Jan 17, 2010 14:33
Sunhee pov
aku melihat gerombolan lelaki itu didepan balkon kamarku untuk kesekian kalinya
"ck mengapa setiap aku membaca dibalkon kamarku mereka selalu saja menggangguku dengan keributan mereka? Apa sih enaknya main skateboard? Huh padahal ini tempat favoriteku sekarang jadi yang kubenci" batinku dan aku langsung menutup novel yang kubaca dan pergi untuk berdiam dihalaman belakang dekat kolam berenang
"ah disini memang nyaman mulai sekarang ini tempat favoriteku" batinku dan melanjutkan membaca novelku yang tertunda tadi
author pov
song sunhee adalah anak keluarga terkemuka dikorea dan karna ibu dan ayahnya sering tak bersamanya akhirnya dia terbentuk menjadi mandiri yang dingin, sahabatnya hanyalah buku buku fiktif, dia tidak mengenal dunia luar, dia tidak mau mengenal dunia luar, dia begitu takut akan ditinggal seseorang yang ia anggap sahabat, seperti dia ditinggalkan orang tuanya dan anehnya dia bisa mengikuti perkembangan jaman tanpa memiliki sahabat dan hanya memiliki teman
malam harinya
"yeah kata umma malem ini umma pulang kerumah! Umma janji besok mau jalan jalan bareng" batin sunhee senang karena nyaris 1 tahun ini dia tidak melihat ayah ibunya
dia pun mulai menyiapkan pesta kejutan kecil untuk ibunya
dia menyiapkan cake kesukaan ibunya yaitu blueberry cheese cake diatas meja, dia membeli cake itu khusus untuk ibunya padahal dia alergi blueberry
tiba tiba ponsel sunhee melantunkan lagu bad woman dari ft island
"yoboseo?" sapa sunhee asal angat ponselnya tanpa melihat nama penelfon
"yoboseo, sayang ini umma, mianhae umma kayaknya ga jadi pulang hari ini umma masih banyak kerjaan" balas suara disebrang sana
"tapi umma" balas sunhee
"ah udah dulu yah sayang umma mau meeting dulu, annyong" selak umma dan langsung mematikan telfon
"meeting aja terus! Ga usah inget punya anak!" sunhee membanting ponselnya *berasa kaya dah* dan mendorong cake itu jatuh, ia berlari kekamar dan menangis
besoknya disekolah
"hhhhh capek juga semaleman nangis mending baca novel aja" batin sunhee dan ia berjalan dengan buku menutupi matanya dan konsentrasi penuh pada buku
tiba tiba
"awas minggir!" teriak seorang cowok
namun sunhee terlambat menghindar dan mereka pun tabrakan, novel sunhee sudah jatuh terpelanting dan skateboard cowok itu sudah terbanting didekat mereka jatuh
posisi mereka sekarang sangat dekat, cowok itu menimpa sunhee dan mereka terdiam
"uh berat" secara refleks sunhee mengucapkan kalimat tersebut
"ah mianhae" kata cowok itu seraya membantu sunhee diri
"iya ga papa kok" kata sunhee dingin dan berusaha mencari novelnya
"em choi jonghun imnida, nugu?" tanya jonghun dan mengulurkan tangannya
"song sunhee imnida" balas sunhee tanpa membalas uluran tangan jonghun dan langsung pergi tanpa aiu lagi
"hem song sunhee kamu benar benar tantangan" gumam jonghun
dikelas
sunhee langsung menghempaskan tubuhnya
"apa apaan cowok itu?" batin sunhee
"huh membuatku tambah kesal saja!" batinnya lagi
"hey sunhee kau mau ikut ke prom night kelas 12?" tanya aechan salah satu teman sekelas sunhee dan ketua kelas *anjir authornye eksis*
"err apakah harus ikut?" tanya sunhee dingin
