[songfic] comeback
me and my urge to write canon. oh, and that galau fanvid. I should stop watching them; my feeling's, like... uhhhrgg #weeping
this is short songfic-kinda. rated T and beware of angst. hints of wincest (y)
.
comeback
.
. . .
high up above and down below
when you too in love to let it go
but if you never try you'll never know
just what you want
. . .
.
Seperti hatinya dirobek-robek. Seperti dunianya luruh seketika hanya dalam satu sentakan.
Sam. Tusukan dari brengsek itu. Lalu tubuh limbung sang adik di pelukannya. Darah. Dan ia merasakan saat hembusan napas terakhir Sam menyapu pelan kulit di lehernya, lalu-
Lalu tak ada lagi yang tersisa. Hanya dingin.
“SAAM!”
Ia tak pernah menangis sekeras itu sebelumnya. Satu-satunya yang tersisa yang ia miliki kini sudah takada lagi. Ia tak bisa. Tidak, ia tak bisa kalau tidak ada Sam di sisinya. Ia tak tahu lagi sekarang.
Tubuh Sam masih kaku. Ia memandanginya berjam-jam, mengawasinya seakan tubuh itu akan kembali hidup, kembali bergerak sewaktu-waktu. Huh. Ia tahu lebih baik dari orang lain-hidup dan mati dan perbedaan antara keduanya.
Maka ia mengusapkan tangannya lagi ke rambut cokelat Sam yang terlalu panjang untuk seleranya, tetapi sang adik selalu saja keras kepala, selalu menolak untuk memotongnya jadi lebih pendek. Ia rindu suara gumaman pelan dari bibir Sam yang selalu keluar setiap ia mengusap rambutnya saat Sam tertidur, jauh di tengah malam yang larut ketika mereka masih muda dan sang ayah masih bersama mereka.
Yang paling berharga. Ia tahu benar apa yang paling berharga untuknya sejak saat ia melarikan Sam kecil dari rumah mereka yang terbakar, sejak saat sang ayah menyuruhnya untuk merawat Sam setiap hari, setiap waktu.
Dan ia akan melakukan apapun untuk membawa nyawa Sam kembali ke tubuhnya. Walau sejarah harus terulang kembali dalam nama Winchester.
“Kuberi kau satu tahun, dan hanya satu tahun.”
Dan ia tak berpikir panjang. Yang ada di benaknya hanyalah Sam. Sam. Sam yang akan kembali.
.
. . .
lights will guide you home
and ignite your bones
I will try to fix you
.
[lyric from Coldplay - Fix You]
this is short songfic-kinda. rated T and beware of angst. hints of wincest (y)
.
comeback
.
. . .
high up above and down below
when you too in love to let it go
but if you never try you'll never know
just what you want
. . .
.
Seperti hatinya dirobek-robek. Seperti dunianya luruh seketika hanya dalam satu sentakan.
Sam. Tusukan dari brengsek itu. Lalu tubuh limbung sang adik di pelukannya. Darah. Dan ia merasakan saat hembusan napas terakhir Sam menyapu pelan kulit di lehernya, lalu-
Lalu tak ada lagi yang tersisa. Hanya dingin.
“SAAM!”
Ia tak pernah menangis sekeras itu sebelumnya. Satu-satunya yang tersisa yang ia miliki kini sudah takada lagi. Ia tak bisa. Tidak, ia tak bisa kalau tidak ada Sam di sisinya. Ia tak tahu lagi sekarang.
Tubuh Sam masih kaku. Ia memandanginya berjam-jam, mengawasinya seakan tubuh itu akan kembali hidup, kembali bergerak sewaktu-waktu. Huh. Ia tahu lebih baik dari orang lain-hidup dan mati dan perbedaan antara keduanya.
Maka ia mengusapkan tangannya lagi ke rambut cokelat Sam yang terlalu panjang untuk seleranya, tetapi sang adik selalu saja keras kepala, selalu menolak untuk memotongnya jadi lebih pendek. Ia rindu suara gumaman pelan dari bibir Sam yang selalu keluar setiap ia mengusap rambutnya saat Sam tertidur, jauh di tengah malam yang larut ketika mereka masih muda dan sang ayah masih bersama mereka.
Yang paling berharga. Ia tahu benar apa yang paling berharga untuknya sejak saat ia melarikan Sam kecil dari rumah mereka yang terbakar, sejak saat sang ayah menyuruhnya untuk merawat Sam setiap hari, setiap waktu.
Dan ia akan melakukan apapun untuk membawa nyawa Sam kembali ke tubuhnya. Walau sejarah harus terulang kembali dalam nama Winchester.
“Kuberi kau satu tahun, dan hanya satu tahun.”
Dan ia tak berpikir panjang. Yang ada di benaknya hanyalah Sam. Sam. Sam yang akan kembali.
.
. . .
lights will guide you home
and ignite your bones
I will try to fix you
.
[lyric from Coldplay - Fix You]