TORNADO 2

Mar 21, 2010 16:51



“Hah 10 ribu??” Kyu menggosok2 matanya tidak percaya. Dia menguap seolah olah Tiwi hanya bercanda.
“IYA!” Tiwi hamper teriak.
“Shhh!” Kyu meletakkan telunjuknya di bibir Tiwi. “Jangan keras keras! Aku bawa 100ribu tadi sumpah!”
“AAH Kyu! Masa kita harus nyuci piring lagi kaya di Seoul! Aku gamau gamau gamau!! Itu cukup sekali aja!”
“Ahh itu baru dikit”
“Tetep aja, ntar tangan aku kasar terus kamu gak suka huh”
“Aku kan sayang kamu apa adanya hihihi”
“Udah deh Kyu saatnya kurang tepat, kalo mau gombal nanti malem aja hihihi, eh kok gue ikutan nih, KYU CEK LAH KANTONG KAMU”
“Iya iya cantik!” dengan muka kesal Kyu merogoh kantong kanannya yang sempit sekali itu. Dia menemukan dua carik kertas yang keriput dan mengeluarkannya. “Tuhkan, 100ribu!”
“KYU AS-“ Tiwi berteriak namun dengan cepat dihentikan oleh telunjuk Kyu. “Itu 10 ribu!” Tiwi merampas 2 lembar uang itu dari tangan Kyu. “Se.pu.luh.ri.bu”, dia mendorong uang itu ke hadapan Kyu. Kyu hanya menguap. “Chagiyaaa, itu se.ra.tus.ri.bu.” Kyu tersenyum “Nikmati aja perjalanannya Tiwi~ Aku mau tidur lagi~”
“Hrhhhhhh, haruskah aku melakukan ini” gumam Tiwi. Dengan cepat Tiwi mengambil bahu Kyu dan menariknya. “Hap! Chu~~” Tiwi mencium bibir Kyu dengan waktu yang singkat, tetapi khasiatnya tahan lama. Mata Kyu langsung segar kembali.
“Wow oke aku bangun” ujar Kyuhyun, matanya udah lebar. Tiwi menyodorkan uang 10ribuannya lagi. “Hm heeey ummmmmmm… hehehehe” Kyuhyun hanya bisa tersenyum dan menampilkan gigi putihnya itu, terlihat sangat lucu, namun tidak mengalahkan amarah Tiwi saat ini.
“Mianhe Tiwi…sepertinyaa kita harus nyuci piring lagi ^^~v piiis” Tiwi hanya membalas dengan tatapan kematiannya. Kyu langsung cemberut. “Maaf wiiiiiiiii maaaf! Cini dech aku cium~” Kyu memajukan mulutnya.
“IH NGGAK MAU!” Tiwi mulai mencari cari sesuatu didalam purse kecil kuningnya itu. Setelah beberapa menit mencari…. “Alhamdulillah! Kyu! 50ribu Kyu! Untung aku ni orangnya suka menabung ya, kalau nggak gimana nasib kita. Sini 20ribunya” Kyu terdiam, Tiwi langsung merampas uang tersebut dari tangannya.
“Mas stop mas! Disini aja. Berapa semua?”
“100ribu mbak”
“Hah? Bisa kurang sedikit gak??”
“Mba yg bener, ini udah dikurang2in nih!”
“Yah! 80 ya yaya?”
“90! Tadi saya denger yang kalian bicarain! 90! Atau cuci piring!”
“Ya ampun gitu banget sih masss, kan jarang dapet bule kaya eykeee” Kyu mengedipkan matanya dan berlagak seperti banci. “Ayo dong maaaas” (eeeew). Tiwi pun juga sudah sedikit -sangat-jijik. Kyu ngedipkan mata sebelahnya ke Tiwi, tidak disangka membuat Tiwi lumer disaat seperti ini.
“Ehm ehm errr y y yauda deh, 80”
“eh 70 ya maaas~”
“y yaudah” sang supir mulai bergetar, ntah karena ketakutan atau senang. “Tapi kita harus foto bersama dulu, biar istri saya bangga hehehe”
“oke dech maas” Tiwi langsung maju dan senyum lebar. KLIK. “Makacih yam as, semoga mas makin beruntung dapet rejeki banyak dan istri makin sayang! Duduuuw” Tiwi dan Kyu langsung keluar dengan muka yang senang.
[hehehe maaf tadi bagian garing]
Mereka sekarang sedang berdiri pinggiran jalan tempat angkot dan bus kota biasanya berhenti. Asap dimana mana dan membuat Kyu batuk batuk.
“Tuhkan makanyaa kamu tu cek barang yang benerrrr” kata Tiwi kesal. “Sekarang kamu batuk batuk, kalo di Indonesia emang gini Kyu, kamu harus biasa sama yang hot hot dan asap asap.”
“Ah kamu ngeremehin aku terus! Kamu juga ga kuat dingin dingin kook huuh”
“Diam kamu” Tiwi melipat tangannya. Mereka diam beberapa detik.
“Jadiiiii kita ngapain sekarang? Kamu masih ada uang?”
