Tittle: Marshmallow Love Part 2
Cast: Ryugazaki Mine (OC), Kitamitsu Kasumi, Katayose Ryota
Member Sexy Zone (Matsushima Sou)
Member Johnny’s Junior (Reo Nagatsuma, Miyachika Kaito, Kishi Yuta)
Ryugazaki Rei (OC’s father) X Ryugazaki Yuka (OC’s mother/Author )
Author: Akira Yuka
Credit Picture: yoshiko mama & weibo
“Aku kelas 1 SMA”
Kata-kata it terus terngiang di telinga Mine. “1 SMA…..1 SMA”
“Tidak! Tidak! Itu nggak mungkin, mana bisa aku pacaran sama bocah polos seperti itu” ujar Mine sambil membenamkan wajahnya pada bantal. “Eh, tapi tunggu dulu…….” Mine berpikir sejenak, “Kalau suka sama suka umur nggak jadi masalah kan? Hahaha iya iya benar. Tapi tetap saja dia itu bocah”
“Hahahahahaha”
Kasumi dan Ryota (sahabat karib Mine No. 2) tertawa terpingkal-pingkal mendengar cerita Mine.
“Aduh, aku sampai mau nangis gini, hahahaha. Aku nggak nyangka ini bisa terjadi Minecchi, seperti kisah di shoujo manga” Ryota tertawa sambil menahan perutnya dan sesekali menyeka air matanya.
“Sudah Mine jangan sedih” hibur Kasumi
Mine memberengut karena di tertawakan oleh sahabat karibnya, “Aku mana tau kalo dia itu sebenarnya masih SMA….”
“Aku nggak tau deh mau bilang apa soal pacarmu yang ternyata masih SMA itu” imbuh Kasumi
“Hahaha!!! Nggak masuk akal banget macarin anak di bawah umur itu kejahatan lho!” ejek Ryota.
Tiba-tiba Mine teringat sesuatu, bisa gawat kalau teman sekampusnya tahu kalau dia pacaran dengan anak SMA. “Ryota! Kasumi!” sambil merangkul leher kedua temannya, “Kalian jangan cerita ke yang lain soal ini ya!”
“Khek! Khek! Oke kami nggak akan cerita!”
Tidak mungkin aku pacaran dengan Matsushima. Apa kata orang nanti? Sebelum berlanjut lebih jauh lagi aku harus putus dengannya. Padahal dia itu tipeku banget. Tapi sayang sekali.
#Ning Nong#
Mine mengeluarkan smartphone miliknya dari saku celananya, kemudian mengetuk icon LINE pada layar smartphone. Sebuah pesan dari Matsushima.
“Ck, aku lupa, kemarin kami saling bertukar LINE ID”
~ Mine-chan! Selamat malam. Kau sedang apa?~
Mine hanya melihat isi pesan Matsushima pada layar smartphonenya, “Aku harus balas apa?” ujarnya bingung. “Aku harus buru-buru minta putus darinya”
Keesokan harinya Matsushima mengajak Mine pergi ke Kuil.
“EEH?!” Matsushima agak terkejut melihat penampilan Mine.
“Hai, Matsushima-kun” sapa Mine gugup. Penampilan Mine saat ini adalah memakai masker, kacamata, jaket, syal dan topi.
“Aree.. Kok penampilanmu seperti itu sih?”
“Anu ituu, aku sebenarnya alergi sama paparan sinar matahari langsung” ujarnya berbohong.
“Kalau tahu seperti itu, kita nggak usah pergi saja kan! Kasihan kamu” matsushima langsung memasang wajah sedihnya. Dan itu membuat Mine berdebar
Huwaa!! Manisnya. Dia langsung percaya, padahal aku bohong. Maaf ya Matsushima-kun.
“Kita pulang saja yuk Mine-chan!” ajak Matsushima
“Eh, jangan! Aku nggak apa-apa kok. Kita pergi saja!” tolak Mine.
Nice Job!! Penyamaran yang sempurna, dengan begini tidak akan ada yang mengenaliku. Selanjutnya tinggal cari cara untuk mutusin tanpa harus melukai hati Matsushima-kun.
