Prompt: Eiffel Tower/Menara Eiffel
Fandom: White Collar
Pairing: Neal/Kate, Neal/Peter
Warning: hints male x male
------------------------------------------------
Neal Caffrey gemar bertualang ke berbagai negara. Maksudnya bertualang adalah mengerjakan misi pencurian dan pemalsuan benda-benda seni.
Peter mengejar Neal sampai ke Paris, Perancis. Kabarnya, terakhir Neal sedang menjalankan misi di kota itu bersama kekasihnya, Kate Moreau. Kali ini Peter akan menangkapnya.
Seperti biasa, Neal dan Peter bermain kucing-kucingan. Peter berusaha menangkap ekor Neal, tapi bocah nakal itu sama sekali tidak meninggalkan jejak yang bisa mendukung tuduhan Peter padanya. Seperti biasanya juga, Neal mengirim pesan menggoda untuk mengejek Peter dan membalas tuduhannya.
Akhirnya sampai misi Neal selesai pun, Peter belum bisa membuktikan keterlibatan Neal dalam kasus pemalsuan lukisan Monet di Louvre. Terkahir kali ia melihat Neal, ia sedang jalan-jalan di Menara Eiffel.
"Kau itu benar-benar licin seperti belut," kata Peter dengan wajah merengut sebal saat melihat Neal mengagumi keindahan malam hari dari puncak menara dengan teleskop panorama bersama seorang gadis manis berambut gelap panjang yang sangat cantik dan anggun, dengan santainya.
Tidak secantik dan seanggun Elizabeth, sih... tapi memang cantik dan terlihat seperti masih anak-anak dengan wajah tanpa dosa begitu. Serasi sekali dengan Neal yang terlihat lebih tampan dari biasanya.
"Wah, aku tak paham dengan maksud kata-katamu, Peter. Apa kau sedang memujiku?" tanya Neal dengan senyumnya yang menawan. Kate terkikik di sebelahnya.
Peter memincingkan mata pada Neal, lalu pada Kate. "Pacarmu, Caffrey?" tanya Peter dengan ekspresi aneh.
Neal tersenyum penuh arti. "Cemburu, Peter?" godanya balik.
Bo... bocah sombong! Peter jadi sangat kesal karena kata-kata Neal menohok sesuatu dalam diri Peter yang tadinya sama sekali tidak ia ketahui ada di sana.
"Kalau mau mengigau, lakukan sambil tidur," kata Peter dengan wajah pucat.
"Wah Neal, agen FBI favoritmu galak, deh," kata Kate sambil tertawa geli.
"Tapi dia keren, kan, Kate?" kata Neal sambil tersenyum senang.
Peter menghela nafas panjang. "Aku pasti akan menangkapmu, Neal Caffrey. Lihat saja nanti," kata Peter tegas sebelum dia membalikkan badan dan pergi, menuruni menara langit Eiffel dengan perasaan dongkol. Dia tak tahan lagi melihat Neal tersenyum penuh kemenangan dengan pacar barunya... atau pacarnya.
Dasar... kok aku jadi kesal begini setelah tahu dia punya pacar? Pikir Peter heran. Huh, Caffrey membuat Peter jadi aneh. Dia menolak. Dia pasti akan menangkap Neal setelah dia kembali ke Amerika. Pasti.
--------------------------------------------------------------------------
A/N: A... aneh... TT_TT
Prompt: rough/kasar
Fandom: White Collar
Pairing/Chara: Peter/Neal, Keller
Warning: male x male
----------------------------------------------
Sebelum tertangkap dulu… Neal Caffrey adalah tipe penjahat yang lembut dan pintar. Artinya dia tak suka kekerasan maupun senjata. Neal lebih mengandalkan kemampuannya berpura-pura, bersilat lidah, dan berakting untuk mendapatkan apa yang dia inginkan.
Dalam sejarah kehidupan Neal Caffrey sebagai pencuri, pemalsu, dan penipu ulung, baru kali ini dia bertemu penipu sekejam Keller. Dia bukan cuma penipu, dan pencuri, tetapi juga pembunuh yang mengandalkan segala cara, sekeji apapun itu.
