My Love is Only You (Ch. 4)

Jun 24, 2016 21:39

Title:  My Love is Only You
Pairing:  YutoYama
Genre:  Angst, Fluff
Rating:  PG-15

“Mou.. kaeru”

Ryosuke keluar dari kamar Yuto setelah ciuman diantara dirinya dan Yuto usai. Dan ia terlihat menuju pintu apartemen. Seakan tau apa yang Ryosuke lakukan, Yuto pun langsung mencegahnya

“Yamachan.. kau bisa pulang esok hari. Aku mohon, jangan memaksakan dirimu”

Tetap saja ucapan Yuto tidak di dengarkan oleh kekasihnya. Ryosuke sudah terlihat memegang knop pintu dan siap memutarnya untuk membuka pintu nya itu

“Dengarkan aku, Yamachan.. Kita tidak tau apa yang akan terjadi diluar sana, ini sudah hampir larut malam”

Ryosuke menatap tajam Yuto, “aku lelaki. Aku bisa menjaga diri ku sendiri diluar sana”

Namun Yuto tetap tak menyerah

“Yamachan.. ku mohon. Kau bisa menginap disini walaupun kita masih bertengkar. Kau bisa tidur di kamar ku, kau tidak perlu mempedulikan aku akan tidur dimana. Ne? Onegaii..”

Ryosuke terdiam..

Bagaimana mungkin bisa jika dirinya tidur dikasur milik mantan kekasihnya, namun sang pemilik tidak tidur di kasur miliknya. Itu sangat tidak adil menurutnya.

Karena tetap tak membiarkan sang kekasih chubby nya itu keluar dari apartemen nya, dengan segera Yuto memegang kedua pundak Ryosuke dan menuntun nya dari belakang menuju kamar nya lagi.

“Nah, sekarang kau tidur disini ya. Aku janji, aku tidak akan mengganggu tidur mu dengan menyelinap untuk berada di kasur yang sama dengan mu. Ne?”

Sebenarnya Ryosuke tak tega dengan Yuto. Demi dirinya, ia rela untuk tidak tidur di kasur empuk miliknya sendiri.

Yuto terlihat mengambil salah satu selimut yang berada di lemari nya dan mendekati pintu kamar, “oyasumi, Yamachan” senyum masih terkembang di bibir nya

Setelah Yuto keluar dari kamarnya, Ryosuke langsung memposisikan diri berbaring di kasur. Namun, kantuk tak kunjung menghampiri nya. Hingga pukul 00.00 Ryosuke masih terbangun. Ia memutuskan untuk mengecek Yuto yang mungkin sudah terlelap.

‘ternyata ia tidur di sofa..’

Karena tak tega, Ryosuke pun akhirnya membangunkan Yuto  dan menyuruhnya untuk pindah ke kamar bersama nya.

“Yuto-kun..” sambil menggoyangkan tubuh tinggi Yuto, ia masih tetap memanggil nya “Yuto-kun..”

Yuto terlihat mengerjapkan mata

“Ryochan, ada apa?”

Ryosuke tak menghiraukan panggilan dari mantan kekasihnya. Untuk saat ini ia tidak peduli mantan kekasihnya itu ingin memanggilnya Ryochan atau Yamachan, ia hanya ingin mengajak Yuto untuk tidur dikamar bersama nya.

“Mou, kau bisa tidur di kamar mu”

“Eh? T-tapi..”

“Aku tak bisa tidur. Kau ingin membiarkan ku tidak tidur semalaman?”

Yuto tersenyum. Ia mengerti mengapa Ryosuke ini tidak bisa tidur sendiri di kamar nya. Ya, kemungkinan ada dua alasan -tidak bisa tidur karena tidak ada dirinya disisi nya atau mungkin ia masih tidak bisa tidur ditempat asing seorang diri.

Terlihat Yuto yang langsung menyibakkan selimut nya dan beranjak dari sofa menuju kamarnya bersama Ryosuke.

“Kau ingin kita tidur terpisah dengan guling? Atau tidak?” tanya Yuto dengan sangat perhatian, saat ini ia hanya akan mengikuti apa yang Ryosuke inginkan

“Seperti ini lebih baik” ujar Ryosuke sambil membawa guling itu kepada dirinya dan membiarkan ada kekosongan diantara dirinya dan Yuto

“Kau sudah ingin tidur?” Yuto menoleh kearahnya

“Ada apa? Kau masih belum bisa tidur?

Ryosuke hanya menganggukan kepala nya pelan

“Mau aku tunggu sampai kau tertidur?”

