KUMPULAN TIPS DISIPLIN ANAK DI RUMAH

Feb 07, 2012 10:43



Artikel ini disusun dari beberapa sumber yang ada. Tips ini dapat diterapkan untuk anak usia 3 - 5 tahun berdasarkan tingkat perkembangan pemahaman secara verbal dan fisik.

1.    Aturan di rumah dapat langsung dimulai saat anak sudah memahami hubungan antara tindakan dan konsekuensi.
2.    Aturan harus sudah jelas disampaikan sebelum konsekuensi diterapkan.
3.     Aturan dapat diulang lagi penjelasannya jika kejadian berulang kembali.
4.    Konsisten adalah kunci sukses disiplin yang efektif.
5.    Orangtua yang menetapkan aturan dan menegakkannya kemudian aturan-aturan tersebut dijelaskan kepada anak dengan bahasa yang mudah dipahaminya.
6.    Bukan hanya sikap buruk yang mendapat konsekuensi tetapi sikap baik juga harus mendapatkan penghargaan karena disiplin bukan sekedar tentang hukuman tapi juga pengakuan terhadap sikap baik.
7.    Pujian harus disampaikan dengan spesifik agar anak paham sikap yang diharapkan. Misalnya ; “Terima kasih ya sudah membantu Mama merapikan bukumu.”
8.    Media visual dapat sangat membantu penegakan aturan antara orangtua dan anak. Missal dengan membuat daftar sikap baik dan buruk berupa gambar  beserta langkah-langkah pendisiplinannya seperti  satu kali bersikap buruk mendapat peringatan, dua kali diingatkan kembali dengan konsekuensi logis, ketiga kali mendapat time out atau cara lain sesuai kesepakatan awal bersama anak.
9.    Disiplin dapat ditegakkan jika kedua orang tua (termasuk juga pengasuh dan anggota keluarga lain) mempunyai kesamaan persepsi dan tindakan terhadap aturan yang berlaku.
10.    Pujian dan konsekuensi harus diberikan setiap hari karena jika jarak waktu tindakan terlalu lama maka pengaruhnya sangat sedikit dan jauh dari harapan.
11.    Time out (waktu menyendiri) dapat diterapkan dengan batas waktu sesuai usia, saran ahli adalah jumlah menit sesuai usianya; anak usia 4 tahun mendapat time out maksimal 4 menit.
12.    Tempat menyendiri harus bebas dari gangguan, mainan, tivi, computer, buku dan sebagainya. Dapat berupa kursi tertentu yang membuat anak duduk tenang dan nyaman sampai waktu time out berakhir.
13.    Yang disampaikan pada anak adalah sikap baik yang diharapkan (positif) bukan larangan terhadap sikap buruk (negative). Misal; daripada mengatakan ‘Awas jangan loncat-loncat di kursi!!’ lebih baik ‘Duduklah dengan tenang supaya nyaman.’  
14.    Jalin komunikasi yang konstruktif dengan anak :
-    Jelas
-    Sederhana sesuai bahasa dan pemahaman anak
-    Pilih kata dan kalimat positif
-    Mendengarkan anak tanpa kritisi dan penghakiman
-    Mendengarkan secara aktif dan penuh penghargaan terhadap perasaan anak
-    Berbicara dengan suara terkendali, lebih baik dekati dan bicara secara individu daripada berteriak marah
Semoga bermanfaat!

Balikpapan, 7 februari 2012

child's growth

Previous post Next post
Up