裸の次代 - Hadaka no Jidai - Fujigaya Taisuke (Indonesian Translation)

Sep 15, 2013 13:58

PS: Maaf kalau ada kalimat yang aneh m(__)m

裸の時代 - Hadaka no Jidai -

Kisah saat Kisumai belum menjadi siapa-siapa.

Tidak menyerah walaupun didahului oleh kohai.
Impian, frustasi, persahabatan, keluarga, lalu debut…
Pertama kalinya Kisumai membicarakan masa muda yang penuh luka.
Interview 100000 huruf yang berisi diskusi yang penuh emosi.

FUJIGAYA TAISUKE
責任 - Sekinin - Tanggung Jawab


Bisa menjadi seperti buku harian
--Saya ingin tahu tentang masa Jr., masa ketika belum menjadi siapa-siapa, menjadi Kis-My-Ft2, hingga saat ini. Karena itu, tolong ceritakan semuanya dengan jujur.
Ok. Bisa tersimpan dalam bentuk buku, bagus juga ya. Bukankah setiap hari berlalu dengan cepat dan tidak terasa, kan. Karena itu, bagi kami pun, bisa dibilang kesempatan yang bagus untuk melihat kembali jejak langkah kami sampai saat ini. Buku ini bisa menjadi seperti buku harian. Aku sempat membaca naskah (dorama) yang sudah lama. Penuh coretan, aku sampai berpikir “Joroknya~~~”. Aku jadi teringat kenangan saat doranma itu. Menurutku, itu (mengingat masa lalu) adalah hal yang sangat-sangat penting.

--Kalau begitu, saya akan bertanya mulai dari masa kanak-kanak, waktu kecil ingin menjadi apa?
Pahlawan. Aku suka sekali dengan ranger. Aku sering melihat pertunjukkan pahlawan di Taman Bermain Korakuen. Setelah pertunjukkan selesai dan bersalaman dengan para pemain, aku sangat terharu, dan langsung berpikir sungguh-sungguh ingin menjadi pahlawan jika sudah dewasa.

--Ingin menjadi ranger yang warna apa?
Pada dasarnya, aku ingin menjadi warna tokoh utama, yaitu merah, pasti keren. Tapi, ketika cerita semakin berkembang, hanya dengan 5 pahlawan tidak bisa menang, kan. Kalau sudah begitu, biasanya muncul warna perak atau emas. “Ah…warna ini juga keren ya~~”. Aku ingin jadi pahlawan yang muncul ketika semua orang sedang terdesak.

--Anda anak pertama dari 3 bersaudara, kan!?
Benar. Anak pertama itu harus menyerahkan ke adik-adiknya makanan atau mainan walaupun diri sendiri ingin itu. Aku ingat, biasanya aku akan ngotot “Nggak akan aku berikan!”, tapi akhirnya sambil menangis “Buat kamu”.

--Kakak yang baik, ya.
Dulu, ayahku pasti merekam video saat ada yang berulang tahun atau acara lain. Saat melihat itu, sejak umur berapa, ya? Aku punya kebiasaan untuk bilang “Karena aku kakak”. Aku ingin melakukan apa pun untuk adik-adikku. Misalnya , saat kami menerima hadiah natal, tidak hanya membuka hadiah punya sendiri, aku juga membuka punya adik-adikku. Aku melakukan karena rasa sayang, tapi adikku justru malah menangis karena ingin membuka hadiah itu sendiri.

--Bagaimana dengan kisah saat muncul di acara NHK “Pajama de Ojyama”?
Iya, ya. Para staff datang ke rumah untuk syuting bagian mengganti baju, tapi, karena aku takut dengan orang asing (pemalu), aku menolak “Nggak mau”. Akhirnya, adikku yang pertama yang melakukannya, entah mengapa aku merasa kesal lalu menangis, dan aku berkata “Memang aku yang harus melakukannya”. Hari berukutnya, aku dipanggil ke sebuah studio, aku ingat, aku memutari sebuah karakter sambil memegang balon orange.

--Anda ternyata takut dengan orang asing, ya.
Mungkin aku terkesan bisa dengan cepat akrab dengan siapapun, tapi sebenarnya sampai sekarang pun aku masih takut dengan orang asing.

--Ketika SD, Anda anak yang seperti apa?
Usil dan nakal. Saat pelajaran sepertinya aku lebih banyak berjalan-jalan di kelas dibandingkan duduk di kursiku.

--Kelas 5 SD, Anda lulus audisi Johnny’s. Bagaimana Anda bisa mengirimkan lamaran?
Aku tidak tahu siapa yang mengirimkan lamaran itu. Sampai sekarang pun itu misteri.

