Taman bermain adalah tempat yang paling ramai, mau anak kecil sampai orang besarpun ada, mereka semua terlihat bersenang-senang. Ditaman ada sebuah tempat yang menghadap pas dengan gerbang masuk taman, disana ada seorang lelaki berpenampilan menarik dengan rambut hitamnya dan wajahnya yang imut, tak akan ada yang menyangka bahwa umur lelaki itu hampir 20 tahun dengan wajah seperti itu. Lelaki itu sepertinya resah, dia selalu melihat jam tangannya dan menghentakkan kaki seperti menunggu seseorang. Seseorang yg ditunggunya sedari tadi.
“ck, seperti biasa dia akan terlambat…” keluh lelaki itu yang tak hentinya menatap jam tangannya. Tak lama dari gerbang taman terlihat wanita berparas tak kalah imutnya mengenakan drees pink polkadot dan boot putih yang terengah-engah menuju lelaki itu. Lelaki itu hanya menatapnya tajam dengan mulut yg menahan amarah.
“Yurii… gomen ne…” kata gadis berambut panjang itu dengan nafas yg belum teratur.
“Kau datang terlambat lagi Asuka chan ! “ bentak Chinen Yuri, lelaki itu. “Sekarang apa alasanmu??”
“gomen ne… itu kare-“ tak dilanjutkan Asuka karena dipotong Chinen.
“Sudahlah… ayo kita pulang.” Kata Chinen beranjak pergi sambil menarik tangan Asuka.
“eh, trus kencannya? apa kau segitu marahnya?? Yuri!!” Tanya Asuka menghentikan Chinen. Mereka berdua pun beradu argument.
“Aku tidak marah..”
“Hontou gomen ne yuri…. Aku tak bermaksud terlambat… “
“Bukan itu masalahnya….” Chinen menarik napas dan melanjutkannya. “Ini sudah kencan ketiga kalinya kau lewatkan, sekarang kau malah terlambat…” Chinen berusaha tenang dengan tidak menatap wajah Asuka secara langsung. “padahal aku meluangkan waktuku dan menunggumu dari tadi.. 3 jam aku menunggu Asuka!”. Asuka perlahan-lahan memeluk Chinen dari belakang.
“Gomen ne Yuri.. Aku tak bermaksud untuk terlambat apalagi pada kencan kita…” Air mata Asuka perlahan jatuh dan mulai terisak. Chinen yang tak tega mendengar isakan Asuka perlahan membalikkan badannya dan memeluk Asuka dengan mesra. Membuat Asuka senyaman mungkin dengan pelukannya sampai tangisan Asuka berhenti. Chinen melepaskan pelukannya perlahan dan mengusapkan airmata Asuka dengan tangannya. Dia pun mengecup dahi Asuka. Wajah Asuka langsung berubah merah seperti strawberry matang.
“Aku tak akan menanyakan alasanmu.. Aku akan memaafkanmu kali ini..” Chinen tersenyum dan kembali memeluk Asuka. Asuka pun balas memeluknya dengan erat. “Arigatou Yuri…”
“ne Yuri, ultahmu sudah dekat yah?” Tanya Asuka manja. “Apa yang kau inginkan??”
“eh, souka.. minggu depan yah…” Chinen baru menyadari bahwa ulang tahunnya sudah dekat. “ ehmm, aku ingin cake dengan strawberry diatasnya…” jawab Chinen dengan antusias.
“eeh, bukannya itu sudah biasa, seperti tahun lalu?”
“un, tapi aku suka..” jawab Chinen sambil menggandeng tangan Asuka.
“heeh, ii wa yo.. demo ne, dimana kita akan merayakanya Yuri??”
“ehmm, tempat kita kencan pertama gimana??”
“eh, ano basho? Baiklah, jam 7??”
“un.. hehehe” Chinen bahagia memiliki pacar seperti Asuka. Ya, mereka berdua tentunya.
Asuka ingin menghadiahi Chinen Strawberry Cake seperti yang Chinen inginkan, tetapi terlalu biasa untuk membelinya diToko. Jadi Asuka memutuskan untuk membuatnya sendiri. Sayangnya Asuka tidak tahu cara membuat Kue, kalau untuk masak seperti bento dan lainnya dia bisa. Bisa-bisa rumahnya kebakaran karena ulahnya membuat kue, apalagi dirumahnya kurang alat-alat untuk membuat kue. Jadi dia mencari orang yang bisa membantunya membuat kue.
“Moshi moshi..” jawab seseorang diseberang.
“Aah, Ryosuke.. Bisa ketemu sebentar?” Tanya Asuka pada Yamada Ryosuke, temannya disekolah yang sama dengan Chinen.
