Deep Night Kimi Omou (Thinking Of You) (6)
by
Pramutyarini Rahma R on Sunday, 1 January 2012 at 11:31
Author : 甘い空
Genre : Drama, romance, friendship,
Rating : PG-13
Cast : Yamada Ryosuke X Amai Sora (OC) + Nakajima Yuto
Chapter Six
Hari-hari berjalan seperti biasanya, rutinitas bergulir padat layaknya biasa. Tapi hati Ryo masih tak seperti biasanya, perkataan Sora dulu masih memenuhi benaknya. Ia tahu tak tahu pasti apa yang dirasakannya pada Sora sekarang, ia menyukainya, itu benar, tapi mungkin itu karena Ryo menganggap Sora adalah orang yang selama ini ia cari, cinta pertamanya…
Makin bimbang Ryo dibuatnya, ia sudah tahu kalau Sora bukan yang ia cari tapi entah mengapa gadis itu terus saja memenuhi pikirannya siang-malam. Baru juga lima hari mereka tak bertemu Ryo sudah merasa seperti bertahun-tahun, tempramennya juga jadi sensitive karenanya. Yuto yang memerhatikan perubahan Ryo merasa hal yang sama berubah didiri Sora. Mereka berdua sama-sama mudah tersinggung dan sering melamun sekarang.
Sepertinya aku harus melakukan sesuatu pada mereka berdua, ya… sepertinya aku kalah dengan Ryo sekarang. Sora menyukai Ryo, apa yang bisa kulakukan? Batin Yuto dalam hati. Senyum mengembang di bibirnya saat ide tiba-tiba mampir dibenaknya.
Keesokan harinya Yuto menemui Sora dirumah sakit, sekolah sedang libur musim dingin besok juga sudah natal. Rencana Yuto untuk menyatukan Sora dan Ryo sudah matang, rencananya ia nama ‘christmas eve fallen’ dan sekarang ia menjalankan misinya.
“Sora-chan,…”sapa Yuto ringan hanya dijawab senyum tipis Sora, ah belum apa-apa dia sudah dingin seperti ini padahal biasanya dia pantang seperti ini dirumah sakit, batin Yuto.
“Ayo ikut aku!”ucap Yuto menarik Sora pergi diiringi tatapan tajam pasien yang lain.
“Gomen gomen, aku pinjam Sora sehari ini saja,…”ujarnya kemudian terus menarik Sora.
Yuto yang sengaja menyamar membawa Sora ke kawasan Shibuya, “Senpai kenapa kau mengajakku kemari? Kau juga sampai menyamar seperti itu, ada apa memangnya?”tanya Sora tak tahan dengar kelakuan Yuto. “Kita belanja!”jawab Yuto dan tersenyum jahil. “eh???”
Dan pada akhirnya mereka sibuk masuk dari satu toko ke toko lain, mencoba berbagai baju dan aksesoris. Yuto terus memaksa Sora mencoba pakaian-pakaian yang dipilihnya, Sora sampai heran dibuatnya, biasanya perempuanlah yang lebih minat berbelanja, tapi sekarang? Tanpa minat Sora mencoba pakaian-pakaian itu, melepas-pasang sepatu dan aksesoris yang disodorkan Yuto.
“Yup yang ini bagus!”ujar Yuto setelah sekian lama memilih baju dan segala perlengkapan yang lain. Dihadapannya kini Sora berdiri dengan muka sedikit memerah karena malu. Dress putih polos dengan potongan sederhana itu benar-benar pas di tubuh Sora yang mungil. Highheels berwarna marun membuatnya anggun, begitu pula aksesoris yang makin membuat dunia memalingkan wajah pada Sora. Sora seperti malaikat yang baru terjaga, semua orang yang melihat mereka terus memandang Sora kagum. “Aku sukses menjadi santa hari ini!”gumam Yuto menggelakkan tawa Sora.
“Sebenarnya senpai kenapa sih? Apa-apa semua ini?”
“Kau tampak murung akhir-akhir ini, bukankah wanita suka belanja? Jadi kupikir belanja akan menghiburmu dan lihatlah,… kau cinderella sekarang”gurau Yuto setengah serius, mereka berjalan bersisihan menuju tempat HeySayJUMP tampil live untuk malam natal. Sora tersipu mendengar jawaban Yuto dan mencubitnya pura-pura kesal, Yuto mengaduh pelan.
“Nah, masuklah dan nikmati live malam ini! Ah, tapi setelahnya temui ikut aku ke belakang stage jangan lupa itu!“ucap Yuto lagi menangkupkan wajah Sora ditangannya saat mereka sudah berada didalam gedung. “Aku tak percaya aku harus merelakanmu, jaa mata ne bye bye”katanya berlalu pergi membuat Sora sedikit bingung dengan ucapannya. Yura tiba-tiba muncul entah darimana mengagetkan Sora.
“OMO, sugoi… utsukushii”ujar Yura menjawil pipi Sora yang memerah. “Seharusnya kau setiap hari berpenampilan seperti ini! Ah jangan, semua pria pasti akan melirik padamu!”candanya.
“Oneechan!”sorak Sora tersipu, “Oneechan juga mau menonton acara ini?”
“Yups, kalau tidak kenapa lagi aku disini? Ah Yuka juga akan kemari sebentar lagi”
“Yu-Yuka? Tapi dia…?”