--Kalau begitu, Anda pasti terkejut saat tiba-tiba datang pengumuman lulus ke tahap berikutnya?
Tentu aku sangat terkejut. Ibuku saat itu berkata “Ada surat dari orang tidak dikenal, loh”. Saat itu, aku sering bermain di luar distrik sekolah, dan sering berbuat nakal. Dengan pengetahuan anak kelas 5 SD, “Jangan-jangan sidik jariku ketahuan, sehingga datang surat dari sekolah untuk anak nakal. Gawat!!” pikirku (haha). Kalau dipikirkan sekarang, saat itu aku tidak melakukan hal yang membuatku bisa ditangkap. Lalu, saat aku perhatikan, sepertinya surat dari Johnny’s. Karena aku tidak begitu mengerti, aku bilang “Nggak mau pergi”, tapi ibuku bilang “Bagaimanapun juga kamu tidak akan lulus, pergilah untuk belajar tentang masyarakat”.

--Bagaimana setelah mencoba pergi ikut audisi?
Kalau tidak salah, aku nomor 34? Kami disuruh untuk memakai nomor tersebut terus menari. Meniru sambil melihat. Tapi, bagaimanapun juga aku hanya ingin cepat pulang.

--Kenapa?
Hari itu ada festival seni di sekolah. Katanya teman-teman sekolah yang sudah pindah pun akan datang. Karena kesempatan yang bagus, setelah festival, aku merencanakan untuk makan malam bersama.

--Oh, karena itu Anda ingin cepat pulang.
Audisinya selesai saat waktu sudah sangat mepet. Orang yang nomornya ditulis di papan tulis harus tetap tinggal. Mulai dari nomor urut 1, secara berurutan hingga 40 selesai ditulis. “Nomorku nggak ada. Syukurlah. Aku mau pulang”. Saat itu, aku bertanya kepada orang yang sedang menulis di papan tulis, “Nomor ini harus dikembalikan kemana?”, orang itu berkata “Hebat, hari pertama kamu sudah berani bicara padaku. YOU tetap disini”. Di bagian kanan bawah papan tulis, nomor 34 ditulis, aku langsung berpikir “Uwaa, habis sudah”. Saat itu aku memang tidak tahu, tapi ternyata orang itu adalah Johnny-san.

--Apakah Anda pernah membayangkan akan masuk ke dunia entertainment?
Tidak pernah sama sekali. Sebelum menjadi Jr., Kimura Takuya-san dan Matsu Takako-san, pernah syuting di rumah sebelah rumahku. Aku melambaikan tangan sambil teriak “Kimutaku!!”, lalu dibalas dengan lambaian tangan. Hal itu selalu aku ingat. Saat aku bermain dorama bersama Kimura-san, aku bilang kepadanya “Dulu aku melambaikan tangan padamu, lalu kamu balas”. Tapi, aku tidak bilang aku memanggil dia “Kimutaku!!”. 4 huruf (キムタク- Kimutaku) itu tidak mungkin aku ucapkan, kan (haha). Tahukan aku tidak berniat masuk ke dunia entertainment? Tapi, setelahnya aku menyadari beberapa hal, aku lahir di tanggal yang sama dengan Hikaru Genji dibentuk, 25 Juni 1987. Sekarang, aku menggunakan style yang sama saat melakukan pertunjukkan dengan Hikaru Genji (rollerskate). Bisa dibilang ini takdir. Hal yang datang dengan tiba-tiba memang ada, ya.

Aku pikir mereka ingin aku bilang aku ingin berhenti
--Bagaimana kegiatan Anda sebagai Jr.?
Aku akan mendapat telepon ketika ada pekerjaan atau latihan, pada awalnya setiap hari. Ibuku merasa khawatir, lalu bertanya “Bagaimana dengan SMP?”

--Apa reaksi ayahmu?
Ayahku bertanya, “Kamu, apa yang kamu mau lakukan tentang masa depanmu?”, dengan santainya aku menjawab “Aku ingin melakukan pekerjaan ini”. Saai itu, orang tuaku akan membeli rumah di Tokyo jika aku benar-benar ingin terus di dunia entertainment. Jika tidak, kami akan pindah ke Shizuoka dimana kakek dari ibuku tinggal. Saat itu, tanpa mengetahui hal ini, aku bilang “Aku akan berjuang”. Akhirnya, sampai sekarang kami tinggal di Tokyo. Saat baru menjadi Jr., tidak ada jaminan tentang masa depan, bahkan tidak jelas apakah aku benar-benar serius. Seiring bertambanhnya umur, aku jadi benar-benar menyadari bagaiman ayahku memikirkan tentangku. Aku merasakan betapa hebatnya orang tuaku. Dari dulu, orang tuaku sering berkata, “Hidupmu adalah milikmu”. Meraka juga berkata jika memang kamu sudah memilih, selama pilihan itu tidak merugikan orang lain, silakan lakukan apa saja. Aku baru mengerti tentang betapa dalamnya makna kata-kata itu lama setelahnya.

--Kegiatan Anda sebagai Jr. tidak ada masalah, ya.
Itu tidak benar. Suatu hari, tidak ada telepon. Pertama-tama aku berpikir, “Ah, hari ini libur”. Tapi ternyata hari berikutnya dan berikutnya pun tidak ada. Keadaan seperti itu berlanjut hingga 2 tahun.

--Apakah ada yang terjadi?
Tidak ada hal yang khusus. Tapi, tidak dipanggil pun aku tidak merasa menderita. Aku tidak suka, tapi juga tidak benci kegiatan Jr. Bisa dikatakan aku tidak merasakan apa-apa. Aku datang karena diminta datang. Aku menari karena diminta menari.

