Title : On the Midnight when Our Story Started
Author :
mochiuchi Pairing : Takaki x Yamada
Warning : Strong languange
Rating : PG-15
Genre : Romance?
Disclaimer : Sadly, I don't have any of HSJ boys :'( Just Dance and Beautiful belong to its owner.
Tracklist :
1. Lady Gaga - Just Dance
2. Akon - Beautiful
~~~
‘Just dance... gonna be OK...Just dance... spin my record babe... ‘
Lady Gaga - Just dance
Pria bertubuh tinggi itu terus menggerakan tubuhnya sesuai irama yang berdentum, wanita di sekelilingnya-yang menghimpit tubuhnya, terus memandangi pria itu dengan pandangan seduktif.
Sang DJ mengangkat tangannya ke atas, lagu favorit si pria tadi sudah hampir mencapai akhir. Beberapa detik kemudian, irama yang memabukkan itu sudah terganti dengan irama lain yang tak kalah enerjik.
Para wanita mencoba menarik si pria itu, mencoba keberuntungan mereka. Siapa tahu saja pria ini bisa menjadi teman one night stand mereka, who knows?
Si pria tersenyum angkuh. “Not for tonight, girls...”
Mengedipkan sebelah matanya ke arah kerumunan wanita tadi, pria bernama Takaki Yuya ini meninggalkan lantai dansa, sembari sesekali menyeringai ketika para wanita tadi kembali menyibukkan diri mereka sendiri di lantai dansa, tak peduli pria yang baru saja menolak mereka.
“Bitch...” Yuya mendengus.
Bukan tanpa tujuan ia datang ke RedWine Club malam itu. Sama seperti para wanita liar tadi, Yuya juga berharap bisa menemukan partner yang tepat untuknya malam ini, untuk melepaskan penat di salah satu nightclub terpopuler di Tokyo itu.
Mata Yuya memandang ke sekeliling, suasana remang-remang, hanya sesekali disinari oleh puluhan spotlight yang memenuhi tempat itu.
Pandangan Yuya sampai pada deretan kursi di depan meja bartender, dalam hati kecil berharap menemukan seseorang yang menarik hatinya.
Yuya mengalihkan pandangannya ke arah lain setelah tau hanya ada beberapa orang pria berumur 30 tahunan di kursi bartender itu. Ia mendengus lagi, kenapa tidak ada sesuatu yang indah malam ini?
“Hei, berhentilah minum... kau sudah cukup mabuk!”
Telinga Yuya berekasi atas perkataan bartender itu, tidak-bukan bartender di meja yang baru saja ia hampiri, tapi di meja bartender di depannya. Dan suara itu, suara yang sudah sangat ia kenal.
“Aku belum mabuk, Yaotome!” suara lain menimpali.
Yuya menoleh, mengikuti arah suara itu. Dan dihadapannya, sahabatnya sendiri, Yaotome Hikaru, sedang berdiri dibalik meja bartender sembari mengenakan kemeja putih beserta rompinya.
Yuya menghampiri meja itu dengan perlahan. “Hika?”
Si bartender mendongak. Beberapa detik mereka terbalut dalam diam, melihat diri satu sama lain yang sudah lama tak bertemu.
“Yuya? Eh? Kemana saja kau!” Hikaru tersenyum lebar. Gelas di tangannya bergoyang sedikit.
Yuya menaikkan bahunya. “Bekerja. Dan, hei... sejak kapan kau bekerja disini?”
“Sudah sebulan. Ceritanya panjang...” Hikaru masih tersenyum. “Hei, Yamada... aku benar-benar tidak akan memberimu minuman lagi!”
“Urusai...” orang yang dipanggil Yamada oleh Hikaru itu berdiri, meletakkan banyak lembar uang di meja bartender itu.
“Hei, ini terlalu banyak!” Hikaru mengambil uang-uang yang berserakan itu.
“Ambil sisanya untukmu...” pemuda itu berkata lagi, lalu sekejap membalikkan tubuhnya.
Yuya menahan nafas. Kulit putih porselen, tubuh yang ramping, mata coklat besar yang indah, bibir kecil yang merah merona, hidungnya yang kecil namun pas untuk wajahnya. Perfect.
An angel...
Malaikat. Itulah hal pertama yang Yuya pikirkan ketika melihat keseluruhan tubuh pemuda yang dipanggil Yamada tadi. Just perfect.
Yuya tersenyum. Insting liarnya bereaksi. Who knows if this boy can be his partner tonight if he don’t try it first?
“Hei... “ Yuya memanggil pemuda itu.
Ia menoleh. Lalu membalas, “Hei?”
“Aku Takaki Yuya...” Yuya mengulurkan tangannya.
Tapi pemuda di depannya tak meraih uluran itu, ia hanya balas tersenyum sambil berkata, “Yamada Ryosuke...”
Sungguh, satu-satunya yang Yuya inginkan hanyalah mencium bibir itu saat itu juga, detik itu juga. Dengan menahan nafsu Yuya berkata lagi, “Wanna dance with me?”
‘And we can spend the night together...’
