May 12, 2016 16:03
Biar kau tau rasa !!!
Author= Chinendevi
Pairing =yamachii and nakachii
Summary : aku lelah , aku lelah ryosuke, maafkan aku yang egois ini, tapi aku sudah tidak kuat .
Sedang asik bermain drum di apartemen nya , pria bernama nakajima yuto itu terhentak kaget, karena tiba tiba saja pintu apartemennya berbunyi keras.
"Ini orang bertamu kok ngetoknya ga sopan gini sih, kaya orang kerasukan! Siapaa disana ?" Yuto berjalan membuka pintu dengan muka masam , namun saat ia liat siapa orang yang berada di balik pintu, wajah nya berubah panik, ia menarik orang itu kedalam pelukannya tanpa sadar dan peduli lagi apakah ada yang melihat atau tidak.
"Chii kau kenapa ?! Kenapa menangis seperti ini ?kau tidak sedang sakit kan ?" Tanya yuto sembari membawa pria kecil berambut pirang bernama chinen yuri itu masuk kedalam apartemennya, ia mengarahkan chinen ke sofa diruang tengah apartemennya.
"Yuto kumohon, jangan tanya dulu kenapa aku sekarang, kumohon peluk aku" chinen hanya diam tertunduk, seluruh tubuhnya gemetar ,chinen orang yang jarang sekali menangis, bahkan sepertinya yuto tidak ingat kapan pernah melihat chinen menangis, tapi tangisnya kali ini benar benar terdengar lirih, yuto hanya melakukan apa yang chinen minta, aaat chinen menangis dalam pelukannya entah kenapa yuto dapat merasakan perih yang yuri rasakan sekaran.
"Chii , apa mungkin karena itu ? Tapi kalau memang karena itu ?kenapa kau datang kepadaku ?" Yuto berfikir sembari bertanya pada dirinya sendiri.
Entah sudah berapa lama, tapi chinen sekarang malah tertidur, karena tidak tega membangunkan pria kecil itu , yuto hanya sedikit bergeser menyenderkan tubuh nya ke sofa ,sampai akhirnya mereka tertidur dalam posisi iti sampai pagi.
Chinen terbangun, dengan wajah kusut bekas air matanya semalam chinen menatap yuto yang juga sedang menatapnya, yuto memang sudah bangun sedari tadi, tetapi dia hanya diam karena ia memang tidak bisa bergerak, chinen memeluknya dengan erat.
"Yutti maafkan aku , aku sudah menyusahkan mu semalaman , maafkan aku sudah bertingkah menjijikan seperti semalam" chinen kini tertunduk dengan wajah sedih.
"Gak apa apa kok chii, tapi kamu harus cerita semua sama aku kenapa kamu bisa sampai seperti itu ?tapi tunggu sebentar "
Yuto berjalan ke arah dapur rumahnya, mengambil kan segelas susu rasa vanilla untuk chinen. "Ini minum dulu, susu hangat ini bisa sedikit menenangkan pikiranmu" yuto tersenyum penuh arti.
Chinen meminum susu itu sampai habis,kemudian mengucap kan terima kasih pada yuto.
"Nah sekarang ceritakan semua padaku"
Yuto duduk menatap chinen.
"Ini semua karena foto majalah kalian, tapi aku tidak marah padamu yuto, mungkin ini terdengar aneh , aku memang tidak suka yamajima, tapi aku tau kalian secara privat tidak begitu dekat. Tapi ARIYAMA ? " ucapan chinen terhenti, kini terdengar isak kecil keluar dari mulutnya, yuto kemudian mengelus punggung pria kecil itu untuk membuatnya lebih tenang, kemudian chinen melanjutkan kembali ceritanya tadi.