"bagi kelas 10 dan 11 tidak harus tapi pengurus kelas wajib ikut" kata aechan
"err liat nanti saja yah" jawab sunhee
"aechan!" panggil seseorang
"oppa? Wae?" tanya aechan meninggalkan sunhee
"emm apa kamu udah ada pasangan buat prom?" tanya lelaki itu
"udahlah kan jinki chingumu itu mengajakku memangnya oppa belum dapat?" tanya aechan
"err belum tadinya aku ingin mengajak tetanggaku sekaligus teman kecilku tapi dia sudah punya date dengan orang yang dia suka dari dia masuk" sindir lelaki itu
"maksudmu aku? Oke baiklah oppa aku akan bertanggung jawab" jawab aechan sembari menarik lelaki itu masuk
"hey kau belum taukan akan datang dengan siapa?" tanya aechan heboh kepada sunhee
"iya" jawab sunhee singkat
"dengan oppaku saja yah?" tanya aechan lagi
"seterah" jawabnya
"terserah bukan seterah" balas lelaki itu
"ya udah yah seterah" jawab sunhee sambil memalingkan mukanya "loh? Jonghun?" lanjutnya
"sunhee" jonghun tak kalah kaget
"kalian kenal?" tanya aechan bingung
"tadi aku menabraknya saat sedang bermain skateboard" jawab jonghun
"oh baguslah" jawab aechan
"aechan~ makan kekantin yuuk" panggil seorang cowok
"tuh namjachingumu datang pergilah dan biarkan aku mengobrol berdua dengan sunhee" bisik jonghun sambil mendorong aechan keluar
"jadi sunhee kamu mau pergi denganku keprom minggu depan?" tanya jonghun sembari duduk didepan sunhee
"seterah" jawabnya singkat padat dan kurang jelas
"hey bisakah kau menyudahi membaca dan mengobrol denganku?" tanya jonghun
"tidak" jawabnya lagi dan jonghun pun menyambar buku itu
"hey kembalikan bukuku!" perintah sunhee
"ingin? Jika ingin kau harus pulang denganku" katanya dan pergi meninggalkan sunhee
kolak kolak kolak kolak so fantastic~
bel pulang berbunyi
sunhee pov
"huh si jonghun benar benar menguji emosiku" batinku selagi menuju kekelas jonghun
"ya jonghun balikin bukuku!" teriak sunhee tegas
"ya! Jadi hobae yang sopan dong masa teriak teriak ke sunbae?" sindir salah satu sunbaeku
"hey hey hey daeheeku sayang jangan galak galak ah ga manis chagiya~" balas lelaki yang duduk disebelah sunbae tadi dan aku hanya terdiam dan menunduk
"hey hey hey jonghyun daehee kalian apakan yeojachinguku hah?" teriak seseorang
"ah aku tau suara ini, ini suara si laknat itu tapi sejak kapan aku jadi yeojachingunya?" batinku
"hah yeojachingumu? Kukira yeojachingumu aechan?" tanya sunbae yang sepertinya bernama jonghyun
"ehem maaf yah disini ada namjachingunya aechan loh" sahut seorang yang dari tadi hanya menatap iphone 3Gnya
"ah aku tau dia yang mengajak aechan makan tadi lee jinki sunbae" batinku
"hahaha udah udah fan meetingnya besok aja aku mau nganter yeojachinguku dulu yah" kata jonghun dan menarikku keluar kelas itu
"hey kenapa diem aja?" sapa jonghun tapi aku terlalu malas untuk menggubrisnya
"hey jawab kenapa" tanyanya dan menghentikan langkahnya dia memegang tanganku dan jantungku seperti disambar petir
"jawab aku" bisik jonghun tepat ditelingaku didaerah sensitifku dan aku merasakan panas dan sakit di pipiku
"jawab apa?" tanyaku tanpa memandang matanya
"kenapa dari tadi kau hanya diam?" tanyanya "dan mengapa wajahmu merah seperti itu?"
