Ehem...
Jadi ya ini percakapan dua ichiban di dua ultimate fandom, jadi di translate karena sekalian baca (biasanya males baca majalah)
Masih pemula, jadi mohon maaf kalau bahasanya berantakan dan masih terdapat banyak kesalahan~
***************
Nagase: Kali ini, karena aku selalu membaca cerita Tama-san dan berbagai majalah, jadi MYOJO-san mempersiapkan dialog untuk kita.
Tamamori: Aku, berkali-kali mengkonfirmasi, "Kenapa dengan Nagase?" Karena kita tidak pernah saling cerita atau kontak satu sama lain.
Nagase: Lagi-lagi (lol).
Tamamori: Padahal aku ingin mereka mendengar pendapatku. Ini kan diputuskan berdasarkan pendapat Nagase, kalau aku menolaknya aku pasti dibilang orang yang jahat kan (lol)
Nagase: Ini akan diterbitkan tanggal 23 Januari. Itu tanggal ulang tahunku. Sebagai kado ulang tahunku, aku ingin ditemani.
Tamamori: Oo, boleh.
Nagase: Karena itu, dalam waktu yang singkat ini, mari kita lakukan dengan bersenang-senang.
Tamamori: Ini menyenangkan.
Nagase: Benarkah?
Tamamori: Karena biasanya aku selalu melakukan ini dengan member (Kisumai).
Nagase: Untunglah kalau begitu.
Tamamori: Sekitar sekali dalam tiga tahun.
Nagase: Kalau jaraknya seperti itu, kedengarannya seperti olimpiade saja (lol) Pertama kalinya aku bertemu dengan Tama-san itu di dorama Nobunaga no Chef ya.
Tamamori: Sekitar tahun 2013 kan? Waktu itu aku berpikir, yang datang anaknya kecil sekali.
Nagase: Sejujurnya waktu itu, aku gugup sekali, nyaris tidak ada bicara.
Tamamori: "Aku adalah Kansai Jr", "Berjuanglah" (pembicaraan kita) hanya seperti itu.
Nagase: Aku menjadi suka dengan Tama-san, setelah Nobunaga no Chef, ketika kita berperan dalam Dream Boys. Itu pertama kalinya aku ingin terlibat lebih banyak. Aku sempat mendengar kontak Tama-san, lalu dengan mudahnya diberitau.
Tamamori: Jangan bohong~ (lol) Mana mungkin "Dengan mudahnya". Soalnya kamu datang dengan memaksa.
Nagase: Ahahahaha!
Tamamori: Berapa kalipun aku menolaknya, Dia bilang "Kenapa? Boleh ya~" Aku pikir kalau nggak dibilang ini tidak akan ada akhirnya, jadi terpaksa aku beritau.
Nagase: Tapi, sejak itu, tiap kali aku menghubungi hanya dibaca saja. Dari empat, mungkin yang dijawab cuma satu.
Tamamori: Soalnya merepotkan (lol)
Nagase: Kemarin juga, demi dialog hari ini aku mengirimkan, "Kerja yang bagus! Mohon bantuannya! Aku sangat menantikannya!" Lalu aku terus menunggu, aku berpikir "Tidak ada jawaban" ketika melihat chat room, ada tanda kalau sudah dibaca. Saat itu aku benar-benar terkejut.
Tamamori: Ahahaha!
Nagase: Tapi, aku juga tahu nomor telepon Tama-san loh.
Tamamori: Sepertinya, bukan yang itu.
Nagase: Eh? Sudah diubah.
Tamamori: Sudah kuubah.
Nagase: Serius? Sudah diubah sejak Doribo?
Tamamori: Iya sudah berubah. Karena itu, kalau kamu aku block, tamat sudah.
Nagase: Ahahaha! Tapi aku, suka dengan Tama-san yang seperti ini. Ciri khasnya yang bersikap dingin itu, membuatku semakin ingin mendekatinya.
Tamamori: Tapi aku tidak ingin kau mendekatiku~
Nagase: Ahahaha!
Tamamori: Jarakmu itu terlalu dekat. Ketika "Johnny's Undoukai" tahun lalu juga, kamu datang duduk disebelahku sampai paha kita bersentuhan. Padahal bangkunya luas, aku berpikir kenapa kamu menempel padaku. Aku benar-benar mengingatnya.
Nagase: Kalau tentang itu Tama-san, saat “Johnny’s All Star Island” dengan tatapan serius bertanya padaku “Nagase, kamu gay ya?” Tentu saja aku jawab “Tidak”.
Tamamori: Soalnya ketika sedang stand by di butai pun, kamu datang menempel padaku dari samping.