Entah tawaran maupun kata-kata yang sejak tadi keluar dari bibir Yuto sungguhan atau hanya ingin mendapat permohonan maaf dari Ryosuke. Ryosuke pun tak sempat berpikir seperti itu

“Tidak. Kau tidur saja jika sudah mengantuk. Oyasumi”

Ryosuke dengan segera membelakangi Yuto, berpura-pura memejamkan mata dan terlelap dalam tidur. Ia tau, jika ia tak seperti itu mungkin Yuto akan menunggu nya sampai ia tertidur. Dan ia tak ingin Yuto kurang tidur hanya karena dirinya.

Sekitar 15 menit berlalu, Ryosuke belum juga terlelap dalam tidur nya. Akhirnya ia memutuskan untuk merubah posisi nya menghadap Yuto yang ternyata posisi Yuto juga membelakangi dirinya. Dengan perlahan Ryosuke memeluk Yuto dari belakang -seakan kekasihnya itu adalah guling. Lalu tak lama setelah ia memeluk kekasih bertubuh tinggi nya itu, ia langsung dilanda kantuk dan akhirnya tertidur dengan cepat.

***

Keesokan harinya..

Yuto terbangun lebih awal daripada Ryosuke. Dan merasa bahwa ada sesuatu yang seakan menahan tubuhnya untuk bergerak, ia menyadari bahwa Ryosuke sedang melingkarkan tangannya ditubuh kurus  berotot milik nya. Ia pun tanpa sadar telah menyunggingkan senyum dan ikut memegang tangan Ryosuke seraya mengelus-eluskan nya.

Tak ingin hanya menikmati lengan mulus nya Ryosuke, Yuto pun membalikkan tubuh nya menjadi berhadapan dengan Ryosuke. Mengamati wajah polos-cute mantan kekasihnya yang sedang tertidur.

Tak lama setelah itu Ryosuke terbangun dan terlihat semburat pink di kedua pipi nya. Ia terkejut ketika bangun sudah ada Yuto dihadapan nya.

“Ohayou, Ryochan” sapa Yuto dengan senyum yang terkembang

Ryosuke hanya tersenyum tipis. Namun, di lubuk hati nya ia sangat senang bisa kembali dengan pemandangan yang seperti ini.

Bukannya melepaskan pelukan, Yuto justru terlihat mempererat pelukannya ditubuh Ryosuke. Tetapi Ryosuke tak menghindar maupun menepis nya. Ia terlihat diam saja, seakan menerima apa yang dilakukan oleh Yuto.

“Ryochan..”

Ryosuke menatap dalam ke kedua bola mata milik Yuto, begitupun sebaliknya, Yuto juga terlihat menatap intens kedua bola mata milik Ryosuke

“Bisa kita akhiri ini?”

Yappari.. ternyata memang ini yang diinginkan Yuto.., kata Ryosuke dibenaknya

Air mata jatuh begitu saja di pipi mulus Ryosuke. Yuto yang melihatnya panik sekaligus heran

“Ryochan.. kau kenapa?”

Tangisan Ryosuke terdengar lebih kencang dari sebelumnya. Dirinya pun sudah membelakangi tubuh kekar Yuto

“Ryochan..? Maafkan aku.. apa aku membuat kesalahan lagi?”

“Kau..”

Ryosuke tak dapat menyelesaikan kata-katanya. Seakan semuanya tercekat di tenggorokan nya

“Ryochan.. katakan.. ku mohon...”

“Kau.. kau sungguh ingin mengakhiri hubungan kita? Aku tau hubungan kita sudah berakhir satu bulan yang lalu. T-tapi..  apa kau benar-benar ingin mengakhiri hubungan kita untuk selamanya? Apa penjelasan yang kemarin itu hanya cerita karangan mu? Dan sekarang kau lebih memilih wanita itu?” tanya Ryosuke di sela-sela isak tangis nya

“Ryosuke.. apa yang kau bicarakan?”

“Itu kan yang sebenarnya kau inginkan?” tangisan Ryosuke terdengar semakin kencang

Ryosuke sudah pasrah. Sekarang semua keputusan yang Yuto ambil akan ia terima walaupun dengan sakit hati

“Ryo, dengarkan aku..” Yuto membalikkan tubuh Ryosuke agar menghadapnya. “Apa maksud dari perkataan mu barusan?”

“Itu benar kan? Kau sungguh akan meninggalkan ku dan tinggal bersama wanita yang lebih tua dari mu itu? Karena gadis itu bisa lebih memanjakan mu daripada aku”

Terlihat Yuto yang sedang menghapus air mata yang terus jatuh dari mata indah milk Ryosuke

“Siapa yang bilang seperti itu, Ryochan? Aku tidak mengatakan itu sama sekali, bukan?”

Ryosuke hanya menatap sedih wajah Yuto

“Bisa kita selesai kan masalah ini baik-baik?” tanya Yuto menawarkan diri. “Apapun yang ingin kau utarakan, kau tidak boleh mengutarakan nya dengan emosi, setuju?”