Neal benci sekali padanya. Karena itu dia dekati Keller dan dia tipu si maniak itu. Rasakan! Neal berhasil membuat penjahat itu kehilangan banyak uang dan memaksanya untuk menghilang.
Sayang itu tak bisa menyingkirkan Keller selamanya. Sekarang ia kembali, dan ia mengincar Neal. Dia menculik Neal yang sedang ada di bawah pengawasan FBI lain (bukan Peter. Peter tak akan membiarkan Neal diculik dan dalam bahaya begini).
Dan si Keller itu memperlakukan Neal dengan sangat KASAR saat menyekapnya! Tidak perlu memukuli Neal sampai begitu, kan?
Neal sudah benci dia dari dulu... sekarang dia MAKIN BENCI pria itu.
Neal menghela nafas panjang dengan lemas. "Kenapa sejak bekerja dengan FBI aku jadi sering terlibat hal berbahaya begini, sih...," rasanya Neal ingin menangis.
Peter... cepat tolong aku...!--katanya dalam hati. Aku sudah meninggalkan petunjuk... lakukan sesuatu, Peter!
Meskipun nantinya Neal tak akan mengakuinya dengan mudah, dia sangat ingin melihat wajah Peter saat ini. Dia selalu tahu dan percaya kalau Peter akan datang menolongnya.
"Nah, Caffrey... waktunya kerja," kata Keller dengan seringai menyebalkan.
Neal menyipitkan matanya pada Keller dengan wajah tak senang. "Kalau minta bantuan bisa lebih sopan tidak?"
Duh, kenapa Neal suka besar mulut sih? Sekarang dia dipukul lagi, kali ini di perut, dan rasanya Neal bakal muntah.
Keller sialan...! Aku pasti akan membalasmu! Lihat saja nanti!. Neal menggertakkan giginya sambil bersumpah dalam hati.
---------------------------------------------------------------------
A/N: Aw... kasihan Neal... TT_TT
Prompt: funny/lucu
Fandom: Chuck/White Collar
Karakter: Bryce Larkin/Neal Caffrey, Chuck Bartowski, Peter Burke
Warning: AU, crossover, hints of male x male
---------------------------------------------------------------------------------------
Sesuatu yang tengah terjadi di depan mata mereka adalah mimpi.
"Astaga!" Chuck Bartowski, si 'Intersect Manusia' membelalakkan mata lebar-lebar, dagunya jatuh dan ekspresinya bak ikan yang kekeringan saking kagetnya.
"Ini bohongan, kan...?!" Peter Burke, si Agen FBI, juga hanya bisa melihat dengan mulut ternganga.
"Brycenya ada dua!!" teriak Chuck dengan ekspresi ngeri. "Klon? Bryce diklon!?" dan sepertinya dia nyaris panik.
"Aku tak tahu tipu muslihat apa yang kau pakai, Neal, tapi itu tidak lucu," Peter bingung mau menunjuk siapa di antara kedua orang identik di depannya itu, bahkan baju yang mereka pakai pun sama.
Kedua orang di hadapan Chuck dan Peter terdiam beberapa saat sebelum salah satunya sepertinya tak kuat lagi menahan diri dan tertawa meski ia coba menahannya sekuat tenaga. "Aduh... perutku sakit...!" katanya dengan air mata berkumpul di pojokan kedua matanya.
"Jangan begitu, Bryce. Mereka betulan kaget, lho," kata 'cermin' di depannya dengan wajah aneh, setengah tertawa, setengah merasa kasihan melihat reaksi Chuck yang penuh horor.
"Neal?" panggil Peter tak yakin.
"Ah, itu aku, Peter," kata Neal, si cermin, sambil mengangkat tangannya.
"Hoh..., bukan Bryce, toh?" Chuck, masih sedikit panik, melihat ke arah Neal dengan wajah penasaran, dan Neal hanya bisa tertawa ringan.
