Soul Switch
Summary: Bertukar roh? Ah, mana mungkin! Tapi ini benar-benar nyata, terjadi di kehidupan Lee Hyukjae! Harus bagaimana? Kenapa malah datang namja yang makin merumitkan suasana...
.
Soul Switch.
Author: yadong wannabe
Happy read~ \^w^/
Disclaimer: This story just fiction! Real character di cerita ini bukan punya saya. Fiksi ini tidak ada kaitannya dengan dunia nyata. Hanya imajinasi author semata yang dituangkan dalam cerita. So, enjoy~ ^w^
.
#ChapterOne: What the Hell!?
.
.
Malam itu gerimis. Namun tak menyurutkan aktivitas di kota padat itu meski dentang jam tua besar di pusat kota Korea Selatan tersebut sudah menunjukkan pukul satu dini hari, ah tidak, tepatnya pukul dua belas lima puluh sembilan detik...
12 AM 59 s...
Tik...
1 AM...
Deng dong deng dong...
BLAR!
Bersamaan dengan lonceng jam tua di pusat Korea Selatan itu berbunyi, bunyi guntur memekakkan telinga diiringi dengan kilat yang menyambar hebat.
.
Sementara itu...
#Someone's Apartement. | Someone POV
..
BLAR!
Seketika kubuka mataku... Apa itu tadi? Aku menolehkan kepalaku ke arah jendela kamar, ah ternyata hujan...
Makin kubenamkan wajahku ke dalam selimut. Entah kenapa suhu ruangan di dalam kamarku makin dingin saja. Aku tidak menggunakan pendingin ruangan. Aku pun yakin jendela sudah kututup rapat. Lalu kenapa ya...
Ah sudahlah, mungkin di luar sana angin berhembus dengan kencang dan masuk melalui ventilasi atau celah pintu.
Aku mulai memejamkan mataku kembali untuk melanjutkan tidur yang sempat terganggu.
.
.
#Normal POV.
.
.
8 AM.
Namja manly yang masih bergelung di selimut itu membuka matanya perlahan, mengerjapkannya beberapa kali untuk mendapatkan kesadarannya. Dia kemudian bangun dari acara tidur-tidurannya, duduk di tepi ranjang.
"Huaaah~" namja manly itu menguap lebar seraya meregangkan tubuhnya, hanya sesaat
karena kemudian namja manly itu merebahkan tubuhnya kembali ke ranjangnya yang terasa sangat nyaman dan empuk.
Bola matanya mengerjap lucu ketika manik hitamnya tertumpu pada langit-langit kamarnya yang berwarna putih bersih. Alisnya bertautan.
Ia merasa kemarin sudah membeli banyak glowing in the dark berbentuk bintang, bulan, strawberry yang ia yakin benar sudah ditempelkannya di langit-langit kamarnya, lantas... Kenapa ternit kamarnya jadi sebersih ini?
Apa umma yang melepasnya?, begitu pikir namja manly itu. Yasudahlah nanti kutanya saja, namja manly itu tak mengambil pusing lagi soal ternit kamarnya karena mendengar derit pintu.
Namja manly itu segera bangkit, duduk di tepi ranjangnya, matanya tak lepas dari pintu jati berwarna coklat tersebut, menunggu siapa yang akan masuk ke kamarnya ia mengedarkan pandangannya ke arah lain...
1 detik...
2 detik...
3 detik...
4 detik...
"MWO!?" teriak namja manly itu. Spontan ia bangun dari duduknya, matanya melotot. Satu pertanyaan yang ada di pikirannya, DI MANA DIA SEKARANG?
Namja manly itu berjalan bolak-balik dengan gelisah.
Seseorang yang masuk ke dalam kamar, menatap namja manly itu dengan tatapan bingung juga takjub.
"Tuan Muda, Anda sedang apa?" tanya lelaki paruh baya dengan pakaian butlernya.
"Huh?" namja manly itu menoleh ke direksi suara yang menegurnya. Namja manly itu membatu, satu lagi yang jadi beban pikirannya, SIAPA LAGI AHJUSSI ITU?
Rasanya ingin menangis saja...
.
.
.
TBC~
.
.
Annyeong~ :D nabe bawa fic baru^w^ dikomentarin yah setelah baca! Muehehe biar semangat lanjut juga biar nabe tahu ada yang baca/suka apa engga~ hihi :3
oke, nabe tunggu komentarnya, sungguh terima kasih kalo kamu kamu bersedia komentar X3
gomawo~ jaaa~ :3
Posted via m.livejournal.com.
