Suatu pagi yg cerah indah di rumah damai keluarga Jung, burung burung bernyanyi indah diatas dahan pohon dengan nada C tenor dan ketukan 3/4 (?)
keluarga Jung sedang asyik menikmati sarapan mereka di taman belakang. Jung Jaejoong, sang nyonya, sedang asyik memanggang roti dengan apiknya. Jung Yunho, sang tuan, sedang memandangi istri tercintanya dan sang anak, Jung Shinbe (nindi) sedang asik ngupil dengan nikmatnya.
Roti pun selesai dipanggang, jae dengan rapi menata piring dan makanan di meja bundar bertaplak hijau itu. Saat mereka akan menyantap hidangan pagi itu, tiba tiba
DOK DOK DOK
seseorang mengetuk pintu rumah mereka dengan kasar, kontan ketiganya kaget dan langsung menuju pintu depan.
Sesampainya disana, ternyata pintunya udah copot dan berdiri seorang wanita muda yg memasang tampang jutek sambil mewek.
"yah! Jung yunho! Kau....tak kusangka kau dan jae...*terisak isak* kalian bahkan sudah berbuah..", wanita itu menunjuk congor Shinbe.
"Rena-ahh..aku, tak bermaksud mengkhianatimu, aku hanya..", yunho terbata bata menghadapi wanita yg bernama Rena itu.
"hanya apa? Hanya karna dia lebih cantik? Kau bilang..kau akan mencintaiku selamanya dan tak akan meninggalkanku, tapi nyatanya..? DUA PULUH BULAN KAU MENINGGALKANKU..tega sekali !", nafas Rena naik turun karna emosinya.
"rena..mianhamnida, chongmal mianhae..aku..butuh seseorang yg bisa memberikanku keturunan..",ucap yunho lirih
"jadi karna itu kau memilih pria brengsek itu?", rena kini menunjuk congor jae dengan jempolnya (?)
"JELAS..aku bisa ngasih yunho anak, sedangkan kau, mandul..",balas jae sinis balik menghunuskan kelingkingnya di congor rena
"appa..wanita ini..pacar lama appa ? Yah! Kau! Jangan ganggu orang tuaku!",tak segan segan Shinbe turut mengacungkan jari tengah ke hidung rena
merasa tersinggung, rena menusuk hidung shinbe dengan jempolnya, hingga memerah
"aww...kurang ajar..", shinbe membalasnya dengan menonjok gigi rena.
Dan pertengkaran pun tak terhindarkan antara rena dan shinbe, sedangkan yunjae hanya terdiam melihat kedua petarung
"OMO~", pekik jae
"napa, jae?",tanya yunho kaget
"yun, kekamar sekarang yok! Cepet! Gak tahan lagi nih..",ucap jae sambil menarik tangan yun ke lantai dua.
"eh, sekarang? Hehe, oke deh kalo itu mau kamu", merekapun masuk ke kamar dan menutup pintu.
Diruang tamu, pertarungan semakin sengit, sodara sodara. Rena mengeluarkan jurus strawberry bell'nya dan shinbe membalasnya dengan kamehameha, sehingga membuat ruangan berantakan dan percikan api menyala disana sini
"inilah dia,jurus pamungkas, kepalan halilintar..",shinbe menghantamkan kepalan api ke tubuh Rena dan membuat wanita itu nyaris terjatuh namun spontan shinbe menolong dan menahan tubuh rena dari jatuh. Mata mereka saling bertatapan,wajah dan tubuh mereka memanas tiba tiba
"kau..tak apa apa?",tanya shinbe
"g..gwaenchana..gamsahe!",
jawab rena gugup
"ada apa ini?",tiba tiba jae yg hanya memakai celana jins alias topless turun kebawah mengagetkan momen kedua petarung. Jae geleng geleng kepala melihat kompor yg meleduk leduk akibat jurus jurus itu. "bersihkan ya, awas kalau tidak!",jae pun kembali ke kamarnya
'oh pantes aku kepanasan, ternyata karna kompor toh', batin kedua wanita muda itu
"eung..rena-sshi..sebenernya..aku..",shinbe berkata terbata bata
"ah..iya..aku..juga..sebenernya..", rena seperti menangkap maksud shinbe, keduanya saling bertatapan dan mengembangkan senyum penuh pengertian
"rena-sshi...", shinbe melangkah mendekati rena dengan tatapan misterius
"gadis kecil, kau..ternyata cukup nakal ya!", rena pun tersenyum aneh pada shinbe.