“aah, baiklah.. kau ketokoku saja kalau begitu..” jawab Yamada ramah.
“baiklah, jam 7 aku kesitu.. “ Asuka pun menutup telepon dan bersiap-siap ketempat Yamada.
Tempat pertemuan Asuka dan Yamada adalah toko kue milik ayah Yamada. Ayahnya seorang patisserie. Sesampainya ditoko yamada. Asuka langsung duduk disalah satu meja disamping jendela menunggu Yamada.
“owari, Asuka..” kata Yamada menghampiri meja Asuka.
“daijoubu, gomen Ryosuke, aku mengganggu kau kerja..”
“tidak kok, aku hanya membantu saja..” Yamada mengambil kursi dekat meja Asuka dan duduk berhadapan dengan Asuka. “oh iya, ada keperluan apa??” Tanyanya to the point.
“begini, minggu depan Yuri ulang tahun, aku ingin memberinya kejutan Strawberry Cake buatanku sendiri, dan aku minta tolong padamu untuk mengajariku membuatnya…” melas Asuka dengan wajah imutnya.
“kenapa kau tak beli saja??”
“aku tak mau! Aku ingin membuatnya… onegai Ryosuke, bantu aku…” pinta Asuka lebih lembut.
“Baiklah.. oh iya, apa Chinen tau hal ini??”
“Dame! Jangan kau beritahu dia.. ini bukan kejutan lagi kalau dia tahu..”
“Baiklah, tapi aku cukup keras untuk mengajari seseorang..” kata Yamada dengan senyum licik menghiasi wajahnya. Asuka tau itu hanya gertakan tapi mampu membuatnya makin mantap. “besok akan aku berikan kau resep mudah untuk membuat kue, kau harus mempelajarinya terlebih dahulu, kalau kau siap, langsung datang ketokoku.. akan kuberitahukan ayah..”
“Arigatou Ryosuke, hontou ni arigatou..” Asuka sangat senang akhirnya dia bisa memberi kejutan pada Chinen.
Keesokan harinya, sesuai janji Yamada, Yamada memberikan resep mudah membuat kue untuk Asuka dan jika Asuka ingin langsung datang belajar, Yamada menetapkan jam 4 sore untuk 4 hari berturut-turut. Pastinya mereka berdua bertemu tanpa sepengetahuan Chinen.
“Asuka-chan, sepulang sekolah nanti kita ke toko buku dulu yah,, aku ingin membeli komik baru…” ajak Chinen pada Asuka yang sedang sibuk menulis catatan. Asuka berhenti menulis saat mendengar pinta Chinen.
“eh, gomen ne Yuri, bukannya aku ga mau.. tapi aku harus langsung pulang..” kata Asuka langsung menatap mata Chinen.
“eh, nande?? Kau sakit??” Tanya Chinen sambil menyentuh dahi Asuka.
“tidak, hanya saja aku tidak bisa jalan-jalan sepulang sekolah untuk beberapa hari ini.. gomen ne Yuri..” Asuka merasa tidak enak menolak ajakan Chinen. Ini pertama kalinya dia menolak pinta pacarnya yg sangat dia sayang. Asuka melihat wajah Chinen sangat kecewa dengan jawabannya. Dia ingin sekali mengatakannya tapi tak bisa.
“mouu, baiklah..” jawab Chinen pasrah dengan mulut yang dimajukan.
Hari kedua Asuka pergi belajar ketempat Ryosuke. Disekolah pun saat istirahat, mereka bertemu untuk membahas kue yg kemarin Asuka coba buat. Chinen merasa aneh dengan kedekatan mereka. Tapi dia tak ingin mencurigai pacarnya sendiri.
Hari ketiga, pada saat malam hari, Chinen pergi menemui Asuka kerumahnya, karena seharian ini mereka tidak bertemu disekolah. Tapi saat sampai dirumah Asuka, Asuka tak ada. Kata orang tua Asuka, Asuka pergi kerumah temannya. Ini aneh pikir Chinen. Asuka tak pernah pergi kesuatu tempat tanpa memberitahukannya. Saat ada apapun pasti Asuka mengemailnya atau langsung menelponnya. Belum sempat dia pergi jauh dari rumah Asuka, dari kejauhan terlihat Asuka bersama Yamada. Tanpa sadar, Chinen malah bersembunyi, tidak tau kenapa dia tidak ingin mereka berdua melihatnya. Sepertinya Yamada mengantar pulang Asuka kerumah. Kenapa harus Yamada?? Apa yang mereka lakukan?? Chinen tak habis pikir memikirkan kenapa Asuka bisa bersama dengan Yamada. Chinen tak berani keluar dari persembunyiannya sampai Yamada pergi dari hadapannya.
