Title : Welcome, Sensations!
Cast : Member Sensations (Scope, Rapid Fire, Geek, Sonic Hunter, Falcon Jr, Bullet, Commander, Shinobi, Doctor)
Rating : G
Genre : Mungkin Humor gagal :’D
Summary : Tersebutlah 9 pemuda misterius yang berada di sebuah pulau paling terisolasi di seluruh dunia. Inilah mereka, Sensations!
--------------------------------------------
Para Anggota Sensations
--------------------------------------------
Tersebutlah sebuah pulau paling terisolasi di dunia yang berada jauh di tengah-tengah samudera pasifik yang hanya bisa dijangkau oleh kapal selam bertenaga turbo. Pulau itu dikelilingi oleh dinding beton super tinggi, dan terdapat banyak sekali makhluk aneh yang menghuni lautan di sekitar pulau tersebut. Maka dari itu diperlukan kapal selam bertenaga turbo sehingga makhluk-makhluk itu tidak bisa meraihnya. Makhluk-makhluk itu hanya akan menepi jika pemilik kapal selam itu menunjukkan kartu identitas khusus yang bisa memancarkan bayangan hologram dengan wujud 9 pemuda yang berbeda di setiap kartunya.
Di tengah-tengah pulau ada sebuah bangunan super besar dengan 4 lantai, yaitu 3 lantai di atas permukaan tanah dan 1 lantai di bawah permukaan tanah. Bangunan itu dikelilingi oleh hutan super lebat dan terdapat sungai berarus paling deras sedunia di sekitarnya. Tidak ada orang biasa yang mampu menembus semua pertahanan tersebut. Karena itulah bangunan tersebut hanya dihuni oleh 9 pemuda misterius berkekuatan super, seorang kakek tua super jenius yang terlalu misterius bahkan bisa dikatakan seperti legenda, dan keponakan sang kakek yang merupakan seorang wanita berusia paruh baya.
Di pagi yang cerah dengan cahaya matahari temaram yang bersinar menembus kaca jendela kamar 9 pemuda misterius di area asrama yang berada di puncak timur bangunan tersebut, seorang pemuda bergigi gingsul terlihat berjalan menyusuri tangga menuju dapur sembari mengusap mata mengantuknya dan menguap lebar-lebar. Tapi baru saja ia tiba di anak tangga terakhir ketika ia mendengar sebuah suara yang paling ditakutinya.
“Meong~”
“KUCIIIING!!!!!”
Brak! Brak! Bum!
Belasan bumerang melayang dengan kecepatan tinggi ke arah sumber suara. Pemuda bernama Sonic Hunter tersebut melempar bumerang-bumerang yang selalu dibawanya secara membabi buta ke arah suara kucing dengan memejamkan mata. Namanya saja bumerang, pasti kembali ke tempat awal. Bumerang-bumerang itu seketika berbalik arah menuju Sonic Hunter yang langsung tiarap menghindar.
Dak! Bruk!
Bumerang-bumerang itu dengan sukses mengenai kepala seorang pemuda yang tengah menuruni anak tangga dengan terburu-buru hingga membuat pemuda itu pingsan. Sementara kucing yang menjadi sasaran Sonic Hunter malah tampak tenang sambil menjilat-jilat bulunya.
“Shinobi, kau kenapa? Oi, bangun!” seorang pemuda lain melompat dari lantai dua dan sukses mendarat di samping pemuda yang tadi pingsan terkena hantaman bumerang Sonic Hunter. Ia mengguncang-guncang tubuh Shinobi dan melupakan senjatanya di belakangnya. Sonic Hunter dengan serta merta mengambil senjata itu dan mengarahkannya ke arah kucing yang masih tenang sambil menjilati tubuhnya.
“Geek, aku pinjam senjatamu,”
“Eh? Oi, Sonic Hun-“
Dor!
“Meong?”
“KENAPA KUCING SIALAN ITU MASIH HIDUP?!!”
Prak! Dak! Bruk!
Sonic Hunter langsung jatuh terduduk sembari memegangi kepalanya yang benjol setelah dihantam oleh senjata Geek yang beratnya mencapai 50 kg itu.
“Makanya dengerin dulu kek aku ngomong. Ini baru mau kualiri elektron biru, jadi belum ada isinya. Lagian ini cuma mempan sama koro-sensei, bukan sama kucing!”