"tentu, daripada bertengkar begini, kan mending juga kita ngintip ummappa lagi em'el ! Kekekeke", tawa shinbe mesum
"setuju, aslinya aku juga penasaran sih, sehebat apa sih si jaejoong itu sampai yunho meninggalkanku. Kan kalo aku nontonin mereka em'el , mungkin bisa di terapin..hehehe", rena terkekeh geli
"apa ? Kamu mau nyontek style umma untuk nyervis appa ya ? Terus kamu mau menggaet appa ! Gitu??", tawa shinbe lenyap dan terganti dengan tatapan amarah.
"eh buk..bukan begitu, babe !", ingkar rena 'padahal memang iya', batinnya dalam hati
"aku udah nyerah deh ama yunho, aku mau cari cowok lain aja!", ujar rena meyakinkan
"wokeh kalo begitu, mari kita pergi keatas.", keduanya pun mengendap endap ke kamar yunjae.
"rena-sshi...kalo cuma ngintip, rasanya kurang menguntungkan!", bisik shinbe
"eungg...maksud kamu ?", tanya rena penasaran.
"kenapa gak sekalian kita rekam aja tuh kegiatan mereka. Kan bisa untung besar kalo dijual video bokepnya. Kekekekekeke", ide licik mencuat dari otak mesum shinbe.
"ahh...iya ya! Kau benar, kebetulan aku bekerja di perusahaan disk publisher. Dan..ya, gampang sekali untuk menyebar luaskan video bokep paling indah sepanjang masa, Yunjae Rated.. Hwahahahaha, kita bisa kaya mendadak, baby!", rena pun mendukung ide gila shinbe
"yah! Namaku Shinbe, Jung Shinbe. Okeklagh kaklogh beg..beg..beg..begitu, aku ambil handycam dulu ya!", shinbe pun pergi ke kamarnya.
'hmm...lebih mantep lagi kalau di cetak ulang dengan versi blue-ray, lebih mahal dan mudah mudahan best seller. Kekekeke, yun, aku rela kehilanganmu asal pundi pundi emasku numpuk terus. Hahahahaha', batin rena puas
setelah kembali dengan handycam, merekapun mulai mencari lubang strategis di lobang pintu kamar yunjae
"shinbe, tadi kan jae udah buka baju, apa menurutmu kita terlambat ?", ujar rena pelan yg sama sekali tak mendengar suara gerakan, erangan, desahan dan rintihan dari dalam kamar.
"ah, tenang saja ! Ummappa kalo em'el suka kalap, gak inget inget waktu, sering beronde ronde. Mungkin ini lagi preparation ronde kedua. Kekekekeke", shinbe pun menyalakan handycam'nya dan beruntung lobang konci pintu kamar yunjae gede sebesar bola kasti jadi cukup besar untuk handycam, tapi rupanya tak cukup besar untuk mata kedua gadis itu
"ihh, sanaan dikit dong, kaga ngeliat neh!", rena menggusur gusur tubuh shinbe
"wegh, kaga bisa! Udah pewe saya!", saat melihat ke layar kamera, mereka sadar tak ada satu orang pun diatas kasur.
"he? Kemana mereka?",tanya rena kaget. "omo~ jangan jangan..",
"ya! Gak salah lagi ! Mereka em'el di kamar mandi !", tukas shinbe lugas
"aigoo...ini temuan besar! Pasti jadi favorit! Ayo cepat kedalam!", rena segera membuka pintu kamar yunjae dan keduanya mengendap endap ke pintu yg bertuliskan "bathroom <3 "
dari luar mereka mendengar
"ahh..yun...cepetan..disebelah sini...ahhh..geser dikit lagi, masuk dikit dong..ahhhh ya....disitu....", desahan suara jae terdengar lumayan jelas dan membuat kedua gadis itu menegang seketika.
"ahhh....jae....aku...gak tahan lagi......ahh...keluar ya.....", disusul suara yunho yg menggebu gebu
dengan cepat keduanya membuka secuil pintu kamar mandi yang tak terkunci
'kkkk...akhirnya, impianku nonton ummappa meking lop kesampean juga..hahaha', batin shinbe sebelumnya
'hahahaha..gak cuma kaum muda, tapi juga ahjumma, ahjusshi, noona, bapak bapak ibu ibu siapa yang punya anak, pasti bakal suka dengan Yunjae Rated, kyahahahaha', rena membatin pula sebelum mereka melihat ke layar handycam, dan terlihat disitu........
Yunho sedang nungging disamping WC sambil nutup idungnya, tangan kanannya memegang sikat WC dan menggosok gosok ke dalam closet yang kotor dan baunnya ampun ampunan
sedangkan jaejoong, duduk di tepi bath up, memegang selang air.
'WAT DE PAKKK...!!!', jerit shinbe dan rena dalam hati dan keduanya jatuh lemas.
"siaran langsung...siaran langsung...", shinbe terus menggumamkan kata itu
"best seller...best seller..", rena terus mendengungkan impiannya yang pupus begitu saja.
-end-