"aku memang jarang bicara dan wajahku memang merah" kelakku
"tadi tidak semerah ini, apakah kau gugup aku menggandengmu seperti ini?" tanyanya dengan senyum mempesona
"haha tidak ngapain aku gugup? Sekarang kembalikan bukuku aku ingin pulang" jawabku dingin
"hey ingat kau pulang bersamaku" balas jonghun dan mengandengku untuk berjalan
"aku tidak mau!" bantahku dan melepaskan gandengannya "nah balikin bukuku!" lanjutku
"ga akan aku balikin sekarang, jika kita didepan rumahmu akan ku kembalikan" kata jonghun dan menggandengku lagi
"arrk seterahlah" jawabku pasrah
"nah kkaja" katanya dan menarikku pergi
jonghun pov
"aah sunhee ini kyopta tapi kenapa dia sedingin ini yah" batinku sambil membukakan pintu ferrari merahku untuk sunheeku
dimobil
"hey senyum berapa?" kataku sembari menengok pada sunhee
"jangan menggangguku konsentrasi menyetir saja" balasnya dingin
"senyum atau akan kubawa kau bermain dengan nyawa" ancamku
"memangnya kau bisa?" tanyanya meremehkan dan akupun langsung tancap gas dan menyelip kesana kemari
"ya! Apa yang kau lakukan? Kurangi kecepatanmu" panik sunhee sambil mencengkram lenganku
"ya ya lengan bajuku nanti sobek!" teriakku
"mangkanya pelanin!" bentak sunhee
"mangkanya senyum" balasku
"iya iya tapi berentiin dulu" teriaknya masih denan mencengkram lenganku kuat kuat
dan akhirnya aku memperlambat laju mobilku
"dan sekarang senyum" perintahku
"nih" sunhee memperlihatkan giginya yang putih terawat *author sotoy*
didepan rumah sunhee
author pov
sunhee turun begitu saja dari mobil jonghun tanpa mengucapkan apa pun
"ya!" panggil jonghun
"apa?" tanya sunhee galak
"bukumu" kata jonghun sembari mengulurkan novel sunhee
ketika sunhee ingin mengambil novelnya jonghun dengan sengaja menarik novel itu lagi dan mencium pipi sunhee
seketika wajah sunhee sudah seperti kepiting rebus wajahnya merah merona
"ini masih aku sita yah" kata jonghun sembari mengangkat novel sunhee dan melaju pergi
sunhee terdiam sejenak kemudian dengan wajah tertunduk dia masuk rumahnya
betapa kagetnya sunhee, dia melihat ummanya melipat tangan didada wajah ummanya sangat penuh maksud
"umma! Umma udah pulang?" tanya sunhee senang melihat ummanya
"bagus yah sekarang udah berani pulang sama namja!" bentak ummanya
PLAK!
"ga usah pulang aja sekalian!" umma sunhee menapar sunhee keras
"umma! Kenapa umma nampar aku! Salah aku apa!" teriak sunhee
"kamu lihat diluar sudah mendung dan umma kawatir karna miss jung tidak membawamu pulang dan kau malah pulang dengan namja ciuman pula" bentak ummanya
sunhee langsung berlari kekamarnya dia mengunci pintunya diabaikannya teriakan teriakan ummanya dibereskannya barang barangnya dan pergi lewat balkon kamarnya
"umma nyebelin pulang langsung tampar tampar ga enak tau!" batin sunhee
"ummakan ga tau gimana ceritanya" keluhnya lagi
diduduk diatas trotoar jalanan *trotoar emang dijalan dablek* dekat halte
dia terus termenung disana dan tentu saja dengan membaca novelnya yang lain
jonghun pov
"apa yang kulakukan tadi? Aku mencium pipinya? Aku mencium seorang song sunhee yang telah lama aku puja itu? Dan bahkan aku baru menyapanya hari ini?" batinku
"siapa yang merasukiku? Apakah eros yang merasukiku dan aku melakukan itu semua? Ah paboya paboya kenapa aku melakukan itu" batinku lagi
aku memberentikan mobilku tepat dimana aku selalu bermain skateboard dan dimana aku selalu mencuri pandang pada sunhee yang membaca dibalkon kamarnya tapi belakangan ini dia tak pernah ke balkon lagi
"hey jonghun lama sekali sih" sapa jaejin teman bermain skateboardku
"iya tadi nganterin chingu dulu" jelasku
"chingu apa yeojachingu mu?" tanya jaejin jail
"chingu yang akan menjadi yeojachingu mungkin" jawabku asal
setelah cukup lama aku dan jaejin bermain skateboard dan acara mencuri pandang ke balkon sunhee tapi sunhee tidak kujung keluar akhirnya hongki yang kami tunggu tunggu datang
"eh lama banget sih" sapa jaejin
"iya tadi aku mampir kerumahnya aechan dulu" balas hongki
"terus dia ngeladenin?" tanya jaejin
"jawaban yang sama kayak dulu dia suka aku tapi dia cinta jinkinya itu! Eh si jonghun kenapa tuh diem mulu kayak sapi ompong?" tanya hongki heran melihatku yah jujur saja aku memang autis jadi dia mungkin heran melihatku diam seperti ini
"entahlah mungkin dia mencari cewek balkon itu tapi tidak ada" jelas jaejin
"oh jadi cewek balkon itu tadi aku melihatnya dipinggir jalan" balas hongki
"dipinggir jalan? Ngapain?" tanyaku tersentak
"entahlah dia membawa koper dan tas besar" jawab hongki sambil mengangkat bahu
"thanks hongki aku doain aechan mau berpaling" kataku dan langsung berlari pergi
aku berjalan menelusuri jalanan yang mendung ini aku mencari dimana gadis itu? Dimana dia?
