the sky and the sea

Sep 18, 2011 21:19


Kau pernah berada di pantai pada saat sore hari, pada saat matahari terbenam?

Bayangkan dua orang yang berbeda. Satu orang menyimbolkan laut, dengan matanya yang terlihat seperti laut yang bersinar. Dengan kelakuannya yang terlihat tenang walaupun ia sedang marah sekalipun, dengan rambut hitam legamnya, dengan kulitnya yang terlihat terbakar seperti matahari. Satu orang lagi menyimbolkan langit sore yang diterangi matahari-oranye terang yang begitu indah, dengan rambutnya yang merahnya terlihat terang di bawah sinar matahari, kulitnya yang pucat, dan kelakuannya yang cepat mendung.

Langit dan laut disatukan oleh matahari terbenam yang bersinar, yang menghubungkan keduanya. Tapi matahari yang terbenam tidak bertahan selamanya. Bahkan tidak selama itu. Matahari itu setiap detiknya mulai disembunyikan oleh laut, sampai akhirnya menghilang dari horizon. Pada saat itulah langit mulai berubah gelap dan laut pun mulai berhenti jadi indah. Laut pun terlihat menyeramkan dengan warna hitam kelamnya, seakan sanggup menelan daratan; sedangkan langit akan mulai terang begitu bintang dan bulan bermunculan.

Ini adalah cerita tentang dua orang yang berbeda, yang disatukan oleh sebuah 'matahari'.



Tidak ada orang yang menyukai replacement. Orang yang menyukai pengganti adalah salah satu dari dua tipe. Antara ia ingin menjilat atau ia mengenal pengganti itu-dan kadang, ada dua kategori lagi: pengganti itu tidak bersikap seperti brengsek dan orang itu berasal dari tempat yang sama dengan si pengganti; tapi kedua kategori ini jarang terjadi. Snafu melihat dua orang pengganti tim skuadnya yang dua-duanya mati dan satu yang lain yang tidak termasuk skuadnya. Dan ia sama sekali tidak dapat menemukan kenapa ia harus beramah-tamah kepada ketiganya.

Maka dilemparkannya sepatu dan helm itu ketika salah satunya mendekat kepada kasur yang tidak seharusnya ditempati-karena pemiliknya sudah berkeliaran di alam baka. Ia tersenyum, miring. Perlakuannya jelas-jelas menyatakan bahwa ia tidak akan berbasa-basi dengan para pengganti. Karena para pengganti kebanyakan hanyalah sekelompok bocah yang beranggapan, dengan membunuh tentara Jepang, maka mereka akan membuat orangtua mereka bangga.

Mereka tidak tahu apa perang itu. Bagaimana, perlahan-perlahan, perang membuat seseorang yang baik menjadi rongsokan yang hanya dapat berpikir satu perbuatan, membunuh. Snafu telah melihat berbagai orang perlahan-lahan berubah menjadi itu, dan proses itu tidak pernah cantik.

Dan ia menatap ketiga pengganti itu, dan berpikir, ini akan menjadi menarik.



Peleliu datang dan pergi begitu saja. Ia jatuh dan Eugene menyelamatkannya. Kalau bukan karena bocah yang beraksen southern itu, ia tidak akan mungkin bertahan sampai sekarang. Tapi skippernya pergi mengikuti letnannya. Keduanya selalu terlihat begitu tak terpisahkan, bahkan sekarang, menuju kematian sekalipun, mereka mengikuti satu sama lain. Dan, dua dari tiga pengganti itu juga pergi-satu, Oswalt, untuk selamanya; dan yang lain, Leyden, untuk sementara.

Ia menatap matanya yang tidak mempunyai semburat kuning sama sekali, dan melirik ke arah Sledgehammer-nama yang diberikan Snafu kepadanya, dan Snafu cukup bangga untuk dapat memberikannya-yang tertidur di kasur miliknya sendiri, wajahnya menoleh ke arah kain tenda yang usang. Dan ia bertanya, are my eyes yellow?-dan mulai meracau soal heebie jeebies. Sledgehammer hanya memutar mata dan mengoreksi dengan nada jengkel, kalau yang dimaksudkannya hepatitis dan bukan heebie jeebies, dan ia tidak (akan) mempunyai penyakit itu.