Hari itu pengunjung kuil terlihat lebih ramai daripada biasanya, kebanyakan dari mereka adalah pasangan kekasih. Mine mengikuti Matsushima dari belakang. Saking ramainya pengunjung yang datang suasananya jadi berdesakkan. Karena tidak memperhatikan ke sekeliling Mine tertinggal dari Matsushima.
“Lho? Tadi Matsushima-kun kan berjalan di depanku. Kok sekarang nggak ada” Mine tampak bingung diantara kerumunan para pengunjung kuil. Dia mencoba mencari sosok Matsushima, tapi tidak dapat menemukannya.
“Wah, aku nggak tau Matsushima dimana? Apa aku telepon saja ya”
Mine mengeluarkan smartphonenya. Membuka layar dan mengetuk icon “kontak” dan menggulir layarnya. Tangannya berhenti menggulirkan layar tersebut setelah menemukan kontak telepon yang bertuliskan “Matsushima-kun” Mine mengetuk icon call pada layar smartphonenya.
Saat itu juga seseorang menarik tangannya.
“Mine-chan” orang itu adalah Matsushima-kun. Wajahnya tampak sangat khawatir
“Kamu ini kemana saja?” tanyanya lagi.
“Matsushima-kun,”Mine terkejut melihat Matsushima yang kini ada di depannya. “Ngg…aku nggak kemana-mana. Tadi aku kan jalan di belakangmu, tiba-tiba kamu udah nggak ada”
“Aku pikir kamu kemana. Disini ramai sih. Aku kan khawatir” wajahnya berubah memerah.
“Maaf”
Deg! Perasaan apa ini. Saking khawatirnya dia sampai kelelahan seperti itu. Mine meletakkan tangannya di dadanya. Apa ini? Apa aku jatuh cinta pada anak ini. Tidak! Tidak Tidak! Itu nggak boleh! Dia menggelengkan kepalanya beberapa kali untuk menyangkal perasaannya.
“Mine-chan ayo kita jalan!” ajak Matsushima.
“Ah iya”
Matsushima berjalan dengan diikuti Mine dari belakang. Pemuda itu sengaja memelankan langkah kakinya dan sesekali menengok ke belakang sambil memastikan Mine masih ada di belakangnya. Mine terus mengikuti langkah Matsushima dengan perasaan mengambang, tiba-tiba Matsushima menghentikkan langkahnya dan itu membuat Mine menabrak punggungnya
“Aduh!! Kok kamu berhenti sihh!”
“Eh, maaf”
“Ada apa?”
“Sebaiknya kita bergandengan tangan saja”
“Bergandengan?!”
“Ya……. Itu…. Ngg maksudku supaya kita tidak terpisah lagi, karena disini ramai aku jadi khawatir kamu tertinggal lagi. Kalau gandengan tangan aku akan merasa tenang”
“Ah! Polosnya. Wajahnya sampai merah padam gitu. Dia pasti malu banget.” Ujar Mine dalam hati.
“Tapi kalo Mine-chan nggak mau aku tidak apa-apa”
“Ayo bergandengan tangan!!!” Mine mengulurkan tangannya
Matsushima tersenyum lembut dan menggandeng tangan Mine. Hati Mine tidak bisa berhenti berdebar saat tangannya bersentuhan dengan Matsushima
“Tangan yang besar” ucap Mine dalam hati.
Mereka berdua sampai di depan kuil dan langsung memulainya dengan melempar koin. Matsushima mencakupkan kedua tangannya dan mulai berdoa dengan khusyuk. Sedangkan Mine yang ada di sebelahnya mencuri pandang terhadap Matsushima.
“Serius sekali sih”
“Mine-chan habis ini kita mau kemana lagi?”
“Ngg soal itu……….”
Matsushima mendekat ke arah Mine, “Topimu miring, maskermu juga” dia membenarkan posisi topi dan masker Mine yang sedikit tidak bagus.
KYUN ♥♥♥
“Ehh!!”
“Nanti sakitmu semakin parah” Matsushima menatap Mine dengan penuh cinta.
Hati Mine bagaikan tersengat listrik, “Pandangan sucinya bikin mataku sakit” ujarnya dalam hati. “Separuh hatiku sudah ternoda oleh cinta Matsushima-kun. Aku harus minta putus!!
