Banyak dari kita mungkin pernah membayangkan bagaimana cara kita dipertemukan dengan seseorang yang kita cintai, namun tidak semua dari kita dapat menebak-nebak bagaimana kita bisa berpisah dengan orang tersebut. Setelah menjalani pertapaan (red: kuliah) selama satu tahun kurang lebih, waktu untuk liburan musim panas atau yang sering disebut liburan semester genap akhirnya tiba juga. Liburan musim panas kali ini saya pulang ke pulau lombok yang tercinta tepatnya tiga hari sebelum hari raya idul fitri di laksanakan. Setelah merayakan salah satu hari paling besar ummat islam itu kami pun berencana untuk mengunjungi salah satu dari guru kami sewaktu di sekolah menengah atas. Kami berjanji dengan teman teman untuk berkumpul di halte sekolah jam 9 pagi. Dan coba tebak!! semua pada datang terlambat. Seperti biasa aku yang darang paling pagi. Hahaha... MENYEBALKAN.
Setelah menunggu dan mengirim beberapa pesan broadcast dan menelpon teman yang belum datang dua jam kemudian kami berangkat. Ini mah jam karet asli euy.
Belum genap 20 menit saya duduk dirumah guru itu handphone Sony xperia SP ku bergetar. Rupanya teman ku yang lain berencana untuk berlibur ke pantai yang tidak pernah aku kunjungi. Karena aku sudah khaus dengan berlibur aku langsung saja mengiyakan ajakan mereka. Berbagai alasan pun mulai meloncat loncat dalam otak ku. Beberapa dari alasan itu berhasil membuatku pamit pulang terlebih dahulu dari teman-teman. Beberapa teman ku sudah menunggu kedatanganku di pom bensi terdekat. Aku sudah bisa menebak kalau teman yang aku sukai juga ternyata ikut menunggu disana. Tanpa berbahasa yang banyak aku langsung menyapa dan bermaaf-maafan dengan mereka semua, tak terkecuali dengan nya. Maklum saja suasana idul fitri waktu itu masih hangat hangatnya. Sambil menunggu teman yang lainnya kami ngobrol sedikit. Akhirnya sampai teman yang kami tunggu itu datang Dia (red: teman yang kusukai ) tidak mengucapkan kata yang banyak untuk ku. Tanpa menunggu lebih lama lagi Kami pun langsung memacu sepeda motor itu menjejaki jalanan. Solat zuhur dan ashar kami tegakkan di musholla dekat bandara internasional lombok. 1 jam kemudian kami sampai di pantai SEGER. Setelah membayar uang masuk 5000 rupiah kami segera memarkir kendaraan kami. Salah satu bukit yang tinggi kami tapaki dengan tujuan berfoto bersama. Beberapa orang dari kami memang ada yang datang hanya untuk berpose dan memotret keindahan alam ciptaan Tuhan. Dan aku adalah orang yang datang dengam tujuan keduanya, ada beberapa bukit yang menjulang tinggi disekitar pantai. ini merupakan pantai pertama yang aku kunjungi pada liburan kali ini sekaligus pertemuan dan liburan ku yang pertama dengan Dia. senang? sudah tidak diragukan lagi namun, ada saja beberapa sikap yang masih belum (menurutku) berubah darinya yakni Dia masih bergampang-gampangan dalam bersentuhan dengan lawan jenis. Sudahlah !! kalau Dia mengetahui bagaimana hukumnya berarti memang sudah lepas tanggung jawab kami sebagai teman temann nya.
Setelah bosan naik rurun bukit kami melanjutkan untuk pulang bersama sama juga. Di perjalanan kami membeli beberapa buah semangka. Dan dibagian inilah aku berbicara "sekali " dengan Nya. Aku senang??, jelas. Walau Dia hanya mengatakan "tidak" ketika aku menawarinya sesuatu waktu itu. Kami melanjutkan perjalanan pulang kami. Terbersit rencana dari salah satu teman untuk mampir dulu di warung bakso.Ya hitung-hitung mengisi perut yang sudah kosong sejak tadi pagi tadi, hehe.
sekali lagi kami turun dari motor dan masuk ke dalam kedai bakso. Wah sumpah baksonya enak sekali. ini lah moment makan bersama ku dengan nya yang terakhir sebelum dia mendapatkan gelar Amd. Aku sekali lagi merasa satu keluarga dengan nya. Melihat nya makan dengan nikmatnya membuat ku ingin berada disisinya dan selalu memandanginya. Segera aku mengingat akibat buruk dari keinginan ku itu, akibatnya aku hanya fokus dengan makanan yang ada didepan ku. "Inilah rasa cinta yang ada dalam dadaku. Tak akan lagi aku nodai lagi dengan apapun jua."
setelah selesai kami pulang tanpa sepatah kata perpisahan pun dari kami semua. Ending yang miris banget.