single forever

Sep 15, 2009 11:08

SINGLE FOREVER

Read this sentences carefully : "Baik atau buruknya suatu hubungan (teman, berpacaran / pranikah, atau pernikahan), tergantung dari siapa saja yang terlibat dari hubungan itu."

Kita lihat pada ayat dibawah ini, ayat yang mengawali tentang relationship antar manusia. Kejadian 2 : 18 TUHAN Allah berfirman: "Tidak baik, kalau manusia itu seorang diri saja. Aku akan menjadikan penolong baginya, yang sepadan dengan dia." King James Version : And the LORD God said, It is not good that the man should be alone; I will make him an help meet for him. Jika manusia seorang diri / Alone : Tuhan katakan itu "Tidak Baik". Seorang diri = alone /sendirian, bukan single. Manusia yang Alone artinya : sendiri saja, eksklusif, terisolasi, menyendiri, tersendiri, tidak ada teman. Ini adalah kondisi yang tidak baik.

Mengapa TIDAK BAIK jika manusia seorang diri saja ?? Here’s the reason : 1. Karena KASIH. Sifat dasar dari kasih adalah MEMBERI, to give. God is Love, jadi supaya Tuhan bisa mengasihi maka Tuhan menciptakan manusia agar Tuhan bisa mencurahkan kasihNya. 2. Karena untuk memperoleh keturunan, maka harus berpasangan dengan lawan jenisnya. 3. Karena talenta dan kemampuan kita dapat dikembangan sendirian saja. Tetapi untuk mengembangkan Karakter, diperlukan orang lain! Betul khan? You see guys? It’s not good for a man to be alone (sendiri, eksklusif, menyendiri, tidak berteman)

SINGLE artinya: tunggal, whole, utuh, complete, terpisah, unik (English Dictionary), whole, unique, undivided. Tuhan tidak bilang : It’s not good to be single, tapi yang Dia bilang : It’s not good to be alone. Adam = adalah pribadi yang Single, artinya complete, utuh, sempurna. Dikatakan "Allah melihat segala yang dijadikanNya itu sungguh amat baik". Ini berarti Adam adalalah pribadi yang utuh, single, complete, and nothing wrong with Adam as his person. Tidak pernah dikatakan bahwa Adam sibuk mencari pasangan untuk mengisi kekosongan jiwanya. Tidak !! Yang tercatat adalah : Adam mengusahakan dan memelihara Taman Eden, termasuk kerjaan yang mahaberat, yaitu memberi nama segala mahkluk hidup yang ada di bumi. Begitu sibuknya dia, sampai Adam enggak sadar kalo dia perlu teman. Tuhanlah yang bilang, bahwa "It’s not good for a man to be alone". Adam sibuk, concern dgn pekerjaannya sehingga dia tidak merasa membutuhkan teman. Inisiatif berpasangan, justru datangnya dari Tuhan. Perhatiin deh, pada saat Adam setia menjalankan panggilannya, maka Tuhan kasih bonus yaitu Pasangan Hidup. Nah, Anda udah pada setia belom nihh? Bila kita setia, maka yang terbaik pasti Tuhan sediakan buat kita.

Waktu Tuhan menciptakan Hawa, wanita diciptakan BUKAN untuk membuat Adam menjadi complete. Why? Krn Adam sudah complete sejak sebelum dia ketemu wanita. Tujuan penciptaan wanita, sebagai penolong bagi Adam. The Lord said, "I’m going to make him a helper". Ilustrasi nya gini : Untuk mengangkat meja sendirian, bisa dilakukan. Tetapi dengan adanya penolong, maka akan membuat segala sesuatu menjadi lebih mudah, right?.

‘SINGLE’NESS

Guys, Kapan kita tahu bahwa kita siap untuk menerima pasangan? Yaitu pada saat kita merasa tidak membutuhkan pasangan, karena disitulah kita merasa Complete. Adam telah membuktikannya. Hawa datang bukan pada saat dia sedang sibuk sana-sini mencari pasangan. Tuhan memberikan pasangan, justru pada saat Adam ada dalam kondisi terbaik, saat sedang complete, utuh, single dan menikmati panggilannya.

Singleness, adalah suatu tahapan yang harus dicapai oleh setiap orang yang akan menikah. Hanya orang yang SINGLE, utuh - complete - matang - unik - secure - aman, hanya Single person yang siap masuk ke dalam arena pernikahan. Sebab pernikahan seharusnya terjadi antara two single persons, antara laki-laki yang utuh dan wanita yang utuh. Tetapi seringkali faktanya, pernikahan terjadi antara dua orang yang saling tidak utuh, yang saling mencari keutuhan dari diri pasangannya masing-masing. Ilustrasinya gini : Ada dua gelas berisi air yang tidak penuh, diibaratkan sebagai seorang individu. Pada masa pra nikah, seringkali seseorang berkata "ohh…, kekasih saya adalah orang yang bisa memenuhi hidup saya" atau "bersama dengan kekasih saya, hidup saya menjadi utuh / complete". Faktanya adalah : setelah yang gelas yang satu mengisi gelas yang lain, apa yang terjadi? Maka salah satu dari gelas itu akan menjadi kosong!

