“Mbek.. kita tolongin dia yuk Key! Kasian tuh!” kata seekor kambing bernama Onew kepada temannya yang juga kambing, Key. ”Males ah mbek!” kata Key sambil bersandar di pagar. ”Aish! Ayo ah mbek!” Onew lalu menariknya. Akhirnya Key ikut dengan terpaksa. Onew ingin menolong seekor kambing kecil di pojokan yang sedang diganggu oleh seekor sapi di sebelah kandang kambing. ”Hey kambing kecil yang lucu~~ moo” goda sapi itu yang ternyata bernama Minho. ”I.. iya..mbeek” jawab si kambing kecil sambil gemetaran. ”Hya! Jangan ganggu kambing kecil itu mbek!” kata Onew lantang. Tapi begitu Minho melirik ke arahnya dan mengeluarkan semacam aura, ’karisma?’ Pikir Onew, dalam seketika nyali Onew pun ciut karena tatapan si sapi dan ia bersembunyi di belakang badan montok Key. ”Aish” Key melihat Onew yang bersembunyi di belakangnya ”Bbali! Tolong kambing kecil itu mbek!” Key memutar kedua bola matanya dan melirik tajam Minho si sapi. Key sempat terluluhkan oleh karismanya tapi egonya menang dan ia membentak sapi itu. ”Hya! Kamu apain kambing kecil itu mbek! Sana pergi! Godai saja sapi bontot di belakangmu itu!” katanya sambil menunjuk pantat sapi di belakang Minho yang memang bontot. ”Buahahahaha kau dengar itu Jjong? Dia memanggilmu sapi bontot!” Minho tak bisa berhenti tertawa. Dan teman sapinya yang ia panggil ’Jjong’ itu menengok, Jonghyun tepatnya. Ia mempunyai bulu jabrik di atas kepalanya yang membuat tampangnya seperti sapi preman bodoh. Setidaknya begitu pikir Onew dan Key saat melihatnya.
”Hey apa kau bilang? Moo!” nampaknya sapi bontot itu marah. ”Mwo? Aku memanggilmu Sapi Bontot mbek! Masalah hah?” kata Key sambil berkacak pinggang dengan seksinya. ”YA! MASALAH MOO!” Jonghyun menyeruduk pagar pembatas kandang kambing dan sapi itu dengan tanduknya. Onew yang masih berada di belakang Key langsung lari bersandar gemetaran di pagar sisi satunya. ”Hey hey Jjong sudah hentikan! Kau memang bontot!” kata Minho menengahi. Jonghyun hanya menatapnya penuh amarah dan memakan rumput di bawahnya dengan kesal. ”Huh merepotkan saja! Moo~ tadi kita sampai mana hey kambing kecil?” Minho mengalihkan pandangannya ke kambing kecil yang masih gemetaran itu. ”Oh aku tak tahu namamu moo~” kata Minho sambil menebarkan karismanya. Kambing kecil itu terpesona dan menjawab ”Ta.. Taemin.. Namaku Taemin..” Minho tersenyum berkarisma ”Nama yang bagus moo, Taemin~~” saat itu Key menghampiri Taemin dan berkata ”Kau tidak apa-apa kambing kecil? Sapi playboy itu tidak memperkosamu kan mbek?” tanya Key sambil mengelus kepala Taemin ”Hya! Aku hanya menanyakan namanya moo! Apakah itu termasuk pelecehan seksual? Aish” Minho mendengus melihat Key. ”Iya mbek.. Aku tidak apa-apa, gomawo” Taemin berkata malu-malu. Aah lucu sekali! Pikir Key dan Minho ”Namaku Key, dan kambing bodoh di sana itu Onew” ia menunjuk Onew yang cengengesan sambil menghampiri mereka. ”Oh ya? Kalau begitu namaku Minho moo” Minho kesal karena dicuekin. ”Sesi perkenalan lalu apa? Kencan?” ejek Key ”Ide bagus! Ayo Taemin kita kencan!” lagi-lagi Taemin tersipu. Sebenarnya dia menyukai Minho, tapi malu untuk mengatakannya karena beberapa hal. Seperti mereka bukan satu spesies, Taemin kambing dan Minho sapi.