Nagase: Terus, Tama-san bilang “Jangan masuk ke kawasan pribadiku!” pembicaraan yang seperti itu, kita selalu melakukannya setiap hari ya (lol).
Tamamori: Aku berkali-kali bilang “Pergi ke sebelah sana!” (lol)
Nagase: Tapi, yang membuatku senang, setelah itu, Tama-san tampil menjadi bintang tamu di “JaniAi”, Tama-san memulai pembicaran lebih dulu denganku. “Menarilah dengan sebaik-baiknya.” Aku padahal sudah mencoba mematuhi “Permasalahan Kawasan Pribadi.”
Tamamori: Aku tidak ingat itu.
Nagase: Aku dengan sangat jelas mengingatnya.
Tamamori: Mungkin waktu itu aku lagi senggang.
Nagase: Ternyata memang karena sedang mood (lol).
Tamamori: Tapi, kamu benar-benar tipe orang yang berkebalikan dengan tipe yang bisa menjadi akrab denganku.
Nagase: Apa itu artinya aku ini akrab denganmu?
Tamamori: Nagase tidak mengerti. Hanya dirimu saja yang menganggapku ini temanmu.
Nagase: Ahahaha! Tapi, karena hari ini aku telah mengumpulkan keberanianku. Sebenarnya, bagaimana pendapatmu tentangku? Kalau aku menggganggu, bilang saja “Mengganggu.” Boleh kok.
Tamamori: Ternyata ada juniorku yang berani berbicara sejujur ini padaku. Bukannya aku tidak suka padamu, hanya saja kamu itu… mengganggu (lol).
Nagase: Ahahaha! Tapi aku, ketika Tama-san berperilaku dingin, aku semakin ingin mendekatimu.
Tamamori: Sulit ya. Aku pada dasarnya orang yang sulit berhubungan dengan orang lain. Dengan Nagase juga dari awal aku merasa tidak bisa akrab… begitu yang kupikir. Makanya, daripada dibilang dingin, aku mencoba untuk bersikap “Aa… ya ya” supaya kamu berhenti. Ternyata dia bukan tipe orang yang akan berhenti. Yang telah kulakukan gagal semua (lol).
Nagase: Kegagalan yang besar ya (lol).
Tamamori: Yang namanya junior itu ya, biasanya berpikir “Apa aku akan dibenci ya…” Kenapa kamu tidak berpikir seperti itu?
Nagase: Kalau sama Tama-san baik-baik saja. Kalau dengan senior yang lain, aku akan langsung merasa terluka. Sejujurnya, mentalku ini bukan mental baja.
Tamamori: Kalau aku, dengan siapapun sikapku begini. Terutama dengan junior (lol). Aku tidak pandai. Aku membuat batasan dari mereka kepadaku, aku melakukannya. Karena, pada dasarnya aku lebih mudah akrab dengan orang yang lebih tua.
Nagase: Aku tidak bisa menambah umurku.
Tamamori: Sayang sekali ya. Yang namanya takdir itu memang kejam…
Nagase: Ahahaha! Lalu, yang aku kagumi dari Tama-san, cara berpakaiannya yang keren. Sangat trendi hingga membuatku iri, aku selalu melihatnya. Ketika sedang rehearsal untuk “JaniAi” aku selalu memperhatikan pakaian Tama-san.
Tamamori: Sejujurnya aku senang kamu mengatakan itu tentangku. Karena aku suka pakaian.
Nagase: Kamu benar-benar keren!
Tamamori: Aku memang merasa senang karena dipuji, tapi aku tidak suka dengan cara yang maksa (lol).
Nagase: Ahahaha!
Tamamori: Tapi aku ini orangnya aku tertawa ketika merasa tidak suka. Makanya kalau aku berpikir “Bisa juga dia”, aku jadi tidak suka (lol).
Nagase: Tapi sebelumnya, bukannya kita belanja sama-sama ke Omotesando?
Tamamori: Itu untuk membuat cerita hari ini (lol).
Nagase: Tidak tidak. Kita melakukannya secara kebetulan kan? Di tempat aku turun di stasiun Omotesando, Tama-san berjalan ke arahku.
Tamamori: Aku ingin kabur, tapi kau berdiri di depanku. Padahal aku ingin berbelanja sendirian.
Nagase: Walau begitu, “Ayo kita belanja sama-sama,” Tama-san duluan yang bicara seperti itu kan. Aku juga berpikir “Mustahil!” Saat itu aku sangka pertemuannya akan berakhir setelah kita saling bertukar salam. Ternyata aku malah diajak. Bahkan sampai menemaniku menuju toko yang ingin kukunjungi.