.
Soul Switch.
Author: yadong wannabe
Happy read~ \^w^/
Disclaimer: This story just fiction! Real character di cerita ini bukan punya saya. Fiksi ini tidak ada kaitannya dengan dunia nyata. Hanya imajinasi author semata yang dituangkan dalam cerita. So, enjoy~ ^w^
.
#ChapterOne: What the Hell!?
.
.
Malam itu gerimis. Namun tak menyurutkan aktivitas di kota padat itu meski dentang jam tua besar di pusat kota Korea Selatan tersebut sudah menunjukkan pukul satu dini hari, ah tidak, tepatnya pukul dua belas lima puluh sembilan detik...
12 AM 59 s...
Tik...
1 AM...
Deng dong deng dong...
BLAR!
Bersamaan dengan lonceng jam tua di pusat Korea Selatan itu berbunyi, bunyi guntur memekakkan telinga diiringi dengan kilat yang menyambar hebat.
.
Sementara itu...
#Someone's Apartement. | Someone POV
..
BLAR!
Seketika kubuka mataku... Apa itu tadi? Aku menolehkan kepalaku ke arah jendela kamar, ah ternyata hujan...
Makin kubenamkan wajahku ke dalam selimut. Entah kenapa suhu ruangan di dalam kamarku makin dingin saja. Aku tidak menggunakan pendingin ruangan. Aku pun yakin jendela sudah kututup rapat. Lalu kenapa ya...
Ah sudahlah, mungkin di luar sana angin berhembus dengan kencang dan masuk melalui ventilasi atau celah pintu.
Aku mulai memejamkan mataku kembali untuk melanjutkan tidur yang sempat terganggu.
.
.
#Normal POV.
.
.
8 AM.
Namja manly yang masih bergelung di selimut itu membuka matanya perlahan, mengerjapkannya beberapa kali untuk mendapatkan kesadarannya. Dia kemudian bangun dari acara tidur-tidurannya, duduk di tepi ranjang.
"Huaaah~" namja manly itu menguap lebar seraya meregangkan tubuhnya, hanya sesaat
karena kemudian namja manly itu merebahkan tubuhnya kembali ke ranjangnya yang terasa sangat nyaman dan empuk.
Bola matanya mengerjap lucu ketika manik hitamnya tertumpu pada langit-langit kamarnya yang berwarna putih bersih. Alisnya bertautan.
Ia merasa kemarin sudah membeli banyak glowing in the dark berbentuk bintang, bulan, strawberry yang ia yakin benar sudah ditempelkannya di langit-langit kamarnya, lantas... Kenapa ternit kamarnya jadi sebersih ini?
Apa umma yang melepasnya?, begitu pikir namja manly itu. Yasudahlah nanti kutanya saja, namja manly itu tak mengambil pusing lagi soal ternit kamarnya karena mendengar derit pintu.
Namja manly itu segera bangkit, duduk di tepi ranjangnya, matanya tak lepas dari pintu jati berwarna coklat tersebut, menunggu siapa yang akan masuk ke kamarnya ia mengedarkan pandangannya ke arah lain...
1 detik...
2 detik...
3 detik...
4 detik...
"MWO!?" teriak namja manly itu. Spontan ia bangun dari duduknya, matanya melotot. Satu pertanyaan yang ada di pikirannya, DI MANA DIA SEKARANG?
Namja manly itu berjalan bolak-balik dengan gelisah.
Seseorang yang masuk ke dalam kamar, menatap namja manly itu dengan tatapan bingung juga takjub.
"Tuan Muda, Anda sedang apa?" tanya lelaki paruh baya dengan pakaian butlernya.
"Huh?" namja manly itu menoleh ke direksi suara yang menegurnya. Namja manly itu membatu, satu lagi yang jadi beban pikirannya, SIAPA LAGI AHJUSSI ITU?
Rasanya ingin menangis saja...
.
.
.
TBC~
.
.
Annyeong~ :D nabe bawa fic baru^w^ dikomentarin yah setelah baca! Muehehe biar semangat lanjut juga biar nabe tahu ada yang baca/suka apa engga~ hihi :3
oke, nabe tunggu komentarnya, sungguh terima kasih kalo kamu kamu bersedia komentar X3
gomawo~ jaaa~ :3
Posted via m.livejournal.com.