Disclaimer: Harusnya, sih... Author juga bingung nulis apa di sini... Axlone? XDD Oh. And the image used here taken from
unrequitedstar. :D
--
Amigos! ..the-?
--Dan aku pun disambut oleh sepasukan pria yang mengenakan suit hitam ketika aku baru saja melewati pintu kaca depan kantor tempatku membina karir keduaku. Kaget? Perlu ditanya?
Oke, setelah rasa kagetku sudah hilang, sebenarnya bukan sepasukan juga, sih. Biasa deh kalau sedang kaget-kagetnya, lebay jadinya. Pasukan itu sebenarnya terdiri dari empat, hmm aku hitung kembali, iya empat orang.
Dan ternyata bagian mengejutkannya justru bukan di situ karena setelah itu mereka melantunkan lagu langsung di depanku yang masih bengong. Ya, lebih tepatnya sih, satu orang menyanyi, dua orang semacam mengiringi nyanyian tersebut, dan, emm, satu orang lagi, ngg, uhh, mengiringi juga? Dengan gerakannya. Seniorku yang satu ini selalu berhasil lain dari yang lain.
Dan setelah satu lagu habis dilantunkan, tanganku secara otomatis bertepuk tangan. Live performance dari empat seiyuu hebat langsung di depan mataku? Bahkan setelah berhasil bekerja di sini pun, hatiku tetap hati seorang fan, lho...
"Yay! Katsuka-chan menyukai kejutan kita! Woohoo~" sang senior yang sedari tadi menampilkan gerakan action macam salto itu pun berpose.
"Uh, Jun, sebenarnya, tampaknya Tendou-san masih, umm, trance?" salah satu dari duo pengiring lagu memperhatikan raut wajahku yang memang masih bengong itu.
"..ehh?? Apa kita terlalu keren hingga tangan Katsuka-chan bertepuk tanpa sadar?" senior yang dipanggil Jun itu menggaruk kepalanya.
"Umm, Katsuka," penyanyi utama dari grup ber-suit hitam itu pun perlahan melangkah mendekatiku, "Selamat ulang tahun?"
Setelah mendengar suara manisnya mengucapkan tiga kata sakral di tanggal itu, aku pun sadar dari bengong-ku dan memfokuskan pandangan kepada sosok yang sudah berdiri tepat di hadapanku dengan wajah yang tidak kalah manisnya. Ekspresinya antara bingung, malu, senang, entahlah, yang jelas buatku itu maniiis banget. Ahem, aku pun mengedarkan pandanganku kepada tiga orang lainnya.
Mereka yang sudah melihat ekspresiku kembali normal, ikut menghampiriku dan bersorak bersama, "Selamat ulang tahun!"
"Ah, uh, umm, terima kasih," aku pun menjawab ucapan mereka dengan perasaan yang campur aduk antara masih bengong, kaget. senang, malu, sebut saja deh.
"Nobu," ucapku pertama pada sosok manis yang ada di hadapanku itu.
![](http://29.media.tumblr.com/tumblr_lyyf5tAHKe1qawhbdo3_400.gif)
"Fukuyama-san," seniorku yang paling ajaib dan melakukan gerakan action sepanjang lagu.
"Hino-san," yang paling normal dan masih sempat mengingatkan Fukuyama-san ketika dia sudah hyper duluan tadi.
"Tachibana-san," bagian dari duo pengiring lagu tadi bersama Hino-san.
"Apa sih yang enggak untuk junior kita yang paling kecil~" Fukuyama-san tertawa.
"..hueh? Ini ada hubungannya dengan tinggi badan enggak maksudnya?" aku menaikkan alisku mendengar ucapan Fukuyama-san.
Tawa Fukuyama-san semakin puas, "Hoho, jadi kamu dapet double-meaning dari kalimat tadi?"
"Whaaat?? Sengaja, ya?" Fukuyama-san selalu berhasil kalau masalah usil semacam ini.
"Ssst, eh, Jun, jangan mendominasi punya orang," Tachibana-san menahan tawa melihat ke arah Nobu.
