A/N : draft dari 29 September 2019 alias UDAH DUA TAHUN ANJIR AKU LUPA PUNYA CERITA INI????? (atau mungkin udah pernah kuaplod tapi ngga tau kuaplod dimana???? kalo emang udah pernah kuaplod, yaudah si gapapa XD) HAPPY BIRTHDAY MY BELOVED SON< MIYACHIKA KAITO!!!! walaupun ini ff lama, tapi gapapa ya(?) i love you son, semoga kamu cepet debut bareng traja :'')))
Pairing : Abe Aran x Miyachika Kaito, AraChika.
**
"Selamat ulang tahun, senpai!" ucap salah seorang siswi pada siswa yang cukup populer, Miyachika Kaito.
"Terima kasih, Hamabe-san," balas Miyachika dengan senyum secerah mentari, membuat gadis yang dipanggil Hamabe tersipu.
Miyachika pun kembali melangkahkan kakinya menuju kelas. Senyum mentarinya pun tak pudar dari wajah manisnya, membuat siapapun yang melihat senyumannya merasa kyun-kyun. Sasuga siswa populer.
"OOOII MIYACHIKA! BERHENTI!!" tiba-tiba seorang siswa berteriak kencang, membuat siapapun yang mendengarnya menutup telinga. Tak terkecuali Miyachika. Bahkan senyumnya pun langsung hilang setelah mendengar suara orang tersebut.
"Apaan sih teriak-teriak? Bikin orang tuli seketika saja!" keluh Miyachika pada sohib sekelasnya, Kishi Yuta. Kishi justru tersenyum lebar, merasa tak bersalah.
"Met ultah Mi. Nambah tua aja mantanku ini," ujar Kishi sambil merangkul bahu Miyachika, seketika membuat Miyachika merendahkan dirinya. Ya secara, tinggi Kishi lebih pendek dari Miyachika.
"Ya ya, makasih. Udah lepasin tanganmu dari bahuku! Kalau mau tinggi bukan gini caranya!" protes Miyachika dan melepaskan lengan Kishi dari bahunya dengan kasar, membuat Kishi mengaduh kesakitan.
"Gitu amat sih Mi sama mantan? Baik dikit kek.. Pas pacaran aja manja banget," ujar Kishi.
"Berisik banget sih! Gausah ungkit-ungkit masa lalu kenapa sih? Iya iya aku tahu kamu nggak bisa move on, tapi nggak usah bawel begini bisa kan?" dan Miyachika pun sewot. Gemes dia sama mantan dia ini. Udah mantan juga, berlagak kek para mantan yang lainnya juga kek? Ini malah nemplok kemana-mana.
"Iya iyaaaaa... btw Mi, mau kukasih kado apa? Baju kayak tahun lalu? Topi? Cincin? Sepatu? Apa?" tanya Kishi yang sepertinya tidak menangkap pembicaraan sebelumnya dengan Miyachika. Miyachika hanya bisa menghela nafas, dia lupa yang ia ladenin saat ini seorang Kishi Yuta, cowok dengan kepekaan yang minim.
" Traktir jajan di kantin aja deh," balas Miyachika dengan malas.
"Siap bos!"
Tanpa mereka sadari, obrolan kurang faedah mereka menyingkat waktu menuju kelas. Ketika Miyachika duduk di kursinya, matanya melirik ke arah kiri, melihat seseorang yang duduk anteng sambil mengerjakan tugas yang belum selesai.
"Kenapa Mi? Berantem sama Aran?" tanya Kishi. Kadang Miyachika heran sama Kishi, kalau sama diri sendiri kurang peka, masalah orang lain aja langsung tersentil.
"Nggak."
Tak ingin memperpanjang pembicaraan, Miyachika pun mengambil buku pelajaran, pura-pura baca. Padahal otaknya fokus pada siswa yang tak jauh dari bangkunya.
.....................................
Tak biasanya seharian di sekolah membuat Miyachika capek. Bukan capek fisik sih, cuma mulutnya capek harus menjawab setiap ucapan ulang tahun untuknya dari para siswa maupun siswi. Lagian kenapa juga dia harus jadi siswa populer? Hanya karena menjadi ketua club dance harusnya tidak membuatnya sepopuler ini kan?
"Miya, mau pulang bareng?" tanya Kishi.
"Nggak ah. Males banget pulang sama Kishi. Udah seharian penuh sama Kishi, masa pulang juga sama Kishi? Mending aku pulang sama bang ojol aja," balas Miyachika.
"Yaaahh... ya sudah aku pulang dulu Mi. Nanti kalau berubah pikiran telpon ya?" Kishi tidak pernah menyerah bung. Miyachika hanya mengangguk malas. Setelah melihat Kishi pergi, ia pun melangkahkan kaki ke ruang dance. Hanya dance yang bisa membuat Miyachika tenang, walaupun tak dapat menyelesaikan masalahnya.
Kepala Miyachika menengok kanan dan kiri, memastikan bahwa hanya dirinya di ruang dance. Setelah merasa aman, Miyachika meletakkan tasnya di tepi ruangan. Ia pun mulai memutar musik, dan tubuhnya mulai bergerak mengikuti alunan musik.
Satu musik sudah cukup untuk membuat Miyachika berkeringat, dan juga tenang. Miyachika tersenyum pada refleksi tubuhnya di cermin.
'Aku benar-benar tidak suka kau dekat dengan Kishi!'
Aran...
Seketika senyum Miyachika memudar. Perkataan Aran kemarin membuat Miyachika tidak bersemangat.