Geek menarik napas panjang setelah berteriak cukup keras pada Sonic Hunter. Otak Sonic Hunter yang cerdas sering mendadak tumpul kalau sudah berhadapan dengan makhluk kecil berbulu yang biasanya dipanggil kucing itu. Geek kemudian berbalik dan berjalan menuju kucing putih yang terperangkap di dalam jarring yang keluar dari senjatanya. Ia lalu menggendong kucing itu dan membawanya keluar bangunan untuk melepaskannya. Setelah melepaskan kucing itu ke dalam hutan, Geek pun kembali ke dalam bangunan dengan tujuan membangunkan Shinobi yang masih pingsan.
“Ahaha, kenapa Shinobi tidur di sini? Ahaha,”
Begitu Geek kembali, ia tidak hanya mendapati Sonic Hunter dan Shinobi, melainkan juga Scope yang tampaknya baru turun. Scope sedang berjongkok di sebelah Shinobi sembari tertawa dan menekan-nekan pipi Shinobi dengan jari telunjuknya. Matanya yang langsung membentuk garis tampak tidak fokus.
“Dia mabuk okonomiyaki,” ucap Sonic Hunter setelah melihat wajah keheranan Geek. Geek pun langsung memegang dahi Scope untuk mengecek suhu tubuhnya.
“Ahaha, pagi ini kau cantik sekali, Tanaka-chan,” Scope menatap Geek yang masih memeriksa suhu tubuhnya. Ia memanggil Geek dengan nama aslinya sambil tertawa.
Dak! Dak! Bruk!
Dalam kecepatan kilat, senjata milik Geek menghantam Scope dan membuatnya pingsan seketika.
“Dasar,” desis Geek sembari menyipitkan matanya dengan kilatan berbahaya.
Ting Tong
“Untuk para anggota Sensations, diharap berkumpul ke ruang rapat sepuluh menit lagi. Sekali lagi, untuk para anggota Sensations, diharap berkumpul ke ruang rapat sepuluh menit lagi,”
Geek mendongak mendengar panggilan dari ketua mereka. Ia kemudian menunduk dan melayangkan pandangannya pada Shinobi yang masih pingsan karena hantaman bumerang milik Sonic Hunter dan Scope yang baru saja pingsan karena hantaman senjata miliknya. Geek menghela napas kesal dan kemudian berjalan meninggalkan ketiga temannya sambil menopang senjatanya di atas pundaknya.
“Oi, Geek, gimana nasib mereka berdua?”
“Bodo amat!”
Sementara itu, di area asrama di puncak timur bangunan, tiga orang pemuda langsung terbangun ketika panggilan dari ketua bergema di seluruh ruangan di bangunan super besar tersebut, tapi lain hal dengan dua pemuda tersisa. Mereka masih saja bergelung di bawah selimut yang menutupi tubuh mereka.
“Saishou wa gu, Jan ken pon!”
“Uso! Kenapa aku harus ngebangunin Commandeeeer?”
“Aaah, apa yang mesti kulakuin buat ngebangunin Falcon Jr?!”
Pemuda bernama Doctor dan Rapid Fire sibuk berteriak-teriak pada nasib yang mengharuskan masing-masing dari mereka untuk membangunkan Commander dan Falcon Jr. Sementara itu, seorang pemuda yang memiliki tinggi badan sekitar 180cm di samping mereka melonjak-lonjak senang karena terbebas dari nasib itu.
“Jyaa, ganbatte ne, minna. Aku duluan dulu, oke? Jyaa mata!” Setelah menepuk pundak Doctor dan Rapid Fire dengan penuh semangat, Bullet langsung melesat berlari menuju ruang rapat yang berjarak cukup jauh dari asrama.
Sepeninggal Bullet, Doctor dan Rapid Fire saling berpandangan. Tanpa sepatah kata pun, mereka mengerti pikiran masing-masing. Kemudian mereka saling mengangguk dan masuk ke kamar Commander dan Falcon Jr secara terpisah.
Doctor menghela napas panjang ketika melihat Commander yang masih terlelap dengan selimut warna putih. Tangan Commander masih erat mendekap boneka karakter Kurusuke miliknya. Selidik punya selidik, katanya Kurusuke adalah karakter dari seorang idola bernama Yamada Ryosuke yang mirip dengan dirinya.
