“There’s no equal amount of happiness as a teacher to see his student grow”
Sinopsis:
Bumi akan diserang alien pada bulan Maret. Jepang diberikan kepercayaan untuk menangani isu ini. Salah satu alien berwarna kuning berbaju Toga melakukan perjanjian dengan pihak sekolah tertentu. Alien yang nantinya akan dijuluki Koro Sensei tersebut memutuskan untuk menjadi guru di kelas E dari Kunugigaoka Junior High School. Kelas E yang merupakan kelas “terbelakang” di sekolah tersebut, diberikan pelatihan khusus yaitu keterampilan asasin untuk melakukan usaha pembunuhan kepada Koro Sensei. Namun, hal ini tidaklah mudah karena koro sensei memiliki kecepatan yang sangat luar biasa. Di samping itu, apakah murid - murid kelas E benar - benar ingin membunuh gurunya?
Genre: Sci-Fi, School-Life, Comedy, Manga, Action
Actor: Yamada Ryosuke, Suda Masaki, Shiina Kippei, Ninomiya Kazunari (Voice)
-
Well, jikalau saya harus mengatakan kesan saya selama menonton film ini. Maka kesan awal saya adalah: Absurd!
Saya bukanlah orang yang tidak bisa menerima sci-fi-fantasi sama sekali. Namun, menurut saya penceritaan Assasination Classroom dari awal hingga pertengahan terasa absurd bagi saya. Tidak hentinya saya mencetuskan kata “Apa sih..” sepanjang menonton.
Namun, kesan itu mulai berubah di pertengahan film. Karena mau tidak mau, saya tersentuh juga dengan keahlian mengajar Koro Sensei, dan saya sangat simpatik dengan kebersamaan dan kerja sama murid - murid kelas E! So it was quite a great development. Tidak heran saya pun mampu meneteskan air mata juga di paruh akhir film. Yah, saya memang cengeng sih. Hahahaha.
Hal yang saya suka:
1. Kebersamaan!
Saya suka sekali kebersamaan dan kerja sama murid - murid kelas E. Saya suka ide dimana meskipun mereka murid - murid terbelakang yang tidak memenuhi standar, tapi bukan berarti mereka anak yang hopeless dan tidak bisa berkembang! Bukan berarti mereka tidak memiliki potensi - potensi tertentu. Senang sekali mereka satu sama lain tidak menaruh rasa benci melainkan tetap hidup rukun dan membantu sebagai teman satu kelas.
Puncaknya adalah ketika mereka melakukan project utama mereka untuk membunuh Koro Sensei. Saat itu ditunjukkan kerja sama mereka membagi tugas sesuai dengan keahlian masing - masing. Which is very nice :3
2. Sinematografi
Hwaaa sinematografi film - film Jepang mah emang juara! Bagus banget, suka sama color-tonenya. Bikin kesan hangat. Bahkan setting kelas terbelakangnya pun indah menurut saya. Terbaik sih!
3. Nuhuhuhu~
Apa itu Nuhuhuhu~?
Hahahah! Itu adalah bunyi ketawa dari Koro Sensei di telinga saya. Nggak pernah gagal bikin saya ketawa setiap mendengarnya. Sukaa sekali dengan Koro Sensei, baik dari segi karakter dan tentu saja... suaranya. It’s Nino anyway! Sungguh pemilihan yang tepat sih dengan karakter alien yang rada aneh-usil begitu diisi dengan suara Nino yang sama - sama komikalnya. Nuhuhuhu~
4. Karma-Kun
Suda Masaki! Waaah, dia keren banget ngga sih :( wkwk, tapi mari kita bahas peran dia sebagai Karma-nya bukan Suda Masakinya wkwk.
Saya suka sekali karakter - karakter seperti Suda Masaki. Pinter, Bergejolak, Tidak mengikuti aturan yang sebenarnya baik hati. Hwaa dia kakkoi banget lah dari awal muncul juga. Cocok sama wajah - wajahnya Suda Masaki yang emang kayak gitu. Poin plus lainnya adalah dia punya masa lalu yang agak sedih, yang mana itu justru menambah daya tarik Karma-kun di film ini.
5. Cara Mengajar
Well, meskipun di film ini cara mengajar Koro Sensei memang digambarkan fantastis banget, yang mana tidak mungkin bisa dipraktekkan di dunia nyata ini haha. Tapi entah kenapa saya justru menangkap hal - hal lain yang baik dari cara mengajar Koro Sensei.
Pertama, Koro Sensei care sama masing - masing individu di kelasnya. Observasi sangatlah penting. Mengetahui kelebihan dan kekurangan murid, membantu murid mengembangkan diri dengan membantu hal yang mereka tidak bisa sampai mengoptimalkan subjek yang paling mereka kuasai...itu keren sih. Meskipun disini cara Koro Sensei pake teknik menggandakan diri lol. Tapi aku rasa cara nyatanya adalah dengan mengobservasi dan meelakukan konseling berkala kepada tiap murid. Nuhuhuhu~
Kedua, solutif. Err, yah walaupun sebenernya nggak secara gamblang dan literal solutif sih. Tapi ada satu part dimana Koro Sensei ingin mendorong muridnya untuk jago bahasa inggris, ada hal implisit yang saya tangkap dari adegan itu. Untuk menguasai sesuatu, kita ngga cukup hanya belajar teorinya. Kita harus praktek dan kalau perlu terjun langsung ke lingkungan aslinya bersama dengan orang - orang ahli lainnya.
Ketiga, bijak dan sabar! Well, ini emang perlu banget sih. Menghadapi murid dengan tidak menunjukkan rasa kesal dan marah memang cenderung mustahil untuk dipraktekkan di dunia nyata. Namun, cara ini bener - bener bagus apabila diterapkan terutama untuk membangun ikatan antara guru dan murid.
Hal yang saya kurang suka:
1. Nagisa-kun
Bukan berarti saya nggak suka peran Nagisa. Saya Cuma merasa dia kurang menonjol di film itu .-. Aku mungkin kurang paham karakter nagisa di versi manga-nya seperti apa. Tapi aku rasa di film itu dari yang dasarannya dia pasif-observan + suara Yamada Ryosuke yang kaleeem banget. Bikin dia kurang menonjol sih. Padahal dia main character. Kok menurut saya, jadi kalah sama si Karma gitu .-. Tapi yah itu menurut saya sih
2. Absurd
Keabsurdan di awal hingga tengah ini entah kenapa tidak bisa saya hindarkan. Mungkin hanya perkara bukan selera saya atau bagaimana. Tapi unsur fantasinya kok kurang natural gitu ya.. jadi kurang gimana gitu. (gomen-ne i’m such a bad reviewer here, lol gimana ceritanya fantasi dibikin natural-_-)
Jadi ya gitu deh..
-
Yah, mungkin kurang lebihnya seperti itu penjabaran dari saya. Secara garis besar film ini acceptable sih. Looking forward to watch Assasination Classroom: Graduation. Tapi, yah nunggu nanti dulu deh. Saya mau ujian dulu hahah!
Rate: 3/5
Ini Scene Favorite saya! Semuanya menggambarkan kebersamaan murid-murid kelas E :3