Nazodi... Nazodi... Nazodi...

Feb 27, 2014 15:20

Ehem! Mungkin sudah banyak yang tahu, ya. Itu, tuh. Lomba menulis tentang Nazodi yang diadakan Penerbit Haru, berhadiah novel The After-Dinner Mysteries dan poster film Nazodi. Yup, yup. Saya tanpa ambil pusing dan pikir panjang, memutuskan untuk ikut juga lomba tersebut. Tapi, yah, baru bisa nulis di LJ sekarang karena kemarin-kemarin sibuk dengan hal lain *ehem lagi.




Langsung saja saya cerita tentang Nazodi, ya. Dari tadi, Nazodi...  Nazodi... Apaan, sih? Itu, tuh. Novel top Jepang karangan Higashikawa Tokuya, Nazotoki wa Dinner no Ato de. Mendapat penghargaan sampai-sampai dibuat drama, dan karena ratingnya tinggi dibuatlah drama spesialnya, dan karena semakin banyak yang suka dibuatlah filmnya yang tayang sekitar musim panas tahun lalu di Jepang. Oiya, DVD filmnya baru saja rilis minggu kemarin.

Nah, lho, judulnya panjang gitu, kok jadi 'Nazodi'? Yup, itu singkatannya. Karena panjang itulah, biar gampang nyebutnya, dan supaya lebih menarik dan gampang diingat, diciptakanlah kata 'Nazodi'... oleh orang ini, Tennen san.



Ehem! Lanjuuuut...

Saya nonton drama Nazodi, tidak lain dan tidak bukan, karena ada Mas Sho di situ, berperan sebagai Kageyama. Kesimpulan yang saya tarik setelah nonton episode pertama, ceritanya sangat menarik! Nggak ngebosenin, malah bikin memperhatiin kata-kata Kageyama terus, demi bisa ikut mikir membantu Tuan Putri Reiko memecahkan kasus. Walaupun, kadang kepala jadi agak sedikit pusing karena mendengar bahasa Jepang yang sopan level tinggi yang diucapkan, empat jempol deh, termasuk jempol kaki, sama analisis Kageyama yang keren itu, tentang kasus-kasus yang muncul. Jadilah, saya mengikuti 10 episode Nazodi sampai akhir.

Nonton episode demi episode, saya makin cinta sama drama ini. Nggak cuma karena ada Mas Sho, tapi juga yang terpenting, saya cocok sama ceritanya, tokoh-tokoh lain yang muncul, dsb. Terima kasih juga untuk Nazodi karena sekarang saya jadi penggemar berat Mbak Keiko. Hehehe... Makanya, begitu waktu itu ada pengumuman drama ini mau dibikin film, saya seneng banget! Kayaknya pengumuman bakal ada Nazodi Movie itu sebelum pengumuman saya berangkat ke Jepang. Belakangan, deh. Baru nyadar. Ternyata rilisnya pas saya masih di sana. Jadilah saya menikmati filmnya langsung di layar lebar bioskop Jepang. Alhamdulillaaaah... Bahagia tak terkira... Cerita dan kesan saya tentang film Nazodi, bisa dibaca DI SINI.

Nazodi itu poin bikin ketawa terbahak-bahak adalah tokoh Kazamatsuri. Sumpah. Saya betah mengikuti Nazodi dari jaman drama sampai film, mungkin juga karena beliau. Gimana nggak? Kehadiran Kazamatsuri membuat Nazodi yang bertema misteri ini jadi tambah menyenangkan, selain keluguan Tuan Putri Reiko dan tingkah-tingkah aneh Kageyama! Selalu bikin gubrak, ketawa nggak terduga. Cinta daaaah sama misteri yang juga mengandung unsur komedi gini!!! Jadi nggak harus selalu serius, ngikutin ceritanya asyik, bikin penasaran, dan yang paling penting, menyenangkan!



Begitu tahu penerbit Haru mau nerbitin novel Nazodi dalam bahasa Indonesia, tentu saja saya seneng luar biasa. Nazodi, lho! Itu... itu... Nazodi kesukaan saya! Bagus! Saya punya novel Nazodi yang asli (bahasa Jepang) yang saya beli di Book Off tahun lalu. Jadi, novel Nazodi dalam bahasa Indonesia bisa saya pakai sekalian buat tambah-tambah ilmu belajar menerjemahkan. Jadi ingat. Dulu pernah menerjemahkan drama spesialnya. Semakin nggak sabar untuk membacanya. Pokoknya, terima kasih sekali, Penerbit Haru!

Wah... Membahas Nazodi jadi kepengen nonton ulang drama dan drama spesialnya. Ups, belum download filmnya. Hehehe...

-penerbit haru-, -nazodi-, kitagawa keiko, sakurai sho (mas sho)

Previous post Next post
Up