--Kalau begitu, apa yang Anda rasakan saat telepon itu datang setelah 2 tahun?
“Eh, masih berlanjut?”. Seketika aku dimasukkan ke dalam grup yang anggotanya ada Nakamaru (Yuichi)-kun. Tapi, anak SMP tidak boleh bekerja di atas jam 8 malam. Saat syuting untuk suatu acara TV, Johnny-san berkata, “YOU belum cukup umur, kan? Kamu tidak bisa ikut”, lalu aku dikeluarkan. Grup saat itu, ternyata menjadi KAT-TUN.

--Anda tidak kesal?
Ada saatnya aku berpikir begitu, tapi bukan terus seperti itu. Daripada merasa kesal karena masa depan yang belum pasti, yang terpenting adalah “saat ini”. Karena bagiku, “saat ini” adalah hal yang terbaik.

--Hebat, Anda bisa berpikir seperti itu.
Aku belajar berpikir seperti itu dengan perlahan. Tidak berapa lama setelah itu, aku jadi benar-benar menyukai pekerjaan ini.

--Apakah penyebabnya?
Tahun 2003, sempat beberapa saat aku kembali tidak dipanggil. Ketika aku kembali dipanggil, itu adalah menjadi backdancer untuk Arashi. Jr. yang dipanggil untuk konser itu sangat sedikit. Sampai saat itu aku berpikir, seandainya melakukan gerak yang salah karena banyak orang tidak akan ketahuan. Apa yang salah juga tidak akan ada yang tahu, sebaliknya berusaha sekuat tenaga juga tidak akan tersorot kamera. Tapi, saat itu, hal yang perlu dilakukan bertambah dengan pesat, seperti membantu Arashi ganti baju. Jika timing-nya salah akan terjadi hal yang gawat. Sejujurnya, siapapun bisa mendapatkan posisiku. Tapi, saat itu aku merasakan tanggung jawab sebagai orang yang dipilih. Sungguh berat, tapi seperti (Matsumoto) Jun-kun, dia mengajari Jr. satu-persatu gerakan menari.

--Berat, ya.
Tapi, saat Arashi memanggil namaku untuk pertama kalinya, aku merasa sangat bahagia. Lalu, saat konser berakhir, fans mengucapkan “Terima kasih” kepada Jr. sambil menangis. Sungguh luar biasa. Aku merasa tidak mudah bisa menggerakan perasaan seseorang, tapi ternyata apa yang dilakukan seseorang bisa membuat orang lain bahagia atau bahkan merubah kehidupan seseorang, itu sungguh luar biasa. Mulai dari saat itu, aku melakukan semua ini dengan serius. Saat konser hari terakhir, aku begitu terharu hingga menangis.

--Kejadian itu terekam di DVD Arashi “How’s it going? SUMMER CONCERT 2003”, ya.
(Sakurai) Sho-kun melihatku menangis lalu memelukku. Dia berkata, “Kamu sudah berusaha keras, ya.” Pada saat itu, aku yang berpikir “Sudah waktunya aku berhenti”, merasa seperti terselamatkan. Sho-ku, Arashi, adalah sosok yang special. Aku merasa seperti itu. Selamanya dalam hatiku aku merasa seperti itu.

--Oh, begitu. Kis-My-Ft. dibentuk pada tahun 2004.
Kami dikumpulkan menjadi satu grup, tapi kami belum memikirkan tentang debut, kami hanya melakukan segala sesuatu dengan sekuat tenaga. Tapi, karena begitu serius, ketika terjadi konflik dan benturan, sangat menyakitkan.

--Maksudnya?
Ketika ada sebuah audisi untuk CM handphone, Kitayama (Hiromitsu), (Yokoo) Wataru, semua anggota grup ikut. Tapi, hanya aku yang gagal.

--Sendirian saja…
Aku tidak bisa mengontrol perasaanku, terus merasa bingung, “Ah, sepertinya Jimusho (agensi) ingin aku mengatakan aku berhenti”. Semakin lama semakin terasa menekan, jam 12 tengah malam, aku mengirim e-mail kepada orang yang sudah aku anggap seperti kakak, (Tanaka) Koki-kun, “Aku ingin berhenti”.

--Apa balasannya?
“Akan ada waktunya kamu dibutuhkan”. E-mail balasannya sangat panjang. Tapi, tiba-tiba aku sadar, hari itu adalah hari ulang tahun Koki-kun. “Maaf, padahal hari ini ulang tahunmu” ketika aku minta maaf seperti itu, Koki-kun membalas “Hari berganti, e-mail paling pertama yang datang adalah dari Fujigaya. Aku pikir, hebat juga dia. Tapi, ternyata masalah serius”, lalu dia tertawa.