Aku berlari dan berlari namun hujan turun dan aku memutuskan untuk berteduh dihalte
"sial kenapa pake ujan sih?" hardikku sambil mengeringkan rambut pirangku
"jonghun" panggil seseorang dan aku dengan refleks mencari sumber itu
"sunhee? Kenapa kamu basah basahan gitu? Terus kenapa kamu bawa bawa koper segala?" tanyaku kawatir
"ini semua salah kamu! Harusnya tadi kamu ga usah nyium aku! Harusnya umma percaya sama aku! Harusnya ini semua ga terjadi" teriak sunhee histeris dia terus memukul mukulku
"tunggu sini dulu yah" kataku dan berlari pergi melawan hujan
beberapa menit aku kembali dengan mobilku
"nah kita pergi dari sini yah" aku membuka bajuku dan meletakkannya diatas kepala sunhee dan memeluknya hingga sampai kedalam kemudian memasukkan barangnya kebagasi mobil
"huaa basah sekali kamu" kata sunhee setelah aku masuk mobil dan sukses membuatku kaget
"sudah tak apa aku punya persediaan baju dan handuk dimobil dan ini handuk untukmu" kataku sembari mengulurkan handuk padanya
"gomawo" katanya singkat
aku pun mulai melajukan mobilku
"stop!" teriak sunhee dan mau tak mau aku menghentikan mobilku karna kaget
"ada apa?" tanyaku bingung
"kamu masih basah entar masuk angin" kata sunhee dan mengelap wajahku perlahan
aku menatapnya tepat pada matanya, aku menatapnya terus tanpa berkedip dan dia hanya mengeringkan rambutku yang basah
"maaf ini salahku" sunhee menundukkan kepalanya mungkin dia merasa bersalah
"tidak ada yang mesti dimaafkan sunhee" kataku lembut dan membelai rambutnya namun dia hanya terdiam dan aku pun mulai menjalankan mobilku
diapartemen jonghun
"masuk aja" kataku dan membukakan sunhee pintu rumahku
"apartemenmu sepi banget" tanya sunhee menyelidik
"aku hanya tinggal berdua dengan aechan *yak author eksis lagi* orang tua kami ada diseattle mengurusi bisnis mereka" jelasku pada sunhee
"lalu kemana aechan sekarang?" tanya sunhee lagi
"malam ini dia akan wisata menginap dengan jinki jadi malam ini kita hanya berdua" jelasku santai
"oh tapi kapan aechan pulang?" tanya sunhee
"besok mungkin jadi kamu pake kamar aechan aja yah kamarku disebrang kamarnya" kataku dan aku masuk kamarku
sunhee pov
aku masuk kekamar aechan dan menghempas tubuhku kekasurnya
kuperhatikan kamarnya sungguh feminim sekali dimana mana bertaburan pernak pernik bewarna pink dan putih
aku bangkit dari kasur aechan aku menuju meja yang penuh dengan foto fotonya
aku pun mengambil sebuah foto dari meja tersebut sepertinya foto ini tidak terlalu lama karna aechan sudah seperti sekarang
difoto itu aechan tidak sendirian dia bersama 2 orang lelaki dewasa dan 2 wanita dewasa dan 1 lelaki muda dan itu adalah jonghun
"pasti ini keluarganya dan keluarga jonghun" batinku lalu aku meletakkan kembali foto itu dan aku mengambil foto yang lain foto itu foto kecil aechan dan jonghun bersama gadis kecil
"siapa gadis ini? Mengapa mirip aku diwaktu kecil?" gumamku
kuputuskan untuk mandi masih dengan menatap foto itu
setelah beberapa menit aku mandi aku memutuskan untuk berbaring dikasur lagi kuletakkan foto itu kembali ketempatnya
"sunhee ah~" teriak jonghun dari luar kamar namun aku malas mengubrisnya
"sunhee ah aku masuk yah" jonghun pun membuka pintu kamar dan dengan sekejap aku langsung menutup mataku
