Title : Surprise for You
Cast : Yamada Ryosuke x Nakajima Yuto
Genre : Romance (maybe)
Rate : PG-15
Categories : Oneshoot
Malam sudah berganti pagi. Matahari sudah menyambut dengan teriknya. Murid-murid juga sudah bergegas menuju sekolah, siap menerima pelajaran yang diberikan oleh sensei mereka.
Dari kejauhan Yamada bisa melihat kalau pacarnya, Yuto, sudah berangkat lebih dulu dan meninggalkannya. Tanpa pikir panjang, Yamada menghampiri dan memanggil nama pacar nya itu.
“Yuto! Matte!” teriak Yamada
“Nani?” sahut Yuto dengan malas sambil melihat ke arah belakang.
“Hey, kau kenapa? Seperti bukan kau yang biasanya”
“Aku tidak apa-apa, aku hanya ingin sendiri” lalu ia berjalan lebih cepat meninggalkan Yamada.
Yamada pasrah. Ia hanya bisa mengikuti pacarnya itu dengan jarak yang cukup jauh. Yamada juga tidak tahu apa penyebab Yuto marah pagi ini. Yah, mungkin ada sesuatu yang terjadi sebelum berangkat tadi. Atau yang lebih berbahaya nya lagi, Yamada melakukan kesalahan yang tidak disengaja dan diketahui oleh Yuto.
Tetapi, semua dugaan Yamada salah. Yuto tidak marah padanya. Ia hanya ingin mendiamkan pacarnya itu, karena ia akan menjalankan rencana yang telah ia buat semalam. Dan mengetahui akan sikapnya Yamada tadi, Yuto merasa bahwa rencana yang ia buat akan berjalan lancar.
Sesampainya dikelas, Yuto tidak menempati tempat duduknya sendiri, ia meminta salah satu temannya untuk bertukar tempat duduk dengannya untuk beberapa hari ke depan. Yamada yang mengetahui hal itu sakit hati. Sebegitu marahkah Yuto padanya? Hingga ia meminta seseorang untuk bertukar tempat duduk. Sebenarnya Yamada ingin Yuto memberitahu semua kesalahan atau apapun itu yang membuat Yuto marah padanya, tetapi Yamada tidak berani untuk menanyakan nya kepada Yuto. Ia takut jikalau menanyakan nya, Yuto akan lebih marah padanya.
Jam pelajaran pun berlangsung dengan sangat membosankan bagi Yamada. Karena pelajaran yang tidak disukai oleh nya, dan juga karena Yuto tidak ada disampingnya. Biasanya ia akan mengajak Yuto bercanda jika ia sedang bosan dan tidak mood dengan pelajaran yang sedang diajarkan oleh sensei nya. Tapi tidak untuk sekarang.
Saat istirahat, Yamada langsung menghampiri Yuto dan mengajaknya ke kantin untuk makan bersama. Tetapi sayang, yang diajak tidak menggubris ajakan pacarnya itu. Ia hanya membalasnya dengan “gomen Yamada, aku tidak bisa menemani mu. Aku sibuk.” Dan setelah itu Yuto pergi meninggalkan Yamada.
‘Nani!?! Dia memanggilku dengan ‘Ya-ma-da’? Ada apa dengan dia?’ Yamada hanya bisa membatin di dalam hatinya.
Walaupun begitu Yamada tidak menyerah. Ketika saatnya pulang, ia tetap mengikuti Yuto dari belakang, dan tentu saja dari kejauhan. Tetapi Yuto tetap mengetahui keberadaan pacarnya itu yang sedang membuntutinya.
“Kau sedang apa disitu, Yamada?” tanya Yuto cuek
“Aku hanya ingin memastikan kau pulang dengan keadan baik-baik saja. Lagi pula kan rumah ku dan rumah mu satu arah” balas Yamada sedikit meledek pacarnya.
“Aku sudah besar, kau tahu?! Jadi kau tidak perlu membuntuti ku” kata Yuto tak kalah cueknya. ‘Oh God! Aku tidak tahan.. Aku tidak ingin seperti ini.. Maafkan aku, Yamachan’ Yuto membatin.
“Kau yakin? Biasanya kau kan paling suka jika aku mengikuti mu” ledek Yamada.
“Tidak untuk sekarang” dengan intonasi yang sangat datar
“Okay, kalau begitu aku pulang duluan, ne, Yuto kun. Kau hati-hati dijalan ya. Jaa!” kata Yamada, sebelum ia benar-benar meninggalkan pacarnya dengan perasaan sedih. ‘Yuto.. ada apa dengan dirimu? Kenapa kau begitu kasar padaku? God, please help me’ kata Yamada dalam hati.
DEG!