Ke esokkan harinya, Chinen menemui Asuka dikelas. Penasaran dengan apa yang dia lihat tadi malam. Jadi dia berniat untuk menanyakannya.
“Asuka, tadi malam aku kerumahmu..” kata Chinen sambil memutarkan tempat duduk didepan meja Asuka.
“eeh? Hontou?” Asuka kaget dia tidak akan mengira Chinen datang kerumahnya tadi malam.
“tapi kau tak ada.. kau kemana??” Tanya Chinen mencoba memastikan.
“etto, tadi malam aku kerumah teman, ya rumah Mayu. Mengambil catatan..” Asuka sudah berbohong pada Chinen, untuk pertama kalinya jug dia berbohong. ‘gomen ne’ katanya dalam hati.
“ah, sou..” Chinen mulai curiga terhadap Asuka. Kenapa asuka berbohong padanya. Terus apa yang dilihatnya tadi malam itu mimpi? Enggak kan. Pikiran Chinen berkecamuk, terlihat dari raut wajahnya.
“Yuri, daijoubu?? Kau terlihat tak sehat??” Tanya Asuka cemas sambil memegang wajah Chinen. Chinen menjauhkan diri dari Asuka. Dia sangat kecewa mengetahui Asuka ternyata membohonginya. Dia tidak akan apa - apa jika Asuka bercerita sejujurnya bahwa dia bertemu dengan Yamada. Asuka heran dengan sikap Chinen.
“Asuka, jawab dengan jujur.. kemana kau tadi malam??” Tanya Chinen dengan nada agak ditinggikan.
“etto… aku… Yuri..” Asuka ingin memegang tangan Chinen tapi ditampiknya.
“Aku tahu! Aku melihatnya! Kenapa kau bohong padaku??” Chinen sudah mencapai puncak kesabarannya. Dia ingin sekali mempercayai Asuka, tapi tak bisa dengan apa yang dilihatnya tadi malam, malah membuatnya gila untuk berpikir tenang.
“itu bukan seperti yg kau pikirkan Yuri… aku tak ada apa-apa dengan Ryosuke.. Percaya padaku..” Asuka mencoba mendekati Chinen yang marah, Asuka tak bisa meredakan kemarahan Chinen. Syukur-syukur Chinen tak membanting atau menghancurkan sesuatu.
“terus apa??” nada suara Chinen makin tinggi. “Kau bohong padaku…!” Chinen ingin sekali mempercayai Asuka. Tapi berat untuk mempercayainya. “katakan padaku yang sebenarnya Asuka…” nada bicara Chinen sudah mulai rendah, matanya sayu menatap Asuka. Asuka hanya menatap Chinen dengan sedih, matanya berkaca-kaca menahan airmata karena telah berbohong pada Chinen.
“Aku…tak bisa mengatakannya saat ini Yuri.. gomen ne..” Asuka langsung pergi meninggalkan Chinen yang masih terdiam menahan sakit karena kecewa terhadap Asuka, karena tak mengatakan yg sejujurnya. Air mata Asuka langsung tumpah. Hatinya sakit karena menyembunyikan kenyataan dari Chinen. Tidak tega dia melakukannya, tapi tidak bisa juga dia mengetakannya. Semuanya sudah kejadian. Salahnya juga, yang terus menolak ajakan Chinen. Chinen pasti berpikir yang tidak-tidak tentang dirinya.
Saat kejadian itu, sudah 2 hari Chinen tidak bertemu dengan Asuka. Bahkan saat disekolahpun, tak pernah meereka perpapasan dan berbicara. Chinen menjauhi Asuka. Asuka hanya bisa menatap Hpnya dengan tatapan nanar. Tak ada email balasan, bahkan telepon juga tak diangkat Chinen. Padahal besok ulang tahunnya Chinen.
“Asuka, jadi kau membuat kue itu??” Tanya Yamada yang sudah mengetahui masalah antara Asuka dan Chinen.
“tentu saja.. kue itu juga sebagai permintaan maafku pada Yuri..” jawab Asuka lembut sambil mencampur bahan kedalam loyang.
“apa Chinen akan menerimanya??” Tanya Yamada sedih melihat Asuka.
“aku tak tau..” Asuka menarik napas dan melanjutkannya. “Aku tetap akan ketempat itu dengan membawa kue ini.. Aku tau dia akan datang..” Asuka tau Chinen sangat marah dengannya, tapi bukan berarti Chinen akan melupakan janji yang disepakati dengannya. Apalagi besok itu ulang tahunnya.
