Platina Parlour the Exiled World

Jun 04, 2013 21:55

Ok, Maaf sekali telat untuk nge-review, hanya saja saya bingung karena tidak terbiasa menulis blog. Karena dasarnya fanfiction writer, jd agak kaku kalau menulis mengenai agenda sehari-hari. Mohon maaf bila pada ulasan ini ada beberapa kesalahan tulis. Data dibuat selengkapnya sesuai dengan ingatan.

Baiklah, saya mulai dari awal, berikut ini akan direview mengenai Platina Parlour pada tanggal 1 Juni 2013, dimana event bertempat di Palem Café. Pada ulasan ini terlibat, lady Asakura Hannah, lady Chika Yosodara, dan lady Keshi Gomu yang sudah reservasi untuk ikut event di café tersebut pada pukul 4 sore dan para staff Platina dan butler-butler yang lain.


Pada saat itu kami tiba di tempat, keadaan pintu café sudah sangat penuh dengan banyak lady-lady yang lain, mengantri untuk mendapatkan giliran ‘absen’ untuk masuk menuju portal the Exiled world. Event ini hanya berlangsung sehari, tentu kami tidak ingin melewatkannya, terutama karena tema kali ini sangat jarang ada. Terutama bagi saya, yang sedang mengikuti serial Shingeki no Kyojin, berharap-harap ada yang mirip Corporal Rivaille.. -dibuang keluar Platina-

Setelah beberapa saat menunggu, kami lalu mendapat giliran untuk menarik undian para butler. Malunya ketika mendapatkan nama ‘Kou’, butler yang diharapakan muncul pada event ini, dan bisa dibilang ‘rare type butler’ (< kata Keshi)-dijotos-, yang namanya lady Asakura ini langsung memekik kegirangan (=/////=)/ ‘maafkan bila ada kata-kata yang lebay… ‘



Nah lucunya, pas sebelum masuk tepat ke cafenya, ga ada yang berani barisan paling depan >////<”” jadinya dorongan2, ‘Kok gue paling depan si, Chika, lu di depan gue deh’ dan seterusnya. Kata Keshi : “Kou uda kayak apa aja... coba klo Riku, kyknya pada ijin ke wc smua...”

Lalu, kita dapet tempat paling pojok dekat tirai merah =w= Kou menarik kursi masing-masing untuk kami duduk, dan dia melegakan tempatku untuk duduk sebab ada kursi tepat dibalakang kursiku untuk antri foto. Kami duduk dan merasakan aura tsundere dr Kou mulai muncul. Saya sempet tegang, tp melihat wajahnya yang cemberut entah kenapa pingin ngakak rasanya. Karena bingung mau nanya soal apa ke dia, dia hanya menggerutu ke para Ojou-samanya. =w=’’ Kou, belom apa-apa udah tsun-tsun. Untung kami para Ojou-sama yang demen sama tsundere. xDD

Tidak terlalu ingat siapa yang mulai bicara, lady Asakura pun mencoba menanyakan hubungan Kou dengan para butler lainnya. Nasib mau dikata apa, yg dimaksud Riku kok malah yang keluar malah sang aniki? TT_TT

“Kou, lebih penting mana? Kai atau Shuu?”

“Kok malah nanya? Ya jelas Aniki lah!” -salah Kou! Maksudnyaa~` aaa aaahhhh

“Tapi, kalau melihat kau suka membully Shuu, bagaimana kalau Shuu tiba-tiba menghilang” (mengingat sekarang keadaan sedang perang. Apa dia akan merasa sedih kalau Shuu tiba-tiba tiada/M.I.A) Pliss amit-amit, Shuu QwQ!!