Bryce masih tertawa, dan masih berusaha menghentikan... atau setidaknya menahnnya supaya tidak meledak sampai terpingkal-pingkal. "I... ini benar-benar kocak...! Aduh, coba ada kamera...! Wajah mereka lucu sekali...!"
"Bryce!" Neal mengomeli kembarannya sambil menarik lengan bajunya.
"Oke, oke..., maaf," kata Bryce sambil menggoyang-goyangkan kepalanya untuk sedikit menenangkan diri, masih sambil terkekeh pelan sih.
"Sebenarnya ada apa ini? Kok kalian...?" Chuck menunjuk Bryce, lalu ke Neal dengan wajah sangat bingung.
"Ah... kami memang klon," kata Bryce sambil tersenyum.
"Bryce!" Neal melotot ke arahnya.
"Sori... klon dari lahir maksudnya. Pembelahan zygot menjadi 2 dalam rahim itu lho?" jelas Bryce sambil meringis.
Bohlam lampu langsung menyala di kepala Peter. "Saudara kembar?" tanyanya tak percaya. Chuck melebarkan mata lagi dengan kaget.
"Yep," Neal mengangguk setuju. "Identik, jadi susah dibedakan," lanjutnya sambil menyamai ekspresi Bryce.
"Oh... jadi setengah dirimu yang kau bilang waktu itu...?" Chuck mengangguk paham sekarang seraya memandang Bryce, lalu ke Neal. "Wow..., tak kusangka ini maksudnya...."
"Maaf tidak pernah memberi tahu," kata Bryce sambil tersenyum ringan ke arah Chuck.
"Kok aku tidak tahu hal ini?" Peter terlihat kesal karena melewatkan hal sepenting ini.
"Hum... ada kalanya hal ini memang harus dirahasiakan," kata Neal sambil tersenyum kecil, sedikit merasa bersalah. "Soalnya kalau ketahuan bakal repot, sih..."
"Terlalu berbahaya yang jelas. Aku tak akan mau melukai adikku yang manis ini," kata Bryce sambil mengelus-elus pipi Neal dengan tatapan yang-bagi Peter-terlalu mesra kalau disebut sebagai tatapan saudara.
Tapi mereka kan kembar identik? Katanya ada ikatan khusus antara anak kembar yang lain daripada (saudara kandung) yang lain, jadi Peter merasa bodoh kalau merasa cemburu atau tersaingi. Lagipula orang yang dipanggil Bryce oleh Neal itu wajahnya sama dengan Neal, sama-sama sangat tampan dan menawan, dan Peter tidak bisa marah kalau lawan main Neal berwajah sama dengan Neal sendiri.
"Wow...pemandangan barusan benar-benar... WOW," Chuck kehilangan kata-kata menggambarkan perasaannya sekarang. Ia merasa sedikit cemburu, tapi juga bergairah.
"Hei, jangan menatap mereka begitu!" kata Peter ke arah Chuck yang jelas-jelas menunjukan ketertarikan pada kedua saudara kembar itu.
"Ah, maaf...! Tentu saja, kau tak mau ada yang menatap saudara Bryce dengan tatapan tak sopan. Aku tidak sengaja, sungguh," kata Chuck dengan wajah sedikit panik saat melihat Peter merengut ke arahnya.
Yah, tapi Peter paham perasaannya, sih. Siapa sih yang tidak tergoda dengan si kembar identik yang sangat menawan dan rupawan itu? Apalagi salah seorang dari si kembar berhubungan dengan Peter atau Chuck.
"Situasi ini tetap sangat menarik dan teramat lucu," kata Bryce, muai tertawa lagi saat melihat reaksi Peter yang curiga dan sepertinya cemburu pada Chuck.
"Lebih baik kita jelaskan sebelum terjadi keributan besar...," Neal ikut tertawa kecil saat Chuck terlihat sangat panik menjelaskan dirinya pada Peter.
-----------------------------------------------------------------
A/N: ma... maksa...*sweats*
Prompt: Bullet/Peluru
Fandom: White Collar
Warning: male x male, spoiler S01E03-Book of Hours
Pairing: Neal/Peter
-------------------------------------------------
Neal tidak suka senjata api.