--Dukungan dari senpai, ya.
Benar. Maksud dari “Akan ada waktunya kamu dibutuhkan” adalah supaya aku dapat terus maju ke depan. Namun tahun berikutnya, saat CM handphone itu ditayangkan di TV, aku pasti mengganti channelnya. Setelah itu, kakekku yang merupakan sosok yang sangat berpengaruh bagiku meninggal dunia. Karena pekerjaan, aku tidak bisa bertemu untuk terakhir kalinya….. Bukan tentang mendapat inspirasi dari kakek, tapi aku sering berpikir bahwa kakek sangat mendukungku. Sebaliknya, aku jadi berpikir bagaimana sebaiknya aku mendukung kakekku yang sudah meninggal. Aku tidak tahu mengenai dunia setelah kematian. Tapi, menurutku hari dimana aku merasa menderita, kesusahan, merasa akan menyerah adalah hari yang ingin dijalani oleh kakek dan orang lain yang sudah meninggal. Karena hidup, kita bisa merasakan penderitaan. Kehidupan itu bukan sesuatu yang kita minta saja. Karena itu, menurutku kesusahan, kekhawatiran, maupun kegagalan seharusnya bisa kita nikamti.

Rollerskate yang melegenda yang muncul dari kegelapan
--Bulan Juli tahun 2005, Kis-My-F2 dibentuk.
Saat itu, banyak grup yang sudah dibentuk menghilang, aku berpikir “Ah, suatu saat juga akan hilang”. Lalu, pada dasarnya Kisumai dibentuk dari orang-orang yang dikeluarkan dari grupnya masing-masing, “Apa akan baik-baik saja?”

--Jadi begitu.
Tapi, kalau saat ini dipikirkan lagi, hal itu menjadi sebuah kekuatan. Masing-masing sudah mengalami penderitaan dan kesusahan. Hal itu menjadi fondasi bagi masing-masing anggota.

--Pada saat awal terbentuk, grup kakak: Fujigaya-kun, Kitayama-kun, Yokoo-kun, dengan grup adik: Tamamori (Yuta)-kun, Senga (Kento)-kun, Miyata (Toshiya)-kun, Nikaido (Takeshi)-Kun, apakah tidak ada ketegangan?
Tentu ada. Sebagai 3 orang yang lebih tua, kami harus mengajarkan berbagai hal ke yang lebih muda. Tapi, kalau dilihat dari sudut pandang yang lebih muda, wajar mereka berpikir “Tiga orang ini, padahal tidak bisa apa-apa….” Pertama-tama, kami benar-benar 7 orang yang tidak bisa apa-apa. Aku pikir itu semacam test, aku dan Kitayama menyanyi juga melakukan MC. Orang lain pasti berpikir, kenapa 2 orang ini terus. Tapi, bagi kami berdua juga tidak mudah. Aku bukannya ingin orang lain mengerti. Aku dan Kitayama itu, ehm, bagaimana ya menjelaskannya, saling menjaga keseimbangan. Seperti, jika salah satu sisi jatuh, maka yang satu juga akan jatuh, atau jika yang satu maju lebih dulu, maka akan menjadi kacau. Bagi kami, 3 orang yang lebih tua pun tidak mudah. Aku yang paling pertama masuk ke Johnny’s. Kitayama dan Wataru, mereka masuk setelah aku tapi lebih tua. Aku mempunyai harga diri sebagai orang yang lebih lama dalam tradisi Johnny’s. Sedangkan mereka mempunyai harga diri sebagai orang yang lebih tua.

--Harga diri kalian saling berbenturan, ya.
Betul. Seperti pada saat konser Arashi, ada semacam peraturan atau tradisi tak tertulis, “Walaupun penampilan Jr. sudah selesai, yang boleh mandi lebih dulu adalah Arashi yang sudah selesai encore. Jr. boleh mandi setelahnya jika ada waktu saja”. Kitayama yang tidak tahu tentang itu berkata “Aku mandi duluan, ya!”, lalu langsung masuk ke kamar mandi. Hal itu terdengar oleh Jun-kun, lalu aku pun meminta maaf. Aku tidak mengatakan pada Kitayama mengenai hal itu karena hanya akan membuat dia seperti pengecut. Aku hanya mengatakan “Jangan mandi lebih dulu”. Tapi, dari sisi Kitayama, pasti dia merasa “Kenapa aku harus mendengarkan perkataan orang yang lebih muda.”

--Bagaimana dengan Yokoo-kun?
Aku paling benci dengan Wataru (haha). Habisnya, kami sering bertengkar. Wataru berkata “Jangan bicara padaku!”, aku pun berpikir “Aku juga tidak mau bicara denganmu”, tapi beberapa jam kemudian, Wataru akan berkata “Ayo, pulang bersama”. Aku langsung berpikir “Dia pasti terkena amnesia”. Dia membuatku kesal, tapi Wataru dengan caranya sendiri berusaha untuk memperbaiki hubungan kami. Saat tour, aku dan Wataru sering sekali 1 kamar hotel. Dia terlalu “lurus” sehingga tidak tahu cara bergaul. Dia terus merasa canggung, entah mengapa aku merasa mirip dengannya. Karena itu, aku suka padanya. Lalu, pada awalnya, mungkin karena aku dekat dengan Senga, Miyata dan Nikaido, grup yang yang lebih muda juga mulai menceritakan unek-uneknya kepadaku.

