Pesan Untuk Masa Depan

Feb 10, 2010 23:02

Ide untuk membuat tulisan ini dilandasi dengan dibukanya kapsul waktu buatan kakakku, Mbak Nanda yang tidak lain adalah laci meja kamarnya. Entah ada angin apa yang mendorong mbak Nanda untuk membuka kenangannya kembali, bernostalgia dengan masa lalunya, mungkin dia hanya iseng kalau-kalau kunci yang selalu ada di dompetnya itu memang benar kunci laci tersebut. Atau mungkin ada angin jatinangor yang membisikan ke telinganya dan menggoda hatinya untuk mengingat sejarah hidupnya yang membawanya ke jatinangor, kuliah di salah satu Universitas bergengsi di negeri kita ini.

Dalam laci yang bertahun-tahun terkunci itu -entah karena terlalu banyak privasinya atau karena isi laci tersebut di dominasi kertas-kertas bergaris biru dengan angka-angka yang tidak mencapai 7 di kotak nilainya- ternyata memang banyak menyimpan hal-hal kecil tapi mempunyai nilai historis besar, kepada yang terkait tentunya. Ada album foto kelas nya waktu masih di MP, buku file yang emang ngetrend banget pada saat itu, surat-surat -entah untuk siapa- yang dramatis sok romantis khas anak SD tahun 90-an. Semua itu kesannya sudah berasal dari peradaban paling ketinggalan zaman di dunia, zaman nya mbak Nanda masih katro; rambut lepek belah tengah-yang menciptakan efek jidad luarbiasa luas-, kacamata Mickey Mouse yang pinggirannya disambung solatip, tulisan gede kecil yang di tahun 2010 ini merupakan tulisan berkasta paling rendah dan disebut-sebut sebagai tulisan alay, sampai foto-foto boyband idola nya dulu yang rambutnya belah tengah juga, bahkan doa-doa tertulisnya tentang khayalannya bertemu idola-idolanya itu.

Sebuah buku yang sedang saya baca, Negara Kelima, juga seolah-olah ikutan bikin saya sadar betapa masa lalu itu penting. Masa lalu seperti kepingan-kepingan puzzle yang harus kita susun, jika ditambah kepingan puzzle dari setiap masa, maka barulah kita bisa melengkapi gambaran utuh kehidupan kita. Masa lalu seperti enzim katalis yang mendorong grafik semangat untuk menjalani masa depan yang lebih baik melesat tinggi, menjadikan kita manusia yang mempunyai visi dan inovasi dalam melanjutkan hidup.

Sejarah juga berperan dalam pembentukan mentalitas si empunya. Sayangnya, belum tentu melulu mentalitas positif yang terbentuk, belum tentu sejarah membawa kebajikan dan kebijakan. Kenyataannya, ada sejarah kelam yang nggak bisa menguap begitu saja dan terus membebani masa sekarang. Seperti khalayak bilang, sejarah berlulang walaupun waktu telah hilang. Contoh nya negara tercinta ini, NKRI, kelamaan di jajah dan di bodoh-bodohi penjajah membuat bangsa kita mempunyai mental rakyat jelata, jepang jelas-jelas membuat mental bangsa ini bobrok dengan jugun ianfu, seikeirei, dan lainnya.

Tapi toh sejarah dikenang bukan untuk kita terbawa arus dan terus berputar di lingkaran setan tidak berunjung. Sejarah berulang untuk dipelajari siklusnya. Untuk bangkit dari masa lalu yang gelap dengan membawa mentalitas dari masa lalu yang dianggap baik. Masa lalu memang telah lewat digantikan masa sekarang, jadi paling tidak kita nggak perlu repot-repot berpikir untuk mengubah masa lalu. Kita hanya perlu pegangan, enzim katalis, untuk berbuat yang terbaik di masa sekarang, dan menciptakan sejarah yang lebih baik untuk masa yang akan datang.


Previous post Next post
Up