Temen2, pernikahan tidak akan menjadi baik kalau ternyata kita mendapatkan orang yang tidak single / tidak complete / tidak utuh. Perbuatan yang salah, jika kita mencari seseorang yang bisa mengisi kekosongan dalam hati kita. Bahkan, beberapa diantara kita mungkin udah mulai mencari-cari orang lain yang bisa mengisi kekosongan dirinya, sejak dari kecil…!! SMP mungkin? Lebih parah lagi, ada tipe orang yang pacaran hanya untuk memuaskan egonya, dengan kata lain dia bangga kalau jumlah pacarnya banyak, bangga disebut playboy/playgirl, padahal pacarannya hanya main-main saja. Sudah begitu, pasangannya ‘beda kiblat’ pula alias tidak seiman. Tidak bisa dipungkiri, memang kita senang bila banyak orang yang senang dengan kita, tapi dengan gonta-ganti pasangan hanya untuk iseng atau mendapat predikat saja sama sekali bukan pacaran yang diinginkan Tuhan sesungguhnya. Lagipula, banyaknya jumlah pacaran yang pernah Anda alami tidak berkorelasi dengan kedewasaan kamu lho… Ada tipikal orang yang udah berpuluh-puluh kali pacaran, tapi tetap tidak tahu sebenarnya pacaran yang baik itu bagaimana. Mereka tidak tahu bahwa seharusnya memperlakukan pacar itu dengan baik dan hormat. Tapi mereka menganggap ajang pacaran itu sebagai pelampiasan nafsu belaka. Jadi, jangan heran kalau tipikal orang macam ini masih tidak stabil, obral janji belaka, sementara pasangannya sendiri tetap sayang padanya meski selalu disia-siain. Apa yang terjadi? Selain jelas kasihan pasangannya, tipe orang yang tidak stabil itu tetap tidak merasa salah karena merasa "Banyak kok yang mau sama gue, kalo elu gak tahan, ya pergi aja." INGAT: Kesombongan (Hubris) adalah awal kehancuran. Sekarang mungkin belum terasa, tapi sesungguhnya apa yang kamu perbuat masa muda, yakin deh, akan berefek pada kamu di hari tua.

Matius 22 :39 Dan hukum yang kedua, yang sama dengan itu, ialah: Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri.

Yesus berkata, supaya kita bisa mengasihi sesama kita, baik itu pasangan kita, isteri/suami kita, maka kita harus bisa mengasihi diri sendiri. Tidak bisa mengasihi dirimu sendiri = tentu tidak bisa mengasihi sesamamu manusia. Perlu dicatat bahwa mengasihi diri sendiri: bukan berarti selfish, self center, atau egois, melainkan menjadi utuh, complete, dan Single!

Pernikahan yang tidak baik ialah dua individu yang tidak bisa mengasihi diri sendiri, tidak mengenal dirinya sendiri, tidak bisa menerima dirinya sendiri, tetapi berusaha untuk saling mengasihi. Lihat contohnya di Sinetron.

Beberapa relationship pra nikah atau malah pernikahan, sebetulnya "mengosongkan" diri kita, atau "dries you up", atau membuat kondisi kita menjadi kering, yaitu pada saat pasangan kita berusaha memenuhi kekosongan dirinya. Jika pasangan kita sedikit-sedikit mengeluh "Kenapa sih elo enggak seperti yang lain?", "Kenapa sih badan kamu gak sebagus Pamela Anderson?", "Kenapa sih kamu gak memperlakukan aku dengan hormat?" Pacaran tipe ini selalu menuntut sesuatu dari pasangannya, padahal dirinya sendiri juga punya banyak kekurangan. Menuntut rasa hormat, padahal dirinya sendiri tebar pesona sana-sini, dan tidak menghormati perasaan pasangannya. Ini namanya gajah di pelupuk mata tak terlihat, tapi kuman di seberang lautan tampak. Jelas, hubungan seperti ini gak adil dan gak sehat bagi kedua pihak. Sesungguhnya, kalau kita Single (complete, utuh, whole), maka kita tidak segitu butuhnya diperhatiin, karena kita bisa mengasihi diri sendiri dan siap mengasihi orang lain. Yesus adalah pribadi yang tahu persis siapa dirinya, apa tujuan hidupnya, dan kenapa Dia ada di muka bumi ini. (Yohanes 8:14) I