“Nggak ada lagi do sayaaang, itu uang emergency” mereka berdua menghela napas dan mencoba mencari jalan pulang.
“Wi, aku telfon junho aja deh, suruh dia ke restoran deket sini, kata Amel, mereka bingung mau makan dimana, kemaren mereka udah ke Jakarta Timur, kesini kan belom. Yauda deh gitu aja!”
“Ya terus mereka pasti ngajak kita makan, tapi kita ga punya uang, duhai sayangku kamu ni pinter banget ya, malu dong aku!”
“Ah gakpapa aah daripada kita stuck disini, masa jalan, emang Duri?”
“Ah terserah deh…” ujar Tiwi pasrah. Kyu mengeluarkan HP-nya dari kantung kirinya dan menekan nomor Junho.
‘Tuuuuuuut tuuuuuuut’ sepertinya sudah masuk.
“Yo whuddup?”
“Oi Jun”
“Ya kenapa Hyung?”
“Kalian ga keluar? Aku dapat restoran bagus niiih” Tiwi yang berada disebelahnya hanya bisa memutarkan bola matanya.
“Hee? Iya? Aku sih barusan baru makan sama Amel, dia buat makanan enak ternyata hhehe”
“Yaaaaaaaah ga mau makan lagi?”
“Udah kenyang Hyung, hehe. Haaai Kyuuu!” suara Amel terdengar di telepon Kyu.
“Oh, kalian lagi berdua ya”
“Hu uh, kami mau pulang, ni lagi di mobil”
“Loh kalian ga dirumah do?” Kyu semangat lagi.
“Kami dirumah Papi yang dulu”
“Oooo begitu, jauh ya…..huhuhu” Dan semangat Kyu turun lagi karena rumah Papinya Juno sangat jauh dari posisi dia sekarang.
“Jauh? Hahaha”
“Yaah yauda deeh, matiin aja, ntar kau celaka”
“Oke, baba- Eh! Itu kalian?? Mel! Itu Kyu dan Tiwi? HAHAHHA”
“Ha??” Kyu kaget dan kepala nya mencari cari mobil SL55 AMG birunya Junho.
“Iya! Itu mereka! HAHAHA liat ka Tiwi tampangnya stress kali! HAHAHA berminyak minyak lagi” suara Amel yang sangat menyebalkan terdengar oleh Kyu. Teleponnya diputus.
‘TIIIIIIIIIN TIIIIIIIIIIIN’ mobil super mewah itu berhenti didepan mereka dan mendapat tatapan dari orang orang ~kampung~ disekitar mereka, sebenarnya Tiwi dan Kyuhyun juga terpana, namun mereka berusaha keras tidak terpana dengan mobil biru itu. Juno membuka kacanya.
“Hyuuung! Masuk masuk!” sesaat Tiwi dan Kyuhyun terdiam. “Duuh kalian, ntar macet lowwh ayo masuk!” Akhirnya mereka masuk. Amel yang duduk disebelah Junho kelihatannya sedang tertawa tidak jelas. Beda dengan Tiwi yang hanya melihat keluar dengan tangan terlipat.
“Kenapa Mel???” Tanya Kyuhyun kesal.
“Kok stress kalian? Hahahaha. Hai Ka Tiwi! Kenapa kalian ni haaa? Hahaha~~” menyebalkan sekali pikir Kyu.
“Haa? Ga ada doo”
“Nggak ada?? Nggak ada apa hah Kyu?” Tiwi menyela.
“Hehehe maaf tiwi sayaang maaf maaaf”
“Masa kami harus jadi bencong buat bayar taksi?”
“Hah?? Itu kan aku yg jadi bencong!”
“Sama aja! Aku malu! Udah 4 kali Kyu kita seperti ini!” Junhot dan Amel tertawa melihat pasangan lucu dibelakang mereka.
“Ehh aku kan juga malu! 4 kali juga aku lebih malu!”
“sama aja!”
“Udah udaaah kalian, jadi sebenernya kenapa kalian? Kami ga ngerti nich!” Tanya Junho.
Lalu Kyuhyun dan Tiwi menceritakan kejadian kejadian aneh yang mereka alami seharian penuh sambil nyalah nyalahin. Dari jatuh dari tempat tidur sampai ketemu JunMel.
Junho dan Amel tertawa terbahak bahak setelah ceritanya selesai, Junho hamper saja menabrak anak ayam.
“Hey kalian, ini gak lucu! Suatu saat kalian akan mengalaminya lihatlah”
“Tapi Kyu hahahahahah! Aku ga percaya si Tiwi muntah HAHAHAHA aduuuuuuh seandainya kami liat kalian HAHHAHA oh good”
“Ya ketawa lah terus kalian” kata Tiwi nyindir.
“Hehehe maaf maaf kaaak, waktu itu kalian juga ketawain kami salah masuk bus, tapi ini lebih parah HAHHA” ketawa Amel dan Junho pecah kembali. Tiwi dan Kyu pun ikutan ketawa.
“Oke deeh kalian mau kemana skarang? Pulang?” Tanya Junho.
