Feb 14, 2007 15:47
Ada seorang Aceh dari kabupaten Pidie, menulis surat
ke anaknya yang ada dipenjara Nusa Kambangan karena
dituduh terlibat GAM (Gerakan Aceh Merdeka). Bunyinya:
"Hasan, bapakmu ini sudah tua, sekarang sedang musim
tanam jagung, dan kamu ditahan di penjara pula, siapa
yang mau bantu bapak mencangkul kebun jagung ini?"
Eh, anaknya membalas surat itu beberapa minggu
kemudian. "Demi Tuhan, jangan cangkul itu kebun, saya
tanam senjata di sana," kata si anak dalam surat itu.
Rupanya surat itu disensor pihak rumah tahanan, maka
keesokan harinya setelah si bapak terima surat, datang
satu peleton tentara dari kota Medan. Tanpa banyak
bicara mereka segera ke kebun jagung dan sibuk
seharian mencangkul tanah di kebun tersebut. Setelah
mereka pergi, kembali si bapak tulis surat ke anaknya.
"Hasan, setelah bapak terima suratmu, datang satu
peleton tentara mencari senjata di kebun jagung kita,
namun tanpa hasil. Apa yang harus bapak lakukan
sekarang?"
Si anak kembali membalas surat tersebut, "Sekarang
bapak mulai tanam jagung aja, kan udah dicangkul sama
tentara, dan jangan lupa ngucapin terima kasih sama
mereka."
Pihak rumah tahanan yang menyensor surat ini langsung
pingsan.