--Kamu selalu berada di tengah-tengah, ya.
Iya, tapi aku menyukai mereka masing-masing. Melakukan apapun bersama mereka itu menyenangkan. Walaupun sedang tour, tapi kami tidak tidur untuk istirahat. Kami melakukan banyak hal bodoh yang tidak bisa aku bayangkan sekarang.

--Apa yang kalian lakukan?
Seperti “Ayo, kita berlari sambil telanjang di lorong dan mengagetkan orang-orang!” (haha). Melakukan semuanya dengan semangat. Kami tidak akan bilang “Aku tidak mau”, karena itu tidak keren, kan. Bahkan Tama. Ada masa tentang rollerskate legenda (haha).

--Rollerskate legenda?
Kami mematikan lampu di kamar lalu menyalakan musik. Sepuluh detik kemudian, lampu kembali dinyalakan, Tama sudah telanjang dengan dan hanya menggunakan rollerskate saja. Semua mengalami masa seperti itu.

Menurutku anggota Kisumai adalah “orang asing yang diikat oleh takdir”
--Lalu, bagaimana caranya hubungan antara anggota Kisumai bisa menguat?
Sejujurnya pada awalnya, masing-masing pasti berpikir “Aku yang nomor 1”, dan sebagainya. Sebagai sebuah perasaan, hal itu ada bagusnya juga. Namun, kami tidak pernah memuji orang lain. Akhirnya kami merasa khawatir.

--Khawatir?
Kami ingin debut. Tapi, kami tidak tahu harus bagaimana. Jika ada yang yang memanjangkan, mengecat, atau memotong rambut, yang lain akan mengikuti. “Kita ini selalu bertujuh, kan” pada saat itu kami dihubungkan dengan ikatan persahabatan yang lemah. Aku merasa saat kami melakukan pekerjaan di luar grup,melihat anggota lain melakukan pekerjaan itu, kami jadi mulai mengakui satu sama lain.

--Anggota yang paling pertama bermain di dorama adalah Fujigaya-kun “Shimokita Sundays”
Melangkah di luar Johnny’s, membuatku sadar tempatku berdiri. Aku merasa anggota Kisumai sudah salah paham, pandangan kami begitu sempit. Termasuk aku juga. Ketika di lokasi syuting, tidak ada seorang pun staff yang tahu siapa aku. Misalnya, seperti saat sambutan. “Ah, Ueto Aya-san, silakan kesini. Eh, kamu siapa?”. “Ah, inilah dunia nyata” pikirku. Dari saat itulah, cara berpikirku berubah. Kami masih belum apa-apa.

--Hal itu diceritakan ke anggota yang lain?
Aku menunjukkan hal itu dengan sikapku, bukan dengan kata-kata. Aku pun berusaha maju sendirian. Karena itu aku berpikir walaupun dibenci oleh anggota yang lain, sikap ini harus aku tunjukkan ke orang lain. Aku tidak tahu apakah itu menjadi nilai plus atau minus. Tapi, “Kalau hanya seperti ini terus bisa gawat” Itu adalah tujuanku sendiri. Setelah beberapa saat, Senga mulai menjauhiku. Ketika aku bertanya “Kenapa?”, Senga menjawab “Bukan kenapa. Tapi kamu yang berlari terlalu cepat sendirian, kan?”. Ah, ternyata aku pun salah. Mana yang benar, mana yang salah, kami tidak tahu. Semuanya kacau. Tapi aku yakin, sambil kebingungan dan kehilangan arah, dengan cara yang berbeda, semua anggota berusaha membawa grup ini maju ke depan.

--Jadi begitu.
Tapi, saat Senga bilang “Kamu berlari terlalu cepat sendirian”, aku merasa sangat bahagia. Dia pun ternyata memikirkan banyak hal tentang grup ini.

--Saat itu, sekitar saat Hey! Say! JUMP debut, kan?
Saat itu berat sekali. Ada saatnya kami harus menjadi opening act untuk Hey! Say! JUMP. “Kita ‘kan bukan panda penarik pengunjung”. Tapi, itu bukanlah salah JUMP. Kami tidak tahu kemana kami halur melampiaskan semua perasaan ini. Kami bertujuh sempat berkata, “Kami tidak akan pergi ke rehearsal besok.”

--Ada yang tidak datang?
Walaupun kami sudah sok mengatakannya, pada akhirnya semuanya datang. “Semuanya tidak punya nyali.” Aku pun mengakui itu (haha).

--Tapi, “tidak melarikan diri” itu hal yang penting, ya.
Jika kami bukan dalam grup, pasti ada orang yang tidak datang. Tapi, kami bertujuh adalah 1 grup. Kami masing-masing punya kehidupan sendiri, punya fans yang mendukung. Bukan tentang diri sendiri saja. Di pundak satu orang terdapat masa depan 7 orang. Karena itu, kami tetap maju.