Kou terdiam sejenak, tampangnya agak bingung dengan pertanyaan yang diutarakan. Namun belum sempat dia berbicara, Jun menyela dengan membawakan nampan berisi orderan kami masing-masing. Kou pun dengan sigap mengambil salah satu dari dua yang dibawakan Jun dan diletakkan dengan rapih di depan masing-masing Lady. Setelah kami mulai menyantap makanan kami, aku pun mengingatkan Kou bahwa dia belum menjawab pertanyaanku. Lalu belum sempat dia menjelaskan, kembali Jun membawakan senampan penuh dengan teh kami. Kou dengan kesal menyingkir dan berkata,

“Dari tadi ganggu aja nieh!” Aku tidak bisa menahan tawa saat itu, karena Jun dengan kagetnya dan sabarnya berkata :
“Eh, jangan begitu, Kou. Kou harus lebih sopan…” Aku tidak terlalu mendengarkan perkataan Jun lagi karena sibuk memandangi bagaimana Kou bersikap terhadap Jun. Lucu sekali kalau mengingat dia begitu, tapi bagaimana sikapnya jika itu Riku ya? X”D
Lalu setelah Jun pergi dan meja kami sudah terisi penuh dengan piring, Kou kembali ke posisi semula, menatap kami para Ojou-samanya. Dia kemudian inisiatif menjawab pertanyaanku.

“Ya, mengenai hal itu, tentu saja akan merasa… sedih. Bila si bocah tidak ada, tidak bisa di bully lagi”

Keshi pun bertanya : “Kalau Shuu ga ada, siapa yg akan kau bully?

“Tentu saja kalian para nona.” Aku hanya bisa terdiam mendengarnya. Ada juga aku yang ingin membullynya.

Lalu setelah beberapa saat, kami membicarakan hal lain seperti tinggi badannya Kou, yang kemudian beralih menjadi Kou yang ternyata bisa Tae-Kwon-Do (Keshi mengatakan bahwa Kou seperti kurang gizi, dia pun menyatakan bahwa dirimu bisa bela diri tersebut xD) dan bagaimana suaranya kangguru selama dia di Australia. Selama 30 mnt Kou brp kali ya ngomong, ngapain liat2? atau ngapain ketawa2? XD ada 5x ya? (Chika menyuruhnya melompat-lompat www xD) Lucunya lagi, ketika membicarakan hal tersebut, Kou menjawab dengan pedas, kami para ojou-samanya jadi ingin terus menerus menanyakan yang aneh-aneh. Lalu ada lagi yg Kou sangat tsundere, Chika nyeletuk, 'loh kou peduli ya?' trus Keshi nyeletuk siapa yg liat2, kepedean... trus Kou menjawab, bukan artinya saya suka ama nona loh... wkwkw

Bahkan kami menyuruhnya menyanyi lagu anak-anak. Kou menantang kami, bila ingin menyuruh dia menyanyi, harus menang main melototi dia. Karena aku yang duduknya pas dihadapannya Kou, maka akulah yang disuru untuk ditantang. Baiklah, aku lakukan, dan dengan bangganya Aku menang!!! (Alesan Kou saat kalah, "mataku kena angin" xDD) Wahhah jadilah Kou menyanyi “Twinkle Twinkle Little Star” Kou, suaramu bagus, coba kalau lain kali kau menyanyi dengan penuh senyum. XDD Para Ojou-sama bisa mimisan kehilangan darah kalau kau tersenyum sambil menyanyi. XDDD

Karena gemes dengan tsunderenya, ingin aku melhat sisi imutnya, Lady Asakura pun menyuruhnya melakukan gerakan neko paws. Awalnya Kou tidak mau, tapi aku memaksa. Dia pun akhirnya melakukannya walau enggan. Dengan kusuruh pipinya agak gembung sedikit dan tangannya yang mengepal, LUCUUUUUUUUUUUU~~~~ XDDDD sudah kutetapkan! Ambil foto dengan gayanya yang satu itu. LOL

Baiklah, sepertinya waktu kita sudah hampir habis, makanan kami jg sudah mulai habis. Terus terang, dengan keadaan tenggorokkan yang parah dan malah minum es krim, ini seperti menyiksa. Untungnya ada teh hangat. Hahahah Lady Asakura mempunyai satu permintaan yang terakhir, yaitu menanyakan bila Kou bisa melakukan bromance terhadap Shuu (Please fulfill my fujoshi heart xD -dibuang keluar Purappa xD). Awalnya Kou menolak, karena dia tidak bisa melakukan hal tersebut. Tapi yang jadi pikiranku adalah, hanya rangkulan sebagai teman, dan aku mengutarakan itu terhadapnya. Kali ini dia setuju. ……..