-----
Sejak saat itu, Key, Taemin, Onew, Minho dan Jonghyun menjadi teman dekat. Mereka sering mengobrol bersama dan mengejek satu sama lain. Tentu saja ada cinta di sela-sela tawa mereka. Onew dengan Key, Minho dengan Taemin. Dan Jonghyun merasa jijik dengan nuansa cinta mereka. Kadang ia memergoki Key-yang-urat-malunya-sudah-putus sedang melakukan ’sesuatu’ dengan Onew, tapi tak jarang juga ia melihat Taemin-yang-tak-seinosen-yang-kau-kira sedang menggoda Minho agar mau melakukan ’sesuatu’ terhadapnya. Ya, ternyata Taemin itu kambing kecil yang agresif, wajah inosennya hanyalah kedok semata. Dalam seminggu ia sudah berkencan dengan Minho, pikiran inosennya tentang perbedaan-spesies-sapi-kambing hilang entah kemana.
Saat ia memergoki mereka, Jonghyun hanya bisa berteriak seperti wanita yang makanannya dihinggapi kecoak sambil menutup matanya ”Mataku! Mataku! Mooo!!!” Mereka hanya bisa tertawa melihatnya dan kadang ’mood’ mereka hilang karena teriakan histeris dari si sapi-preman-bontot itu.
-----
Sampai suatu hari, saat yang paling mereka takutkan akan tiba. Yaitu Hari Kurban, dimana kambing dan sapi disembelih untuk kurban lalu disumbangkan ke fakir miskin. Taemin tidak perlu menghkhawatirkan apa-apa karena ia masih kecil dan belum siap untuk dikurbankan. Tapi Minho, Jonghyun, Onew dan Key? Mereka sudah sangat-cukup besar untuk dijadikan kurban. Taemin langsung menangis tujuh hari tujuh malam saat Key dan Onew, sebagai orang tua, dengan berat hati menceritakan hal tersebut. Ia takut Minho-nya dikurbankan. Tentu saja ia juga takut kehilangan ’orang tuanya’ dan ’pamannya’ tersayang.
Saat Taemin masih menangis di pelukan Minho pada sore hari, segerombolan ibu juragan dengan kipas-kipas dan dandanan menor datang memilih-milih sapi atau kambing yang akan ia beli. Onew memeluk Key dari belakang dan Key memeluk Taemin yang sedang dipeluk Minho, Jonghyun dengan wajah premannya hanya bersandar ke bahu Minho. ”Silahkan ahjumma-ahjumma, mau sapi atau kambing?” kata penjual dengan ramah. ”Eh enak aja kita dipanggil ahjumma! Nama saya Lee Aechan ya mas! Saya ini punya pabrik susu germo paling seger seantero pojok!” kata ahjumma itu sambil mengibaskan rambut panjangnya. ”Tau lu seenak jidat manggil ahjumma! Saya Han Daehee! Juragan minyak dari kampung pojokan sana!” yang lain pun tak mau kalah memperkenalkan diri. Han Jihee pedagang guci keramat dan Kim Raejin pengusaha bantal-guling bulu entog. Mereka memperkenalkan diri sambil kipas-kipas dengan tampang minta digaruk pantat ayam. Pikir si penjual.
Si pedagang sapi dan kambing tadi hanya bisa manggut-manggut sambil senyum-senyum. ”Oh iya mianhae, jadi mau beli kambing atau sapi?” katanya sambil menunjuk ke kandang sapi dan kambingnya. ”Kita liat-liat dulu ya mas” kata Raejin dan ia pun berlalu untuk memilih kambing dan sapi yang akan dibeli dikuti oleh Daehee, Aechan dan Jihee.