--Apakah Anda berpikir suatu hari akan debut?
Tentu saja. Bukannya perasaan setengah hati “Suatu saat kami akan debut”, tapi yang aku rasakan “Kami PASTI debut”, dan itu memacu semangatku. Pada awalnya, aku berpikir tidak harus debut dengan anggota-anggota ini. Tapi, karena kami selalu bersama, kami jadi saling mengerti. Karena itu, menurutku “Kami bertujuh pasti bisa debut”. Aku, dan anggota yang lain adalah “Orang asing yang diikat oleh takdir”.

--Orang asing yang diikat oleh takdir?
Menurutku hal yang paling penting dalam kehidupan adalah pertemuan dan pengalaman. Keenam anggota yang lain dengan caranya masing-masing masuk ke dunia Johnny’s. Lalu kami menjadi 1 grup, mengalami hal menyenangkan maupun menyedihkan bersama-sama, dan ketika terjadi suatu kejadian yang di luar perkiraan, tanpa kami sadari kami akan langsung saling mengcover. Tentu saja, kami sering mengatakan “Maaf dan terima kasih”, tapi terkadang hal itu tidak perlu diucapkan, dan itu hal yang biasa bagi kami. Walaupun seperti kebetulan, namun ini adalah kebetulan yang indah. Karena itu, kepada siapapun yang sudah mengirimkan surat lamaranku, aku berterima kasih. Berkat dia, aku bisa bertemu dengan para anggota ini.

--Anda punya kepercayaan akan debut bertujuh, ya.
Tentu ada. Tapi, karena itu hanya keyakinanku saja. Aku tidak pernah mengatakan kepada anggota yang lain hal seperti “Tidak apa-apa, kita pasti akan debut”. Mungkin aku terlihat tidak memikirkan hal itu oleh anggota yang lain dan fans.

Dia pasti bisa melalui semuanya.
--Setelah 6 tahun terbentuk, pada tour 2011 saat konser di Tokyo, datang amplop coklat dari Johnny-san yang memberitahukan tentang debut kalian. Saat itu, apa yang Anda rasakan?
Perasaan saat itu, aku sendiri kurang mengerti. Seperti, “Akhirnya datang juga, kami debut”. Ya, aku berpikir seperti itu. Semua kenangan hingga saat itu langsung teringat. Tapi, kenangan yang muncul adalah aku melihat punggung orang lain. Pemandangan saat aku sebagai backdancer yang selalu berdiri di baris kedua. Mulai saat ini, kami akan berdiri dibarisan paling depan, kami akan membuat jaman kami yang baru.

--Keluarga Anda tentu ikut bahagia, ya.
Tentu. Hanya reaksi ayahku saja yang biasa saja (haha). Aku jarang membicarakan masalah pekerjaan dengannya.

--Oh, begitu.
Karena itu, saat konser di Tokyo DOME , aku mengundang ayahku. Hingga saat itu, aku selalu mengundang dia, tapi dia selalu tidak datang “Ayah sudah ada janji”. Aku ingin menunjukkan sekali saja pada ayahku dunia yang aku pilih dan jalani. Tapi, saat hari konser DOME, ayahku bertengkar dengan ibuku “Lebih baik berikan saja kursi itu pada orang yang benar-benar ingin menonton”. Pada akhirnya, dengan berat hati dia datang juga. Saat konser selesai dan aku pulang ke rumah, ayahku sedang berada di ruang keluarga, lalu aku bertanya “Bagaimana konser tadi?”, ayahku malah menjawab “Banyak orang, ya” atau “Panggungnya luar biasa”.

--Padahal yang ingin Anda tunjukkan bukan itu.
Ehm, tapi itu memang sifat ayahku. Lalu, saat aku sedang berendam di ofuro, ayahku datang membuka pintu. Lalu dia berkata, “Walaupun ayah baru pertama kali melihat pertunjukkanmu, ayah sangat terharu melihat begitu banyaknya orang bisa tersenyum. Ayah bersyukur sudah datang. Jika kamu benar-benar serius melakukan ini, ayah ingin kamu menjadi nomor 1”, lalu dia menutup pintu. Aku sangat bahagia mendengarnya. Dukungan ibuku selama ini juga membuatku bahagia.

--Saya mendengar, sebelum debut, saat Yokoo-kun ingin berhenti, Anda menghentikannya.
Kalau sekarang aku pikirkan, saat itu jika dia ingin berhenti, seharusnya aku biarkan saja, ya (haha). Saat itu, aku tidak mungkin dengan mudahnya bilang "Kalau kamu ingin berhenti, berhentilah”. Apa yang terbaik bagi Wataru, tidak ada yang tahu. Semakin aku memikirkan itu dengan serius, aku malah jadi semakin tidak mengerti. Tapi, perasaan yang paling kuat yang ingin aku sampaikan pada Wataru adalah menghentikannya untuk meninggalkan Johnny’s.

--Kenapa Anda bisa merasa seperti itu.
Grup ini, Kis-My-Ft2, terdiri dari 7 orang. Siapakah yang posisi center atau banyaknya pekerjaan masing-masing. Sejujurnya, ada dunia yang tidak bisa kami atur. Tapi, bagaimanapun kami bertujuh. Bagiku, Kis-My-Ft2 selalu bertujuh. Aku ingin fans juga merasakan hal yang sama.