T’S MORE IMPORTANT TO BE SINGLE

Ilustrasi : Masih mending kalau gelas tadi berisi 50% : 50%. Yang lebih parah, jika yang satu dalam kondisi yang dibawah 50%. Jika individu yang satu tidak bisa memenuhi yang lain, maka pasangannya akan mencari orang lain, yang dianggap bisa memenuhi kekosongan dirinya dan terjadilah perselingkuhan yang berujung pada perzinahan. Lihatlah pada realita yang ada, orang yang tidak utuh/complete/ single menikah dengan yang tidak utuh, maka tinggal menunggu waktu saja dan dalam hitungan jari, tahun2 pernikahan mereka akan segera berakhir.

It’s more important to you to be SINGLE first, then get married. Kalaupun sekarang kita belum get married, yang terpenting kita menjadi SINGLE, maka dengan demikian kita tetap bersukacita. Sebab, orang yang tidak SINGLE, tidak utuh, tidak dapat menguasai dirinya (Amsal 25:28). Bagaimana mungkin orang yang kosong / tidak utuh akan dapat mengendalikan dirinya? Dia hanya bisa mengendalikan sebagian dari dirinya, tidak sepenuhnya. Tentu saja, hanya orang yang Single, yang complete / penuh / utuh, akan dapat mengendalikan hidupnya.

READ THIS : Orang yang tidak utuh/complete, tidak dapat memberikan apa-apa untuk pasangannya karena memang tujuan awal dia mencari pasangan adalah selfish, hanya untuk mengisi kekosongan dirinya sendiri. Pasangan seperti ini hanya akan banyak menuntut dsb. Dia akan mengganggu konsentrasi hidup kita, pekerjaan, karier, bisnis dll. This person will dries you up.

IT’S A WRONG MYTH

Mitos yang keliru ialah : Menikah adalah kunci menuju kebahagiaan, seakan belum lengkap kalau belum menikah. Ini menyebabkan kebanyakan orang sejak muda berpikir untuk mencari seseorang, untuk mengisi kekosongan dirinya. It’s completely wrong, guys. Why ?? Karena kekosongan hidup kita hanya bisa diisi oleh Tuhan. Makanya Tuhan Yesus bilang, "Seek ye first the Kingdom of God ", Mat 6:33.

SEKALI LAGI : HANYA BISA DIISI OLEH YESUS

Banyak orang yang sendirian tapi dia belum utuh/kosong/ sepi, hidupnya banyakdiisi dengan usaha2 utk memenuhi kekosongan dirinya dan menjadi orang yang sibuk sana-sini mencari tulang rusuknya. Cobain sana , cobain sini, lirik sana-sini, jadian sana-sini, putus sana-sini, parah deh pokoknya. Jika dia menikah, bisa jadi dia malah akan merusak pasangannya jika pasangannya adalah orang yang Single. Nahh, jika pasangannya tidak Single/utuh, wahh… akan lebih parah lagi. Mereka akan saling mengeringkan, saling menuntut, saling menyakiti dan tidak dewasa, dan akan berakibat pada ketidak-bahagiaan dan perceraian. Guys, sekali lagi pahamilah, bahwa rasa kesepian dan tidak utuh, TIDAK BISA DIISI OLEH PASANGAN KITA, melainkan hanya oleh Tuhan Yesus.

Justru pernikahan yang sempurna, hanya bisa dilakukan oleh dua orang Single, yaitu mereka yang telah utuh dan complete. Mereka berdua tidak akan saling mengeringkan, tapi saling memberi pujian, saling mendukung, saling menunjang dan tidak saling menuntut.

Remember : Hubungan kita hanya sebaik dengan siapa saja yang terlibat dalam hubungan itu. Tapi YANG PERLU JUGA DIINGAT, JANGAN HANYA MEMBUAT LIST MENGENAI KEKURANGAN PASANGAN KAMU, LIHAT DULU DIRI KAMU SENDIRI. Apakah kamu sudah menjadi single yang baik? Yang lebih parah adalah orang yang inginnya berada ‘di atas’ pasangannya. Mereka merasa bahwa perempuan harusnya lebih mengalah, lebih melayani, lebih ‘di bawah’ semata2 karena ego mereka tinggi, padahal mereka sendiri seenaknya sendiri. Padahal Tuhan ingin laki-laki dan perempuan untuk saling melengkapi. To be single should be the goal of every person. Dan entah kita menikah atau tidak, sudah menikah atau belum…., STAY SINGLE !!

love, life, y him, cowo

Previous post Next post
Up