"Aku egois, aku sangat kekanak kanakan yuto, tapi aku lelah, foto itu, itu terlalu dekat, ryosuke bilang padaku dia akan meminta director untuk mengganti daichan dengan ku, tapi ? Dia tidak melakukan itu, aku tau itu hanya sebuah foto, aku tidak membenci atau menyalahkan daichan , tapi ryosuke ! Dia jarang berdekatan dengan ku dikonser atau publik sekarang, walau kami sangat dekat di privat, dia selalu bermesraan dengan member lain, sedangkan dia melarangku melakukan fanservice terlalu intim dengan member lain, ingat kan dikonser jumping car itu ? Aku hanya menyanyi mengganti lirik dengan namamu dan inoochan, tapi dia ? Di hampir mencium daichan, dia juga bersujud didepan inochan ,sedangkan dengan ku ?dia hanya mendekatkan wajahnya dengan ku, masih banyak yuto, aku lelah dengan keadaan seperti itu, aku muak, melihat foto foto itu hatiku sakit, kemarin aku bertengkar hebat dengannya, dia bilang aku kekanak kanankan,LALU DIA APA ? Dia juga selalu cemburuan, beberapa tahun yang lalu saat aku sedang siaran radio dengannya aku menyebut nama daichan disana, ia marah padaku, 1 minggu dia terus marah marah padaku, KENAPA HANYA DIA YANG BOLEH CEMBURU ?" chinen kembali menangis.
Yuto terus berusaha menenangkan chinen,
"Aku mengerti chi, sudah tenanglah, memang yamada itu pencemburu"
"Aku mengerti yuto, aku mengerti, aku mencintai dia apa adanya , hanya saja di tidak mengerti perasaanku, hatiku sakit melihat foto majalah itu, bukan menghiburku, dia malah balik memarahiku kenanak kanakan"
"Iya chii aku mengerti, tenanglah"
Hening sesaat sampai tiba tiba yuto mendadak kaget saat chinen mengakatan sesuatu .
"Yuto, kumohon berkencan lah denganku selama seminggu"
"Chii, ini bukan jalan keluar yang tepat chii, kau tau yamada ryosuke kan ?dia bisa marah besar denganku, bukan aku takut, tapi aku tidak mau orang orang berfikir aku merusak hubungan kalian"
"Yuto kumohon, ryosuke akan menjadi urusan ku, dan yang lain ?kau lupa dengan yy club ? Tidak akan ada yang heran dengan kedekatan kita dimuka umum, kumohon!"
Chinen kini benar benar memelas didepan yuto, yuto hanya mengangguk pelan, ia sebenarnya masih tidak begitu setuju dengan ide itu, tapi ia tidak tega menolak chinen.
Chinen pulang ke apartemen ryosuke mengambil beberapa peralatan nya untuk menginap diapartemen yuto, saat ia membuka pintu ryosuke sudah berada tepat didepannya.
"Yuri ku mohon berhenti bersikap seperi anak kecil, mau kemana kamu sekarang, kenapa membawa pakaian segala ?"
Tanya ryosuke sedikit panik
"ANAK KECIL ? Iya aku anak kecil, lalu untuk apa kamu masih bersamaku ?" Sahut chinen sambil tetap membereskan beberapa barang nya.
"Yuri, aku minta maaf , aku mohon jangan pergi, kamu mau kemana , iya iya aku yang anak kecil, ku mohon jangan begini" kini ryosuke panik karena chinen hendak melangkah keluar dari kamar mereka .
"Aku hanya ingin menenangkan diri, aku akan menginap di tempat yuto seminggu, berhenti lah menggangguku atau mendatangi apartemen yuto selama aku disana, atau aku tidak akam pernah kembali kesini" tanpa aba aba chinen langsung pergi.
Yamada kini hanya duduk lemas di apartemennya, tidak pernah dia lihat chinen semarah itu padanya, ia ingin menyusul membawa chinen pulang , tapi ia takut kalau chinen benar benar tidak akan kembali.
Sementara yuto terdiam di apartemennya .
"Aku bingung harus bagaimana, aku tidak mau merusak hubungan yamada dan chinen terlebih lagi aku takut perasaan ku kepada yuri akan semakin kuat, aku selalu berusaha menahan perasaan ku padanya, tapi apa ini kesempatan yang tuhan berikan ? Setidaknya aku pernah memilikinya walau hanya seminggu" gumam yuto dalam hati .
6 hari berlalu , hari ini hari sabtu , semua member berkumpul untuk latihan dance dan koreo, tetapi sudah 15 menit berlalu dari waktu latihan, chinen dan yuto belum juga datang.
"Kemana sih dua anak itu, ryosuke cepat hubungin chinen dimana mereka" perintah yabu si member tertua dijump.
Baru mau mengambil ponsel pintar nya , chinen dan yuto datang sudah datang ,tunggu , ada yang berbeda, chinen berambut hitam, semua member langsung bertanya tanya, karena chinen belum lama berambut pirang, semua member bingung kenapa secepat itu ia mengubah kembali warma rambutnya, terlebih selama 6 hari ini chinen terus menempel pada yuto, makan siang bareng kemana mana bareng, terlebih yamada yang akhir akhir ini juga kurang fokus saat latihan .