”Eh liat deh guys~ kambing yang itu lucu ya nyengir-nyengir gitcu~~ hihi” kata Aechan dengan gaya sok asik sambil menunjuk Onew yang kesemsem dibilang lucu. Sementara Raejin yang daritadi pandangannya tak lepas dari Key ”Buset! Makan apaan tuh kambing? Montok bener~~” pikirnya. Key mengerutkan alisnya ”Kenapa ahjumma ini? Aku seseksi itukah sampai ia tak bisa melepaskan pandangannya dariku? Muahahaha~~” pikir Key dengan penuh percaya diri. Dan Minho, seperti biasa menebarkan sejuta karismanya dan membuat Jihee terpana sampai tak bisa menutup mulutnya. Daehee yang melihat itu langsung menutup mulut Jihee dan berkata ”Woy! Laper ngeliatin sapi?” ia tertawa keras dan Jonghyun merasa terganggu dengan tawanya itu dan ber-’Moo!’ sampai Daehee menengok dan mencibir Jjong. ”Kenapa nih sapi? Ga suka gue ketawa?” katanya sambil melirik sinis Jjong. ”Moo! Moo!” akhirnya Jonghyun dan Daehee saling bertatap maut. Jihee senyum-senyum ngeliatin Minho, Raejin masih memperhatikan tiap sudut-sudut kemontokkan Key dan si Aechan noel-noel Onew. Taemin? Ia tak habis pikir betapa anehnya ahjumma-ahjumma ini.
”Ehem jadi gimana para ibu juragan? Jadi beli kambing atau sapinya? Itu err Ibu Aechan, kambing saya jangan ditoel-toel ya” serentak Raejin, Jihee dan Daehee langsung menengok ke Aechan dan tertawa sekeras mungkin sampai wajah mereka merah dan menitikkan air mata. ”Hya! Noel-noel doang emang salah! Ini kambing lucu tau! Daripada si Daehee malah pelotot-pelototan sama sapi bejambul!” katanya sambil menunjuk-nunjuk Jonghyun yang sudah siap menyeruduk tapi ditahan oleh Minho. ”Lah! Lagian tuh sapi bontot nantangin pake moo moo segala!” siiiingg~~ hening. Lalu akhirnya si penjual berdeham dan bertanya lagi mereka mau beli sapi/kambing yang mana dengan sabar. ”Siapa bilang kita mau beli kambing atau sapi?” tanya Jihee kepada mas-mas tersebut. ”Orang kita cuma mau liat-liat aja kok, mas” kata Raejin dengan entengnya. ”Lah ngapain liat-liat kalo engga beli?” tanya mas itu sedikit kesal. ”Kita cuma iseng kok mas! Bosen di rumah ngga ada mainan!” jawab Aechan. ”Udah yuk! Kita pulang guys!” ajak Daehee sok asik ketularan Aechan. Dan mereka pun berjalan pulang sambil berbincang tentang kambing/sapi yang tadi mereka temui, meninggalkan mas-mas penjual dengan tampang melongo dan perasaan kesal. ”Gila tuh ahjumma-ahjumma, udah kambing gua ditoel-toel, ketawa ketiwi ora jelas, sok-sok ngaku juragan pula! Kampret!” bisik penjual itu kepada dirinya sendiri dan ia pun berlalu masuk ke dalam rumahnya.
”Huwaaa Key umma!! Kita ga jadi disembelih deh!” kata Taemin sambil memeluk Key. ”Jangan senang dulu Taeminnie, mungkin saja nanti ada orang lain yang akan membeli salah satu dari kita” kata Key dengan wajah sedih. ”Hya! Yang penting kita sudah selamat dari para ahjumma aneh tadi!” kata Minho sambil memeluk dan mencium Taemin-nya. ”Betul betul betul!” kata Onew memamerkan deretan gigi depannya. Minho lepas kendali dan mencium Taemin dengan penuh nafsu sambil menggerakkan tangan-besar-sapinya ke seluruh tubuh-kecil-kambing Taemin. Jonghyun langsung berteriak dan lari sejauh mungkin sebelum Taemin dan Minho melanjutkan ke tahap selanjutnya. Key yang mau menggetok kepala Minho karena mencium dan meraba anak tercintanya ditarik oleh Onew yang langsung menangkap bibir kambing montoknya.
Sepertinya hari ini akan sepi pembeli.
---FIN---