"sunhee ah" sapanya namun aku tidak bergeming sedikit pun
"kau tidur ya? Makan dulu yah" aku pun merasakan jonghun duduk ditepi kasur
"hey kau benar benar tidur?" tanyanya lagi dan sedikit mengguncang tubuhku namun aku tetap tidak bergeming dan berpura pura tidur
"kau tau dulu kau tak sedingin ini dulu kau masih ramah pada siapa pun masih tersenyum kembalilah seperti dulu" sesaat kemudian aku merasakan jonghun mencium keningku
"ah kumohon kau cepat keluar aku sudah tidak bisa berpura pura lagi" batinku
dan akhirnya jonghun keluar dari kamar detik itu juga aku langsung membuka mataku
"apa yang dia katakan? Dulu? memangnya dulu aku mengenalnya" gumamku
Keesokan harinya
sunhee pov
"kamu tidur nyenyak?" tanya jonghun padaku
"iya" jawabku dan mengangguk sedikit
"pagi ini makan yah kemaren kamu ngga makan soalnya" kata jonghun dan menaruh pancake ke piringku
"tapi aku ga biasa sarapan" kataku dan menolak pancake tersebut
"ga bisa kemaren kamu ga makan kan? Jadi sekarang kamu harus makan yah" kata jonghun dan dia menyuapiku
mau tak mau aku membuka mulutku dan mengunyah pancake itu perlahan
"hari ini kamu punya rencana?" tanya jonghun
"tidak, memang ada apa?" tanyaku ingin tau
"teman teman skateboardku ingin kerumah ini dan bersama yeojachingunya jadi aku mohon kamu pura pura jadi yeojachinguku dulu yah" pinta jonghun
"baiklah tapi aku tak mau ada pegang pegangan yah" syaratku
"baiklah baiklah" katanya dan seketika aku merasakan pancake tadi memanjat kerongkonganku lagi
"hueek" aku memuntahkan pancake itu kelantai dan jonghun dengan sigapnya mengambilkanku air dan mengurut tengkukku
"gomawo" balasku dan memberikan gelas air tadi pada jonghun
"kenapa kamu ga bilang kamu bisa muntah? Ahjuma entar beresin ini yah" teriak jonghun kalang kabut meneriaki pembantunya
"aku juga ga tau orang biasanya ga makan pagi kok" jelasku
"ah dulu aja kamu makan salad pagi pagi ga muntah?" tuduh jonghun
"yah itu dulu beda sama sekarang, eh tunggu tunggu dulu?" tanyaku heran mendengar kata dulu
"dulu apanya? Memang aku mengatakannya? Ahjuma ini tolong dipel dong cepet" yah aku tau dia berbohong tadi aku mendengar dengan jelas dia mengatakan dulu memangnya dulu aku mengenalnya?
"heh masa kecilmu dimana?" tanyaku memang tidak nyambung dengan obrolan kami namun ini seperti kata kunci bagiku
"waktu kecil aku diseattle, memang kenapa?" tanyanya
"tidak papa" balasku heran
"hey aku pergi sekarang yah mau jemput aechan" ijinnya
"pergilah ga usah ijin karna aku bukan yeojachingumu" balasku dan jonghun pun melesat pergi
"hem bagus aku akan menyelinap kekamarnya" batinku
aku pun mengendap enpdap memasuki kamarnya
kamarnya sungguh rapih seperti bukan kamar seorang namja benar benar rapih
aku berjalan menuju meja komputer namun disebelah meja tersebut aku menemukan hal ganjil
"mengapa surat sebanyak ini ada disini?" gumamku dan menarik salah satu surat itu
aku membukanya aku sungguh sangat terkejut melihat isi surat ini
'sunhee ah aku tau kamu tidak akan pernah baca surat ini karna aku tak punya keberanian untuk mengirimnya
kau tau sejak aku pindah ke seattle aku selalu mengenangmu
aku tak dapat menghapusmu dari ingatanku
senyummu yang mempesona itu, aku telah merampasnya hanya karna perkataan bodoh
apakah kau masih menutup dirimu dari lingkungan?