“Dia berhati malaikat. Aku ini benar-benar perempuan berdosa. Maaf ya Matsushima-kun perbuatanku ini benar-benar salah. Walaupun kamu itu tipeku aku nggak mungkin pacaran denganmu”
“Mine-chan kenapa bengong?”
“Eh nggak kok. Matsushima-kun-”
Belum sempat menyampaikan keinginannya untuk putus, pembicaraannya di potong oleh Matsushima.
“Boleh pinjam tanganmu sebentar?”
“Tangan? Untuk apa?” ujar Mine bingung.
“Ayo cepat!!”
Dengan perasaan bingung Mine meyodorkan tangannya. Kemudian Matsushima meletakkan sebuah benda di telapak tangannya.
“Ini untukmu………..” sebuah strap hape berbentuk kapibara lucu. “Mmm… Kebetulan tadi aku dapat hadiah ini di game center. Bukan sesuatu yang mahal sih” ujaranya malu.
“Tapi aku…….”
“Tadi aku berdoa supaya strap itu bisa membantu menyembuhkan alergimu itu jadi seperti semacam jimat gitu”
Hati Mine tersentuh dengan ketulusan Matsushima. Polos , manis dan baik hati. Mine memandang strap yang kini dia pegang.
“Oh ya, tadi kamu mau ngomong sesuatu ya”
“Eh? Masa sih? Sepertinya aku udah lupa deh. Ayo kita pergi saja”
Saat berjalan berdua Mine meraih tangan Matsushima sehingga membuat langkah pemuda itu terhenti. “Matsushima-kun makasih ya, benda ini akan aku jaga dengan baik”
“Terima kasih karena sudah menerimanya ya” Matsushima mengelus kepala Mine.
Di dalam kamar Mine terus memandang strap yang diberikan oleh pacarnya. “Aku senang sekali” Namun dia teringat kembali dengan tujuan utamanya “Bodoh! Kenapa hatiku malah jadi berbunga-bunga begini sih”
#Di ruang kuliah
“Wah, apa itu? Lucunya… dapat darimana?” sindir Ryota
“Dari tadi kamu memandangnya terus tuh! Apakah itu dari seseorang yang spesial?” goda Kasumi.
“Aku ini perempuan berdosa”gumam Mine
“Hah?!?” Ryota dan Kasumi bingung melihat tingkah sahabatnya.
“Aku perempuan berdosa. Aku malah jatuh cinta sama anak yang usianya jauh di bawahku”
“Kamu itu nggak berdosa Mine, kamu itu perempuan maniak!” Ryota terkekeh
“Kasumi, bisakah kamu menampar mulut laki-laki bernama Ryota itu!” Mine mengadu pada kasumi. “Tenang saja aku akan menamparnya”
Ryota semakin terkekeh.
Setelah berdiskusi dengan Kasumi dan Ryota. Mine pun mendatangi sekolah Matsushima untuk memata-matai kehidupannya di sekolah dengan menyamar sebagai siswa Touou.
#Di depan SMA Touou#
Mine terkagum-kagum melihat kemegahan tempat Matsushima bersekolah.
“Akhirnya aku datang juga sekolahnya. Sekolahnya elit banget nih. Untung saja aku dapat pinjam seragam Touou. Yah penampilanku cukup meyakinkan sebagai seorang siswa SMA. Mungkin aku bisa menemukan sisi buruk Matsushima-kun dengan begitu perasaan cintaku akan langsung pudar.”
Saat berjalan di koridor sekolah segerombolan siswa tidak sengaja menabrak Mine hingga terjatuh. “Aduh! Kamu ini ngalangin jalan!” bentak anak tersebut dengan kasar.
Mine mngepalkan tangannya untuk menahan emosi yang meluap-luap. Dia memungut tas dan buku-bukunya yang jatuh berhamburan.
“Hei ayo cepat!! Pertandingan Matsushima udah mau mulai tuh!”
“Iya ayo cepat. Hari ini dia akan melawan senior kelas 3”
Pertandingan? Matsushima?