Keesokan harinya. Tepat hari ulang tahun Chinen. Asuka mengirim sms ucapan selamat ulang tahun pada Chinen. Tapi tak ada balasan. Dilain tempat. Chinen melihat layar hpnya menyala. Dia langsung membaca sms dari Asuka, hanya ucapan selamat. Dan beberapa sms lainnya dari teman-temannya.
“Ah, arigatou Ryosuke.. sudah mengantarkanku kesini dengan kue ini..” kata Asuka saat sampai ditempat yang dijanjikan dengan Chinen.
“Apa kau tak ingin kutemani??” Tanya Yamada.
“umm” Asuka menggeleng. “Daijoubu, aku akan menunggunya sendiri..” jawab Asuka tersenyum.
“hontou daijoubu??” Ryosuke benar-benar cemas dengan Asuka, dengan cuaca yang sedingin ini, menunggu sendirian.
“un, sekali lagi arigatou sudah membantuku Ryosuke.. Kau memang teman terbaik..”
“baiklah, hati-hati.. aku tak ingin mendengar berita besok bahwa ada murid SMA membawa kue menghilang.. oke..” canda Yamada mencairkan suasana.
“ahahaha, tak akan.. pergilah..”
“baiklah, jaa ne..” Yamada pergi meninggalkan Asuka sendirian menunggu Chinen yang belum tentu akan datang.
‘dia akan datang, pasti!’ Asuka memantapkan hatinya untuk terus menunggu Chinen dibalik cuaca yang dingin. Cukup membuatnya membeku jika dia berlama-lama ditempat itu.
Sudah 2 jam berlalu, Chinen tak kunjung datang. Bukan sifat Chinen untuk terlambat.
‘akhirnya aku datang juga kesini..’ Chinen datang ketempat janjian dengan Asuka tapi belum sampai ketempat yg dimaksud. ‘dia tak akan datang ketempat itu kan??’ Chinen gundah dengan pikiran bahwa Asuka mengingat janji mereka dihari ini. ‘walaupun dia datang, pasti dia langsung pulang dengan cuaca seperti ini,, dia tidak akan tahan..’ Chinen tak habis-habisnya berbicara dengan dirinya sendiri, tapi Chinen penasaran apakah Asuka datang atau tidak.
Tak jauh dari tempatnya berdiri Chinen sudah dapat melihat sosok asuka ditempat janjian mereka. ‘dia datang, tapi ini sudah jam 9.. tapi buat apa juga aku datang kesini, tak ada gunanya..’ belum sempat Chinen beranjak dari tempatnya, Asuka yang sedang berdiri ditempat itu mendadak terhuyung jatuh. Tanpa pikir panjang Chinen pergi ketempat Asuka secepat mungkin.
“Asukaaa! daijoubu??” Tanya Chinen menahan badan Asuka yang lemah dengan terengah-engah.
“eh, Yuri.. yokatta.. akhirnya kau datang juga…” jawab Asuka dengan lemah. Badannya dingin, walaupn memakai jaket tapi tetap terasa dinginnya. Chinen pun menyentuh dahi Asuka.
“Baka! Sudah tau cuaca seperti ini, kenapa kau masih datang??” Chinen perlahan-lahan membantu Asuka untuk duduk, kepala Asuka disandarkan kepundaknya, sambil memeluk Asuka yang kedinginan Chinen melihat bungkusan ditangan Asuka.
“aku ingin memberikanmu ini.. aku tau kau akan datang” Kata Asuka menyodorkan bungkusan berpita coklat yang dia pegang. “aku membuatnya sendiri..” Chinen langsung menerima bungkusan itu dan membukanya.
“Asuka-chan.. kore.. strawberry cake yang kuinginkan…” kata Chinen sambil mengeluarkan cake itu dari tempatnya dan langsung mencicipinya. “umm, oishii!! benarkah kau yg membuatnya?? kau kan tak bisa membuat kue..” Tanya Chinen dengan mulut penuh kue. Asuka perlahan-lahan menegakkan badannya.
“aku belajar ditempatnya Ryosuke untuk membuat kue selama aku menolak ajakan mu itu..” Asuka langsung memeluk Yuri. “gomen ne Yuri, aku tak bermaksud ingin membohongimu.. kalau kau tau, itu tak akan jadi kejutan lagi buatmu..” senyum Asuka menghiasi wajahnya yang sudah kedingingan, tapi karena bersama Chinen badannya menghangat kembali karena cintanya.
“kau ini… Tapi ini yang terakhir kalinya kau bohong padaku, janji?” Tanya Chinen sambil menatap wajah gadis pujaannya itu dengan mesra.
“un yakusoku, Yuri..” Asuka mengecup pipi Chinen. “Otanjoubi ommedetou, Yuri..”
a/n gomen kalo kurang bagus hehehe
leave a comment please ^^