Aku sungguh menyesali perkataanku waktu itu
saat itu aku masih bocah, aku tidak tau harus berbuat apa pada wanita yangku sayang
seattle telah membuka mataku, betapa aku sangat mencintaimu sunhee
seattle telah membuat jarak antara kita, telah membedakan pergaulan kita
tapi walaupun jarak kita jauh dan pergaulan kita berbeda aku masih tetap mencintaimu
aku sungguh menyesal mengatakan itu
sunhee ah mianhae saranghae'
begitulah isi surat itu dan membuatku terkejut
yah aku tak dapat mengingat itu, tapi aku berusaha keras untuk mengingatnya
"apa yang iya katakan padaku?" batinku menjelajahi seluruh ingatanku
tiba tiba pintu kamar jonghun terbuka dan dengan refleks aku menyembunyikan surat itu dibelakang punggungku dan berbalik menghadap pintu itu
"ngapain kamu disini?" tanya seseorang itu
"ga lagi ngapa ngapain penasaran aja sama kamar kamu" jawabku mantap dan mendesakkan surat tadi ke dalam bajuku
"kamu ngoprek yah?" tanyanya sangsi padaku yah wajar sajalah dia sangsi
"tidak kok aku hanya melihat lihat!" bantahku dan berjalan menuju pintu sembari menutupi punggungku
"terus ngapain itu? Kayak maling aja? Ayo kamu ngambil sesuatu yah?" tanyanya dan ia pun menuju kearahku
"aku tidak mengambil apa pun kok" aku perlahan menuju pintu yah jika dia mendekat lagi aku akan langsung berlari kabur darinya
"hem benar kau tidak mengambil apa pun?" tanyanya tetapi dia tidak mendekat tetapi malah menjauh menuju pintu
"tidak aku bukan klepto tau" balasku dan aku mulai mengendurkan kekuatan diriku
"oh bukan klepto" jonghun berjalan menuju pintu dan menguncinya kemudian kuncinya dia kantongkan "lalu apa yang ada dibalik bajumu?" tanyanya lagi dan mendekatiku
"ya ya ya apa yang kau lakukan! Ngapain dikunci aku mau keluar!" teriakku
"kembaliin apa yang kau ambil" jawabnya
"yah baiklah dari pada aku bingung terus mending aku nanya apa maksudnya ini" tanyaku sembari menunjukan surat tadi
"kamu baca?" tanyanya datar ada setitik harapan dari suaranya
"baca tapi aku tak bisa mengingatnya" jawabku singkat
"kau benar benar melupakannya?" tanyanya putus asa aku jadi merasa bersalah padanya
"mianhae aku ga bisa inget kamu maukan nyeritain" tanyaku penasaran
jonghun pun memulai ceritanya dan aku mendengarkan dengan seksama
sudah setengah jam aku mendengarkan jonghun aku sangat kaget dialah yang merampas kebahagiaanku
"maaf aku perlu waktu sendiri bisakan buka pintunya" jonghun pun berjalan dan membukakan pintu itu kemudian aku berlari menuju kamar aechan
flashback
jonghun pov
seperti biasa aku selalu bermain dengan tetanggaku aechan dan sunhee huh aku merasa bosan bermain dengan wanita mereka selalu bermain rumah tangga rumah tanggaan dan aku selalu menjadi appanya sedangkan sunhee menjadi ummanya
"aku bosan" ucapku
"appa tak boleh begitu nanti anak kita kasian" ucap sunhee tersenyum padaku
entah kenapa aku sangat menyukai sunhee yang tersenyum begini sangat manis aku menyukainya namun aku tak dapat mengungkapkannya
"jangan tersenyum! Kau jelek kalau tersenyum" bentakku dan memberantakan peralatan permainan dan meninggalkan mereka
"ya jonghun oppa kau tak boleh begitu liat sunhee menanggis" teriak aechan
sunhee pov
aku menangis seharian siapa yang tak menangis jika lelaki yang disuka mengatakan dirinya jelek?
"sunhee ah pasti jonghun hanya bercanda" hibur aechan sembari menghapus air mataku
"kalau aku jelek tersenyum mulai sekarang aku tak akan pernah tersenyum lagi" kataku dan memeluk aechan
flashback end
akhirnya aku ingat karna dia aku tak tersenyum lagi, karna dia kebahagiaanku hilang, karna dia aku tak bisa mencintai lelaki lain, karna dia aku jadi tak bisa melupakannya, karna dia aku hidup, karna aku menyukai dia
"apakah aku harus jujur?" tanyaku dalam hati kemudian aku pun keluar kamar dan menuju kamar jonghun
"sunhee ah tau ga sih aku itu sayang sama kamu dari dulu, perkataanku waktu itu hanya bohongan kamu sangat cantik bila tersenyum, aku sungguh sangan cinta padamu" gumam jonghun dan aku pun membuka pintu kamarnya
"nado saranghae!" teriakku ketika sudah berada di kamarnya dan memeluknya sampai tertidur di kasur
"sunhee?" tanya jonghun heran
"nado saranghae" ulangku lagi dan memeluknya
"aku ga mimpi?" tanyanya autis
"engga" jawabku tersenyum
jonghun pun memelukku dan aku memeluknya dan tak akan pernah kulepaskan
jeng jeng jeng the end
fanfic