‘Yuto kun? Aku tak salah dengar kan? Oii Yamachan, jahat sekali kau memanggilku dengan sebutan itu’ rutuk Yuto saat mengetahui pacarnya memanggilnya dengan panggilan ‘kun’ dibelakang namanya. Dan betapa kaget nya ia mengetahui pacarnya itu benar-benar meninggalkan nya. Tapi tak apa, demi kelancaran rencana yang ia jalani, ia rela pacarnya memanggilnya dengan sebutan ‘kun’ dibelakang namanya.
Ketika malam tiba, biasanya Yuto akan menelpon Yamada dan sebenarnya pun malam ini ia ingin menelponnya, tetapi karena ia sedang menjalankan rencana nya sendiri, ia akan mengurungkan kebiasaan nya itu.
Tak lama setelah itu, tiba-tiba keitai Yuto berbunyi. Ia pun tahu siapa yang sedang menelponnya sekarang, Yamada tentu saja. Karena Yuto telah mengatur suara panggilan untuk pacarnya itu.
“Moshi moshi Yuto~” sapa Yamada dengan riang setelah telponnya diangkat oleh Yuto
“Ada apa?” masih dengan nada cueknya
“Tidak, aku hanya ingin menelpon mu saja” katanya dengan cengiran di bibirnya
“Kalau tidak ada yang ingin dibicarakan, aku akan tutup telponnya”
“Oh ayolah Yuto, sebentar saja. Sejak pagi tadi aku belum bercanda dengan mu”
“Gomen, aku tidak mood bercanda sekarang. Sudah, aku ingin tidur”
“Cho chotto! Tumben sekali kau jam segini sudah ingin tidur”
“Aku lelah Yamada”
“Ah, sou ka.. Baiklah kalau kau ingin tidur sekarang. Jaa, oyasumi. Jangan lupa mimpiin aku, ne” katanya sambil bercanda
“Haii.. Jaa, oyasumi” . Sambungan telponnya langsung diputus oleh Yuto.
Dan setelah itu... “YOSHAAA!! Aku bisa menghindari mu Yamachan. Hahaha” . Hari pertama berjalan dengan lancar, kau harus bisa bertahan juga Nakajima!
Hari esok tiba. Yamada dan Yuto menjalankan aktivitas mereka seperti biasanya dengan suasana yang tak bisa dijelaskan sejak kemarin. Ya, Yuto masih ingin berjaga jarak dengan pacarnya itu. Mungkin ia akan menyudahinya setelah rencana nya berhasil dilaksanakan.
“Ohayou Yuto” sapa Yamada dengan ceria karena Yuto sudah kembali ke tempat duduknya sendiri
“Ohayou”
“Bagaimana tidur mu semalam? Apa kau memimpikan aku?” tanya nya dengan percaya diri dan terlihat lengkungan di bibirnya.
“Tidak, aku tidak bermimpi apa-apa”
“Ah sou.. Semalam aku memimpikan mu. Kau tau apa yang aku mimpikan?”
“Tidak.”
“Aku bermimpi saat ulangtahun ku tiba, kau orang pertama yang mengucapkan selamat kepada ku dan memberikan kejutan kepada ku” senyuman masih terlihat di wajah Yamada dan terlihat makin lebar senyuman itu saat ia selesai menceritakan isi mimpinya. “Ku harap mimpi ku itu menjadi kenyataan” sambungnya lagi sambil melirik ke arah Yuto.
Tapi sayang, ia tidak mendapat respon apa-apa dari Yuto. Karena Yuto sedang menjawab cerita yang diutarakan Yamada di dalam hatinya. ‘mungkin sebagian yang kau mimpikan akan menjadi kenyataan Yamachan. Aku akan melakukan yang terbaik untuk ulang tahun mu’. Tanpa sadar Yuto telah membuat lengkungan di bibirnya.
Sepulang sekolah Yuto langsung meninggalkan Yamada, dan langsung pergi untuk memesan sebuah birthday cake dengan stroberi diatasnya. Tak lupa juga ia membeli hadiah untuk pacarnya. Ia akan membelikan sebuah syal dengan warna hitam merah dan jam tangan berwarna hitam. Ia berpikir pasti Yamada akan sangat senang menerima pemberiannya.
Saat tiba dirumah, Yuto langsung merebahkan dirinya dikasur dan tertidur. Ia sengaja tidak mengecek hp nya agar ia bisa benar-benar tidur dengan tenang, tanpa gangguan dari mail atau telpon Yamada.
Ia juga sengaja tidak mengucapkan selamat ulangtahun saat tengah malam, ia akan jadi orang terakhir yang akan mengucapkannya.
