Katarsis Kegelisahan the S-thing (6) - Seminar

Nov 30, 2013 00:10

Akhirnya, pada hari Rabu kemarin saya melakukannya--seminar proposal.

Waktu saya masih pakai judul saya yang lama (baca Katarsis 5), saya gelisah sekali memikirkan seminar. Bahkan saya pernah memimpikannya--ya, saking gelisahnya, saya seminar di dalam mimpi!

Sistem seminar di jurusan saya adalah dengan undian. Dosen seminar masuk, ngambil undian yang isinya nama anak-anak sekelas, terus nama siapa pun yang keluar harus seminar. Jadi, semua anak harus sudah siap ketika kelas seminar.

Tapi ternyata undian itu cuma berlangsung pada beberapa minggu pertama seminar. Alhasil, kegelisahan itu paling menjadi-jadi saat minggu-minggu pertama tersebut. Mungkin sekitar dua minggu pertama seminar itu saya selalu memelajari dulu proposal saya sebelum masuk kelas, takut nama saya keluar hari itu. Meskipun materinya sudah matang di kepala, tetap saja saya merasa wajib untuk terus belajar agar tidak terjadi pembantaian berdarah. Barangkali ketidakyakinan saya terhadap judul yang pertama itulah salah satu faktor mengapa saya tetap belajar dan belajar terus sebelum seminar.

Namun, semakin ke sini saya semakin malas baca lagi. Pertama, karena saya disibukkan dengan banyak hal lain. Kedua, karena sistem undian sudah tidak berlaku saking banyaknya teman yang mengajukan diri sehingga daftar maju seminar sudah ada dengan sendirinya. Dan ketiga, saya sudah pasrah. Whatever happens, happens.

Seminar saya hari Rabu kemarin nyaris tanpa persiapan. Biasanya yang maju seminar kan cuma dua orang, tapi hari Rabu itu saya jadi yang ketiga karena presentasi dua orang sebelum saya terlampau sebentar sehingga jam kuliah seminar masih sisa setengah jam. Jadilah saya maju--untung saya bawa bahannya.

Saya nggak belajar, baca ulang pun enggak. Bukan karena saya nggak punya feeling sedikit pun akan kemungkinan maju hari itu. Saya cuma males baca lagi, mengingat sudah dua minggu terakhir saya betul-betul bergelut total dengan proposal itu (baca Katarsis 5). Bahkan proposal dan segala tetek bengeknya baru kelar pada hari Senin. Semuanya masih segar banget di kepala, meskipun bikinnya ngebut to the max.

Seminar dimulai dengan presentasi standar. Saya membacakan apa yang tertulis di Power Point saya sambil menjelaskan apa yang perlu dijelaskan. Barulah setelah Bab I-III selesai saya presentasikan, kesempatan untuk bertanya pun dibuka.

Pertanyaan dari teman-teman bisa saya jawab dengan baik, saran-saran dari mereka juga menjadi masukan yang bagus. Lalu tibalah saatnya sang dosen bertanya.

Saya nggak begitu ingat detailnya, yang jelas saya ingat betapa: 1) Saya bertahan habis-habisan (baca: ngeyel-ngeyelan) dengan tingkat defense maksimal 10000/10000; dan 2) Saya nyerocos sangat cepat sampai dosennya bilang, "Kamu ngomong cepat banget, nanti teman-temanmu bingung" (yang disambut tawa teman-teman saya).

Saya berusaha untuk tidak berargumen kosong. Semua pertanyaan dosen itu saya jawab dengan sebaik-baiknya dengan memiliki dasar yang kuat. Alhamdulillah, strategi defense seperti itu sukses. Setiap attack bisa saya tangkis dengan penjelasan yang cukup memuaskan beliau, walaupun saya tentu saja wajib mengendalikan diri agar tidak melancarkan counterattack.

(Ya, seminar kemarin itu saya seperti berada di battle sungguhan, jadi tak apalah memakai istilah-istilah tempur.)

Tapi alhamdulillah, saya cukup berhasil. Memang ada cukup banyak revisi yang harus saya lakukan, tapi itu tidak masalah. Secara umum, saya puas berhasil mempertahankan proposal saya. Yang menjengkelkan malah seorang teman saya, yang bilang proposal saya yang ganti ini "nggak keren" kalau dibandingkan dengan proposal saya sebelumnya karena penelitiannya jadi "biasa". Saya jengkel sih, tapi ya sudahlah. Euforia "memenangkan pertempuran seminar" masih lebih dari cukup untuk menutupi kejengkelan tersebut. Lagi pula, insyaaLLah niat penelitian saya kali ini memang untuk memberi manfaat lebih dalam bidang ilmu perpustakaan. This is not about cool or not cool; this is all about useful or not so useful.

Semoga saya benar-benar bisa menyelesaikan proposal ini sampai skripsi, aamiiin.

like, me

Previous post Next post
Up