Dan Pada Akhirnya Semua Bahagia

Jun 21, 2014 09:20

Saya jelasin dulu situasinya:

Saya punya sepupu ---> N
Dulu dia pacaran sama ---> S
Kemudian S selingkuh sama ---> B
N sempat hancur tapi akhirnya dilamar oleh pria baik yang sudah dua tahun menunggunya ---> R

Kata teman saya Billa yang kenal sama S dan B, "Ya udahlah, pada akhirnya semua bahagia kan."

Yup, betul. Pada akhirnya semua bahagia sendiri-sendiri, terlepas dari permusuhan N dan S yang sempat menjadi trending topic kampus mereka (karena keduanya adalah orang-orang elite di kampusnya dan punya basis massa pendukung yang besar). S dan B (yang kini juga sudah menikah) hidup bahagia, N dan R juga bahagia. Banget, malah. Kayaknya N bersyukur banget nggak jadi sama S.

Entah ya apakah S bakal seumur hidup merasa bersalah pada N. Tapi ... dia sudah bahagia sama B. Udah punya anak juga.

Masa lalu nggak usah diungkit-ungkit lagi ketika semua sudah bahagia, baik yang bersalah maupun yang dirugikan. Kalau terus-terusan memikirkan benang kusut di masa lalu itu, yang ada malah stres sendiri, nggak bisa menikmati dan mensyukuri apa yang dimiliki sekarang.

Saya membayangkan seandainya N masih dendam terus sama S dan pengin ngancurin keluarga S dan B. Tentu N nggak akan pernah tenang seumur hidupnya, dipenuhi dendam dan kebencian, gelisah setiap saat dan nggak bisa menikmati kebahagiaannya sendiri dengan R.

Untungnya, dia tidak begitu.

Ya udahlah, pada akhirnya semua bahagia. Saya yang nonton dari luar pagar pun merasa lega. Selalu ada hikmah di balik setiap kejadian, iya kan?

*Racauan setelah tanpa sengaja sampai ke profil Fb B dan S

like

Previous post Next post
Up