Ia diam dan De L'Eau datang, mengatakan kalau ia akan pergi. Ke tempat lain. Ke suatu tempat, yang bukan disini.

Snafu melirik Sledgehammer, yang menatapnya balik, dan terdiam. Sledgehammer-Eugene-telah menyelamatkan nyawanya. Tanpa keberadaan Eugene, ia tidak mungkin berada disini. Tanpa Eugene, ia mungkin akan menjadi satu dari tubuh yang tergeletak di lapangan udara Peleliu, dan ia terhenyak. Ia menatap mata cokelat tua itu dengan matanya yang berwarna menyerupai laut, dan bersinar seperti dikilaui matahari. Ia terdiam, dan ingat bahwa ia dapat mencegah Eugene untuk menjadi rongsokan yang hanya dapat membunuh.

Dan ia akan melakukannya.



Okinawa datang dan pergi. Bill Leyden datang kembali hanya untuk terkena ledakan untuk kedua kalinya. Dua orang replacement, Hamm dan Peck, satu datang hanya untuk dipermalukan dan satu datang untuk menjadi mayat lagi. Ia terdiam, dan mengingat apa yang menyebabkan kedua replacement itu pergi hampir bersamaan-pertengkarannya dengan Eugene. Di tengah-tengah hujan yang terus menerus turun, ia menoleh ke arah komradenya itu, yang terdiam, tertidur di sebelahnya, siap dibangunkan ketika giliran menjaganya tiba.

Ia terdiam, dan membayangkan bagaimana kalau sampai Eugene terluka. Terkena tembakan yang merobek daging dengan mudah, atau terkena ledakan yang membuat tubuhnya penuh luka bakar. Ia menatap Eugene dan membayangkan apa yang terjadi ketika komradenya ikut pergi. Burgin jarang bersama mereka, ia terlalu sibuk dengan garis depan. Maka ia tidak akan punya waktu untuk mengurus segala omong kosong Snafu yang terus menerus minta diperhatikan.

Eugene memerhatikan. Dengan pandangannya yang menatap tajam dan pipanya yang terjepit di antara bibirnya. Eugene mendengarkan. Di tengah-tengah pandangannya yang melirik ke sekeliling lalu kepada alkitabnya kembali, sebelum menulisi entah-apa di dalam sana. Snafu tidak pernah bertanya, dan Eugene tidak pernah bicara. Tapi, entah sejak kapan, keduanya mempunyai kemampuan untuk mengerti satu sama lain. Ketika bola mata berwarna cokelat itu berputar untuk memandang ke dalam bola mata yang warnanya menyerupai laut, dan keduanya mengerti, begitu saja, perasaan mereka masing-masing.

Snafu mengingat apa yang dibicarakan ibunya saat kecil, saat ia bertanya bagaimana ibunya dapat mencintai ayahnya. Dan ibunya menjawab, "Hal itu hanya terjadi." Ia ingat betapa tidak puasnya ia dengan jawaban itu. Ia ingat bagaimana ia tidak mengerti apa yang dimaksud ibunya. Dan Snafu menggerakkan tangannya untuk menyentuh wajah Eugene yang basah dan berpikir,

Hal itu hanya terjadi.

Ia mengelus kulit Eugene yang basah perlahan dan berharap ia tidak akan kehilangan Eugene Sledge yang pertama ia temui.



Ketika perang berakhir, ada suatu pertanyaan di dalam hatinya. Ketika mendengar Amerika menjatuhkan bom ke dua kota di Jepang, Hiroshima dan Nagasaki, ada satu pertanyaan yang mengganggu Snafu begitu lama tapi ia tidak pernah punya orang yang tepat untuk ditanyai: kenapa sekarang? Kenapa tidak sedari dulu? Agar nyawa-nyawa dari tiap tentara mereka tidak melayang-kenapa harus sekarang, ketika begitu banyak orang yang sudah menjadi 'pahlawan'?