Tamamori: Soalnya kan ada di sebelah. Hanya perlu berjalan sekitar 10 langkah. Makanya kupikir sepertinya tidak apa-apa.
Nagase: Walaupun bilang begitu, jalannya Tama-san itu cepat ya. Levelnya setara dengan lomba jalan cepat.
Tamamori: Aku mencoba kabur darimu.
Nagase: Lagi-lagi bicara begitu~ (lol) Bukannya tadi aku sampai dibelikan baju rajut?
Tamamori: Makanya aku bukan membelikan untukmu. Aku hanya meminjamkan uang padamu. Kalau sudah sukses kau harus membayarnya.
Nagase: Padahal aku berpikir untuk membelinya sendiri, tapi Tama-san “Aku saja yang bayar”, terus dia bilang “Karena ini terakhir kalinya aku pergi belanja denganmu.” (lo)
Tamamori: Kan memang benar yang terakhir (lol).
Nagase: Dia benar-benar menekan keras bagian itu, walau aku berpikir itu mungkin yang terakhir, aku berdoa agar bisa bertemu secara kebetulan lagi, Aku akan berjalan di sekitar Omotesando (lol)
Tamamori: “Selamat natal”, “Selamat ulang tahun”, “Terimakasih untuk selama ini” Aku merasa kalau dia menggabungkan semua perasaannya gunakan 1 saja.
Nagase: Ahahaha! Tama-san ternyata memang sangat menarik sekali. Walaupun aku agak takut dengan kata-kata “Terimakasih untuk selama ini.” (lol) Selanjutnya pergi makan bersama ya.
Tamamori: Pergi makan, aku yang akan merasa kesulitan untuk memikirkan “Apa yang akan dibicarakan?”
Nagase: Jadi Tama-san memikirkan hal seperti itu. Aku tidak apa-apa kok walau kita tidak bicara sama sekali.
Tamamori: Aku tidak akan tahan kalau tidak ada pembicaraan. Aku akan berpikir aku harus berbicara dan melakukan sesuatu.
Nagase: Tama-san… baiknya ♡ Saat sedang melangsungkan butai aku pernah mengajak pergi makan. Waktu itu aku mencoba melakukan reservasi di salah satu toko, tapi tidak ada satu pun yang berhasil. Tama-san terlihat terganggu dan seperti akan pergi (lol).
Tamamori: Ahahaha!
Nagase: Semangat itu sangat diperlukan ya.
Tamamori: Yah, kalau usiamu sudah 20 tahun, kemungkinannya menjadi semakin besar, kamu sudah bisa minum sake, dan pulang sampai larut malam juga tidak apa-apa. Soalnya Nagase masih dibawah umur. Sewaktu usiaku masih belasan, aku juga pernah merepotkan senior, makanya… aku masih belum mau pergi makan denganmu (lol).
Nagase: Ahahaha!
Tamamori: Tapi, bagiku semuanya sama, bukan hanya Nagase, aku juga bersikap seperti ini ke Jr lainnya.
Nagase: Aku mengerti. Aku juga kalau berada dalam posisi Tama-san, akan melakukan hal yang sama.
Tamamori: Tapi belum tau loh~ Kalau aku bertemu dengan Junior yang lebih manis dibanding Nagase, mungkin aku akan pergi bersamanya.
Nagase: Apa ada Jr yang menarik perhatianmu?
Tamamori: Tidak ada.
Nagase: Yang barusan, jawabnya terlalu cepat.
Tamamori: Ah, tahun lalu aku melihat Michieda (Shunshuke) di dorama, dia manis sekali. Aku ingin akrab dengan anak itu. Aku ingin membelikannya baju yang banyak (lol).
Nagase: Eeeee!
Tamamori: Hmm, untuk makan bersama, siang juga tidak apa-apa.
Nagase: Benarkah?
Tamamori: Restoran keluarga sepertinya bagus.
Nagase: Serius? Aku tidak akan pernah melupakan kata-kata ini.
Tamamori: Masih belum tau apakah aku akan pergi atau tidak.
Nagase: Kalau tidak merepotkan…. Ya kan? (lol)
Tamamori: Ya, berdasarkan suasana hatiku saat itu.
*********
Sekian translate nya~
Tsundere Tama tiada tanding emang ya XD
Tenang Ren, ntar kalau mau pergi makan ajak Miyata ya, jadi nggak dibully sendirian wkwkwk
Terimakasih yang sudah mau baca, sampai jumpa dilain kesempatan~
Bye bye~ ^^
Scan credit: yoshiko-mama@lj