Title : To Love You
Author : 1akane6
Rating : PG
Pairing : It’s still a secret
Language: In Indonesian / Bahasa
Based on: CTKT Sendai Trip Sp
Summary: Is it better to other member to know everything about Ueda?
~Sebelum berangkat - di kediaman Ueda Family~
*Di kamar Ueda Tatsuya*
“Bocchan, sudah waktunya untuk berangkat. Sekarang Anda harus sarapan terlebih dahulu, sudah ditunggu Nyonya di ruang makan.”
Kemudian, Asuhi Watanabe - seorang Butler pribadi milik Tuan Muda Ueda Tatsuya - membuka gordyn kamar yang sangat luas untuk dihuni hanya untuk satu orang saja. Cahaya matahari yang sudah tinggi masuk ke dalam kamar besar dan cukup menyilaukan mata. Namun, tetap tak terliahat respon sedikit pun dari ‘Bocchan’ kesayangannya itu. maklum, ia mengabdi pada tuan mudanya itu sejak tuan mudanya berumur 2 tahun. Kemudian, ia berbisik dengan lembut di telinga sang ‘Bocchan’.
“boccgan, Anda harus segera bangun dan sarapan jika Anda tidak mau terlambat berangkat ke statsiun. Nanti, teman-teman Anda akan lama menunggu.”
Lau, ia segera menyingkir ketika melihat tuan mudanya ‘menggeliat’ saat membuka mata. Ia berkata, “Ohyao gozaimasu~ Bocchan…” dan ia tersenyum.
“A~ ohayou~~” balas Ueda sambil mengucek matanya.
“Sudah jam 8.0 pagi. Anda sudah ditunggu di meja makan.”
“Ah, baiklah kalau begitu.”
“A, oiya Bocchan. Semua pakaian yang ingin Anda bawa, sudah saya siapkan di tas hitam itu. dan semua kebutuhan Anda beserta obat, ada di tas coklat itu.” Jelasnya sambil menunjuk ke tumpukan tas yang ada di sisi kiri lemari.
“Ah, ya. Terima kasih banyak.”
“Tidak masalah. Sudah menadi kewajiban saya.” Lalu ia membungkuk dan pergi ke luar kamar.
*Di ruang makan*
Disaat pagi adalah merupakan puncak kesibukan dari Ueda Orihime (ibunda dari Ueda tatsuya). Di sinilah letak hal yang paling tidak diketahui oleh Tatsu-chan yang selama ini ia pikir bahwa orang tuanya tak pernah peduli padanya selain nilai-nilai yang bagus, yang harus didabatkannya.
Orihime-sama yang tiap pagi selalum enyiapkan obat-obatan yang harus diminumnya. Setelah tatp muka dengan Tatsu-chan saat makan, lalu beliau langsung pergi mengurusi kegiatan rutin hariannya.
Tatsuya yang masih mengenakan piama lalu duduk di kursi meja makan. Ia melihat semua obta-obatan nya telah tersusun rapi dari yang harus ia minum terlebih dahulu. Dengan sekejap, ia berpikir, itu semua pasti Wabe-san yang menyiapkan untuknya. Tiba-tiba, Orihime-sama, “cepatlah makan sarapanmu dan bergegas. Sekarang aku mau pergi dulu.” Dengan nada suara yang dingin, ia berkata pada anaknya. Seharusnya Ia bisa mengatakan hal yang lebih baik. Seperti “Tatsuya, setelah sarapan,makan obatnya, ya. Kamu hati-hati di jalan, sekarang mama mau pergi dulu” pikirnya lalu mencium anaknya itu. tapi, entah kenapa ia tak pernah bisa mengatakan hal semacam itu.
Dan setelah itu, ia berdiri dan lantas pergi.
Tatsuya yang melihat itu, langsung saja kehilangan semua moodnya. Lalu ia meniggalakan satapannya tanpa minum obtanya.
Di kamar, ia mengangkat Hand Phone nya, yang ternyata Kame-lah yang menelponnya.
“Hai, moshimoshi~”
“Yo! Ueda! Kita harus berkumpul di depan NTV jam 9.00. Cepat, ya!”
“A! Ok -“ Piiiip
Setelah ia melihat jam. Ternyata tinggal 25 menit lagi untuk mencapai jam 9.00. segera saja ia berpakaian dan mengambil tasnya, lalu pergi naik taxi tanpa sempat berpamitan dengan siapapun.
“Bocchan~ tas obat Anda ada di sini. Tapi kenapa obat pagi nya belum diminum?” Wabe-san masuk ke kamar tuan mudanya, namun ia tak menemukan tuan mudanya itu dimana-mana. “Bocchan~ Anda ada di mana?”
Dan saat itu juga, akhirnya Watanabe-san menyadari bahwa tuan mudanya sudah pergi tanpa membawa semua obatnya. Sekarang ia mulai khawatir akan apa yang akan terjadi pada tuan mudanya.