"Wah chinen , kenapa kau mengecat kembali warna rambutmu menjadi hitam ?tanya daiki sisertai anggukan setuju beberapa member lainnya.
" ah , tidak apa apa , aku hanya lebih suka rambut hitam ku ini, lagi pula yuto juga menyukainya iya kan ?chinen memandang yuto dengan senyum terbaiknya.
"Aahhh, itu i-iya aku juga lebih suka rambut hitam mu"
Melihat hal itu semua member mendadak paham , dengan situasi yang terjadi, terlihat jelas, kecemburuan di mata yamada.
Sudah 6 hari ini yamada selalu uring uringan, bahkan menjadi emosian saat berada ditempat latihan, apalagi melihat chinen dan yuto yang sengaja selalu bermesraan di depan yamada.
'Ikut aku sebentar" yamada menarik chinen ke tangga darurat, karena memnag tempat itu yang sepi.
"Chii, ini sudah 6 hari, ayolah pulang, aku sudah tidak tahan melihat mu terus terusan bersama sijerapa itu"
"Aku bilang seminggu kan ryosuke ?lagi pula ? Besok aku akan kencan dengan yuto, dan malam nya juga yuto akan mengantar ku pulang, jadi tenang saja"
Chinen langsung meninggalkan ryosuke yang sekarang membisu 1000 bahasa.
Malam harinya yamada trus memikirkan kencan yuto dan chinen dia benar benar tidak rela dan ia pun memutuskan untuk menguntit chinen dan yuto besok.
Sementara diapartemen yuto, chinen sudah tidur manis di sebelah yuto, yuto terus menatap chinen.
"Aku senang chii selama beberapa hari ini bersamamu, walau sedikit repot meladeni mu yang manja, dan selalu memintaku melakukan ini itu untuk mu, tapi aku senang, aku tidak pernah nyesal melakukan ini semua" yuto mengecup kening chinen.
Esok harinya, mereka sudah berada ditaman bermain, mereka tau ada seseorang yang sedang mengikuti mereka, bagaimana tidak ketahuan, pria itu menggunakan semua pakaian khas nya , topi kupluk, kaca mata hitam, dan pakaian serba hitam nya itu .
"Yutti, bersikap lah biasa , biar hari ini aku yang beraksi, tolong lah bersikap natural dan anggaplah aku benar benar milikmu hari ini" chinen menggandeng dengan manja lengan yuto .
"Hari ini kau sangat cantik chii, andai kamu seperti ini setiap hari" yuto mengelus pelan rambut panjang chinen.
Ya , chinen hari ini berdandan seperti perempuan, agar mereka bisa bermesraan didepan ryosuke.
"Chinen , kenapa kamu melakukan semua ini padaku, kenapa kamu tidak pernah berdandan secantik itu untukku, pembalasanmu terlalu menyakitkan" miris yamada dalam hati .
Chinen terus memeluk lengan yuto, sambil mereka berjalan kesalah satu wahana.
RUMAH HANTU .
"TIDAK CHI ,JANGAN KESANA " teriak yamada dalam hati.
Mereka memasuki rumah hantu itu , diikuti beberapa orang dibelakang yang tentunya juga yamada. Chinen sebenatnya tidak takut , tapi dia terus beraktinf ketakutan dan memeluk yuto selama didalam, yamada hanya terus berteriak, pikirannya kacau antara ingin marah dengan yuri atau dengan hantu yang menakut nakutinya .
Keluar wahana rumah hantu, chinen dan yuto berisitirah sejenak di sebuah tempat makan, karena memang sebelum datang kesini kedua nya belum makan, mereka makan dengan mesranya, layaknya pasangan suami istri.
"Rasain, ini karena kamu bilang aku anak kecil, rasakan pembalasan dari anak kecil ini"
Chinen tertawa puas dalam batin. Yamada terduduk lemas di ujung ruangan dengan wajah pucat.
"Chii, kenapa kau tega skali padaku, kau tau kan aku takut hantu, walau hanya hantu bohongan, ditambah melihatmu memeluk meluk sijerapah itu''
Bagi yamada ini adalah hari terburuk dalam hidupnya .