Just Try

Jul 13, 2011 14:18

Durarara!!/デュラララ!!
Title: Just Try
Pairing: Shizuo/Celty (frienship fic), hint Shizuo/Izaya
Word count: drabble. 700+
Disclaimer: nope, not mine.

a/n: ohoo! Selain Kasuka, orang lain yang suka saya pasangkan sebagai lawan bicara Shizu-chan adalah… *jeng-jeng-jeng* Celty! Entah kenapa, saya suka sama mereka berdua. Hahaha.

Summary: [Kau butuh nasihatku, kuberi: Ajak Izaya makan. Dia suka ootori.] Shizuo/Celty friendship fic, plus hint Shizuo/Izaya. All Hail Shizaya!


Just Try

Sore hari di taman kota Ikebukuro.

Dua orang berdiri berjejeran di depan air mancur -ralat, satu orang berdiri di depan air mancur dan satu lainnya duduk di atas motor ninja hitam. Orang yang berdiri adalah cowok berambut pirang, mengenakan setelan seragam bartender, dan berkali-kali mengepulkan asar rokok dari mulutnya. Yang satunya adalah cewek dengan baju hitam ketat dan helm berwarna kuning terang. Siapa yang tidak tahu mereka? Heiwajima Shizuo, si monster Ikebukuro. Dan Celty, si black rider.

Suara keypad berbunyi, cewek dalam balutan warna hitam itu menunjukkan layar PDA-nya pada Shizuo, [Shizuo. Buat apa kau menyuruhku datang kemari?]

Gelengan, "Aku tidak tahu harus memulai membicarakannya dari mana,"

[Apa yang mau kaubicarakan?]

"Izaya,"

Celty menelengkan kepalanya ke samping, [Izaya? Kenapa dengan Izaya?]

Cowok penagih utang itu menghela napas panjang, "Hey, Celty, menurutmu… bagaimana sebenarnya hubunganku dengan Izaya?"

Kalau Celty punya wajah, mungkin dia sudah mengernyit heran sekarang, [Kalian bukannya membenci satu sama lain?]

Shizuo melepas senyuman kecil, "Kupikir juga begitu,"

[Tapi… ?]

"Tapi, entah. Aku sendiri tidak tahu lagi tentangnya,"

[Kau sudah tidak membencinya?]

Shizuo menggeleng, mengisap rokoknya, "Bukan begitu," -kepulan asap keabuan lepas dari bibirnya, "Aku masih membencinya. Kami sudah saling benci sejak sekolah. Hell, aku tidak tahu apa yang akan terjadi kalau salah satu dari kami berhenti melakukannya," -dia mengambil satu isapan panjang di sini, "Aku hanya ingin berhasil menangkapnya. Aku ingin dia berhenti berlari,"

[Aku tidak mengerti.]

"Aku tidak berharap kau bisa mengerti sepenuhnya,"

Celty mengetikkan sesuatu, kemudian menghapusnya lagi, menegakkan wajah ke arah Shizuo, sebelum mengetikkan ulang… dan dia hapus lagi. Celty menggeleng, mengetikkan dengan cepat, [Sesuatu berubah. Perasaanmu padanya berubah?] -sebelum sempat Shizuo mencerna tulisan itu, Celty menghapusnya lagi, [Maksudku, apa ada yang berbeda? Kau ingin bisa lebih dekat dengan… Izaya?]

"Hn. Sesuatu seperti itu,"

[Lebih dekat dalam arti kau tidak mau lagi melempar mesin minuman otomatis ke Izaya? Kau tidak akan lagi mengejar-ngejarnya? Kau akan berhenti bilang kau ingin membunuhnya? Lebih dekat itu maksudnya] -batas penulisan karakter di PDA-nya habis, Celty menghapus tulisan sebelumnya untuk mengetikkan kata baru, [Lebih dekat itu maksudnya kau ingin kalian bersikap seperti teman biasa, begitu?]

Shizuo terlihat ragu-ragu untuk mengiyakan. Tapi akhirnya, dia mengangguk juga.

[Katakan padanya.]

"Katakan apa pada siapa?"

[Katakan pada Izaya kalau kau mau berteman dengannya.]

Shizuo mengerutkan dahi, "Kau bercanda, Celty,"

[Tidak.]

"Dan menurutmu dia akan bilang 'ya' begitu saja saat kuajak? Ha! Dia mungkin merasa itu cuma jebakan dan malah lari lebih jauh lagi,"

Celty tersenyum -Shizuo bisa merasakannya, [Kau belum mencobanya.]

"Kadang ada sesuatu yang hasilnya bisa ditebak sebelum dicoba,"

[Kau butuh nasihatku, kuberi: Ajak Izaya makan. Dia suka ootori.]

Shizuo melempar puntung rokoknya ke tanah, menginjaknya dengan sepatu, "Aku masih tidak yakin, Celty,"

[Percaya padaku, dia juga berpikiran sama denganmu.] -black rider itu menambahi cepat-cepat, [Uh. Mungkin, sih.]

"Hahahaha," -tawa Shizuo lepas. Cowok tegap itu melemparkan kepalanya ke belakang, masih terbahak, "Baik. Oke. Baik, kalau kau memaksa. Berikan nomor handphone Izaya padaku," cowok dengan rambut dicat pirang itu mengeluarkan telepon genggamnya sendiri, mencatat deretan angka yang diucapkan Celty, "Oke. Thanks. Ini kucoba karena kau yang bilang, oke? Bukan karena aku mau melakukannya,"

[Kalau gagal, kau boleh datang dan menangis padaku.]

"Sial. Memangnya aku cewek?"

[Tenang saja. Aku bisa meminjamkan pundakku, dan membelikanmu selusin susu segar.]

Shizuo hanya tertawa, memukul pundak sobat anehnya itu pelan. Mungkin memang sudah saatnya dia mencoba sesuatu yang baru. Mungkin waktu delapan tahun itu sudah cukup lama untuk membenci seseorang. Mungkin Celty memang benar, bahwa ada secuil bagian dari perasaannya pada Izaya yang berubah.

Untuk saat ini, dia hanya perlu mencoba.

From: Shizu-chan (+6281907632xxx)

Message: Hei, kutu-tengik, besok jam empat di restoran Simon. Kutunggu.

From: Flea (+6281425175xxx)

Message: Ne, ne, ne~ Kau yang traktir, Shizu-chan`~ \(^3^)/

Owari.

Hah? Bagaimana bisa Izaya udah tahu nomornya Shizuo?

OHOHOHOHOHO! Ini Izaya Orihara, man, yang kita omongin. Informan macam dia mah pasti tahu segala hal sudah xD /maksa

fanfic, durarara!!

Previous post Next post
Up