Doctor memijat pelipisnya, berusaha memikirkan sebuah rencana. Ketika sudut matanya menangkap sebuah benda putih besar, ia pun tersenyum. Ia lalu berjalan mendekati lemari es itu dan mengambil dua buah tomat yang besar. Kemudian ia mengambil sebuah pedang milik Commander dan mulai memotong tomat-tomat itu. Setelah tomat-tomat itu terpotong rapi, Doctor pun berjalan mendekati Commander dan menaruh tomat-tomat itu di wajah Commander. Dua potong tomat terakhir dimasukkannya ke dalam mulut Commander. Tanpa sadar, Commander menggerakkan giginya dan mulai mengunyah tomat itu. Tapi lima detik kemudian, kedua kelopak mata Commander langsung terbuka dengan sukses.
“Aku benci tomaaat!!”
Commander langsung bangkit dan dengan kecepatan kilat berlari menuju balkon kamarnya dan membuang semua tomat yang ada di wajah dan mulutnya. Sementara itu, Doctor tertawa terbahak-bahak di dalam kamar karena melihat kelakuan Commander. Siapa sangka pemimpin Sensations yang nantinya berhadapan dengan Koro-sensei bisa sangat membenci tomat?
Beralih ke kamar sebelah.
“AAH KUBUNUH KAU, CEBOL!”
“AAAA! FALCONFATHER! TOLONG!”
::Flashback lima menit yang lalu::
Rapid Fire berjalan mondar-mandir di kamar Falcon Jr sembari memikirkan sebuah rencana. Kemudian ia berhenti dan tersenyum penuh kemenangan. Ia berjalan mendekati Falcon Jr dan berhenti tepat di samping telinganya. Ia menarik napas dalam sebelum kemudian berteriak.
“KEBAKARAAAAN!!!”
“MANA MANA KEBAKARANNYA?!”
Dengan kecepatan yang mengejutkan, Falcon Jr langsung bangkit menuju kamar mandi sembari berteriak-teriak. Ia kemudian kembali dengan seember air dingin dan langsung mengguyurnya ke tempat dimana Rapid Fire tengah berdiri. Baru setelah itu kedua kelopak mata Falcon Jr membuka dengan sempurna.
…….. Krik krik krik
“Aah! Falcon Jr! Apa yang kau lakukan?!” seru Rapid Fire. Ia memandang tubuhnya yang basah kuyup dengan pandangan horror.
“Tadi…. Aku mimpi Falcon Jr Jr berteriak-teriak kalau ada kebakaran. Jadi aku reflek ambil air buat madamin,” ujar Falcon Jr dengan wajah imut yang dibuat-buat.
“Tadi itu aku, bukan adikmu! AAH KUBUNUH KAU, CEBOL!”
“AAAA! FALCONFATHER! TOLONG!”
--------------------------------------------
Sepuluh menit kemudian, 9 anggota Sensations berkumpul di ruangrapat sesuai perintah Ketua. Di depan mereka, ada seorang kakek-kakek yang tengah duduk di sebuah kursi dengan memakai sebuah topi. Di samping kakek itu ada seorang wanita paruh baya yang duduk di depan sebuah laptop sembari memakai kacamata tebal.
“Jadi, apa YOU-tachi sudah tahu kenapa I manggil YOU-tachi ke sini?” tanya kakek tua itu. Spontan semua anggota Sensations menggeleng kompak.
“Ah, YOU-tachi ini tidak seru sama sekali. Tidak ada yang bisa membaca pikiran I,” ujar kakek tua itu sembari menggeleng dan berdecak. Ia kemudian berbalik menghadap layar besar yang ada di ruangan itu. Wanita paruh baya yang ada di samping kakek itu kemudian menekan sebuah tombol di laptopnya dan layar besar di depan mereka langsung menampilkan sesosok monster kuning berbentuk gurita lembek. Koro-sensei.
“Seperti yang YOU-tachi tahu, YOU-tachi direkrut dan diasingkan dari tempat asal YOU-tachi untuk menjalankan sebuah pelatihan ketat demi menjalankan misi penting untuk bumi. YOU-tachi harus bisa menyelamatkan bumi dari kehancuran seperti yang terjadi pada bulan. YOU-tachi harus bisa menyelamatkan bumi dari serangan monster gurita ini yang sekarang sedang mengajar di sebuah kelas terasing yang ada di Jepang. Maka dari itu, hari ini I memberi YOU-tachi tugas di hutan. I sudah memasang banyak perangkap, jebakan, dan segala macam yang berhubungan dengan gurita kuning itu. YOU-tachi harus bisa menyelesaikan semuanya dalam bentuk tim. YOU-tachi siap?”
“Siap, Johnny-san! Siap laksanakan!” dengan gerakan seperti siswa tentara, 9 pemuda itu keluar dari dalam ruang rapat sambil berlari. Setelah Doctor keluar dari ruangan dan menutup pintu, sang kakek tua itu menoleh memandang keponakannya.