INNER THOUGHT : KIRA-KIRA APA YANG ADA DIPIKIRAN KOU SAAT ITU YAAAA SAMPAI DIA MENOLAK?! WKWKWKWK xDDDDD BROMANCE MACAM APA YANG DIPIKIRKANNYAAAAAA??? XDDDD
-COUGH-

Kou pun memanggil Shuu, namun yang dipanggil tidak kunjung datang dan Kou pun menyerah. Dia bilang Shuu tidak ingin datang and dia pun memanggil photographer untuk mempersiapkan diri. Aku kemudian kaget ketika melihat Shuu diam-diam mengintip dr balik tirai pintu masuk. Chika memergokinya dan dia langsung menaruh telunjuk jarinya didepan bibir, menyuruh Chika diam. Namun Kou melihat dan dia buru-buru menghampiri Shuu. Shuu yang kaget tiba-tiba mengelak uluran tangan Kou yang mencoba meraihnya. Kou mencoba menarik Shuu ke sisinya namun lagi-lagi Shuu mengelak, sampai Kou kesal. Setelah beberapa kali mencoba dan tidak berhasil, Kou menarik napas panjang dan melihat ke arahku yang tidak bisa berhenti tertawa. Aku merasa tidak hanya aku yang fangirling sendirian. Tapi selain itu juga merasa Shuu itu sangat pintar mengelak dari Kou. Reflex yang hebat, Shuu! XDDD Dan akhirnya, setelah Shuu mengira Kou tidak lagi hendak ‘menyerang’ dirinya, Shuu merepet ke tembok, terhentak kaget ketika Kou tiba-tiba meraih kepalanya, mengelus kasar. Shuu meringis sedikit, tidak tahu menahu sementara Kou tersengal melihat kearahku.

“Sudah. Puas, Milady?” Aku tidak bisa berhenti ketawa. Tentunya juga sangat senang ketika Kou berjalan kembali ke meja kami, mendadak mengumumkan dengan lantang bahwa kami mendapatkan Good Endingnya Kou! Kami terkejut karena tidak menyangka bahwa kami mendapatkan good ending, padahal yang kami lakukan adalah mengerjai Kou karena sifatnya yang TsunTsun dan susah menjadikannya Dere-Dere tanpa mendapatkan kata-kata yang kejam darinya. XD

Senang sekali bisa mendapatkan Good Ending yang disuguhkan di nampan silver, terdapat sebuah surat. Kou mengatakan bahwa kami tidak boleh membukanya disini. Setelah itu, kami bergantian foto dengan Kou, aku menyuruhnya kneel down ala butler dengan meletakkan tangan di tanganku, tp sepertinya hal tersebut tidak diperbolehkan (krn touching? T^T) jadi ya, kena lagi Kou dikerjai, disuru pose neko paws xD dan Keshi menyuruhnya membuat tanda peace, sedangkan Chika menyuruh Kou membuat tangannya membentuk hati.

Kou pun menawarkan membawakan tas kami. Kami pun berjalan keluar satu per satu dengan Kou di belakang mengikuti kami. Lucunya, kami berpikir bahwa Kou akan mengikuti kami sampai pintu keluar café. Kou kembali ngomel-ngomel ketika dia memanggil kami.

“Nona! Tasnya! Sudah dibawakan… bla bla…” xDDD ya ampun, maaf Kou! Tidak kukira kau tidak bisa masuk dimensi luar, jd kau tertahan di dalam portal hahaha Kami pun tertawa melihat Kou yang kembali TsunTsun.

Terima kasih, Kou. Kami mendapatkan pengalaman yang penuh tawa hari itu. xD

Berikut adalah surat yg kami dapatkan:




Good Endingnya berisi surat dan kalung dari Kou. =") Baca suratnya bikin hati sedih sekaligus senang menunggu kepulangan Butler Kou dari medan perang =P


Fanart menyusul ^^v

platina parlour, butler

Previous post
Up