“Sure...” Ryosuke tersenyum, lalu dengan sekejap menarik tangan Yuya, menuju lantai dansa yang hingar bingar.
Yuya berdecak kagum, memandangi pemilik tangan halus yang sedang menariknya itu. He really looks like an angel.
Staring into those eyes...
Those eyes are brighter than all of this colorful light...
Dentuman nada terdengar, Ryosuke dan Yuya kini berdiri diatas lantai dansa berlampu putih cerah. Tiba-tiba Ryosuke menarik bahu Yuya dan berbisik perlahan di telinganya, “I really love this song...” lalu melepaskan pegangannya dan tersenyum seduktif.
Sensasi baru muncul di sekujur tubuh Yuya. Okay, he never met a aggressive-but-cute boy like him.
Ryosuke memulai tariannya dengan sedikit gerakan-gerakan sederhana yang dilakukan tubuhnya. Sederhana, tapi bagi Yuya, itu lebih dari cukup. Ditambah bau alkohol yang tercium samar dari tubuh Ryosuke, itu semua membuat rasa senang Yuya berlipat ganda.
Yuya memegang bahu Ryosuke, mencoba menyamakan gerakan dengan pemuda menarik itu. “Have some time tonight?” Yuya berbicara perlahan, mata kanannya mengedip.
“Maybe? I don’t know either...” Ryosuke membalas dengan seringai di wajahnya, wajahnya terlihat sangat menantang bagi Yuya.
Yuya terus memperhatikan bibir merah muda itu, berharap ia bisa merasakan rasa bibir itu saat itu juga. Perlahan tangannya meraih rambut kecoklatan milik sang pemuda yang dipotong sedikit panjang, dengan poni membingkai yang membuat wajahnya semakin mempesona.
“You attracted me too much...” Yuya berbisik. Tangannya mulai menjelajah tubuh ramping itu, masih terlapis baju yang dikenakannya.
Ryosuke tak membalas, hanya memandang mata coklat Yuya dengan intens. Sentuhan di tubuhnya mengirimkan respon-respon bergetar ke seluruh tubuhnya. Memabukkan.
Sang DJ masih terus memutar lagu, seakan malam ini tak akan pernah berakhir. Lampu dansa masih terus menyala, memberikan penerangan minim pada setiap insan yang diburu nafsu.
“Just one more song, and I must go...” Ryosuke berkata dengan perlahan, tangannya memegang baju Yuya erat, seakan tak ingin melepaskannya.
Yuya mengangguk, meskipun sebenarnya ia tak mendengar apa yang Ryosuke katakan sama sekali. Satu-satunya yang ada dalam pikirannya adalah memiliki pemuda di depannya itu, walaupun hanya satu malam saja.
Lagu selanjutnya terdengar di telinga mereka, lagu yang berirama cukup lambat dan membuat kumpulan orang-orang itu berdansa dengan partner mereka masing-masing. Saling memeluk dan memanjakan orang di depan mereka.
Yuya dengan spontan menarik Ryosuke kedalam pelukannya, membiarkan wajah pemuda bertumbuh pendek itu bersandar di dadanya. Tangan Yuya mulai mengusap rambut Ryosuke kembali, sembari sesekali mencium wangi stroberi yang menguar dari situ.
‘Cute.’ Yuya tersenyum. Agresif, tapi menyukai stroberi, perpaduan yang unik...
Mereka tetap seperti itu sampai lagu hampir berakhir, sampai Ryosuke tiba-tiba melepaskan diri dari pelukan Yuya dan melihat ke arah jam tangan yang dikenakannya. Yuya memandangnya dengan bingung.
“Ada apa?” Yuya bertanya, ia tak menginginkan pelukan itu lepas dalam waktu sesingkat ini.
“Oh, but I’m sorry, it seems we can’t do lovey-dovey things tonight...” Ryosuke menjilat bibir bawahnya.
“Why?” Yuya sedikit terkejut. Ia sudah yakin kalau ia akan bersama Ryosuke malam ini, tapi...
“Because it’s 12 PM already.” Ryosuke tetap tersenyum.
Yuya tertawa, merasa geli dengan alasan Ryosuke. “Who are you? Cinderella?”
Ryosuke tidak merasa tersinggung, tapi ia tetap tak membalas. Ia berjinjit lalu menekan bibirnya sendiri ke bibir Yuya yang sedang berdiri terpaku.
“Maybe someday we will be meet again, Prince Charming...” Ryosuke mengedipkan sebelah matanya lalu pergi meninggalkan Yuya. Pergi dari lantai dansa, pergi dari klub malam yang hingar bingar itu.
‘Dia memang benar-benar menarik...’ Yuya mengusap bibirnya perlahan dengan ibu jarinya sendiri, merasakan rasa manis yang masih menempel kuat di bibirnya.
“I definitely will make you mine...” Yuya bergumam, sembari mengingat setiap detil tubuh dan wajah pemuda itu.
You so beautiful
So damn beautiful
Said you’re so beautiful
So damn beautifull
Akon - Beautiful
To be continued
A/N : another fic from me :)