Aku yang melihat arah pandangan Tachibana-san pun ikut-ikut melihat ke arah Nobu, tapi Nobu buru-buru tersenyum membalas pandanganku. Ah, aku jadi tidak tahu apa yang dilihat Tachibana-san tadi. Aku melempar tatapan bertanya padanya, tapi dia hanya menggelengkan kepala.
"Tadi ceritanya live PV gitu?" aku bertanya mengingat kelakuan Fukuyama-san sepanjang lagu.
"Hoho, iya dong, kan aku model videonya gitu ceritanya," Fukuyama-san mengedipkan matanya padaku lalu menepuk bahu Nobu, "Lalu, bintang utama kita ini yang ingin mempersembahkan lagu untuk ulang tahunmu."
Aku bisa melihat darah mulai mengalir ke rona wajahnya. Astagah! Manisnyooo~~~
"Ahem lagi," suara yang sama dengan yang mengganggu Fukuyama-san tadi membuatku segera mengalihkan pandanganku yang, uh, sulit dialihkan sebenarnya. Tachibana-san sudah mau tertawa lagi. Uh...
"Tapi Nobu," baru namanya yang meluncur dari bibirku, dia langsung memfokuskan pandangannya kepadaku.
"Ya?"
"Uh, umm," dan aku yang justru hampir hilang fokus sebelum akhirnya aku ingat apa yang ingin aku tanyakan, "Tadi pakai suara lebih rendah?"
Kali ini wajah merahnya terlihat lebih jelas. Duh, putih banget, sih. Kalah sudahlah aku sebagai perempuan.
"Iya, soalnya, uh, kalau pakai suara normal aku, nanti kalah sama kamu..?" jawabnya malah dengan nada bertanya.
"Huh?" oke, sudah berapa kali aku mengulang kata bengong kali ini?
Kali ini Fukuyama-san dan Tachibana-san sudah lepas tertawa dan Hino-san tersenyum-senyum dikulum seraya berusaha menenangkan dua rekannya yang jelas akan susah dilakukan. Hino-san sendiri pasti sebenarnya sama lepasnya juga kalau bukan karena pembawaan aslinya yang memang kalem itu. Aku butuh penjelasan, nih!
Dan setelah selesai dengan segala entah apa yang ditertawakan itu, Tachibana-san pun angkat bicara, "Kita masih ada jadwal, nih."
Hino-san mengangguk lalu melambai ke arahku, "Duluan ya, Tendou-san. Good luck with your own work too today."
"Ah? Oh, okay. Thanks, you too, Hino-san," aku mengangguk mengucapkan terima kasih kepada dua sosok yang berjalan menjauh itu, "Dadaaah, Tachibana-san. Makasih, yooo~~~"
Tangan Tachibana-san pun dilambaikannya tanpa menoleh. Ck ck ck... Keren, sih...
"Aku juga sih, nih," Fukuyama-san menatap arloji yang melingkar di lengannya sebelum berpose, "Oke, bagian tiup lilinnya nanti atur lagi ya, Nobu. Adios, Amigos!"
Aku bengong, lagi. Adios amigos? Poncho-nu much?
Tapi aku jadi teringat...
"Ah, Fukuyama-san!" panggilku sebelum dia pergi.
"Yo?" tanyanya berbalik menatapku lagi.
"Terashima-san hari ini ada di kantor?"
"Ada kok nanti. Cek jadwalnya aja di tempat biasa."
"Roger that. Mucha gracias," jawabku membalas adios-nya tadi.
Setelah tinggal kami berdua, iya, aku dan Nobu maksudnya, Nobu pun bertanya padaku, "Terashima-san?"
Aku hanya mengangguk seraya mengeluarkan smartphone-ku, "Sebentar ya Nobu, ada orang yang harus aku kasih jadwal Terashima-san hari ini dulu."
--
.Kazuya, November 29 2013
Owari! Haha. To the one dedicated, could you guess who was Katsuka texting to? :ngakak:
Semoga cukup menghibur, yaaa. Haha. Ini ceritanya ngambang semua tapi harusnya sih kamu ngerti. Iya, kamu. :ngakakgulingguling:
Any questions or suggestions, feel free to let me know~ Biarpun enggak yakin ada yang baca juga ini tulisan, kecuali mungkin kamu yang lain. Iya, kamu yang suka lihat postingan aku kalo lagi buka friends dari menu lj itu. XDD