Terlihat sosok chubby nya itu mengangguk setuju. Seperti nya ia sudah lelah dengan semua beban pikiran mengenai berita dua bulan yang lalu

“Masih ada yang ingin kau sampaikan atau kau tanyakan?” Ryosuke menganggukkan kepala nya

“Jaa, apa itu? Aku akan menjawabnya” kata Yuto halus

“Mengapa waktu itu handphone mu sering tidak aktif? Apa kau sengaja mematikan nya agar aku tak bisa menghubungi mu?” tanya Ryosuke masih dengan nada yang terlihat cemburu

“Masih ada lagi?” Ryosuke hanya menggelengkan kepala sebagai jawaban

“Baik, dengarkan aku..” Yuto tak mengizinkan tatapan Ryosuke yang melihat ke arah lain, kedua tangan nya masih berada di pipi Ryosuke -menahannya untuk tetap menatap kedua bola mata milik nya. “Aku sama sekali tidak ada niat untuk menghindar darimu, meninggalkan mu ataupun mengkhianati perasaan mu dengan wanita itu, Ryo. Waktu handphone ku tidak aktif, itu karena batrei handphone ku habis dan itu tepat saat siang hari, dan saat itu aku masih berada di apartemen wanita itu. Aku tidak membawa barang elektronik ku selain handphone. Ketika aku ingin meminjam nya, wanita itu sedang tidak ada di apartemen. Maka dari itu handphone ku sering tidak aktif di siang hari. Apa kau percaya penjelasan ku?”

Lagi-lagi Ryosuke mengangguk. Lalu Yuto melanjutkan ucapan nya

“Percayalah, kejadian kemarin itu hanya untuk menguji hubungan kita, sejauh mana kekuatan hubungan dan cinta kita satu sama lain. Aku tau, itu sangat sakit bagi mu ketika pertama kali mendengar berita nya, kan? Aku tau, aku minta maaf”

“Dan lagi, aku sungguh minta maaf karna tak menepati janji kita. Kita berjanji akan selalu memberi kabar satu sama lain, apapun keadaan nya, bukan? Aku sangat minta maaf. Aku tau betapa peduli nya kau yang setiap hari mengirimi ku mail bahkan menelpon ku, betapa sayang nya kau terhadap ku, betapa beratnya usaha kau ketika menahan untuk tidak menghubungi ku karena kau takut mengganggu syuting ku. Aku tau semua itu. Maaf kan aku, Ryo. Aku memang salah. Aku memang pantas kau salahkan seperti kemarin. Aku memang tidak merasakan bagaimana sakit nya hati mu ketika berita itu beredar luas dan lagi aku yang tidak memberi mu kabar sama sekali. Aku menyesal. Sangat menyesal. Maafkan aku, Ryo.”

Lagi-lagi air mata jatuh membasahi pipi mulus Ryosuke ketika Yuto sedang meminta maaf padanya. Ia mengingat semua kejadian sebelum hingga sesudah berita itu. Dan berakhir bertengkar hingga memutuskan hubungan nya seperti ini

“Yutti, mou ii. Aku sudah memaafkan mu”

“Tetapi, kau harus tau satu hal Ryo. Kau adalah segalanya bagi ku. Tidak ada yang bisa menggantikan mu. Hanya kau yang ada di hati ku saat ini dan selamanya”

Air mata Ryosuke jatuh lebih deras dari sebelumnya. Ia merasa bersyukur bisa memiliki kekasih seperti Yuto.

Tanpa sadar, tangan Ryosuke refleks mengusap air mata yang membasahi pipi Yuto yang ternyata menangis juga seperti dirinya.

“Jadi.. kita balikan?” tanya Yuto seperti malu-malu saat menanyakan nya. Begitupun Ryosuke, ia menganggukkan kepala nya dengan malu-malu juga.

Ryosuke, dengan inisiatif dirinya, ia mulai memajukan dirinya lebih dekat dengan Yuto dan menghilangkan jarak diantara mereka. Menyentuhkan bibirnya di bibir Yuto yang terasa sangat lembut. Tak ada dominasi diantara ciuman mereka kali ini. Hanya ingin menyalurkan perasaan bahagia nya saat ini kepada satu sama lain.

Bersambung~

Plis, maafkan alesan gaje saya tentang si Yuto nya itu yaa X"D
Dan cuma mau ngasih tau aja, kemungkinan last chapter nya bakal telat update lagi..
Terimakasih bagi yang masih ngikutin nih cerita, ditunggu komentar dari kalian~ :))

yamayuto, fanfiction, yamajima, pg, yutoyama

Previous post Next post
Up