Apr 06, 2018 20:15
Betapa sedihnya aku hari ini, jumat 6 April 2018. Pagi yang biasa, aku berangkat kerja dari rumah jam 6 pagi, menjadi nebengers di mobil ayahku. Dan di jalan baru sadar kalau handphoneku tertinggal di rumah. Ya sudahlah aku pasrah, gak apa2 sehari ini gak bawa handphone. Kemudian adikku menelepon handphone ayah, menawarkan untuk mengantar ke kantorku. Kukatakan nanti aku yang akan komunikasi ke dia. Walaupun sebenarnya sudah tak masalah sehari ini tanpa handphone.
Tiba di kantor pukul 7 pagi. Lumayan lapar. Cek stok makanan simpananku di kulkas kantor, dan ada yang sudah tak layak makan sebagian. Yaaaaah buru2 aku buang supaya tidak mencemari lingkungan si kotak dingin.
Dengan sariawan yang menghiasi lidah membuatku juga tak nafsu makan karena kesakitan, jadilah sarapanku pagi ini susu kotak sebanyak 250ml.
Pukul 7.30 aku bersiap hunting harta karun arashi lagi. Dan Jeng jeng jeng Harddisk eksternalku Si Sigit (Merk yg disamarkan.. hahaha) yang bertera tak terdeteksi di Window Explorer. Paniklah aku. Kucoba cek Safe Remove Hardware, terdeteksi, meskipun tampilannya tidak seperti biasanya, seperti ada yang kurang. Ditambah lagi lampu indikator harddisk, mati. Aku coba safe Remove, lalu aku coba colok lagi ke beberapa slot USB yang ada di PC. Hasilnya SAMA. Lampu indicator mati, dan tidak terdeteksi di window explorer. Jantungku berasa ngelos. Seluruh harta karun arashiku, dan file2 pribadi lenyap begitu saja, total lebih dari 1TB.
Ku tanya temanku perihal kejadian yang aku alami, sarannya adalah, coba datangi tempat pembelian HDD tersebut. Dan jika diingat2, HDD ini belum lama aku beli, tahun 2017 lalu, dan pastinya masih dalam masa garansi.
Kuputar otakku. Dusnya memang ada di rumah, tapi kwitansinya entah di dusnya atau tidak. Aku peasaran. Jadi gak tenang.
Akhirnya aku pulang, cari dus plus kwitansi, sekalian ambil handphone.
Singkat cerita, siangnya aku ke toko tempat membeli HDD, yang kebetulan ada tempat service komputer dan lain2 juga, aku coba cek lah ke sana. Setelah dicek, dibilang lag kalau disk nya kena. Habis semua. File gak bisa diselamatkan. Karena masih masa garansi, palingan dari sigit nya bisa ditukar dengan barang yg baru. Tapi tidak dengan filenya.
Kalau mau recover data, bisa coba di tempat khusus recover data, tapi harganya mahal. Bisa 2 jutaan. Lebih mahal dari HDDnya.
Lemaslah aku. Yg penting itu kan padahal datanya. Dapet barang baru tapi data yang udah lebih dari 5 tahun hilang semua, nyesek.
Masih belum mengambil keputusan, apakah aku recovery atau ngga datanya. Mahal sekali. Aku kumpulin uang dan keberanian dulu deh.
terima kasih banyak sigit, tak kusangka kamu serapuh itu jika dibandingkan dengan HDD milikku lainnya yg kubeli lebih dahulu kurleb 1 tahun sebelum kamu. Padahal pemakaiannya berbarengan, diperlakukan sama juga, tapi kamu lebih rapuh dari yang orang gembar gemborkan. Service centermu di area rumahku juga hanya melayani penggantian barang (atau emang semua merk HDD begitu ya?) untuk recovery datanya HDD harus dikirim ke singapura. Ya ampun, cinta... Jauh... Mahal... belum tentu balik lagi (katanya sih malah gak ada yg balik ke indonesia, baik data maupun HDDnya).
curhat