Aran cemburu karena ia terlalu dekat dengan Kishi?
"Ugh baka Kishiiiiii!!!!!! Mantan paling nyebeliinnn!!!!!" dan Miyachika meluapkan emosinya di ruang dance yang hanya ada ia seorang.
Tring~
Suara pesan masuk menggema di ruang dance. Miyachika cepat-cepat meraih ponselnya dan membuka pesan.
Dari : okaa-san
Dimana Kai? Sudah sore kenapa belum pulang? Jadwal latihan dance-mu bukan hari ini, nak...
Okaa-san...
Ia jadi merasa tak enak telah membuat ibunya khawatir. Dengan cepat ia membalas pesan dari ibunya. Miyachika pun memutuskan untuk pulang. Yah, setidaknya ia sudah menari, anggap saja itu hadiah dari diri sendiri.
.......................
"Tadaima~" ucap Miyachika saat masuk rumah.
"SELAMAT ULANG TAHUN MIYACHIKA KAITO!!!" suara beberapa orang mengisi ruang tamu. Miyachika tidak bisa menutupi rasa terkejutnya saat melihat orang-orang memberi kejutan ulang tahun untuknya.
Orang tuanya tersenyum lembut padanya. Kishi, kenapa dia ada disini juga? Jinguji, sepupunya bersama Genki. Dan... Aran?
Kenapa Aran ada disini? Harusnya ia masih marah padanya.
"Aran?" tanpa sadar Miyachika memanggil sang kekasih. Aran hanya tersenyum melihat Miyachika kebingungan.
"Mau sampai kapan kau berdiri di depan pintu? Kau tak ingin memotong kue?" tanya Kishi.
"Kishi berisik!" seru Miyachika kesal. Kan dia ingin tatap-tatapan dengan Aran seperti yang ada di tv-tv gitu. /korban sinetron dia.
Miyachika pun berjalan mendekati orang-orang yang telah mengejutkannya. Miyachika mulai memeluk orang tuanya dan berterima kasih pada mereka. Lalu ia memeluk Jinguji, sepupu yang kadang ngeselin, lalu Genki, teman terbaiknya. Ia tak mau memeluk Kishi, tahu kan alasannya? Iya itu. Karena Aran ada di ruangan ini. Toh, walaupun tidak ada Aran, Miyachika tetap tidak akan memeluk Kishi.
Miyachika berdiri di depan Aran. Kepalanya tertunduk, tiba-tiba merasa gugup.
"Aran maaf... Seharusnya aku tidak dekat-dekat dengan Kishi," ucap Miyachika.
"Tak masalah sih sebenarnya kalau kamu dekat dengan Kishi. Aku tak pernah marah," balas Aran dengan pelan.
"Tapi kemarin kamu marah,"
"Oh soal kemarin... Kamu boleh memarahi Kishi. Ini semua ide dia untuk pura-pura marah denganmu," balas Aran dengan senyum polos. Dalam hati sih tertawa keras karena membeberkan obrolan rahasia antara Kishi dengannya.
"KISHI YUTAAAA!!!!! KAU BENAR-BENAR MANTAN PALING MENYEBALKAAAANNNN!!!" seru Miyachika kesal. Sementara yang lain tertawa karena Miyachika memarahi Kishi, Kishi justru menunjukkan wajah 'masa bodo'nya dan malah memakan kue ulang tahun yang tadi dibawa Genki.
Setelah puas memarahi Kishi, ya walaupun tak digubris sama sekali, akhirnya Miyachika menikmati sisa hari ulang tahunnya bersama dengan orang-orang tersayangnya (kecuali Kishi).
..........................
"Chikaaa!! kenapa gantian kamu yang marah?" tanya Aran.
"Aran juga ngeselin!"
"Iya iya, maaf... Dimaafin kan?"
"Nggak!"
"Ya udah, kalau gitu aku pulang dulu ya?"
"Jangan... kamu nggak mau bujuk lagi gitu?"
"Hah??"
Miyachika tersenyum ke arah Aran. Tangan Miyachika meraih lengan Aran dan kembali membuat Aran duduk.
"Jangan pulang dulu.. Kan kamu belum ngasih kado," ujar Miyachika cemberut.
"Kan tadi udah-"
"Lagi,"
Aran tertawa kecil mendengar permintaan kekasihnya. Ia pun menyentuh pipi Miyachika. Aran pun mulai mendekatkan wajahnya ke wajah Miyachika, lalu mengecup kening Miyachika dengan penuh sayang.
"Lagi?" tanya Aran setelah mengecup kening sang kekasih.
Tanpa menjawab pertanyaan Aran, Miyachika memeluk tubuh Aran dengan erat dan menenggelamkan wajahnya pada leher Aran.
"Terima kasih," ucap Miyachika dengan lirih. Aran membalas pelukan Miyachika, satu tangannya membelai surai coklat Miyachika.
"Tidak. Terima kasih pada okaa-san yang telah melahirkanmu.. Karena okaa-san, aku bisa menjadi bagian dari hidupmu," ujar Aran tersenyum lembut, walau Miyachika tak melihatnya.
"Terlalu manis!" respon Miyachika, membuat Aran tertawa kecil. Dasar Miyachika, diromantisin malah protes.
Selesai~
SEKALI LAGI MET ULTAH ANAK MANISKUUU!!!! aku ngga terlalu pd sebenernya sama cerita ini karena keknya terlalu lebay XD tapi aku males nulis lagi wkwkwk /digetok/