Mulai dari bentuknya yang konyol sampai dengan pelurunya yang mematikan.
Kenapa di dunia ini harus ada benda-benda berbahaya begitu? Siapa, sih yang membuatnya? Mana pihak pemerintah memberi izin memegang benda berisi peluru mematikan begitu lagi!
Neal menghela nafas panjang. Dia betul-betul tak suka memegang senjata... dan tak suka kalau ada senjata ditodongkan padanya.
Seperti yang terjadi saat ini...
Neal melihat mulut pistol yang di arahkan ke lehernya itu dengan wajah setengah ngeri, setengah menyesal. Kalau tahu begini, dia akan menyatakan cinta dulu pada Peter. Kalau setelah ini peluru dari pistol itu menembus leher atau dadanya, Peter bakal menangis tidak, ya?
Kenapa Neal mau saja, sih... menyamar jadi pembeli dan berhadapan langsung dengan si penjahat... mana dia tidak dipersenjatai lagi? Paling tidak dia diberi 'stand-gun' kek!
Dasar Peter bodoh! Cepat datang ke sini! Kalau aku keburu mati, akan kuhantui kau seumur hidup!
Neal berusaha membujuk profesor itu untuk menurunkan senjatanya. Dasar,cantik-cantik kok berbahaya. Namun si profesor menolak.Dia bertekad untuk mengambil kitab itu dan uangnya. Artinya dia betul-betul menembak Neal! Untung Neal cepat bertindak, dan refleknya menangkis peluru yang meluncur ke arahnya itu dengan kitab di tangannya.
Wow.... Kitab itu benar-benar hebat... tidak bisa ditembus peluru!
Meski Neal jatuh terjerembab, Peter dan timnya sudah sampai di sana dan menangkap si profesor.
"Neal, kau baik-baik saja?" Peter menawarkan tangannya pada Neal, wajahnya terlihat cemas.
"Peter... aku tahu kau akan datang," kata Neal sambil tersenyum lega. Padahal barusan dia akan mengutuk Peter, tapi dia lega melihat wajah Peter. Lega karena masih hidup.
"Kau hebat, Neal," kata Peter sambil menepuk bahunya dengan senyuman bangga. Wajah Neal jadi sedikit memerah.
Neal memang tidak suka pistol dan peluru... tapi kalau menghadapi itu bisa membuat Peter tersenyum bangga padanya... mungkin dia akan mencoba membiasakan diri.
Kalau dia tidak mati duluan sih...
-------------------------------------------------------------------------------
A/N: makin gaje *double sweats*
Prompt: fangirls
Fandom: White Collar
Pairing: Peter Burke/Neal Caffrey, Elizabeth Burke
Warnings: hints male x male
----------------------------------------------------------------------
Waktu pertama kali Peter mendapat kartu ulang tahun dari si pencuri benda seni dan penipu ulung legendaris Neal Caffrey, yang terlihat lebih tegang dan senang adalah Elizabeth, istrinya.
"Neal itu orangnya bagaimana?" tanya El antusias, matanya terlihat berbinar-binar, tapi Peter tak tahu kenapa dia terlihat begitu... menanti-nanti?
Bukankah normalnya seorang istri akan cemberut karena suaminya dapat kartu dari orang yang seharusnya ia tangkap dan ia penjarakan? Neal itu kan buron. Lawan Peter. Kenapa Elizabeth terlihat begitu penasaran?
"Dia sangat licin dan pintar, tapi aku akan menangkapnya," kata Peter dengan wajah yakin.
El membuat suara aneh. Peter melihat istrinya itu dengan wajah bingung. "El? Kenapa wajahmu merah begitu?"
"Ng...," El memejamkan mata dan tubuhnya gemetaran. Suara yang ia keluarkan makin aneh saja. Apa dia sakit, ya?
"Tolong katakan kalau setidaknya wajah Neal tampan," kata El dengan suara bergetar juga.