“Iye Jun” Junho mengangguk.
“Juuun puter lagu ini dongs” Amel memberikan CD ‘100 HIT Love Songs’ yang dibelinya waktu dia SMA.
Setelah beberapa lagu manis diiringi canda tawa mereka diputar, terdengarlah suara gitar akustik dari lagu yang familiar.
~My first time I cried, you were incredible, took my breathe away, I remember first time your eyes met mine, I saw a lot of me in you~
Tiwi tersenyum. Dia teringat dansa pertama mereka di Prom Night SMA nya Tiwi. Waktu itu tinggal sedikit pasangan yang bertahan di lantai dansa. Lampu tersorot ke mereka. Semua orang menonton, namun waktu itu dunia terasa seperti milik mereka berdua. Tiwi ingat tatapan mata Kyuhyun yang begitu lembut dan sangat menyayangi, seperti sekarang Kyu sedang melihat ke mata Tiwi dalam dalam, Tiwi tau, rasa sayang Kyuhyun tidak sedikit berkurang. Senyuman mereka semakin melebar dan Kyu mengambil tangan Tiwi untuk mengenggamnya erat erat. Tanpa ada perkataan, mereka berdua tau, mereka tidak akan meninggalkan satu sama lain.
~My gift for life is seeing the smile on your face, that’s when all of my troubles went away~
“Maaf ya Tiwi”
“Maaf juga ya Kyu” Mereka berdua tersenyum lalu mereka tertidur digenggaman tangan masing masing.
Junho dan Amel dengan asiknya melihat mereka berdua senyum senyum sendiri dari kaca spion. Lalu Junho melihat ke Amel dan tersenyum. Begitu juga dengan Amel. “Kita berhasil~”
20 Menit kemudian ..
“Hyung, bangun, baguuuun” Juno nyolek nyolek pipinya Kyuhyun. “Ighhhhh Kyuuu jijay, tangan guek jadi basah nich”
“ngggggghhhhhh” Kyu bangun dan ngelap air liur nya yang sudah kemana mana. “udah nyampe ya? Ngg”
“Iya, bangunlah kalian”
“Iya iya, Tiwi? Tiwi banguun” kata Kyuhyun yang matanya masih tertutup.
“Hyung, bangunlah”
“err iya iya jun ga sabar bet sich” (kurang ajar kau Kyu hehehe)
“Tiwi…….. errh” Kyu membuka pintu dan langsung keluar.
“Eh! Tiwi gimana??”
Ternyata Kyuhyun membuka pintu yang satu lagi, dan ia menggendong Tiwi keluar. Waw Kyuhyun terpana melihat wajah Tiwi. Sepertinya dia sangat capek. “Augh, ternyata berat juga”
“Hek? Lebih berat Amel dong!” untung saja Amel sedang terlelap juga.
“Jahat kau Jun haha. Makasih banyak ya Jun, kapan kapan deh aku traktir ;)”
“Traktir? Oleh oleh dari Jepang aja belom kau kasih kasih”
“hehehe maaf maaf aku lupa terus. Makasih banyak ya Jun, maaf merepotkan”
“Hey kok tiba tiba sok baik kau hyung? Hahhaha”
“Aku kan emang baik hehe dadaaa Juuuun makasih yaa!”
“Okeee, duduuuuw hati hati nanti Tiwi jatuh”
===
Begitu sampai di kamar…
Kyuhyun langsung melempar Tiwi yang sudah bangun ke kasur empuk mereka. Kyuhyun merangkak ke atas Tiwi.
“Tiwiiiiiiii kamu uda bangun kan sayaang?”
“Ngggggggh yaaa” mata Tiwi masih sedikit tertutup. Terlihat sangat lucu. Kyu lalu merendahkan kepalanya dan mencium Tiwi dengan sangat lembut.
“Mmmh Kyu……”
“Ya Tiwi?”
“Gak ada, aku sayang kamu hihihihi” Tiwi tersenyum, ia merangkul leher Kyu dan mendekatkan badan Kyu ke badannya.
“Mmmh” ciuman Kyu mulai liar. Tangannya meraih pinggang Tiwi. Begitu juga dengan Tiwi, tangannya memegang pantatnya Kyu.
“Ehm Kyu apa nih?” Tanya Tiwi begitu terasa sesuatu yg menonjol di pantatnya. Dia memasukkan tangannya ke kantung sempitnya itu. Permen…. Dan kertas? Merah?!
Tiwi beranjak dari posisinya. Ia duduk didepan Kyu.
“Kenapa wi-Ehehehehehe ehehehehehe” Kyuhyun ketawa buat buatan. Tiwi hanya diam.
“Ehehehehe maaf Tiwiiiiiiii, aku lupa aku naro uang 100ribu disana hehehe maaf maaf. Kamu masih sayang aku kan???” Kyuhyun bertingkah sangat lucu-sok lucu-didepan Tiwi.
“Masih. Aku mandi dulu ya” jawab Tiwi singkat sambil tersenyum dan meninggalkan Kyuhyun desperate sendirian di kasur itu.

fanfiction

Previous post Next post
Up