“Tenanglah, dokter mengizinkannya kok!” tak lama Yuka sampai, mereka pun memasuki ruang acara yang akan dimulai. Acara ini cukup ramai dan padat, Sora tak terlalu menyukainya tapi ia menikmati semua yang terjadi kini apalagi ada Yura dan Yuka disampingnya. Natal ini natal terindah sejak dua tahun yang lalu bagi Sora yang selama ini tak lagi merayakan natal setelah oneechannya pergi. Setelah acara usai, Sora menepati janjinya untuk menemui Yuto dibelakang panggung tapi apa yang ia dapat? HeySayJUMP sepakat mengerjainya! Tentu saja karena Yuto,… mereka meninggalkan Ryo dan Sora disebuah ruangan berduaan, canggung tentunya apalagi mereka sudah tak berhubungan sejak enam hari yang lalu. Diluar ruangan itu HeySayJUMP dan Yura mulai menyiapkan rencana lanjutan sedang tak lama setelah persiapan selesai, Yuto masuk keruangan itu membawa sebuah coat putih, topi putih, syal dan kacamata yang kemudian diberikannya pada Ryo sembari berkata, “Pakai itu dan kita pergi sekarang!” Ryo dan Sora yang tak tahu apa-apa diseret pergi oleh anak-anak HeySayJUMP dan Yura yang kemudian membawa mereka entah kemana. Di dalam mobil suasana terasa ganjil, Ryo dan Sora hanya diam sedang di depan Yuto dan Yura ikut diam. Tak lama mereka sampai disebuah tempat yang cukup ramai, taman bermain tempat Ryo dan Sora dulu berkencan colongan! Tak ayal keduanya terkejut juga dibawa kemari.
“Sudah, nikmati waktu berdua kalian! Ini chrismast eve! Aohya, ayo ucapkan terimakasih pada Santa”katanya menepuk dadanya memasang tampang bangga. Ryo dan Sora saling pandang dan menyerang Yuto bersamaan, mengelitikinya. “Ampun ampun, ayolah jangan munafik! Aku tahu kalian saling suka! Cepat sana! Ini kencan pertama kalian bukan?”
“Kedua”ujar Ryo dan Sora bersamaan, Yuto dan Yura terkejut dan membalas menyerang mereka, “Sejak kapan? Kapan?”kata mereka menyidang pasangan itu ditempat.
“Euhm, entahlah, haha…”tawa mereka berdua bersamaan, makin bingunglah Yuto dan Yura.
“Di tempat ini juga kami pergi dulu,…”gumam Ryo memanas pipinya dan menarik Sora menjauh sebelum mereka dihakimi dua santa mereka malam itu. Tak ada yang mengenali mereka jadi mereka bisa bebas menikmati malam mereka, kencan kedua yang lebih canggung pada awalnya. Penyamaran yang serasi dengan baju putih membaur diantara pasangan-pasangan yang lain yang juga kebanyakan mengenakan baju putih. Tanpa banyak kata terucap dari bibir mereka yang beralih dari satu wahana ke wahana yang lain persis mengulangi kencan pertama mereka. Dan kini mereka di bianglala itu lagi…
“Ah, gomen ne Sora, aku yang salah, gomen ne Sora”
“Iie…”belum sempat Sora melanjutkan kalimatnya, Ryo menciumnya.
“Gomen ne, Sora…”ujar Ryo melepas tangannya dari wajah Sora dan memandang gadis itu lekat jauh kedalam mata tortoise Sora.
“Daijoobu, senpai,… Kau hanya salah paham, senpai,… apa-apa kau masih mengganggapku Amai Hara?”tanya Sora memandang balik mata mutiara Ryo. Mereka berpandangan beberapa saat tanpa sadar Ryo menganggukkan kepalanya pelan. Berguguranlah harapan Sora, hatinya remuk,…
“Gomen ne Sora, gomen ne,… aku benar-benar bingung dengan perasaanku sekarang”ungkap Ryo jujur dengan menunduk tak berani menatap Sora lagi. Dari tatapan tadi tak ditemukannya gadis yang dulu menolongnya, mereka memang berbeda, serupa tapi tak sama, dan dengan bodohnya Ryo menganggap mereka sama… kini Ryo harus menanggung perbuatannya…
Sora ikut menunduk, hatinya terlalu sakit seakan seribu jarum menusuk jantungnya. Baru ia sadari ternyata ia benar-benar menyukai senpai-nya yang menunduk dihadapannya kini. Setelah yang terjadi selama ini, Sora merasa semuanya percuma sekarang. Ia sudah terlanjur membuka hati yang kini dengan mudahnya dihancurkan oleh sepenggal kata-kata dari bibir Ryo. Sikap, perkataan, perhatian, tatapan mata dan senyum Ryo bukan untuknya tapi untuk almarhumah oneechannya. Hatinya sungguh remuk redam, ia tak bisa berkata-kata. Malam yang indah langsung menguap.
Ryo mengantar Sora pulang setelahnya, dalam perjalanan pun tak ada perbincangan, semuanya serba terasa canggung diantara mereka.
Keesokan harinya Yuto menemui Sora dengan tergesa-gesa, digedornya pintu rumah Sora pagi-pagi seolah harus segera ditemuinya gadis itu dan begitu Sora dihadapannya ia langsung berkata, “Sora-chan daijoobu?”dilihatnya mata Sora yang sembab, “Gomen ne Sora, itu karena aku…”
“Iie senpai, daijoobu…”gumam Sora menyuruh Yuto masuk ke rumahnya. Rumah ini terasa hening dan dingin. Yuto segera menangkap tubuh Sora yang terhuyung menuntunnya duduk disofa, mengambilkan Sora minum dan mendengar keluh kesahnya, keadaan Sora benar-benar kacau…
―To be continue―