Di lain tempat, Yamada, masih mengurungkan untuk tidak tidur sebelum tengah malam tiba, tepatnya ia sedang menunggu mail atau telpon dari Yuto hanya untuk memberinya selamat ulang tahun. Tapi sayang, sampai pukul 1 pagi Yuto belum memberi selamat padanya. Mau tak mau ia tidur dengan perasaan sedih.
Pagi hari tiba. Yamada terbangun dan ia pun langsung mengecek hp nya. Tapi nihil, tak ada mail atau telpon satu pun dari Yuto. Saat itu juga ia mengirim mail untuk Yuto.
To : Yutti
From : Yamada
Subject : Tidakkah kau ingat?
Yuto, apa kau lupa dengan hari ulang tahun ku? Aku kira mimpi ku akan menjadi kenyataan.
Mail terkirim. Tapi Yamada tak kunjung mendapat balasan dari Yuto. Jelas saja, Yuto sengaja menyibukkan diri di hari liburnya agar ia bisa menghindar dari mail atau telpon pacarnya.
Saat malam tiba, ia pergi untuk mengambil pesanan cake nya dan membawa hadiah yang akan diberikan untuk pacarnya.
Pukul 9 malam. Ia sudah selesai mengambil cake nya, tetapi ia memutuskan untuk tidak langsung ke apartemen Yamada. Jadi iya berpikir untuk berkeliling sambil mencari angin.
Cukup lama Yuto berkeliling di malam hari. Ia sampai di apartemen Yamada pukul 11 malam. Ia pun langsung membunyikan bel apartemen pacarnya, tentu saja dengan kejutan yang telah ia siapkan. Lama ia membunyikan bel, sampai akhirnya ia mendengar suara Yamada dari balik pintu nya.
“Haii.. siapa?” penampilan Yamada benar-benar kusut saat menyambut orang yang bertamu malam ini. Yuto pastikan pacarnya ini sudah berada di dalam mimpi.
“Happy birthday to you..” Yuto langsung menyanyikan lagu happy birthday saat pintu telah dibuka oleh Yamada.
“Yuto..”
“Happy birthday Yamachan~” ucapnya dengan riang dan dengan senyum jahilnya
“Sankyu Yuto. Ah~ aku senang sekali diberi kejutan seperti ini. Ku kira kau lupa hari ulang tahun ku."
“Tentu saja tidak, Yamachan. Kau sendiri kan yang bilang ingin mimpi mu menjadi kenyataan?”
“Iyaa.. Arigatou Yuto, aku tidak menyangka kau akan benar-benar memberi ku kejutan”
“Hahaha sudah sudah.. Hey, kau tidak menyuruh tamu mu ini untuk masuk?”
“Gomen gomen, ayo masuk Yuto kun” canda nya sambil mempersilahkan Yuto masuk
“Oy, jangan memanggilku dengan sebutan ‘kun’ Yamachan!” balasnya sambil menjitak kepala pacarnya. Setelah itu mereka bercanda dan menghabiskan kue yang diberi Yuto.
“Ah iya, Yamachan, ini hadiah untuk mu” katanya sambil menyodorkan bingkisan yang ia simpan di dekat pintu masuk
“Eh apa ini?” tanya Yamada penasaran.
“Buka saja” sahut Yuto
“Aaa arigatou Yuto. Syal dan jam tangannya aku suka, kau sengaja membelikan warna ini?”
“Tentu saja, kau kan suka warna hitam dan merah”
Karena tak bisa berkata-kata, Yamada pun memeluk pacarnya dengan erat, seolah-olah tidak ingin kehilangan dan berjarak lagi dengan pacarnya.
“Ne, Yamachan.. Gomenne beberapa hari lalu aku cuek dan berjaga jarak dengan mu, itu karena aku lagi menjalankan rencana ku." Yuto hanya bisa menahan tawa dipelukan Yamada.
Seketika itu juga Yamada langsung melepaskan pelukannya dan menjitak kepala pacarnya.
“Ah ittai Yamachan..”
“Siapa suruh cuekin aku berhari-hari, tanpa alasan pula”
“Hahaha gomen gomen.. tapi kan ini semua untuk mu”
Baru saja Yamada ingin memprotes, tetapi Yuto telah membungkam mulutnya dengan sebuah ciuman hangat.
Mereka pun menghabiskan malam nya dengan penuh canda tawa bahagia. Tentu saja tahun ini adalah ulang tahun terspesial bagi Yamada. Ia janji ia tak akan melupakan hari ini.
~OWARI~
Yeayy akhirnya selesai juga ini ff. Gomen kalo plotnya aneh, ini ff pertama yang aku bikin.
Oiya, ff ini aku bikin untuk birthday nya Yama~ Yeaayy