Ia menenggak langsung bir yang berada dalam botol hitam yang diberikan Mac-si officer yang sebenarnya membuat Snafu sebal setengah mati itu-dan menatap ke arah Eugene, dan siluet pipanya yang samar-samar terlihat berbeda dengan kegelapan malam. Kepada Burgin, yang perlahan-lahan berjalan menjauh dan beralasan kalau perutnya terlalu lapar untuk hanya duduk-duduk diatas batu dan minum-minum saja.

Dan ia memanggil, "Gene."

Eugene menoleh ke arahnya.

"Terima kasih."

Snafu tidak tahu apa yang terjadi setelahnya selain Eugene menunduk, pipanya terlepas dari pegangannya dan botol bir yang pecah di sekitar tempat dimana kaki Snafu berpijak, karena Eugene memutuskan untuk menciumnya dan baginya itu sudah cukup. Namun ia mengingat lagi fakta bahwa perang sudah berakhir dan tanpa perang, ia tidak akan mengenal Eugene, dan Eugene akan pergi dan menikahi seorang gadis, dan Eugene akan kembali ke rumahnya yang luas dan-

Ia terdiam, dan memutuskan untuk memanfaatkan momen itu sebaik-baiknya.



Ketika Burgin melangkah turun dari kereta setelah Snafu mengucapkan kalimat terima kasih paling buruk yang pernah ada di sejarah manusia, Snafu sadar kalau semua itu akan berakhir. Ia menyadari dan mengetahui hal ini akan terjadi, tapi selalu mengacuhkan fakta itu sampai sekarang. Perlahan ia menoleh ke arah Eugene, yang terlihat tenang. Dan ia berpikir. Eugene tidak akan cocok dengan Louisiana. Dengan rumahnya yang rongsokan. Dan ia, Merriell Shelton, tidak akan cocok dengan Mobile, Alabama-dengan rumah Eugene yang terpoles bagus.

This will end, right, Gene? Then tell me-how?

Dan ia tahu, begitu saja, kalau ia memang harus pergi.



Ketika kereta berhenti di stasiun Louisiana, Snafu menatap Eugene yang tertidur di seberangnya. Ia menyadari betapa buruknya ia dalam perpisahan. Ia menyadari kalau semua ini memang dari awal akan berakhir begini. Dengan salah satu dari mereka pergi dari yang lain. Ia menatap Eugene seakan sedang berusaha menyalin figur yang sedang tidur dengan sangat lelap dan tenang itu kedalam kepalanya, seakan ia membuat kopi dari Eugene di kepalanya, agar ia tidak berusaha mencari bocah dari Mobile, Alabama, yang rambutnya berwarna oranye terang seperti langit sore.

Ia mengambil barang-barangnya dan mulai melangkah pergi. Snafu tahu bagaimana Eugene akan kesal mengetahuinya pergi tanpa mengatakan apapun. Ia menghentikan langkahnya, sebentar. Ia ingin menoleh. Biarkan ia menoleh untuk terakhir kalinya.

Tapi kakinya bergerak dan ia melangkah turun dari kereta itu, meninggalkan Eugene Bondurant Sledge di belakangnya, namun masih membawa perasaan yang akan menghantuinya sampai kapanpun.



-Ini adalah cerita tentang dua orang yang berbeda.

Pada suatu hari, ada seorang pemuda yang bermata seperti laut yang bersinar. Ia terduduk di dalam tendanya yang pengap di tengah-tengah tempat yang sekarang dilupakan. Lalu ia jatuh cinta kepada seseorang yang singgah ke bawah naungan tendanya, yang rambutnya menyerupai langit sore. Pemuda pendatang itu menyelamatkan hidupnya, dan pemuda yang bermata menyerupai laut dapat melakukan apa saja untuk mempertahankan secercah cahaya matahari pada pemuda yang lain. Mereka melindungi satu sama lain, tahu setiap gerak tubuh dan raut wajah satu sama lain, mengerti perasaan satu sama lain dengan hanya memandang.

Pada suatu hari ada seorang pemuda yang mencintai pemuda dengan rambut menyerupai langit sore, dan senyumnya adalah sebuah pemandangan terindah yang pernah ia lihat.

Tapi seperti matahari terbenam yang perlahan berakhir, kisah mereka juga berakhir. Dalam kegelapan malam, dan cahaya bulan yang memantul pada air.

Previous post Next post
Up