::crying for nothing::
*sigh
Aku hanya bingung. Aku harus bagaimana?
Aku hanya ingin orang lain memandangku dan manganggapku orang yang baik-baik.
Sebetulnya aku selalu khawatir apa yang orang-orang pikirkan tentang diriku.
Aku memang tidak terlalu pandai bergaul, namun aku bisa bergabung dengan yang lain.
Tapi, kupikir aku hanyalah orang biasa yang introvert dan pendiam. Kaku dan sering gugup.
Aku bukanlah orang yang tangguh dan mudah menangis (baca: cengeng).
Di lingkungan sekolah aku hanya memiliki sedikit teman. Tapi, yaah setidaknya banyak yang tidak membenciku atau menganggapku aneh.
Aku hanya merasa jauh dari mereka. Sampai-sampai aku seperti membuat suatu garis maya yang bisa menutupi diriku dari yang lain.
Aku hanya seorang penakut dan pengecut. Tidak berani bertindak dan hanya diam memandangi suatu situasi.
Aku hanya takut salah. Dan aku takut bila aku melakukan kesalahan yang tidak bisa diterima orang banyak.
Aku terlalu takut.
Aku hanya takut sendiri, tidak punya pegangan, dan tidak ada yang peduli menunjukkanku jalan.
Aku selalu iri dengan mereka semua, tanpa terkecuali.
Mereka bebas melakukan apapun dan tertawa tanpa sekat di tenggorokannya.
Mereka rajin dan pintar, suka berolahraga, dan berbakat luar biasa.
Mereka memiliki tubuh yang bagus dan ideal. Sekalipun mereka berpikir bahwa mereka harus diet.
Mereka memiliki cita-cita yang bagus. Dan mereka sangat percaya diri.
Aku tidak memiliki semua itu. Aku akui aku payah.
Aku hanya bingung. Aku harus bagaimana?
Aku hanya ingin orang lain memandangku dan manganggapku orang yang baik-baik.
Sebetulnya aku selalu khawatir apa yang orang-orang pikirkan tentang diriku.
Aku memang tidak terlalu pandai bergaul, namun aku bisa bergabung dengan yang lain.
Tapi, kupikir aku hanyalah orang biasa yang introvert dan pendiam. Kaku dan sering gugup.
Aku bukanlah orang yang tangguh dan mudah menangis (baca: cengeng).
Di lingkungan sekolah aku hanya memiliki sedikit teman. Tapi, yaah setidaknya banyak yang tidak membenciku atau menganggapku aneh.
Aku hanya merasa jauh dari mereka. Sampai-sampai aku seperti membuat suatu garis maya yang bisa menutupi diriku dari yang lain.
Aku hanya seorang penakut dan pengecut. Tidak berani bertindak dan hanya diam memandangi suatu situasi.
Aku hanya takut salah. Dan aku takut bila aku melakukan kesalahan yang tidak bisa diterima orang banyak.
Aku terlalu takut.
Aku hanya takut sendiri, tidak punya pegangan, dan tidak ada yang peduli menunjukkanku jalan.
Aku selalu iri dengan mereka semua, tanpa terkecuali.
Mereka bebas melakukan apapun dan tertawa tanpa sekat di tenggorokannya.
Mereka rajin dan pintar, suka berolahraga, dan berbakat luar biasa.
Mereka memiliki tubuh yang bagus dan ideal. Sekalipun mereka berpikir bahwa mereka harus diet.
Mereka memiliki cita-cita yang bagus. Dan mereka sangat percaya diri.
Aku tidak memiliki semua itu. Aku akui aku payah.