--Yokoo-kun bilang “Aku tidak pernah bekerja keras. Kami bisa debut adalah karena 6 anggota yang lain.
Kalau tidak dengan kerja keras, kamu tidak mungkin bisa bertahan di dunia ini, kan! Dalam waktu singkat harus menghafal gerakan, di waktu yang bersamaan harus menghafal dialog dan berakting. Kerja keras itu dasar dari setiap orang. Kalau kamu berpikir Wataru benar-benar seperti itu, kamu tidak mengerti sosok Wataru yang sebenarnya. Kalau bukan karena suka, tidak mungkin dia bisa tersenyum seperti itu di depan anggota yang lain dan fans, kan? Aku yakin dan percaya, kami bisa seperti sekarang karena kami bertujuh. Aku banyak ditolong oleh Wataru dan anggota yang lain, dan tanpa aku sadari, aku juga pasti sudah membantu orang lain.

--Tamamori-kun bilang, Anda banyak membantunya saat dorama “Ikemen Desune”.
Aku tidak melakukan apa-apa saat itu. Yang aku lakukan hanya menciptakan kondisi dan situasi yang nyaman. Karena Tama yang pertama kalinya menjadi tokoh utama dalam dorama, sungguh mengalami masa sulit.

--Kamu mengerti hal itu?
Iya. Aku tidak tahu apakah boleh aku mengatakan hal ini, di lokasi syuting orang-orang seperti beranggapan “Lebih baik Fujigaya-kun yang memerankan Ren”. Lalu ada staff yang datang berdiskusi denganku.

--Tentang?
Tentang Tama, tentang bagaimana dia sendiri tidak mengerti harus berakting seperti apa. Apakah lebih baik Tama langsung syuting tanpa rehearsal agar tidak bingung atau dia harus diberi petunjuk tentang semua hal. Tapi kalau seperti itu, mungkin saja dia tambah bingung dan kesusahan. Para staff bertanya padaku “Yang paling mengerti tentang Tamamori-kun adalah Fujigaya-kun. Bagaimana sebaiknya?”.

--Anda menjawab apa?
Aku menjawab “Dia tidak akan melarikan diri”. “Setersudut dan ada kesulitan seperti apapun, dia pasti melewati semuanya. Jadi jika ada nasihat, katakan saja padanya. Setelah tersudut, apa yang akan dia lakukan, disitulah pertaruhan dimulai”.

--Ah, ternyata ada kejadian seperti itu.
Setelah itu, Tama selalu berlatih sendirian. Tama pun berubah. Dia mulai percaya pada dirinya sendiri. Karena itu, aku tidak melakukan apapun. Tama bisa melewati dinding itu karena banyak orang yang mendukungnya.

--Anda percaya dia bisa melewatinya?
Aku tidak pernah meragukannya sedikt pun.

20 tahun, 30 tahun berlalu, aku ingin kami tetap tertawa bersama
--Judul buku ini “Hadaka no Jidai”, menunjukkan masa Jr. dimana kalian belum menjadi siapa-siapa. Bagi Fujigaya-kun, masa Jr. itu masa yang seperti apa?
Tentu saja tidak semua hal menyenangkan, tapi juga tidak semua hal menyakitkan. Semua itu menjadi satu ikatan besar yang disebut “Kenangan indah”. Saat itu aku sering sekali diteriaki dan dimarahi. Seperti ketika aku gagal audisi CM handphone, juga tawaran dorama yang tidak datang-datang, lalu dimarahi “Kamu tidak akan bisa nge-rap seumur hidup!”. Kebingungan, menderita, kegagalan, terpuruk hingga terpikir “Setelah ini aku sudah tidak memiliki tujuan”. Jika dipikirkan sekarang, aku ingin berkata “Syukurlah aku tidak terlalu memikirkan itu semua dulu”. Tapi, di saat bersamaan, menurutku karena semua kesulitan itu, aku yang sekarang ada disini.

--Lalu, apa yang ada pada diri Anda sekarang setelah debut, yang tidak ada saat Anda masih Jr.?
Ehm, tanggung jawab.

-Kenapa?
Masa Jr., aku rasa bisa dikatakan masa penuh kerja keras. Saat jadi backdancer dan melakukan kesalahan, aku ingat aku hanya berpikir “Gawat, salah”. Tapi, sekarang aku bisa menyadari ada orang yang mendukung. Karena itu, kepada orang-orang yang sudah memberikan cintanya pada kami, kami ingin mengembalikannya berkali-kali lipat. Mungkin kata “tanggung jawab” terlalu kaku menggambarkan itu, tapi seperti itulah sifatku. Orang lain sering mengatakan aku sudah berubah dibanding masa Jr., tapi bukan dengan sengaja aku ingin berubah. Menurutku seiring bertambahnya umur, rasa tanggung jawab dan tingkat keseriusan dalam diri kita pasti berubah, kan.