“Julie, nyalakan saluran 5. I ingin menonton pertandingan baseball,”
--------------------------------------------
Di dalam hutan, 9 anggota Sensations tampak siaga dan serius dalam menjalani pelatihan. Tidak ada tawa, candaan, ataupun hanya sekedar helaan napas tak berarti. Pandangan mereka benar-benar siaga dan senjata mereka telah siap. Commander yang berada paling depan memberi aba-aba untuk maju.
Srak
Grak! Ting! Bum!
Sebuah pohon tumbang terkena sabetan pedang milik Commander. Sebuah robot yang mirip dengan Koro-sensei ikut tumbang dan kini tergeletak tak berdaya di tanah. Commander menurunkan tangannya setelah memeriksa bahwa robot itu benar-benar tumbang.
“Uwaaa, Commander hebat,” 8 anggota Sensations lainnya bertepuk tangan setelah melihat aksi Commander. Commander mengibaskan tangannya tanda tidak ingin diberi selamat.
Mereka berjalan memasuki hutan lebih jauh. Semua senjata terangkat, siap menembak. Setelah beberapa lama dalam keheningan, tiba-tiba sebuah suara dari sebelah kanan mengagetkan mereka. Secara spontan mereka menghadap ke arah kanan dan bersiap sampai akhirnya-
“Meong~”
“KUCIIIIING!!!!!”
Secara membabi buta, Sonic Hunter langsung melemparkan bumerangnya dengan kekuatan super. 8 anggota Sensations lainnya langsung berusaha menenangkan Sonic Hunter dari amukannya yang super-duper-anti-kucing yang dirasa percuma. Sementara Commander yang notabene adalah pecinta binatang langsung berlari menyelamatkan kucing kecil yang malah duduk tenang sambil mengeong manja.
“Ini Munchkin! Jangan di-“
Dak! Bruk!
Tanpa bisa melanjutkan kalimatnya, Commander seketika pingsan terkena hantaman bumerang Sonic Hunter yang berkekuatan super. Sama seperti bumerang biasa, bumerang milik Sonic Hunter pun berbalik menuju tuannya.
“Shinobi awas!”
Dak! Bruk!
Tanpa punya satu scene pun untuk berbicara, lagi-lagi Shinobi tersungkur pingsan karena terkena hantaman bumerang balik milik Sonic Hunter untuk yang kedua kali. Sementara Scope langsung berlari menghindari bumerang balik. Tanpa sadar, ia menabrak jaring kasat mata yang telah ditaburi oleh obat tidur. Begitu terkena bubuk tidur, kesadaran Scope berangsur menurun dan mendadak ia seperti orang mabuk.
“Ahaha, Tanaka-chan, kenapa kau cantik sekali,”
Dak! Dak! Bruk!
Dengan kekuatan super, Geek memukul Scope yang tiba-tiba memeluk dirinya dengan senjata miliknya sehingga membuat Scope pingsan untuk yang kedua kali. Geek lalu memandang Scope yang pingsan dengan kilatan tajam di matanya.
“Meong~”
“KUCING MENDEKAAAAAT!!!!”
Tanpa meminta ijin dulu, Sonic Hunter langsung mengambil shuriken milik Falcon Jr dan melemparnya ke segala arah dengan panik. Salah satu shuriken itu mengenai senjata milik Doctor dan membuat senjata itu langsung menembakkan jaring yang - sialnya - mengarah ke teman-temannya. Jaring itu langsung mengurung mereka dan menggantung mereka di dahan pohon yang tinggi. Sementara Doctor yang melangkah mundur tanpa sengaja menginjak senjata milik Shinobi yang membuatnya melompat kesakitan dan menabrak dahan pohon yang rendah, sehingga membuat dirinya pingsan.
“KENAPA KUCING SIALAN ITU MASIH HIDUUUP?!”
Dak! Dak! Bruk!
Kali ini, Sonic Hunter pun tumbang setelah dihantam oleh senjata seberat 50 kg milik Geek. Ia memijat pelipisnya, merasa sangat pusing. Apalagi ketika ia melihat Scope yang menyeringai dalam pingsan. Geek pun langsung berbalik sambil menopang senjatanya di pundak.
“Oi, Geek!”
“Bodo amat!”
“Scope ngigau manggil nama Tanaka tuh,”
“BODO AMAT!”
-OWARI-
Tambahan :
Ruang rapat