*Di halaman NTV*
“Yo! Ueda!” Terlihat Nakamaru yang pertama kali menyapa Ueda yang baru saja turun Dari taxi.
“Osoina~ omae!” Kemudaian Kame yang datang menghampiri nya, untuk menawarkan mengantarkannya untuk menaruh tasnya di bis yang akan mereka pakaisampai ke Sendai.
“Maaf ya, semuanya… Apa benar gw yang datang paling akhir?”
“Umm…setidaknya bukan. Taguchi masih belum sampai juga. Lagi pula ini juga belum tepat jam 9.00. masih ada 3 menit lagi.”
“Kusso~ sono yaro!” Koki-kun sudah mualai kesal dengan Taguchi yang selalu datang terlambat di sat-saat seperti ini.
“BTW, di mana Akanishi-kun? Aku belum melihatnya sejal tadi aku datang.” Tanya Ueda pada yang lain.
“Ah, orang itu lagi beli makanan untuk di jalan nanti, katanya.” Koki menjawab dengan tiba-tiba, melupakan masalah Taguchi.
“Hoho~yo~minna!!”
Teriakan Taguchi terdengar jelas dari arah belakang mereka semua berdiri. Serempak saja, mereka semua menoleh kea rah sumber suara itu. Dan terlihat senyum lebar Taguchi yang entah kenapa membuat mereka semua jadi kesal.
Lalu tiba-tiba, di belakang Taguchi muncullah Akanishi-kun dengan kantung belanjaannya lalu memukul kepala Taguchi dengan tangannya. “Nande yo omae wa?! Bikin orang kesel aja. Udah telat banget tau!”
“Itte ittette~”
Taguchi mengeluh sakit memegang kepalanya, sambil meminta maaf akhinya pada yang lain. Kemudian, crew mereka datang dan memberi tahu bahwa mereka sudah waktunya berangkat.
*DI perjalanan*
Selama di perjalanan, semua member KAT-TUN menjalaninya dengan penuh candaan seperti biasanya halyang memang biasa mereka lakukan. Namun, entah kenapa Ueda makin lama terlihat makin tidak bersemangat. Hal ini paling disadari oleh Kame. Karena Kame ada;ah member KAT-TUN yang memang paling memperhatikan Ueda, entah kenapa. Dan lambat kemudian hal ini pin disadari oleh Jin, Taguchi dan lainnya.
“Daijoubu ka, Tat-chan?” Kame dan Nakamaru akhirnya mulai bertanya.
“A, iie, daijoubu. Hontouni~” Ueda mulai menjawab, “Tapi memang agak sedikit pusing…”
“Itu namanya, tidak baik-baik saja... lebih baik kau istarahat saja.” Kata Jin kemudian.
“Iya, benar. Masih ada 3 jam lagi untuk sampai Sendai.” Lanjut Koki.
“Ah.. iya, sepertinya memang lebih baik tidur saja…”
Sementara Ueda tertidur, mereka mulai bermain lagi, hanya saja lebih mengecilkan suara mereka agar tidak mengganggu tidur manis Ueda.
“Tadi gw liat, Ueda Cuma bawa 1 tas besar dan 1 tas kecil di tangannya.” Kame memulai pembicaraan lagi.
“Lalu?” Nakamaru bertanya tidak mengerti.
“Bukan begitu. Biasanya dia itu, bawa 2 tas besar minimal dan 1 tas biasa yang dipegangnya. Jadi, kupukir, ini sedikit aneh saja. Apa dia lupa bawa sesuatu?”
Namun, yang lainnya hanya terlihat menggelengkan kepala dan kurang peduli, lalu melanjutkan obrola mereka masing-masing. Tapi, tampak wajah Jin yang terlihat khawatir dan mulai berfikir, apakah gerangan itu artinya?
Namun, semua kecemasannya itu memudar dari rawut wajahnya, ketia ia melihat wajah manis Ueda yang sedang tidur dengan lelap dan penuh kedaimaian. (^0^)
*Arrival*
Mereka sampai di stasiun Sendai, tepat jam 1 siang. Matahari sangat terik dimusim panas tahun ini.
“U-chan, U-chan…” suara lembut jin berbisik di telinga Ueda “ U-chan, kita sudah sampai, sekarang. Ayo bangun, atau kau akan ditinggal.” Jin berusaha membangunkan Ueda yang nampak tidur dengan lelapnya, sambil membelai lembut rambut Ueda.
Seketika, Jin melepas kan tangannya, segera setelah melihat respon Ueda yang tampaknya siap untuk membuka mata.
“Mmm… e~? Kita sudah sampai?” tanya Ueda yang masih setengah terlelap.
“I, iya. Yang lainnya sudah turun duluan dari tadi. Ayo cepat, nanti telat.” Balas Jin, yang mengubah nada bicaranya dari yang sebelumnya, agar tidak terlihat mencurigakan.
***
_____________________________________________________________
n/a: I know, it's feel very weird to read Fanfic like this in Bahasa. But, it can't helped, I already made it so far, in Bahasa..
just enjoy, then..