--Jadi begitu.
Lalu, bukan setelah debut saja, tapi sesuatu yang selalu aku miliki adalah sahabat. Seperti saat di ruang ganti, Nika datang sambil dengan suara keras berkata “Selamat pagi member!!”. Sambil berpikir “Apa, sih. Tidak jelas. Berisik”, hatiku menjadi hangat. Tama juga, diluar perkiraan, ternyata dia senang bercanda. Seperti aku sering mendengar dia memberi salam dengan cara yang aneh. Kadang ada juga saat aku merasa dia berbicara panjang sekali. Lalu, Tama pernah tiba-tiba muncul disampingku, lalu berbisik “Baju orang itu, tidak ganti~” sambil setengah mati dia menahan tawa (haha). Mungkin ini bukan memuji, tapi Tama yang seperti itu, walaupun umurnya bertambah, sifat kekanak-kanakannya, tidak akan berubah, begitupun anggota yang lain, ada bagian dari diri mereka yang tidak berubah. Jika saat bersama bertujuh, terkadang aku merasa ingin kembali ke “hari itu”. Hal itu sungguh indah, dari hatiku aku merasa bisa bersama bertujuh sungguh bersyukur.

--Lalu, terakhir, seperti apa bayangan Anda tentang Kisumai di masa depan?
Ada satu hal yang terpikir olehku saat aku bermain di dorama “Shinikare”, saat jadwalku begitu padat. Pertama-tama, aku bilang pada manajerku “Aku tidak butuh waktu tidur, tapi tolong beri aku waktu untuk menghafal dialog”. Tapi, karena syuting untuk “Beginners” juga hampir dimulai, manajerku berkata “Sejujurnya, menyisihkan waktu untuk itupun tidak bisa”. 10 halaman dialog “Shinikare” hanya dibagi menjadi 2 cut. Jika aku melakukan kesalahan, maka harus diulang lagi dari awal. Karena itu, sudah sewajarnya syuting pun menjadi lebih lama 6 jam. Para staff pun sudah sangat lelah, dan mereka mulai mengeluh “cih”. Aku juga merasakan kelelahan dan tekanan yang sangat hebat.

--Kondisinya sudah di ambang batas, ya.
Saat itu, aku berpikir “Kenapa aku melakukan semua ini?”

--Berat, ya. Lalu, kenapa?
Jawabannya sungguh sederhana, karena aku suka. Aku menyukai pekerjaan ini. Aku menyukai fans yang sudah mendukungku. Lalu, karena aku adalah anggota Kisumai. Mungkin bisa dibilang itu semua adalah inti diriku, jika inti itu hancur maka aku tidak bisa melanjutkannya lagi. Begitupun bagi kami bertujuh, aku yakin. Karena suka, kami terus maju.

--Jadi begitu.
Lalu, bukan mengenai tanggung jawab yang tadi aku katakan, tapi saat tragedi tsunami dan gempa di timur Jepang, saudara orang tuaku ada yang menjadi korban. Ketika aku bisa mendapat libur dan pergi dengan mobil untuk bertemu mereka, ada anak perempuan yang umurnya sekitar kelas 2 SD. Walaupun dia mengalami penderitaan dan kesedihan yang tidak bisa diungkapkan dengan kata-kata, saat bertemu denganku, dia tersenyum. Melihat senyuman itu, aku yakin pasti ada hal yang bisa dilakukan olehku, oleh kami. Karena itu, saat ini memang saat yang sangat penting, tapi setelah 20 tahun, 30 tahun, kami masih bersama, itulah yang lebih penting.

--Kalian bersama bertujuh, ya.
Tapi, hanya sekedar akrab saja, aku tidak mau. Sebelum debut, kami pergi makan bersama, membicarakan mulai saat ini kami akan jadi seperti apa, apa yang mau kami lakukan. Yang aku katakan “Setelah acara ini selesai, dan ada yang mengatakan “tadi menyenangkan, ya”, maka semuanya tidak ada gunanya. Jika seperti itu, selanjutnya saat kita makan bersama lagi, maaf, tapi aku tidak akan ikut”. Mungkin tidak ada yang lebih bagus dari saling akrab. Tapi sekedar akrab saja, atau hanya saling menjilati luka masing-masing, aku rasa itu salah. Mimpi tidak ada artinya jika hanya diucapkan saja. Jika tidak melakukan apapun, bahkan satu langkah pun, tidak akan ada yang terwujud.

--Ternyata mengenai berlari terus mengejar impian, ya.
Menurutku hidup adalah tumpukkan dari “sekarang”. Setelah ini, 20 tahun, 30 tahun berlalu, aku ingin kami tetap tertawa bersama.

--Entah mengapa, kalian bertujuh benar-benar terlihat seperti pahlawan.
Mulai saat ini, kami bertujuh akan mengalami berbagai hal. Setelah beberapa puluh tahun berlalu, ketika tiba waktunya kami melihat kembali jalan yang kami telah lalui, aku ingin kami berdiri dalam satu garis berdampingan dan melihat itu semua sambil tertawa. Karena berapa banyak orang ikut tertawa saat melihat kami tertawa, adalah hal yang paling penting.

NO-REPOST

translation : hadaka no jidai, translation : kis-my-ft2, translation : indonesian

Previous post Next post
Up