"Uh...," Peter ragu. Kenapa El bertanya hal yang aneh begitu? "I-iya sih... sangat tampan malah. Mata biru terang, rambut gelap, wajah menawan... tubuhnya juga lumayan...."
Elizabeth mengeluarkan suara aneh lagi, seperti erangan, dan itu membuat Peter sedikit cemas karena ia mengira istrinya sedang kesakitan.
"Peter... orang yang sangat tampan itu mengirimimu kartu ucapan ulang tahun dan pesan...," kata El masih gemetaran. "Kamu tahu arti XOXO di akhir pesannya?" tanyaya kemudian.
"Uh... apa, ya?" Peter kurang mengerti simbol bahasa tulis. Ia tak pernah menggunakannya.
"Neal mengirimimu peluk dan cium, Peter. Dia pasti naksir padamu!" El hampir menjerit kegirangan dengan pikirannya itu.
"A--!?" Peter, saking kagetnya dengan kata-kata El hanya bisa melebarkan matanya dan membuka mulutnya seperti ikan. "Hah?"
"Aduh... aku tak menyangka akan menemukan hal seperti ini di kehidupan rumah tanggaku sendiri!" El masih berkata antusias, matanya makin berbinar dan wajahnya makin cerah saking bahagianya. "Peter, sayang, kau harus menceritakan semua hal tentang Neal padaku! Apa makanan dan minuman favoritnya? Kau pernah bertemu langsung dengannya kan? Ukuran tubuhnya? Bagaimana reaksinya saat melihatmu, Agen Burke?"
Pertanyaan beruntun Elizabeth membuat Peter makin pusing tujuh keliling! Selain karena bingung, ia juga mendapati kalau ia belum bisa menjawab semua pertanyaan itu. Dia harus mencari tahu lebih banyak lagi tentang Neal...
Tunggu! Bukan itu masalahnya, kan?! Kenapa Elizabeth antusias begitu gara-gara Neal mengirim peluk dan cium padaku?!
“El, sayang... kenapa kau kelihatan segirang itu?" tanya Peter dengan wajah pucat. Masa' sih... istrinya itu... jangan-jangan...!
"Kau bercanda? Tentu aku senang! Jarang-jarang aku bisa melihat 'boys love' di kehidupan nyata, Peter! Kau harus meladeni Neal!" ujar Elizabeth tegas.
Peter terjatuh dari kursinya. Tak disangka... Elizabeth, istrinya tercinta ternyata seorang 'fangirl' untuk para lelaki yang ada hati dengan lelaki lainnya.
Bukan berarti Peter merasa jijik, sih... kalau memang Neal betulan naksir, dia sangat senang. Karena artinya dia bisa menangkap ekor si penipu ulung itu dengan lebih mudah. Takutnya kalau itu hanya ada di kepala Elizabeth yang terlalu sensitif... Peter bisa makan hati kalau terlalu berharap.
"Setelah kau menangkap Neal, kau harus pertemukan aku dengannya! Aku ingin lihat wajahnya, Peter! Kalau bisa kau harus ada bersamanya waktu aku foto, ya?" El berkata lagi penuh semangat seperti anak-anak. Peter tak sampai hati berkata tidak padanya.
"Oke... kita lihat situasinya dulu, ya?" kata Peter salah tingkah.
"Kyaaa, kalian pasti bakal terlihat seksi bersama!"
Peter jadi merah padam waktu El tanpa malu-malu mengatakannya, malah semakin antusias pula diri wanita cantik itu.
Dasar... penggemar wanita memang menyusahkan... Apa El tidak tahu betapa banyak aturan yang akan dilanggar Peter untuk hal ini?
Meskipun itu istrinya sendiri, Peter harus melakukan sesuatu untuk mengalihkan perhatian istrinya dari fantasi penggemar yang super tidak mungkin terjadi itu....
------------------------------------------------------------------------------
A/N: wakakak, kasihan Peter. lagi-lagi gaje *diinjek*
Semoga bisa dinikmati biarpun semuanya rada gaje... ^^;;