Mendengar nama Matsushima disebut, Mine merasa penasaran dan mengikuti anak-anak tadi. Sampailah dia di sebuah gedung olahraga yang telah dipadati oleh siswa-siswa terutama perempuan. Dan betapa terkejutnya dia melihat sosok pacarnya yang sedang duduk dengan pakaian karate. Mine masuk kedalam gedung tersebut, dia mencoba masuk diantara kerumunan.
Mine terpesona melihat sosok Matsushima yang terlihat begitu serius. “Tampannya ♥”
“Kyaaaaa >.< Matsushima-kun berjuanglah!!!!”
Ternyata Matsushima begitu popular di sekolahnya. Dan sorak sorai penggemar Matsushima memenuhi seisi gedung untuk mendukungnya.
“Dia keren banget. Masih kelas 1 tapi sudah sabuk hitam. Kalau seperti ini perasaanku bukannya pudar tapi malah menjadi semakin kuat. Dan dia juga populer di kalangan siswa perempuan” kagumya.
“Sou keren banget ya! Aku suka sama dia. Hari ini aku akan menembaknya”
“Berjuanglah”
Mine yang tak sengaja mendengar pembicaran anak perempuan yang ada di dekatnya, “Sayang sekali, dia sudah punya aku” gumamnya sambil terkekeh.
Setelah Matsushima selasai bertanding, Mine bergegas menemuinya. Namun tidak sengaja dia menabrak seorang siswa.
“Akh!” keluh siswa tersebut.
Mine langsung membungkuk dan minta maaf, “Maaf, maaf aku nggak sengaja”
“Haah?! Maaf katamu! Kamu pikir ini akan selesai hanya dengan kata maaf!”
Mine bergidik ngeri melihat tampang seram siswa itu, “SMA kok mukanya tua gitu sih” gumamnya.
“Apa katamu!!” Siswa itu mencengkram tangan Mine dengan keras, “Kamu kelas berapa? Aku belum pernah melihatmu sebelumnya”
“Lepas!!” berontak Mine
“Senior ada apa ini?”
Matsushima muncul di saat yang tepat. Dia menarik Mine ke belakang punggungnya.
“Tadi dia menabrakku!” ujarnya marah.
“Maaf, dia ini pacarku, tolong maafkan dia Senior!” ujar Matsushima dengan cool.
“Ya sudah!” siswa tadi langsung pergi tanpa berkata apa-apa lagi.
Mine yang masih bersembunyi di belakang Matsushima bernafas dengan lega.
“Mine!! Kamu ini sedang apa? Kenapa menyamar?”
“Maaf, aku hanya ingin melihat Matsushima-kun yang lagi beraktivitas di sekolah, makanya aku menyamar dan menyusup ke sekolahmu”
“Haaaah, kamu ini. Tadi itu hampir saja” Matsushima mendesah lega.
Tiba-tiba Mine langsung memeluk erat Matsushima.
“Eh! Mine-chan aku bau lho dan juga keringatan” Matsushima gelagapan dengan skikap Mine yang tiba-tiba memeluknya.
“Matsushima-kun sangat keren. Aku suka! suka! suka!”
Wajah Matsushima berubah merah padam, “Kok tiba-tiba sih”
Mine terus memeluk Matsushima dengan erat, “Aku nggak peduli lagi. Dikatain maniak pun tidak apa-apa. Aku suka padanya” ujarnya dalam hati.
Matsushima membalas memeluk Mine. Dengan wajah merah padam dia mendekati wajah Mine
“Iya aku juga suka!” dan kemudian menciumnya.
“Mau berkeliling melihat sekolahku?” tanya Matsushima
“Boleh!! Ayo” jawab Mine dengan girang.
Mine dan matsushima berjalan bergandengan menuju kelas Matsushima.
Saat mereka melintasi koridor sekolah, seseorang memanggil Mine.
“Mine……..”
Langkah Mine terhenti begitu juga dengan Matsushima. Sekali lagi orang itu memanggil namanya.
“Mine…..Ryugazaki Mine”
Mine menoleh ke arah suara yang sepertinya dia kenal.
“Reo……….” gumam Mine. Ekspresi wajah Mine langsung berubah saat melihat laki-laki yang ada di depannya.
“Reo-kun………….”
To be continued.