bahas itu lagi!" seruku.
Semuanya pun terdiam sejenak.
Hmm.. nafsu makanku jadi hilang mengingat kejadian kemarin. Wajar kan kalau kami minta istirahat. Itu hak kami. Memangnya kita robot? Kita manusia, tidak bisa terus disuruh bekerja. Lagipula kalau kami mati, dia juga rugi kan?
"Apa kita tahan ya, 7 tahun lagi bekerja keras seperti ini," gumamku.
Yoochun sepertinya mendengar gumamanku, "Aku tidak sanggup hyung. Itu terlalu lama."
"Apa perlu kita meminta pengurangan waktu kontrak?" tanya Jaejoong.
"Apa kalian yakin, Seelooman akan mengijinkannya?"kata Changmin. "Aku takut kejadian kemarin akan terulang."
"Besok aku akan coba menanyakan padanya secara baik-baik,"ujarku.
"Jangan hyung! Aku tak mau melihatmu dipukuli!"
"Tenang saja. Aku akan baik-baik saja."
Setelah selesai sarapan, Yoochun, Changmin, dan Junsu pergi keluar untuk membeli beberapa kebutuhan. Aku mencuci piring-piring sisa sarapan.
"Hei.. rajin sekali kau," Yunho keluar dari kamar.
"Akhirnya kau bangun juga. Sudah aku sisakan ramyeon di meja, makanlah."
"Gomawo.."
Yunho segera duduk dan menyantap ramyeon buatanku.
"Hmm... lezat sekali! Kau memang sangat pandai dalam memasak!"
"Hahaha.. terima kasih. Kau terlalu sering memujiku."
"Itu kan kenyataan. Oh ya, kemana yang lain?"
"Mereka pergi ke supermarket untuk membeli beberapa keperluan."
"Ooh."
***
Hari ini kami akan perform di salahsatu channel televisi Korea. Kebetulan rekan-rekan satu agensi kami; SNSD, SHINee dan Super Junior juga akan perform, jadi kami akan bertemu mereka di studio.
Pukul 06.30 p.m. kami sudah sampai di studio. Disana SNSD sudah tiba, dan sedang bersiap-siap, sedangakan sebagian member Suju masih dalam perjalanan.
Disana aku bertemu Jessica, salahsatu member SNSD. Dia mendekatiku, lalu mengajak bicara.
"Annyeong oppa. Sudah lama kita tak bertemu," ujarnya ramah.
"Annyeong. Bagaimana latihanmu?"
"Sekarang dance-ku sudah lumayan. Hyeoyeon mengajariku dengan baik," ia tersenyum.
"Baguslah kalau begitu."
"Ya. Hm.. aku dengar kemarin kalian ada sedikit masalah dengan Seelooman?"
"Ti..tidak. kami baik baik saja."
"Aku dengar Seelooman marah sekali. Memang apa yang kau lakukan?"
"Sudahlah! Jangan ikut campur!" aku jadi kesal karena dia banyak tanya.
"Mian.."
Aku pergi meninggalkannya. Pasti semua orang sudah tahu mengenai masalah kemarin! Menyebalkan.
to be continued..